Kaca/Cermin
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin banyak terciptanya inovasi dalam
teknologi, banyak hal atau benda yang tadinya hanyalah sebuah benda yang biasa
dirancang dengan sedemikian rupa dan menjadi item teknologi terbaru. Berikut ini
adalah perkembangan teknologi pada kaca yang saat ini telah dibuat. Masing-masing
perusahaan mungkin menciptakan teknologi yang sejenis, namun masih terdapat
perbedaan sedikit pada fitur-fitur di dalamnya.
Kita biasa menggunakan cermin untuk berkaca dan merapikan diri. Dan memang
seperti itulah fungsi cermin. Namun, kini hadir sebuah cermin yang tidak hanya
Kecanggihan lain yang dapat anda temukan pada aplikasi ini adalah anda anda bisa
memantau kesehatan anda dicermin tersebut dengan melalui sebuah pad sensor, tidak
hanya itu kecanggihan lainnya juga anda bisa berkomunikasi layaknya menggunakan
smartphone seperti chatting, email maupun informasi tentang kalender melihat
ramalan cuaca, dan lainnya.
Tapi kabar kurang baik bagi orang Indonesia, perusahaan yang berpusat di Hongkong
sekarang ini hanya memasarkan produk Cybertecture Mirror nya tersebut di negara
yang memiliki potensial bagi produknya dan tidak termasuk Indonesia. Jadi Indonesia
harus sabar menunggu untuk dapat menikmati kecanggihan cermin tersebut. Karena
untuk harga yang masih tinggi, kemungkinan warga Indonesia untuk membelinya
masih rendah.
Untuk harga cermin canggih tersebut, tentu sangat mahal karena harga yang tinggi
cukup pantas untuk kecanggihan yang dimilikinya. Untuk sekarang harga cermin
canggih tersebut dibandrol harga US$ 7733 untuk per unitnya. Jika dalam rupiah
harga cermin tersebut bisa mencapai hampir 100 juta rupiah per unit.
Sebuah teknologi masa depan bukan? Anda bangun tidur, ke kamar mandi sambil
mengecek segala perkembangan bisnis anda dan informasi baru melalui email.
Keputusan-keputusan penting pun bisa anda ambil saat anda di dalam kamar mandi.
Kaca mobil layar sentuh atau touch screen kenapa tidak, sudah ada teknologi yang
dapat diaplikasikan pada kaca mobil kesayangan anda. Jadi bisa anda gunakan selagi
macet dan menunggu diperjalanan. Jika sedang di dalam mobil apalagi pas macet
macetnya pasti bikin Bete banget, lihat kaca samping kiri kanan pemandangannya
cuman mobil doang.
Jika anak-anak Anda yang duduk di jok belakang suka mencorat-coret kaca samping
(pintu), jangan marah! Itulah cara mereka melawan kebosanan. Kondisi tersebut kini
menjadi ilham bagi ilmuwan untuk menciptakan kaca samping belakang mobil
menjadi layar sentuh interaktif atau bisa juga disebut kaca pintar (smart glass).
Menurut para ilmuwan dari General Motors, (GM), penumpang yang duduk di jok
belakang, tidak mendapatkan hiburan seperti pengemudi atau penumpang depan.
Akibatnya, mereka mudah bosan, khususnya anak-anak. Selama ini, untuk mengatasi
hal tersebut parfa orang tua menyediakan DVD player dan Game Boys.
Ternyata, hal tersebut membuat mereka semakin jauh dari dunia yang ada di luar
mobil. Sementara itu, pengemudi dan penumpang depan, kini semakin dimanjakan
dengan berbagai perlengkapan hiburan dan infotainment interaktif.
Untuk mengurangi rasa bosan penumpang belakang atau membuat anak-anak kreatif
selama perjalanan, divisi Riset dan Pengembangan GM menatang periset dan
mahasiswa Future Lab di Bezalel Academy of Art and Design, Israel. Tugas mereka,
membuat konsep, yaitu cara baru penumpang belakang - khususnya anak-anak memperoleh pengalaman yang makin kaya saat berada di dalam mobil.
Mengubah kaca pintu mobil menjadi peraga interaktif. Dengan cara ini bisa
meningkatkan kepedulian dan menjaga keinginan mereka yang lebih kuat untuk terus
berhubungan dengan dunia di luar kendaraan yang ditumpanginya.
Peraga interaktif pada mobil saat ini, umumnya dirancang untuk pengemudi dan
penumpang depan. Kini kami melihat peluang, membuat teknologi koneksi (interface)
yang dirancang khusus untuk penumpang belakang, kata Tom Seder, manajer
laboratorium R&D GM untuk hubungan manusia-mesin.
Kaca pintu yang canggih dapat merespon kecepatan mobil dan memberi tahu lokasi
keberadaan kendaraan. Dengan adanya koneksi interaktif, penumpang belakang bisa
terhibur dan belajar, tambah Seder.
Kaca sentuh tersebut diberi nama smart glass, berupa kaca bermuatan listrik yang
dapat membedakan kondisi kejernihan dan transparansi serta memproyeksikan
gambar.
Smart glass kini semakin banyak digunakan pada arsitek dan aplikasi peraga.
Teknologi ini juga bisa dilihat pada film Mission Impossible: Gosh Protocol.
App OTTO
Karakter animasi yang bisa memberikan informasi terkait kondisi daerah sekitar yang
dilintasi mobil dan cuaca. Selain bisa mengusir kebosanan, pengguna bis belajar
mengenai lingkungan sekitar dengan cara baru.
Smart glass menggunakan teknologi sensor optik dan gerakan yang dikembangkan
oleh EyeClick. Kaca mobil akan diubah menjadi layar multi sentuh yang peka
terhadap sentuhan dan bermuatan listrik, sehingga bisa membedakan transparansi dan
kejernihan serta menampilkan gambar. unikbaca.com
Gampangnya, mirip layar sentuh pada gadget canggih yang lagi ngetrend sekarang,
hanya saja diterapkan pada kaca mobil. Belum dijelaskan apakah teknologi ini
membutuhkan jaringan internet atau tidak. Tapi kalau dilihat dari fitur download
musik, pasti koneksi internet pasti diperlukan.
Semakin hari teknologi merambah di berbagai aspek akan sangat mungkin untuk
terealisasi. Tidak hanya perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti google,
Microsoft dan lain-lain saja yang dapat mengembangkan perangkat pintar. Startup
atau perusahaan yang baru berkambang lainnya juga sudah banyak yang
mengembangkan perangkat pintar. Bahkan kali ini merupakan ada seseorang Insinyur
Dikutip dari The Verge (http://www.theverge.com/2016/2/2/10898176/diy-ideaweather-mirror-tv-android-google) mengatakan bahwa kaca pintar atau smart mirror
ini adalah ciptaan seorang enginer google bernama Max Braun.
Cermin pintar ini dijalankan diatas sistem operasi android yang berguna untuk
menyajikan informasi mengenai waktu, tanggal, berita, dan temperatur terbaru
Braun mengatakan bahwa walaupun sudah berhasil mengembangkan perangkat pintar
ini ia belum sangat puas karena ada beberapa ide yang belum terealisasikan.