Anda di halaman 1dari 21

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. TOPIK
: Perilaku Kekerasan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat memperkenalkan dirinya
b. Klien bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan kepada orang
lain
c. Klien dapat menyalurkan emosi memberi kesempatan untuk
menyalurkan emosinya dan di dengar serta dimengerti oleh anggota
kelompok lainnya.
d. Meningkatkan ketrampilan hubungan social untuk diterapkan seharihari.
e. Melatih kesabaran, konsentrasi dan kreatifitas.
C. LANDASAN TEORI
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku
yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis.
(Berkowitz, 1993).
Berdasarkan definisi ini maka perilaku kekerasan dapat dibagi
menjadi dua yaitu perilaku kekerasan secara verbal dan fisik. (Keltner et
al, 1995). Sedangkan marah tidak harus memiliki tujuan khusus. Marah
lebih menunjuak kepada suatu perangkat perasaan-perasaan tertentu
dengan perasaan marah. (Berkowitz, 1993).
Menurut Stearan , kemarahan adalah kombinasi dari segala sesuatu
yang tidak enak, cemas, tegang, demam, sakit hati, dan frustasi. Beberapa
faktor yang mempengaruhi terjadinya kemarahan yaitu frustasi, hilangnya
harga diri, kebutuhan akan status, dan prestise yang tidak terpenuhi.
a) Frustasi : seseorang yang mengalami hambatan dalam mencapai
tujuan / keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi

frustasi. Ia merasa terancam dan cemas. Jika tidak mampu


menghadapi rasa frustasi itu dengan cara lain tanpa mengendalikan
orang lain dan keadaan sekitarnya misalnya dengan kekerasan.
b) Hilangnya harga diri : pada dasarnya manusia itu mempunyai
kebutuhan yang sama untuk dihargai. Jika kebutuhan ini tidak
terpenuhi akibatnya individu tersebut mungkin akan merasa rendah
diri, tidak berani bertindak, gampang tersinggung, gampang marah,
dan sebagainya.
c) Kebutuhan akan status dan pretise ; manusia pada umumnya
mempunyai keinginan untuk mengaktualisasikan dirinya, ingin
dihargai dan diakui statusnya.
D. METODE AKTIVITAS KELOMPOK
Metode yang digunakan pada terapi aktivitas kelompok (TAK) ini adalah
metode:
a) Diskusi dan Tanya Jawab
b) Bermain peran / simulasi
c) Dinamika kelompok
Kegiatan TAK ini terdiri dari 3 sesi yaitu :
a. Sesi 1 : Mengenal perilaku kekerasan yang bisaa dilakukan
b. Sesi 2 : Mencegah perilaku kekerasan fisik
c. Sesi 3 : Permainan
E. PERSIAPAN
`1. Kriteria Anggota
Klien sebagai anggota yang mengikuti therapy aktivitas kelompok ini
adalah:
a) Klien yang tidak terlalu gelisah
b) Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu berlangsungnya
Terapi Aktifitas Kelompok.
c) Klien tindak kekerasan yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi
dalam kelompok kecil
d) Klien tenang dan kooperatif

e) Kondisi fisik dalam keadaan baik


f) Mau mengikuti kegiatan terapi aktifitas
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Terapi aktifitas kelompok ini dilaksanakan pada :
a. Hari / Tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat : Ruang
3. Nama Klien
Klien yang mengikuti kegiatan TAK berjumlah 6 orang, adapun namanama kien yang akan mengikuti TAK yaitu:
a.
4. Media dan Alat
TAK ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
5.
a.

alatnya hanya berdasar apa yang ada di ruangan saja seperti :


Papan tulis / flipchart / whiteboard.
Kapur / Spidol.
Buku catatan dan pulpen
Jadual kegiatan klien
Bantal.
Sedotan / pipet minuman.
Uraian Tugas Pelaksanaan
Leader
Tugas :
1) Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi
dengan menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan
klien termotifasi untuk mengekspresikan perasaannya.
2) Auxilergy Ego, yaitu sebagai penopang bagi anggota yang
terlalu lemah atau mendominasi
3) Koordinasi, yaitu mengarahkan proses kegiatan pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk
terlibat dalam kegiatan.
b. Co Leader
Tugas :
1) Membuka acara
2) Mendampingi leader
3) Mengambil posisi leader jika leader blocking
4) Menyerahkan posisi kembali kepada leader
5) Menutup acara diskusi
c. Fasilitator

