Latar Belakang
Bayi baru lahir normal adalah bayi lahir yang melewati masa penyesuaian pada minggu
pertama kehidupannya. Sedangkan waktu di dalam uterus ibu bayi aman, hangat dan makan
dengan baik. Setelah lahir bayi harus menyesuaikan pada pola untuk makan, bernapas dan
tetap hangat (Asuhan Bayi Baru Lahir, 2000).
Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002, angka kematian
ibu yaitu 307/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan angka kematian bayi baru lahir sebesar
45/1000 kelahiran hidup, dan kematian bayi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
infeksi, asfiksia neonatorum, trauma kelahiran, cacat bawaan, penyakit yang berhubungan
dengan prematuritas dan dismaturitas, imaturitas dan lain-lain.
Ditinjau dari pertumbuhan dan perkembangan bayi, periode neonatal merupakan periode
yang paling kritis. Pencegahan asfiksia, mempertahankan suhu tubuh bayi terutama pada
BBLR, pemberian ASI dalam usaha menurunkan angka kematian oleh karena diare,
pencegahan terhadap infeksi, pemantauan kenaikan berat badan dan stimulasi psikologi
merupakan tugas pokok bagi pemantau kesehatan bayi dan anak. Hal ini akan memberikan
kontribusi yang positif dalam penurunan angka kematian bayi.
Oleh karena itu peran bidan dalam mengatasi terjadinya komplikasi pada bayi maka perlu
dilakukan asuhan kebidanan yang memadai dan paripurna dalam rangka melaksanakan
fungsinya untuk memelihara kesehatan reproduksi sehingga dapat meningkatkan kesehatan
dan taraf hidup ibu dan bayi yang pada akhirnya dapat menurunkan AKI dan AKB.
1.2
Tujuan
2.
Mengidentifikasi diagnosa dan masalah kebidanan pada bayi baru lahir normal.
3.
Mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial yang mungkin dapat terjadi pada bayi
5.
6.
7.
1.3
1.
Metode Penulisan
Praktek Lapangan
Metode yang dibuat berdasarkan kasus yang ditemukan pada praktek di lapangan.
2.
Tinjauan Pustaka
Metode yang dibuat berdasarkan sumber buku yang ada dan disesuaikan dengan kasus yang
ada di lapangan.
1.4
Sistematika Penulisan
BAB 1
: Berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan umum, tujuan
: Berisikan tinjauan pustaka yang terdiri dari konsep dasar bayi baru lahir normal
: Berisikan tinjauan kasus yang terdiri dari pengumpulan data, identifikasi diagnosa
: Pembahasan
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.1.1 Pengertian
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam pertama kelahiran (Saifuddin,
2002).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005).
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia
gestasi 38 42 minggu (Dona L. Wong, 2003).
Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara 2500 4000 gram, cukup bulan, lahir
langsung menangis, dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang berat (M. Sholeh
Khosim, 2007).
Ciri-ciri Umum Bayi Baru Lahir Normal :
1.
Berat badan
2.
Panjang badan
: 48 52 cm
3.
Lingkar kepala
: 33 35 cm
4.
Lingkar dada
: 30 38 cm
5.
Masa kehamilan
: 37 42 minggu
6.
Denyut jantung
7.
Respirasi
8.
9.
10. Genitalia
a. Wanita
b. Laki-laki
11. Refleks hisap dan menelan, refleks moro, graft refleks sudah baik
12. Eliminasi baik, urine dan mekonium keluar dalam 24 jam pertama
13. Suhu
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir, apabila bayi tidak langsung
menangis, penolong segera membersihkan jalan nafas dengan cara sebagai berikut :
a. Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
b. Posisi kepala diatur lurus sedikit tengadah ke belakang
c. Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus
kasa steril.
d. Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain.
2.
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak
akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Tali pusat dipotong 5 cm dari
dinding perut bayi dengan gunting steril dan diikat dengan pengikat steril. Apabila masih
terjadi perdarahan dapat dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan
alkohol 70% atau povidon iodin 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti
setiap hari dan atau setiap tali basah / kotor.
Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa talipusat telah diklem dengan baik, untuk
mencegah terjadinya perdarahan, membungkus ujung potongan tali pusat adalah kerja
tambahan.
3.
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan
pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat.
4.
Memberi Vitamin K
Untuk mencegah terjadinya perdarahan, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu
diberi vitamin K peroral 1 mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi vitamin
K parenteral dengan dosis 0,5 1 mg I.M
5.
Dibeberapa negara perawatan mata bayi baru lahir secara hukum diharuskan untuk mencegah
terjadinya oplitalmic neonatorum. Di daerah dimana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi
baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam bayi lahir. Pemberian obat mata eritromisin
0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia
(penyakit menular seksual).
6.
