A. TOPIK
: Perilaku Kekerasan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok.
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat memperkenalkan dirinya
b. Klien bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan kepada orang
lain
c. Klien dapat menyalurkan emosi memberi kesempatan untuk
menyalurkan emosinya dan di dengar serta dimengerti oleh anggota
kelompok lainnya.
d. Meningkatkan ketrampilan hubungan social untuk diterapkan seharihari.
e. Melatih kesabaran, konsentrasi dan kreatifitas.
C. LANDASAN TEORI
Perilaku kekerasan atau agresif merupakan suatu bentuk perilaku
yang bertujuan untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis.
(Berkowitz, 1993).
Berdasarkan definisi ini maka perilaku kekerasan dapat dibagi
menjadi dua yaitu perilaku kekerasan secara verbal dan fisik. (Keltner et
al, 1995). Sedangkan marah tidak harus memiliki tujuan khusus. Marah
lebih menunjuak kepada suatu perangkat perasaan-perasaan tertentu
dengan perasaan marah. (Berkowitz, 1993).
Menurut Stearan , kemarahan adalah kombinasi dari segala sesuatu
yang tidak enak, cemas, tegang, demam, sakit hati, dan frustasi. Beberapa
faktor yang mempengaruhi terjadinya kemarahan yaitu frustasi, hilangnya
harga diri, kebutuhan akan status, dan prestise yang tidak terpenuhi.
a) Frustasi : seseorang yang mengalami hambatan dalam mencapai
tujuan / keinginan yang diharapkannya menyebabkan ia menjadi
Tugas :
1) Mempertahankan kehadiran peserta
2) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
3) Mencegah gangguan dan hambatan terhadap kelompok baik luar
maupun dalam kelompok.
d. Observer
Tugas :
1) mengidentifikasi kedalam kegiatan
2) mengidentifikasi strategi yang digunakan leader
3) mengamati dan mencatat
a) Jumlah anggota yang hadir
b) Siapa yang terlambat
c) Daftar hadir
d) Siapa yang memberi pendapat atau ide
e) Toik diskusi
4) Mencatat moddifikasi strategi untuk kelompok yang akan dating
5) memprediksi respon anggota kelompok pada sission berikutnya.
6. Setting Tempat
Keterangan
: CI Ruangan Anggrek
: Leader
: Co Leader
: Observer
: Fasilitator
: Klien
6. Bila ada peserta TAK yang melakukan kegiatan yang tidak sesuai
dengan tujuan, leader memperingatkan dan mengarahkan kembali
bila tidak bisa, dikeluarkan dari kelompok.
7. Bila peserta pasif, leader memotivasi dibantu oleh fasilitator.
F. SESI-SESI
1. Sesi 1
Leader
:
Co Leader
:
Observer
:
Fasilitor
:
tahap Kerja
a. Mendiskusikan penyebab marah.
1) Tanyakan pengalaman tiap klien
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
b. Mendiskusikan tanda dan gejala yang dirasakan klien saat terpapar
oleh penyebab marah sebelum perilaku kekerasan terjadi.
1) Tanyakan perasaan tiap saat terpapar oleh penyebab (tansa dan
gejala)
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
c. Mendiskusikan perilaku kekerasan yang pernah dilakukan klien
(verbal, merusak lingkungan, mencederai / memukul orang lain, dan
memukul diri sendiri).
1) Tanyakan perilaku yang dilakukan saat marah.
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
d. membantu klien memilih salah satu perilaku kekerasan yang paling
sering untuk di peragakan
e. Melakukan bermain peran / stimulasi untuk perilaku kekerasan yang
tidak berbahaya (terapis sebagai sumber penyebab dasar klien yang
f.
g.
h.
i.
sedotan atau pipet tersebut dan sedotan/pipet tidak boleh lepas (waktu
8menit)
e. Setelah membuat lingkaran setiap kelompok menetapkan salah satu
wakil anggota untuk mengambil karet gelang yang disebarkan diluar
lingkaran
f. Lalu karet gelang tersebut dibawa masuk kedalam lingkaran sedotan
atau pipet, dan disambung bersama-sama dengan anggota kelompok
lainnya.
Bagi kelompok yang memiliki sambungan karet gelang terpanjang
dinyatakan sebagai pemenang dan mendapatkan reinforcement.
Tujuan
b) Tujuan Umum
1) Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain, dan lingkungan
2) Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan pada saat berhubungan
dengan orang lain.
c) Tujuan Khusus
1) Klien dapat menyebutkan stimulasi penyebab kemarahannya
2) Klien dapat menyebutkan respon yang dirasakan sat marah (tanda dan
gejala marah ).
3) Klien dapat menyebutkan reaksi yang dilakukan saat marah (perilaku
kekerasan ).