Tugas :
1) Mempertahankan kehadiran peserta
2) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
3) Mencegah gangguan dan hambatan terhadap kelompok baik luar
maupun dalam kelompok.
d. Observer
Tugas :
1) mengidentifikasi kedalam kegiatan
2) mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
3) mengamati dan mencatat
a) Jumlah anggota yang hadir
b) Siapa yang terlambat
c) Daftar hadir
d) Siapa yang memberi pendapat atau ide
e) Toik diskusi
4) Mencatat moddifikasi strategi untuk kelompok yang akan dating
5) memprediksi respon anggota kelompok pada sission berikutnya.
6. Setting Tempat

Keterangan
: CI Ruangan Anggrek
: Leader
: Co Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien

7. Tata Tertib dan Program Antisipasi


a. Tata tertib :
1. peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK
2. Berpakaian rapid an bersih
3. Peserta tidak diperkenankan makan, minum dan merokok selama
kegiatan TAK
4. Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan sebelum tata tertib
dibacakan selama 5 menit, dan bila peserta tidak kembali ke
ruangan maka peserta tersebut diganti peserta cadangan.
5. Peserta tidak diperkenankan meninggalkan ruangan setelah tata
tertib dibacakan. Bila peserta meninggalkan ruangan dan tidak bisa
mengikuti kegiatan lain setelah dibujuk oleh fasilitator, maka
peserta tersebut tidak dapat diganti oleh peserta cadangan
6. Paserta hadir 5 menit sebelum kegiatan dimulai
7. Peserta yang ingin mengajukan pernyataan, mengangkat tangan
terlebih dahulu dan berbicara setelah dipersilahkan.
b. Program Antisipasi
1. Usahakan dalam keadaan terapeutik
2. Anjurkan kepada terafis agar dapat menjaga perasaan anggota
kelompok, menahan diri untuk tertawa atau sikap yang
menyinggung.
3. Bila ada peserta yang direncanakan tidak bisa hadir, maka diganti
oleh cadangan yang telah disiapkan dengan cara ditawarkan
terlebih dahulu kepada peserta.
4. Bila ada peserta yang tidak menaati tata tertib, diperingatkan dan
jika tidak bisa diperingatkan, dikeluarkan dari kegiatan setelah
dilakukan penawaran.
5. Bila ada anggota cadangan yang ingin keluar, bicarakan dan
dimintai persetujuan dari peserta TAK yang lain.

6. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai
dengan tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan kembali
bila tidak bisa, dikeluarkan dari kelompok.
7. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.
F. SESI-SESI
1. Sesi 1
Leader
:
Co Leader
:
Observer
:
Fasilitor
:
tahap Kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah.
1) Tanyakan pengalaman tiap klien
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar
oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi.
1) Tanyakan perasaan tiap saat terpapar oleh penyebab (tansa dan
gejala)
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
c. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien
(verbal, merusak lingkungan, mencederai / memukul orang lain, dan
memukul diri sendiri).
1) Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah.
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
d. membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling
sering untuk di peragakan
e. Melakukan bermain peran / stimulasi untuk perilaku kekerasan yang
tidak berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dasar klien yang
f.
g.
h.
i.

melakukan perilaku kekerasan


Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran / stimulasi
Mendiskusikan dampak/akibat perilaku kekerasan
1) Tanyakan akibat perilaku kekerasan
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
Memberikan reinforcement pada peran serta klien
Dalam menjalankan fase ini di usahakan semua klien terlibat.