Identifikasi Bayi
a. Peralatan identifikasi bayi baru lahir harus selalu tersedia di tempat penerimaan pasien, di
kamar bersalin dan di ruang rawat bayi.
b. Alat yang digunakan, hendaknya kebal air, dengan tepi yang halus tidak mudah melukai,
tidak mudah sobek dan tidak mudah lepas.
c. Pada alat/gelang identifikasi harus tercantum : nama (bayi, nyonya) tanggal lahir, nomor
bayi, jenis kelamin, unit, nama lengkap ibu.
d. Di setiap tempat tidur harus diberi tanda dengan mencantumkan nama, tanggal lahir,
nomor identifikasi.
7.
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak
dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan
penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
2 jam pertama sesudah lahir meliputi :
a. Kemampuan menghisap kuat atau lemah
b. Bayi tampak aktif atau lunglai
c. Bayi kemerahan atau biru
3. Berat badan
4. Mandi dan perawatan kulit
5. Pakaian
6. Perawatan tali pusat
2.1.4 Yang Perlu Diperhatikan Pada Bayi Baru Lahir
1. Kesatuan dan reaksi terhadap Perlu dikenali kurangnya reaksi terhadap rayuan,
sekeliling.
rangsangan atau suara keras yang mengejutkan atau
suara mainan.
2. Keaktifan
3. Simetri
4. Kepala
5. Muka wajah
6. Mata
7. Mulut
8. Leher, dada, abdomen
9. Punggung
10. Bahu, tangan, sendi, tungkai
11. Kulit dan kuku
kekurangan cairan.
2.1.5
1. Reaktif I
Terjadi 15 30 menit pertama sesudah lahir
a. Bayi menggerakkan kepala
b. Takikardi terjadi dalam 3 menit pertama
c. Respirasi cepat, cuping hidung dan retraksi
d. Suhu tubuh turun diikuti aktivitas, tonus otot meningkat
e. Stimulasi para simpatis (bayi tidak menangis)
f. Reaksi khas dan respon
2. Reaktif II
Respirasi cepat, tonus cepat, warna kulit berubah
a. Respirasi cepat, tonus cepat, warna kulit berubah
b. Mucus oral menetap
c. Bayi responsif terhadap sentuhan, denyut jantung stabil
d. Pengeluaran mekonium
e. Stabilitas vasomotor dan pernapasan ireguler (mulut, hidung)
2.1.6
1. Reflek Moro
Reflek ini terjadi karena adanya reaksi miring terhadap rangsangan mendadak. Refleksnya
simetris dan terjadi pada 8 minggu pertama setelah lahir. Tidak adanya refleks moro
menandakan terjadinya kerusakan atau ketidakmatangan otak.
2. Refleks Rooting / Refleks Dasar
Dalam memberikan reaksi terhadap belaian di pipi atau sisi mulut, bayi akan menoleh ke arah
sumber rangsangan dan membuka mulutnya siap untuk menghisap.
3. Refleks Menyedot dan Menelan / Refleks Sucking
Berkembang dengan baik pada bayi normal dan dikoordinasikan dengan pernafasan. Ini
penting untuk pemberian makan yang aman dan gizi yang memadai.
4. Refleks Mengedip dan Refleks Mata
0
Biru atau
pucat
Tidak ada
1
Tubuh kemerahan,
ekstremitas biru
Dibawah 100x/mnt
2
Seluruh tubuh
kemerahan
Diatas 100x/mnt
Tidak ada
Sedikit gerakan
mimik
Menangis,
atau bersin
Lumpuh
Ekstremitas dalam
fleksi sedikit
Lemah, tidak
teratur
Gerakan aktif
Tidak ada
baik
Menangis kuat
1. Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda-tanda
berikut :
a. Sesak nafas
b. Frekuensi pernapasan 60x/mnt
c. Gerak retraksi di dada
d. Malas minum
Manajemen kebidanan adalah metode pendekatan pemecahan masalah kesehatan ibu dan
anak yang khusus dilakukan oleh bidan di dalam memberikan asuhan kebidanan kepada
individu, keluarga dan masyarakat.
Didalam melaksanakan proses manajemen ini menggunakan tujuh langkah yaitu :
2.2.1
Pengumpulan Data
Adalah pengumpulan data lengkap untuk mengevaluasi pasien dengan memperoleh seluruh
data yang dibutuhkan untuk penilaian secara sempurna dari klien.
1. Data Subyektif
a. Identitas / Biodata
1) Nama
Meliputi nama bayi, nama ibu dan ayah. Tujuannya adalah untuk membedakan dengan pasien
lain.
2) Umur
Untuk mengetahui sudah berapa lama bayi lahir sehingga bisa menentukan keadaan bayi dan
penanganannya.
