Nilai
Virus
Nama
Pengampu
No
1.
: Sintara Ekaysa
Deni Ema Iswahyuni
Titin Dwimala
Rofifah Isroatus
Bintang Amzad J.F
Setyo Bagus
:Ns. Siswoyo, M.Kep
(NIM 122310101036)
(NIM 152310101085)
(NIM 152310101095)
(NIM 152310101260)
(NIM 152310101268)
(NIM 152310101293)
Soal
Jelaskan definisi virus (boleh disertai dengan gambar)
Virus berasal dari bahasa Yunani venom yang berarti racun. Virus merupakan suatu partikel
yang masih diperdebatkan statusnya apakah ia termasuk makhluk hidup atau benda mati. Virus
dianggap benda mati karena ia dapat dikristalkan, sedangkan virus dikatakan benda hidup
karena virus dapat memperbanyak diri (replikasi) dalam tubuh inang. Virus merupakan
organisme non-seluler, karena ia tidak memilki kelengkapan seperti sitoplasma, organel sel,
dan tidak bisa membelah diri sendiri. Secara umum virus merupakan partikel tersusun atas
elemen genetik yang mengandung salah satu asam nukleat yaitu asam deoksiribonukleat
(DNA) atau asam ribonukleat (RNA) yang dapat berada dalam dua kondisi yang berbeda, yaitu
secara intraseluler dalam tubuh inang dan ekstrseluler diluar tubuh inang.
Referensi:
a. Ukuran Virus
Ukuran virus lebih kecil dibandingkan dengan sel bakteri. Ukurannya berkisar dari
0,02 mikrometer sampai 0,3 mikrometer (1 m = 1/1000 mm). Unit pengukuran virus
biasanya dinyatakan dalam nanometer (nm). 1 nm adalah 1/1000 mikrometer dan seperjuta
milimeter. Virus cacar merupakan salah satu virus yang ukurannya terbesar yaitu
berdiameter 200 nm, dan virus polio merupakan virus terkecil yang hanya berukuran 28
nm.
b. Struktur Virus
Partikel virus bervariasi dari segi ukuran, bentuk maupun komposisi kimiawinya.
LKM IDK I B
Page 1
Bentuk- bentuk virus yang sudah diketahui ada yang serupa bola, berbentuk kotak,
berbentuk batang, dan ada yang seperti hurut T. Struktur utama virus adalah asam nukleat
yang dapat berupa RNA (Ribonucleic acid) atau DNA (Deoxyribonucleic acid) dan tak
pernah keduanya. Asam nukleat ini dikelilingi oleh subunit protein yang disebut kapsomer.
Susunan kapsomer-kapsomer tersebut membentuk mantel dinamakan kapsid. Kapid dan
asam nukleat Virus dinamakan nukleokapsid. Beberapa virus memiliki struktur yang lebih
kompleks seperti adanya pembungkus khusus berupa membran. Membran yang menyusun
virus ini merupakan membran lipid bilayer dan protein, biasanya glikoprotein. Beberapa
virus memiliki struktur yang lebih kompleks lagi. Virus yang strukturnya paling rumit
adalah virus bakteriofage. Misalnya bakteriofage T4 yang menyerang bakteri Escherichia
coli, memiliki ekor yang merupakan struktur kompleks. Ekor T4 disusun oleh lebihd dari
20 macam protein dan kepalanya disusun oleh beberapa protein lainnya.
c. Klasifikasi virus
Para ahli virus mengelompokkan virus berdasarkan aspek-aspek tertentu, yaitu:
1) Berdasarkan jenis inang yang diinfeksi, seperti
a. virus tanaman , contoh: Tobacco mozaic virus (TMV) sejenis virus yang menyerang
daun tembakau, Potato Yellow dwarf virus (virus kentang kuning)
b. virus hewan, contoh : Rhabdovirus yang menyebabkan rabies pada anjing, NCD
(New Castle Disease) yang menyebabkan penyakit tetelo pada unggas
c. virus manusia, seperti, polio, influenza, hepatitis, AIDS , SARS dan flu burung.
d. virus bakteri: bakteriofage T4
2) Berdasarkan jenis asam nukleat yang dikandung oleh virus:
a. virus RNA, contoh:virus influenza, virus HIV, corona virus (virus SARS), virus
H5N1 (penyebab flu burung) dsb.
b. Virus DNA, seperti poxvirus, herpesvirus, adenovirus dsb.
Referensi:
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
3.
