Anda di halaman 1dari 2

1

1.
Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Terdapat dua ukuran umum untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah tingkat total produksi
dari barang dan jasa dalam ekonomi (PDB) dan jumlah total pengeluaran (Agregat Pengeluaran).
Produk Domestuk Bruto (PDB) merupakan nilai pasar total dari barang dan jasa final yang
diproduksi dalam negri, sedangkan Agregat Pengeluaran merupakan jumlah total pengeluaran
dalam ekonomi.
Indikator alternati dari pertumbuhan ekonomi adalah tingkat pengangguran. Indikator ini yang
bermacam-macam sebaiknya dimonitor karena dapat memberikan indikasi perbaikan ekonomi.
Empat tipe pengangguran yaitu :
a.
Pengangguran Friksi, orang yang menganggur karena menunggu dari pekerjaan yang sau ke
pekerjaan yang lain.
b.
Pengangguran Siklis, orang yang menganggur karena kondisi ekonomi sedang buruk.
c.
Pengangguran struktural, orang yang menganggur karena tidak mempunyai keterampilan
yang cakap
d.
Pengangguran musiman, orang yang jasanya tidak diperluka dalam bberapa waktu (musim).
apabila pertumbuhan ekonomi tumbuh, bisnis akan mempekerjakan orang lebih banyak sehingga
pengangguran menurun
2.
Sentitivitas Perusahaan akan Pertumbuhan Ekonomi
Beberapa perusahaan lebih sensitif daripada yang lain terhadap kondisi ekonomi karena
permintaan produk mereka juga lebih sensitif terhadap kondisi tersebut. Misalkan permintaan
produk pangan tidak begitu sensitif terhadap kondisi ekonomi, karena orang masih membeli
walaupun ekonominya lemah, lain halnya dengan permintaan barang kebutuhan skunder dan
tersier.
2.
Inflasi
Inflasi adalah peningkatan tingkat hara umum dari barang dan jasa dalam periode waktu tertentu.
Inflasi dapat mempengarui biaya operasi perusahaan yang menghasilkan produk karena naiknya
biaya barang pasokan dan bahan baku. Gaji juga dapat dipengaruhi tingkat inflasi. Tingkat inflasi
yang tinggi akan mengakibatkan lebih tingginya biaya produksi perusahaan, penerimaan
perusahaan mungkin juga akan tinggi selama periode inflasi tinggi karena banyak perusahaan
membebankan kepada harga yang lebih tingi sebagai konpensasi biaya mereka yang tinggi pula.
Terdapat dua tipe inflasi yaitu :
a.
Cos-push Inflation, merupakan situasi apabila produk diberi harga lebih tinggi karena biaya
yang dialami perusahaan juga besar.
b.
Deman-pull Inflation, merupaka situasi ababila harga barang dan jasa tertarik naik karena
permintaan konsumen yan kuat.
3. Tingkat Suku Bunga
Tingkat suku bunga mewakili biaya meminjam uang. Pelaku bisnis memonitor secara seksama
tingkat suku bunga karena mereka menentukan jumlah pengeluaran yang harus ditanggung apabila
meminjam uang.
Perubahan dalam tingkat suku bunga di pasar dapat mempengaruhi pengeluaran biaya bunga
perusahaan karena bunga pinjaman yang diminta oleh bangk komersial atau oleh kreditor lain
untuk perusahaan adalah berdasarkan tingkat suku bunga di pasar.
Karena tingkat suku mempengaruhi biaya pendapatan beberapa proyek yang dipandang layak

dalam periode suku bunga rendah, mungkin akan tidak layak dalam periode suku bunga tinggi.

Anda mungkin juga menyukai