3) Jenis Kelamin Bayi
4) Suku / Bangsa
Untuk mengetahui adat / kebiasaan yang sering terjadi dan masih dilakukan keluarga.
b. Keluhan Utama
Untuk mengetahui apa yang dirasakan atau keadaan pasien saat ini.. Pada asuhan neonatus
keluhan utama yang disampaikan ibu adalah telah melahirkan bayinya beberapa waktu lalu,
berat badan, panjang badan, jenis kelamin dan jenis persalinannya.
c. Riwayat Prenatal (Kehamilan)
Untuk mengetahui kebiasaan waktu hamil dan apa ada masalah atau kelainan kehamilan yang
berdampak buruk bagi bayi. Riwayat ini meliputi :
d. Riwayat penyakit kehamilan : tidak ada
e. Kebiasaan waktu hamil : tidak ada yang mengarah memberikan dampak yang buruk bagi
perkembangan janin.
f. Riwayat Persalinan Sekarang
Jenis persalinan
Ditolong oleh
Ketuban pecah
: baik
Pernapasan
: 40-60x/mnt
Nadi
: 120x/mnt
Penilaian Apgar skor
: 7-10
b. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan pada seluruh tubuh bayi melalui teknik inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi menunjukkan bayi dalam keadaan normal dan tidak ada tanda-tanda kelainan pada
bayi.
c. Pemeriksaan Khusus
Antropometri
1) Berat badan
2) Panjang badan
: normalnya 48 52 cm
3) Lingkar kepala
: normalnya 33 35 cm
normalnya 30 38 cm
Positif
2) Rooting
Positif
3) Sucking
Positif
4) Graphs / Plantar
Positif
5) Walking
Positif
2.2.2
Interpretasi Data
Adalah langkah untuk menentukan diagnosa / masalah yang timbul berdasarkan pengkajian
data yang dilakukan.
Diagnosa
Ds
Ibu mengatakan telah melahirkan anaknya beberapa hari yang lalu, jenis
kelamin, berat badan dan panjang badan normal, tidak ada kelainan.
Do
2.2.3
Langkah ini diambil berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditemukan berdasarkan
data yang ada kemungkinan dapat menimbulkan keadaan yang lebih parah.
Langkah ini mencakup tentang kebutuhan akan tindakan yang harus segera dilakukan untuk
mengatasi diagnosa atau masalah potensial yang terjadi agar tidak terjadi komplikasi.
2.2.5
Langkah ini berisi serangkaian asuhan yang akan diberikan kepada klien sesuai diagnosa atau
Implementasi
Langkah ini berisi tentang asuhan yang telah diberikan kepada klien berdasarkan rencana
yang telah disusun sebelumnya untuk menangani diagnosa / masalah yang telah
terindentifikasi.
2.2.7
Evaluasi
Langkah ini merupakan cara untuk mengevaluasi asuhan yang telah diberikan apakah telah
memenuhi kebutuhan asuhan yang dibutuhkan klien. Jika memang asuhan yang telah
diberikan belum efektif maka perlu dilakukan pengulangan atau perbaikan pada pemberian
asuhan selanjunya.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
3.1
Pengkajian Data
Tanggal pengkajian
: 20 Maret 2012
Pukul
: 21.00 WIB
1.
Data Subyektif
a. Identitas / Biodata
Nama bayi
: Bayi Ny Y
Umur
: 1 hari
Jenis kelamin
: perempuan
Tanggal/Jam Lahir
: 19 Maret 2012
Pukul
: 07.10 WIB
Nama Ibu
: Ny Y
Nama Ayah
: Tn K
Umur
: 27 tahun
Umur
: 29 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
Alamat
: Kalidawir
Alamat
: Swasta
: Kalidawir
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan bayi lahir secara SC di RS KIA Citra Sehat Tulungagung pada tanggal 19
Maret 2012 pukul 07.10 WIB dengan jenis kelamin bayi perempuan, berat badan 3000 gr,
panjang badan 49 cm.
c. Riwayat Antenatal
G2P0010 UK 42 minggu, teratur memeriksakan kehamilannya di BPS 8x oleh bidan
Imunisasi TT
: tidak dikaji
Kenaikan BB
: tidak dikaji
1) Perdarahan
Tidak ada
2) Pre Eklampsia/Eklampsia
Tidak ada
3) Penyakit kelamin
4) Lain-lain
Tidak ada
Makanan
: Selama hamil ibu makan 3x/hari dengan porsi sedang dan menu
bervariasi seperti nasi, sayur, lauk, buah dan lain-lain. Ibu minum + 2 liter/hari.
b.
Obat-obatan/jamu
tradisional, ibu juga mengkonsumsi obat-obat yang diberikan bidan setelah periksa.
c.
Merokok
d.
