DRUG TARGETING
Dosen :
Rahmi
Disusun oleh:
Nanda Sabbaha Nur Kasfillah
(13330053)
Fandy Rezha
(13330045)
Kelompok 5
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, dan ridho -Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Interaksi Obat yang membahas tentang Drug
Targeting . Terima kasih penulis ucapkan kepada :
1 Ibu Rahmi selaku dosen mata kuliah Biofarmasi
2 Rekan- rekan yang memberikan masukkan dan saran kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna serta masih banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan
saran sangat dinantikan guna penyempurnaan makalah ini di masa
mendatang.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini
terdapat kesalahan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca
dalam
memahami
maksud
penulis.
Semoga
makalah
ini
dapat
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
System penghantaran obat baru dengan pelepasan terkontrol merupakan
suatu
pengembangan
konvensional
yang
dari
system
dirancang
penghantaran
dengan
obat
menggunakan
dari
sediaan
polimer
tertentu
Siklodestrin
(CDs)
juga
digunakan
untuk
memperbaiki
stabilitas,
Akan
tetapi,
CDs
telah
digunakan
untuk
melarutkan
dan
1.2 Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
penyebab kanker.
maksud drug targeting system.
system pelepasan drug targeting system.
keuntungan dan kerugian drug targeting system.
bioavailabilitas drug targeting system dalam
tubuh ?
6. Untuk mengetahui Factor apa saja yang mempengaruhi pelepasan
obat secara targeting ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Albumin
Albumin merupakan suatu protein besar ( BM 69.000 Da) yang
didistribusikan dalam plasma dan cairan ekstraselular. Albumin secara
eksperimental berkonjugasi dengan beberapa obat untuk memperbaiki sitespesifik penghantaran obat. Methotrexate, cytosine arabinosida,dan 6flurodeoksiuridin masing-masing berkonjugasi dengan albumin. Konjugat
methorexatalbumin dapat meningkatkan lama aksi obat setelah konjugasi
( Chu dan Whiteley, 1980). Pada umumnya,distribusi dari albumin tidak site
spesifik. Oleh karena albumin akan terkonsentrasi dalam liver, kompleks 5flurodeoksiuridin (amanitin) albumin telah digunakan secara eksperimental
untuk menghantarkan obat ke sel kuffer dalam liver untuk pengobatan virus
ectromelia.
2.2
Lipoprotein
2.3
untuk
mencapai
pengiriman
spesifik
lokasi
dalam
saluran
sintetik terlarut;
Pembawa partikel, seperti liposom, mikro dan nano-partikel, mikrosfer;
Gugus pengenalan-target tertentu, seperti antibodi monoklonal,
karbohidrat dan lektin.
dilepaskan
pada
pembawa
yang
terdisintegrasi
dalam
kompartemen selular ini. Targeting pasif ini ke MPS (dan terutama pada hati)
memberikan keuntungan dalam beberapa situasi, termasuk :
(misalnya leishmaniasis);
pengobatan defisiensi enzim lisosomal tertentu;
Imun yang berpotensi sebagai vaksin;
aktivasi makrofag, dengan memuat sistem pembawa dengan agen
macrophage-mengaktifkan seperti interferon, untuk melawan infeksi
atau tumor.
Jika obat ini tidak dipecah oleh enzim litik dari lisosom, obat mungkin
2. Targeting Aktif
Dalam strategi penargetan aktif perangkat homing dilekatkan pada sistem
carrier, untuk mempengaruhi pengiriman ke sel, jaringan atau organ
tertentu. Dengan demikian sistem pengiriman dirancang untuk penargetan
aktif biasanya terdiri dari tiga bagian: pembawa, perangkat homing dan
obat. Sebaiknya, perangkat homing secara kovalen melekat pada carier.