j. Beri kesimpulan penyebab, tanda gejala perilaku kekerasan, dan akibat


perilaku kekerasan.
k. menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang sehat
menghadapi kemarahan.
2. Sesi 2
Leader
:
Co Leader
:
Observer
:
Fasilitor
:
Tahap Kerja
a. Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan oleh klien
1) Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian, dan OR yang dilakukan
klien
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
b. Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk menyalurkan
kemarahan secara sehat : tarik nafas dalam, menjemur / memukul
bantal/kasur, menyikat kamar mandi, main bola, senam, memukul
bantal pasir, tinju dan memukul gendang.
c. Membantu memilih dua kegiatan yang dapat di lakukan
d. Bersama klien mempraktikkan dua kegiatan yang di pilih
1) Terapis mempraktekkan
2) Klien melakukan rekomendasi
e. Menanyakan perasaan klien setelah mempraktekkan cara penyaluran
kemarahan
f. Memberikan pujian pada peran serta klien
g. Upayakan semua klien berperan aktif
3. Sesi 3
Leader
:
Co Leader
:
Observer
:
Fasilitor
:
Fase Kerja.
a. Menyebutkan nama panggilan, hobi dan alamat
b. Pembagian kelompok menjadi 3-4 kelompok kecil
c. Setiap kelompok kecil membentuk lingkaran masing-masing
d. Setiap kelompok diberi sedotan/pipet lalu disambungkan membentuk
lingkaran, dimana seluruh anggota kelompok berada di dalam lingkaran

sedotan atau pipet tersebut dan sedotan/pipet tidak boleh lepas (waktu
8menit)
e. Setelah membuat lingkaran setiap kelompok menetapkan salah satu
wakil anggota untuk mengambil karet gelang yang disebarkan diluar
lingkaran
f. Lalu karet gelang tersebut dibawa masuk kedalam lingkaran sedotan
atau pipet, dan disambung bersama-sama dengan anggota kelompok
lainnya.
Bagi kelompok yang memiliki sambungan karet gelang terpanjang
dinyatakan sebagai pemenang dan mendapatkan reinforcement.

PROSES KEGIATAN TAK


SESI 1: MENGENAL PERILAKU KEKERASAN YANG
BIASA DILAKUKAN
A.

Tujuan
b) Tujuan Umum
1) Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
2) Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan pada saat berhubungan
dengan orang lain.
c) Tujuan Khusus
1) Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
2) Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan sat marah (tanda dan
gejala marah ).
3) Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan ).
4) Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan

B.
C.

Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
2. Tempat yang tenang dan nyaman
Alat
1. Papan tulis / flipchart / whiteboard.
2. Kapur / Spidol.
3. Buku catatan dan pulpen

D.
E.

F.

4. Jadual kegiatan klien


5. Bantal.
6. Sedotan / pipet minuman.
Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi
Organisasi
1. Leader
:
2. Co Leader
:
3. Fasilitor
:
4. Observer
:
Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih klien dengan indikasi yaitu klien dengan perilaku kekerasan
b. Membuat kontrak yang jelas dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempatnya
2. Orientasi
a. Salam Terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien
2) Perkenalan nama dan panggilan terapis
3) Menanyakan nama dan nama panggilan klien
b. Evaluasi/validasi
1) Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih dan
memberikan pendapat atau topic percakapan.
3. Fase Kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah.
1) Tanyakan pengalaman tiap klien
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar oleh
penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi.
1) Tanyakan perasaan tiap saat terpapar oleh penyebab (tansa dan
gejala)
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
c. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien (verbal,
merusak lingkungan, mencederai / memukul orang lain, dan memukul
diri sendiri).
1) Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah.
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard

d. membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling


sering untuk di peragakan

e. Melakukan bermain peran / stimulasi untuk perilaku kekerasan yang


tidak berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dasar klien yang
melakukan perilaku kekerasan
f. Menanyakan perasaan klien setelah selesai bermain peran / stimulasi
g. Mendiskusikan dampak/akibat perilaku kekerasan
1) Tanyakan akibat perilaku kekerasan
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
h. Memberikan reinforcement pada peran serta klien
i. Dalam menjalankan fase ini di usahakan semua klien terlibat.
j. Beri kesimpulan penyebab, tanda gejala perilaku kekerasan, dan akibat
perilaku kekerasan.
k. menanyakan kesediaan klien untuk mempelajari cara baru yang sehat
menghadapi kemarahan.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan keadaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis memberikan pujian atas kebershasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menjelaskan kembali mengenai cara mengenal perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati TAK yang akan dilakukan selanjutnya yaitu cara
mencegah perilaku kekerasan
2) Menyepakati waktu dan tempatnya
5. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK
SESI 1 : TAK