Lain-lain
: Tidak ada
f. Riwayat persalinan
Lahir tanggal
: 19 Maret 2012
Pukul
: 07.10 WIB
Tempat persalinan
Jenis persalinan
: SC
Ditolong oleh
: dokter SpOG
A-S
: 7-8
Jenis kelamin
: perempuan
BB
: 3000 gr
PB
: 49cm
Eliminasi
Data Obyektif
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :
Baik
Pernafasan
45x/mnt
Nadi
118x/mnt
Suhu
36,70C
b. Pemeriksaan Fisik
1)
Inspeksi / Palpasi
Kepala
: Rambut jarang, tidak ada moulage, tidak ada caput succadenum, tidak ada
cephal hematoma
Ubun-ubun
: Datar, tidak ada tanda-tanda dehidrasi ubun-ubun besar dan kecil belum
menutup
Muka
: Bersih, simetris, tidak ada oedema, kulit kemerahan, tidak pucat, tidak ada
ikterus.
Mata
: Bersih, simetris, sklera putih (tidak ikterus), conjungtiva merah muda (tidak
: Bersih, simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada polips.
Mulut
: Bersih, tidak ada stomatitis, lidah tidak kotor, tidak ada kelainan seperti
: Bersih, simetris, tidak ada serumen, daun telinga tidak menempel pada kulit
kepala.
Leher
tyroid, tidak ada pembesaran vena jugularis dan tidak terdapat struma.
Dada
: Bersih, simetris.
Abdomen
Tali pusat
: Bersih, masih basah, tidak ada perdarahan, tidak ada tanda-tanda infeksi.
Punggung
Genitalia
: Bersih
Anus
Ekstremitas atsa dan bawah : Bersih, simetris, tidak ada kelainan seperti syndactily dan
polidactily.
Kulit
2)
Perkusi
Abdomen
3)
Auskultasi
Dada
Abdomen
c. Pemeriksaan Khusus
1)
Pemeriksaan Antropometri
Berat badan
3000 gr
Panjang badan
49 cm
Lingkar kepala
34 cm
SOB
33 cm
MC
36 cm
FO
34 cm
Lingkar dad
30 cm
12 cm
Refleks
Refleks Moro
Positif
Refleks Rooting
Positif
Refleks Sucking
Positif
Graphs / Platar
Positif
Graphs Walking
Tidak dikaji
3.2
Interpretasi Data
3.5
Intervensi
Rasio
3. Mencegah hipoterm
4. Mencegah terjadinya
7. Ajarkan pada keluarga cara perawatan 5. Mengetahui sedini m
bahaya pada bayi se
bayi sehari-hari
ditangani
6. Memberikan keke
8. Berikan penyuluhan untuk ibu tentang terhadap virus hepatitis
pemberian ASI eksklusif
7. Keluarga dapat m
mandiri dan meningkatk
8. ASI merupakan
dengan kebutuhan bayi
3.6
Implementasi
Evaluasi
: Ibu mengatakan telah mengerti apa yang disampaikan bidan dan melaksanakan semua
TTV
Suhu
: 36,50C
Nadi
: 104x/mnt
RR
: 40x/mnt
Tali pusat
: -
mengkonsumsi sayur.
-
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1
Pembahasan
Pembahasan ini dikelompokkan sesuai langkah-langkah manajemen
BAB 5
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Neonatus adalah bayi yang berumur antara 0 28 hari, pada masa ini bayi melakukan
adaptasi pada berbagai sistem tubuh. Oleh karena itu sangat rentan terhadap berbagai masalah
kesehatan.
Banyaknya kasus Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor
yang terjadi pada masa neonatus antara lain : infeksi, asfiksia neonatorum, trauma kelahiran,
cacat bawaan, penyakit yang berhubungan dengan prematuritas dan dismaturitas, imaturitas
dan lain-lain. Pada masa neonatus yang rentan ini perlu diwaspadai terjadinya hal-hal diatas
dan perlu diadakan pemantauan pada bayi baru lahir normal sekalipun.
Oleh karena itu asuhan yang adekuat dan menyeluruh perlu dilakukan guna memberikan
penanganan pada kasus yang ada pada neonatus sehingga dapat mengatasi masalah yang ada.
5.2
Saran
5.2.1
Bagi Mahasiswa
Hendaknya mampu menerapkan pengetahuan yang diterima di bangku kuliah dengan kasus
yang ditemui di lapangan sehingga dapat memberikan asuhan yang menyeluruh pada klien.
5.2.2
Hendaknya lebih meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kepada klien agar terpenuhi
pelayanan yang sesuai kebutuhan klien dan terjadi peningkatan cakupan pelayanan.
5.2.3
Hendaknya lebih memberikan arahan dan bimbingan pada peserta didik dalam melaksanakan
praktek di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI. 2009. Pedoman Asuhan Byi Baru Lahir Terpadu. Jakarta: Depkes RI
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Universitas Padjadjaran. 2000. Asuhan Bayi Baru Lahir. Bandung. Universitas Padjadjaran