Perkembangbiakan virus sering disebut dengan replikasi/sintesa protein virus, dimana protein
adalah materi genetik dasar yang menunjukkan kehidupan. Faga adalah jenis virus yang paling
dipahami dibandingkan jenis-jenis virus lainnya, walaupun beberapa faga ini memiliki struktur
yang kompleks. Penelitian pada faga ini menghasilkan penemuan bahwa beberapa virus DNA
untai ganda dapat bereproduksi dengan menggunakan dua mekanisme alternatif, yaitu siklus
LKM IDK I B
Page 2
Siklus lisis adalah siklus reproduksi atau replikasi genom virus yang pada akhirnya
menyebabkan kematian sel inang. Istilah lisis mengacu pada tahapan akhir dari infeksi,
yaitu saat sel inang bakteri lisis atau pecah dan melepaskan faga yang dihasilkan di
dalam sel inang tersebut. Virus yang hanya dapat bereplikasi melalui siklus lisis
disebut dengan virus virulen.
2. Siklus Lisogenik
Siklus lisogenik merupakan siklus replikasi genom virus tanpa menghancurkan sel
inang, dengan kata lain faga berintegrasi ke dalam kromosom bakteri, integrasi ini
disebut profaga. Istilah lisogenik mengimplikasikan bahwa profaga pada kondisi
tertentu dapat menghasilkan faga aktif yang melisis inangnya dikarenakan adanya
pemicu dari lingkungan seperti radiasi atau adanya beberapa zat kimia tertentu, hal
inilah yang menyebabkan virus mengubah mekanisme reproduksinya dari cara
lisogenik menjadi cara lisis.
Referensi:
Jawetz, Melnick, dan Adelberg. 2008. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
LKM IDK I B
Page 3
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Page 4
i. Sars adalah penyakit sindrom saluran pernafasan akut yang disebabkan oleh virus, yaitu
virus sars.
j. Diare pada bayi baru biasanya disebabkan karena virus yang disebut rotavirus.
k. Kutil merupakan suatu jaringan yang tumbuh dan terinfeksi oleh Human Papilloma Virus
(HPV) pada sel kulit
l. Molluscum contagiosum (MC) adalah infeksi virus pada kulit atau kadang-kadang pada
membran mukosa.
m. Lymphocytic choriomeningitis (LCM) adalah infeksi arenavirus pada membran yang
mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang dan dari cairan cerebrospinal.
n. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrom) penyakit ini disebabkan oleh HIV
(Human Immuno-deficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh.
o. Rabies penyakit ini disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan hewan yang
sudah terkena rabies.
p. Kanker (Tumor Ganas) Penyakit ini disebabkan oleh virus onkogen.
q. Flu burung virus ini merupakan virus yang biasa menjangkiti burung dan mamalia, virus
ini kenal dengan istilah H5N1.
r. Flu babi adalah influenza yang disebabkan oleh H1N1 virus.
Referensi:
Endarwati.2015. 30 Jenis Penyakit Menular, Penyebab dan Pencegahannya. Diakses melalui :
http://halosehat.com/penyakit/30-jenis-penyakit-menular-penyebab-dan-pencegahannya [pada
tanggal 14 September 2015 pukul 15.54 WIB]
6.
Tertular dari
Darah HIV Ibu HIV menyusui anak Seks Bebas Jarum Suntik HIV
HIV bertemu sel CD4 (reseptor protein yang terdapat di permukaan sel T Helper)
Selaput luar HIV menempel pada reseptor CD4 dengan bantuan chemokine coreceptor (CCR5)
Selaput luar virus HIV dan membrane sel T Helper mengalami fusi
LKM IDK I B
Page 5
Selaput virus HIV yang telah kosong tetap berada di luar permukaan sel T Helper
RNA membentuk rantai tunggal DNA dengan bantuan nukleotida sel T Helper oleh enzim
reverse trancriptase
enzim integrase virus mengikat kedua ujung rantai ganda DNA dan membawa partikel ini ke
dalam inti nukleus sel T Helper
Referensi:
Soetardjo. 2013. Siklus Hidup Virus HIV. Diakses melalui : http://internis.org/siklus-hidupvirus-hiv [pada tanggal 14 September 2015 pukul 20:34 WIB]
7.
a. Flu Burung
LKM IDK I B
Page 6
Penyakit ini disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti unggas dan mamalia. Dari
berbagai strain virus flu burung, hanya ada satu strain yang dapat menginfeksi manusia,
yaitu H5N1. Penularan dari unggas ke manusia terjadi jika manusia menghirup udara yang
tercemar virus flu burung atau kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi flu burung.
Sifat virus ini adalah dapat bertahan hidup di air hingga 4 hari pada suhu 220C dan lebih
dari 30 hari pada suhu 0oC serta dapat bertahan lebih lama dalam tubuh atau tinja unggas,
tetapi mati pada pemanasan 600C selam 30 menit. Gejala yang dialami oleh manusia yang
terinfeksi virus ini adalah demam, sakit tenggorokkan dan nyeri otot. Gejala (avian influenza)
yang ada pada manusia seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala, nyeri sendi
sampai infeksi selaput mata (konjungtivitis). Bila keadaan semakin memburuk dapat terjadi
severe respiratory distress dan pneumonia yang menyebabkan kematian
b. Flu Babi
Diakibatkan oleh sejenis virus influenza tipe A dari famili Orthomyxoviridae.