CARA MENGENAL PERILAKU KEKERASAN YANG


BIASA DILAKUKAN
Kemampuan psikologis

No

NAMA
KLIEN

PENYEBA
B PK

MEMBERI TANGGAPAN
TENANG
Tanda &
Prilaku
Akibat
Gejala
kekerasan
PK

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Petunjuk :
1.
2.

Tulis nama panggilan pasien klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui
penyebab perilaku kekerasan tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku
kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tandaV
jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasi tentang kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1. TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan penyebab
perilaku kekerasannya (karena tidak diberi uang), mengenal tanda dan gejala
yang dirasakan (gregetan dan deg-deg kan), perilaku kekerasan yang
dilakukan (memukul meja), akibat yang dirasakan (tangan sakit dan di bawa

ke rumah sakit jiwa). Anjurkan klien mengingat dan menyampaikan jika


semua di rasakan selama di rumah sakit.
SESI KE 2
MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN FISIK
A. Tujuan
a. Tujuan Umum
1) Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya
2) Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan pada saat berhubungan
dengan orang lain
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang bisaa dilakukan klien
2) Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
3)

kekerasan.
Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat

mencegah perilaku kekerasan.


(Keliat, B. A. 2004)
B. Setting
3. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
4. Tempat yang tenang dan nyaman
C. Alat
1. Papan tulis / flipchart / whiteboard.
2. Kapur / Spidol.
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
5. Bantal.
6. Sedotan / pipet minuman.
D. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi
E. Organisasi
1. Leader
:
2. Co Leader
:
3. Fasilitor
:
4. Observer
:
F. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 2 TAK
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi

a. Salam Terapeutik
1) Salam terapeutik dari terapis kerpada klien
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien sudah mengerti tentang perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih dan
memberikan pendapat atau topic percakapan
3. Fase Kerja
a. Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan oleh klien
1) Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian, dan OR yang dilakukan
klien
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
b. Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk menyalurkan
kemarahan secara sehat : tarik nafas dalam, menjemur / memukul
bantal/kasur, menyikat kamar mandi, main bola, senam, memukul
bantal pasir, tinju dan memukul gendang.
c. Membantu memilih dua kegiatan yang dapat di lakukan
d. Bersama klien mempraktikkan dua kegiatan yang di pilih
2) Terapis mempraktekkan
3) Klien melakukan rekomendasi
e. Menanyakan perasaan klien setelah mempraktekkan cara penyaluran
kemarahan
f. Memberikan pujian pada peran serta klien
g. Upayakan semua klien berperan aktif
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Mmberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap kelompok untuk bercakap-cakap tentang cara
penyaluran kemarahan
2) Memasukkan jadwal harian klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikutnya,

3. Menyepakati TAK yang akan yaitu menyampaikan dan membicarakan


topik percakapan dengan anggota kelompok
4. Menyepakati waktu dan tempatnya

SESI 2 : TAK
KEMAMPUAN MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN FISIK
NO
1
2
3
4
5
6

NAMA KLIEN

Mempraktekkan
cara fisik yang
pertama

Mempraktakkan
cara yang kedua

7
8
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada koom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktekkan 2
cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda () jika klien
mampu dan taqnda (X) jika klien tidak mampu.
(Keliat, BA. 2000)
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : Klien mengikuti sesi 2 TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu mempraktekkan tarik
nafas dalam, tetapi belum mampu mempraktekkan pukul kasur dan bantal.
Anjurkan dan Bantu klien mempraktekkan di ruang rawat (buat jadwal).