Tempat target untuk strategi targeting aktif bisa berbeda jauh. Daftar
reseptor sel yang spesifik dan ligannya yang cocok, diekspresikan dibawah
kondisi fisiologis, ditampilkan dalam table. Jadi, sebagai contoh, galaktosa
bisa digunakan untuk menargetkan carier obat ke sel parenkim liver, dsb. Di
masa depan, diharapkan pertumbuhan yang cepat dari lahan genom bisa
digunakan untuk mengenali reseptor spesifik untuk kegunaan targeting.
Sel
Sel Parenkim Liver
Sel Kupffer
LDL (teroks.)
Mannosa, LDL terasetilasi
Peptida kemotaktik, komplemen C3b
Kolesterol
yang
diajukan
terhadap
reseptor
yang
dipilih
banyak
jam.
2.6
hidrofilik
(larut
air)
dengan
harga
Kp
rendah
untuk
2.8
2.9
Mekanisme efek obat terbagi atas 2 yaitu non spesifik dan spesifik :
1. Non-Spesifik adalah Aksi yang tidak diperantarai interaksi obat
dengan target obat spesifik (reseptor), Berdasarkan sifat kimiafisika sederhana.
2. Spesifik adalah Aksi yang diperantarai interaksi obat dengan
target obat spesifik (reseptor),
Enzim merupakan suatu protein yang berfungsi sebagai katalis prosesproses kimia atau biokimia dalam tubuh. Obat bekerja pada enzim dibagi
menjadi 2 berdasarkan mekanisme aksinya :
Inhibitor kompetitif
Molekulobat sebagai substrat analog yang beraksi sebagai
inhibitor kompetitif bagi enzim, conoh ;
Neostigmin,
organofosfat
menghambat
enzim
kolinesterase
Aspirin dan NSAID menghambat enzim siklooksigenas
Substrat palsu (fase substrate)
Berinteraksi dengan enzim menghasilkan produk yang salah dan
tidak berfungsi (antimetabolit). Contoh ;
Metotreksat : menggantikan folat dalam biosintesis purin,
lalu
menghambat
sintesis
DNA
dan
menghambat
BAB III
PEMBAHASAN
Obat dengan system penghantaran tertarget diberikan dengan secara
intravena setelah obat masuk kedalam pembuluh darah obat akan berjalanjalan dipembulu darah dan masuk melalui membrane sel permeable kedalam
organ/sel yang terdapat sel kanker, yang kemudian obat dengan system
nanopartikel akan mengalami penetrasi antara pembawa obat dengan
reseptor sel kanker setelah itu obat akan masuk kedalam sel kanker
Setiap sel kanker yang telah dimasuki obat dengan nano partikel dengan
system tertarget akan menyatu dengan sel-sel kanker lainnya, setelah itu
obat dari tiap-tiap sel kanker akan melakukan pelepasan zat aktif yang akan
merusak pertumbuhan sel kanker yang ada didalam organ yang kemudian
sel kanker tersebut perlahan-lahan hilang dari organ yang ditempatinya dan
kemudian obat tersebut terekskresi kembali untuk keluar dari dalam tubuh.
Tetapi untuk pentargetan suatu obat ke dalam tumor otak memerlukan suatu
rute pemakaian obat yang berbeda ( injeksi intratekal ). permeabilitas
pembuluh darah atau membrane biologis terhadap makromolekul atau
kompleks pembawa obat dapat menjadi suatu sawar yang mencegah
penghantaran dan ambilan intraseluler dari obat-obatan tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN
Untuk mentarget suatu obat ke suatu site aktif, ada yang harus
dipertimbangkan apakah ada suatu sifat unik dari site aktif yang membuat
site target berbeda dari organ-organ atau system jaringan lain dalam tubuh.
Pertimbangan berikutnya adalah mengambil keuntungan dari perbedaan
yang unik tersebut sehingga obat berjalan secara spesifik ke site aksi dan
tidak ke jaringan yang lain tempat toksisitas yang merugikan dapat terjadi.
Keberhasilan penerapan system penghantaran ini memerlukan kompleks
pembawa obat untuk mempunyai afinitas untuk site target yang mendukung
untuk menghantarkan obat ke dalam organ,sel dan site target subseluler.
DAFTAR PUSTAKA