4) Klien dapat menyebutkan akibat perilaku kekerasan
B.
C.
Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
2. Tempat yang tenang dan nyaman
Alat
1. Papan tulis / flipchart / whiteboard.
2. Kapur / Spidol.
3. Buku catatan dan pulpen
D.
E.
F.
No
NAMA
KLIEN
PENYEBA
B PK
MEMBERI TANGGAPAN
TENANG
Tanda &
Prilaku
Akibat
Gejala
kekerasan
PK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Petunjuk :
1.
2.
Tulis nama panggilan pasien klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mengetahui
penyebab perilaku kekerasan tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku
kekerasan yang dilakukan dan akibat perilaku kekerasan. Beri tandaV
jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu
Dokumentasi
Dokumentasi tentang kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1. TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan penyebab
perilaku kekerasannya (karena tidak diberi uang), mengenal tanda dan gejala
yang dirasakan (gregetan dan deg-deg kan), perilaku kekerasan yang
dilakukan (memukul meja), akibat yang dirasakan (tangan sakit dan di bawa
kekerasan.
Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat
a. Salam Terapeutik
1) Salam terapeutik dari terapis kerpada klien
2) Peserta dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
1) Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah klien sudah mengerti tentang perilaku
kekerasan yang biasa dilakukan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih dan
memberikan pendapat atau topic percakapan
3. Fase Kerja
a. Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan oleh klien
1) Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian, dan OR yang dilakukan
klien
2) Tulis di papan tulis / flichart / whiteboard
b. Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat digunakan untuk menyalurkan
kemarahan secara sehat : tarik nafas dalam, menjemur / memukul
bantal/kasur, menyikat kamar mandi, main bola, senam, memukul
bantal pasir, tinju dan memukul gendang.
c. Membantu memilih dua kegiatan yang dapat di lakukan
d. Bersama klien mempraktikkan dua kegiatan yang di pilih
2) Terapis mempraktekkan
3) Klien melakukan rekomendasi
e. Menanyakan perasaan klien setelah mempraktekkan cara penyaluran
kemarahan
f. Memberikan pujian pada peran serta klien
g. Upayakan semua klien berperan aktif
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Mmberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana Tindak Lanjut
1) Menganjurkan tiap kelompok untuk bercakap-cakap tentang cara
penyaluran kemarahan
2) Memasukkan jadwal harian klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikutnya,
SESI 2 : TAK
KEMAMPUAN MENCEGAH PERILAKU KEKERASAN FISIK
NO
1
2
3
4
5
6
NAMA KLIEN
Mempraktekkan
cara fisik yang
pertama
Mempraktakkan
cara yang kedua
7
8
Petunjuk
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada koom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan mempraktekkan 2
cara fisik untuk mencegah perilaku kekerasan. Beri tanda () jika klien
mampu dan taqnda (X) jika klien tidak mampu.
(Keliat, BA. 2000)
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : Klien mengikuti sesi 2 TAK
stimulasi persepsi perilaku kekerasan. Klien mampu mempraktekkan tarik
nafas dalam, tetapi belum mampu mempraktekkan pukul kasur dan bantal.
Anjurkan dan Bantu klien mempraktekkan di ruang rawat (buat jadwal).
SESI 3
PERMAINAN
1. Tujuan
a. Tujuan Umum
a. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
b.
Tujuan Khusus
a. Klien dapat memperkenalkan dirinya
b. Klien bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan kepada orang
lain
c. Klien
dapat
menyalurkan
emosi
memberi
kesempatan
untuk
1)
2)
3)
SESI 3 ; TAK
Evaluasi Kemampuan Sosialisasi
a.
No
1
Aspek
yang di
nilai
Menyebut
kan
manfaat
secara
jelas
Menyebut
kan
manfaat
secara
verbal
Menyebut
kan
manfaat
secara
verbal
Nama Klien
Menyebut
kan
manfaat
secara
spontan
Jumlah
c. Kemampuan Verbal : menyebutkan manfaat TAKS
a.
Aspek yang
di nilai
Kontak mata
Duduk tegas
Menggunakan
Nama Klien
bahasa tubuh
4
yang sesuai
Mengikuti
kegiatan dari
awal
sampai
akhir
Jumlah
Petunjuk :
1. Di bawah judul; nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda checklist,
jika ditemukan pada klien, beri tanda (x) jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4,
klien mampu. Jika < 2 klien dianggap belum mampu.
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada
catatan proses keperawatan tiap klien. Disimpulkan kemampuan yang
telah dapat diterapkan klien sehari-hari. Untuk klien yang telah mampu,
maka dianjurkan dan dievaluasi pada kegiatan srhari-hari (melalui jadwal
kegiatan harian). Jika klien belum mampu, klien dapat disertakan pada
kelompok TAK yang baru.