Mekanisme patogenitas pada virus ini disebabkan oleh kemampuan organisme
tersebut memicu suatu respon hilangnya daya tahan tubuh. Gejala klinis penyakit ini
terlihat secara mendadak, yaitu berupa batuk, dispnu, demam dan sangat lemah. Penyakit
ini dengan sangat cepat menyebar ke dalam kelompok ternak dalam waktu 1 minggu,
umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan cepat kecuali bila terjadi komplikasi dengan
bronchopneumonia, akan berakibat pada kematian. Penyebaran virus influensa dari babi
ke babi dapat melalui kontak moncong babi, melalui udara atau droplet. Faktor cuaca dan
stres akan mempercepat penularan. Virus tidak akan tahan lama di udara terbuka.
8.
LKM IDK I B
Page 7
9.
LKM IDK I B
Page 8
10.
Jelaskan mekanisme virus masuk dalam tubuh sampai akhirnya bisa menimbulkan kerusakan!
Page 9
11.
Virus itu terdapat berbagai macam cara penularanya, misalnya ada yang melalui tranfusi darah
atau alat suntik yang tercemar virus jadi jika kita mengunakan alat suntik yang tercemar virus,
LKM IDK I B
Page 10
virus tersebut juga akan masuk kedalam tubuh kita melali perantara alat suntik tersebut,
adapun cara penularan lewat hubungan seks (bercampurnya cairan sperma dengan vagina atau
cairan sperma bercampur dengan darah yang mengandung virus yang kemudian masuk
melalui vagina ataupun anus)
Selain itu adapun cara penularan dengan cara menelan makanan yang terkontaminasi virus
makanan yang terinfeksi dan tidak melakukan cuci tangan sebelum memegang makanan atau
mencuci makanan dengan air mengalir. Udara juga merupakan salah satu cara dalam virus
menular dari satu obyek ke objek lainnya dan masih banyak lainya. Untuk itu diharapkan
Virus rubella
untuk selalu menjaga kebersihan dan menjaga kekebalan tubuh agar tidak melemah.
Masuk melalui saluran
Referensi:
pernafasan
melalui udara
Masa intubasi 18 hari
Virus Campak (Morbili )
Nasoparing
Timbulnya Ruam
Terjadi Infeksi
mengakibatkan
Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit.
Jakarta: EGC
13.
LKM IDK I B
Pengaruh pada
kehamilan
Infeksi trisemester pertama
Page 11
Virus campak
Prawirohardjo, Sarwono.
2005. Ilmu
Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka
Terdapat
GiantKebadanan.
sell dan proses
peradangan
Gambarkan skematis terjadinya DHF!
Page 12
mata merah
dan demam
yang memberat
makin lama pada
makinhari
tinggike 10
Semakin
Referensi :
Maldonado, Y. 2002. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: EGC
15.
virus (Paramyxovirus)
pembengkakan pada
Page 13
Kumpulan Referat dan Karya Tulis Kedokteran. 2010. Mumps (Parotitis Epidemika)
16.
virus varicella-zoster
melalui
benda-benda
yang
terkontaminasi oleh cairan dari
lepuhan kulit.
Saluran pernapasan
multiplikasi
multiplikasi
Menyebar ke seluruh
(mukosa dan kulit
LKM IDK I B
tubuh
Page 14
Referensi:
Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi: 3 Jilid:
1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI
17.
Pencegahan terbaik adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh. Pada penderita
alergi, asthma dan gangguan saluran cerna. Pada kasus tertentu juga mempunyai daya tahan
tubuh yang buruk seperti penderita HIV/AIDS. Malnutrisi, penderita leukemia, kelainan
jantung bawaan biru, gagal ginjal dan gangguan lainnya
Pencegahan lainnya yang dilakukan adalah menghindari penularan dengan memakai
masker, cuci tangan yang bersih di air mengalir pakai sabun dan higiena sanitasi lainnya.
Karena biasanya memanipulasi mekanisme sel induknya untuk bereproduksi, virus sangat sulit
untuk dibunuh. Perilaku cuci tangan sebelum makan terbukti dapat menurunkan resiko
kejadian hepatitis akut klinis.
Metode pengobatan sejauh ini yang dianggap paling efektif adalah vaksinasi, untuk
merangsang kekebalan alami tubuh terhadap proses infeksi, dan obat-obatan yang mengatasi
gejala akibat infeksi virus.
LKM IDK I B
Page 15