SESI 3
PERMAINAN
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
a. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
b.
Tujuan Khusus
a. Klien dapat memperkenalkan dirinya
b. Klien bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan kepada orang
lain
c. Klien

dapat

menyalurkan

emosi

memberi

kesempatan

untuk

menyalurkan emosinya dan di mengerti oleh anggota kelompok lainnya.


d. Klien dapat menyalurkan emosi memberi kesempatan untuk
menyalurkan emosinya dan di dengar serta di mengerti oleh anggota
kelompok lainnya.
e. Meningkatkan keterampilan hubungan social untuk diterapkan seharihari
f. Melatih kesabaran, konsentrasi dan kreatifitas.
2. Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


b. Ruangan nyaman dan tenang
3. Alat
1. Papan tulis / flipchart / whiteboard.
2. Kapur / Spidol.
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
5. Bantal.
6. Sedotan / pipet minuman.
4. Metode
1. Diskusi dan Tanya jawab
2. Bermain peran/simulasi
5. Organisasi
1. Leader
:
2. Co Leader :
3. Fasilitor :
4. Observer :
6. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 3 TAK
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam Terapeutik
1) Salam terapeutik dari terapis kerpada klien
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien sudah mengerti cara mencegah
perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan manfaat
pertemuan 2x TAK sebelumnya
2) Menjelaskan aturam main
3. Fase Kerja
a. Menyebutkan nama panggilan, hobi dan alamat
b. Pembagian kelompok menjadi 3-4 kelompok kecil
c. Setiap kelompok kecil membentuk lingkaran masing-masing
d. Setiap kelompok diberi sedotan/pipet lalu disambungkan
membentuk lingkaran, dimana seluruh anggota kelompok berada di
dalam lingkaran sedotan atau pipet tersebut dan sedotan/pipet tidak
boleh lepas (waktu 8menit)

e. Setelah membuat lingkaran setiap kelompok menetapkan salah satu


wakil anggota untuk mengambil karet gelang yang disebarkan
diluar lingkaran
f. Lalu karet gelang tersebut dibawa masuk kedalam lingkaran
sedotan atau pipet, dan disambung bersama-sama dengan anggota
kelompok lainnya.
Bagi kelompok yang memiliki sambungan karet gelang terpanjang

1)
2)
3)

dinyatakan sebagai pemenang dan mendapatkan reinforcement.


4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
Menyimpulkan 2 kemampuan pada pertemuan yang lalu
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap kelompok untuk tetap melatih diri untuk 2
kemampuan yang telah dimiliki, baik di RS maupun di rumah.
2) Melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga untuk memberi
dukungan pada klien dalam menjalankan kegiatan hidup seharihari.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati rencana evaluasi kemampuan secara periodik

SESI 3 ; TAK
Evaluasi Kemampuan Sosialisasi
a.

Kemampuan verbal : bertanya dan


meminta

No
1

Aspek
yang di
nilai
Menyebut
kan
manfaat
secara

jelas
Menyebut
kan
manfaat
secara

verbal
Menyebut
kan
manfaat
secara
verbal

Nama Klien

Menyebut
kan
manfaat
secara
spontan
Jumlah
c. Kemampuan Verbal : menyebutkan manfaat TAKS

a.

Kemampuan non verbal


N
o.

Aspek yang
di nilai

Kontak mata

Duduk tegas

Menggunakan

Nama Klien

bahasa tubuh
4

yang sesuai
Mengikuti
kegiatan dari
awal

sampai

akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Di bawah judul; nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
TAK.

2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda checklist,
jika ditemukan pada klien, beri tanda (x) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4,
klien mampu. Jika < 2 klien dianggap belum mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Disimpulkan kemampuan yang
telah dapat diterapkan klien sehari-hari. Untuk klien yang telah mampu,
maka dianjurkan dan dievaluasi pada kegiatan srhari-hari (melalui jadwal
kegiatan harian). Jika klien belum mampu, klien dapat disertakan pada
kelompok TAK yang baru.

Anda mungkin juga menyukai