Anda di halaman 1dari 190
Indofood CBP PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk Bidang Usaha: Industr produk konsumen bermerek antara lain mi instan, penyedap makenan, nutris! dan makanen khusus, biskuit serta penyertaan modal pada Anak Perusahaan yang bergerak ai bidang industri pengolahan susu ddan produk terkeit lainnya, makanan ringan, serta kemasan Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia Kantor Pusat: Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 26 Jl, Jend. Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910 Telepon: (021) 5795 8822 Faksimil: (021) 5793 7557 Penawaran Umum Perdana Saham ‘Sehubungen dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (‘Perseroan"), Perseroan telah menyiapkan Prospektus dengan menggunakan data laporan keuangan Konsolidasian Perseroan dan t ‘Anak Perusahaan ("Grup ICBP") untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan informasi keuangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk ("ISM") untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009, 2008, dan 2007. Guna memberikan informasi yang terkini kepada Masyarakat, maka Perseroan menyajikan informasi tambahan ini berdasarkan data operasional,laporan keuangan konsolidasian Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir ada tanggal 30 Juni 2010, serta informasi keuangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggeal 30 Juni 2009 ("“informasi Tambahan") Informasi Tambahan ini semata-mata disajikan untuk memberikan gambaran bagi para investor dalam melakukan | evaluasi terhadap Perseroan Informasi Tambahan ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 27 September 2010 ‘Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Sham Perseroan (“Penawaran Umum"), Perseroan telah menyiapkan Prospektus dengan menggunakan data laporan keuangan konsolidasian Grup ICBP untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 dan informasi keuangan ‘gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal ‘31 Desember 2009, 2008, dan 2007, yang masing-masing telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI"), dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Dalam Informasi Tambahan ini disajikan informasiterkini yang antara lain berkaitan dengan pembahasan mengenai pernyataan hutang, analisis dan pembahasan oleh manajemen, sumber daya manusi transaksi dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa, kegiatan usaha Grup ICBP, ikhtisar data keuangan penting dan ekuitas. Kecuali didefinisikan lain dalam Informasi Tambahan ini, semua definisi yang digunakan dalam Prospektus ‘akan digunakan dalam Informasi Tambahan ini Pembahasan hal-hal tersebut di atas dilakukan dengan menggunakan: 1. data operasional Grup ICBP sampai dengan periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 2008; 2. a. informasi Keuangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM pada tanggal 30 Juni 2009 dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang tidak diaudit dan telah direview oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Seksi 722 dari Standar Auditing yang ditetapkan oleh IAPI tentang “Informasi Keuangan Interim’ (‘SA 722"), dengan hasil yang menyatakan bahwa kecuali atas tidak disajikannya informasi keuangan gabungan komparatif Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM pada tanggal 30 Juni 2008 dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada ‘tanggal tersebut, tidak diteriukan indikasi dipertukannya modifikasi material terhadap informasi keuangan gabungan tersebut di atas ager penyajiannya sesuai dengan prinsip akuntansi yang bertaku umum di indonesia, b. laporan keuangan konsolidasian Grup ICBP pada tanggal 30 Juni 2010, dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang tidak diaudit dan telah direview oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan SA722, dengan hasil tidak diteukan indikasi diperlukannya modifikasi material ternadap laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas agar penyajiannya sesuai dengan prinsip akuntansi yang beriaku umum di Indonesi ‘Suatu review yang dilaksanakan berdasarkan SA 722 memiliki ruang lingkup yang lebih sempit secara substansial dibandingkan dengan suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAP! dan seperti yang tercantum dalam laporan review akuntan independen terkait yang seluruhnya tercantum dalam Informasi Tambahan ini, KAP Purwantono, Suherman & Surja tidak mengaudit dan tidak menyatakan pendapat apapun atas informasi Keuangan gabungan dan laporan keuangan konsolidasian yang tidak diaudit tersebut di atas, Informasi Tambahan ini semata-mata disajikan untuk memberikan gambaran bagi para investor dalam melakukan evaluasi terhadap Perseroan. Indofood CBP Divisi Nutrisi & Makanan Khusus Tabel di bawah ini menyajikan penjualan dan laba usaha divisi Nutrisi & Makanan Khusus. (dolam jutaan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan KETERANGAN yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, 2010 Perjualan vapada pelanggan oksiemal 208.363 T9580 Penjvalan anar segmen : ‘Jumiah penjuaian 208.363 257.950 {aba usahs segmen, 23.058 26.738 Kinerja Usaha Tabel berikut ini menyajikan data kinerja usaha Grup ICBP, termasuk persentase terhadap penjualan bersih untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010. (alam jtaan Rupiah) ‘Untuk periode 6 (enam) bulan KETERANGAN oa Sa (Re) (Re) %) Penjualan Bersih 4.031.199 1000 8.918.059 Beban Pokok Penjuaian 6.220.084 714 6.516.583, Laba Kotor 1.811.118 Tne 3.399.476 Beban Usaha Penjuatan 649.697 888.000 (Umum dan Administrasi 268.392 248.790 Jumiah Beban Usaha 918.229 4.116.790 Laba Usaha 892, 12 ‘Amortisasi goodwit dan aset tak berwujud (106.686) (406.686) ‘Beban bunga dan pendanaan lainnya (90.338) (04) (44.705), Laba kurs = becsih 7.606 oA 20.953, Penghasilan Bunga 9.820 04 13.960 Laindain ~ bersih 45.096 06 37.91 Laba sebelum beban pajak penghasilan — bersih 818.384 10,2 1.204.099, ‘Beban pajak penghasilan ~ bersin (218.496) er) (318.080) {Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih. ‘Anak Perusahaan dan penyesuaian proforma 599,888 78 886.019 Hak minoritas ata laba bers Anak Perusahaan — bersin (44.800) (08) 61.513) ‘Laba sebelum penyosuaian proforma, 555.086 69 524.506 Penyesuaian proforma : = (24.320) Laba bersit 555.088 69 800.486 Periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 Penjualan Bersih Penjualan bersin Grup ICBP meningkat sebesar Rp886.860 juta, atau 11.0%, menjadi Rp8.918,059 jute untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp8.031.199 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, dikarenakan kenaikan volume penjualan dan kenaikan harga jual rata-rata seluruh divisi Grup ICBP. Divisi Mi Instan. Penjualan divisi Mi Instan meningkat sebesar Rp469.609 juta, atau 8,1% menjadi Rp6.285.074 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari p5.815.465 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008, terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan sebesar 4,2% menjadi sebesar 5.81 miliar bungkus untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari 5,58 miliar bungkus untuk periode 13 Indofood CBP 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, dan dampak kenaikan harga di semester kedua di tahun 2009 dan product mix yang lebih baik untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010. Divisi Dairy. Penjuaian divisi Dairy mengalami peningkatan sebesar Rp176.100 juta. atau 11.3% menjadi Rp1.741.351 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp1.565.251juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, yang disebabkan oleh kenaikan volume penjualan sebesar 8,5% untuk produk solid dan 5,7% untuk produk liquid, serta kenaikan harga jual rata-rata di bulan Januari 2010, Divisi Penyedap Makanan. Penjuaian divisi Penyedap Makanan meningkat sebesar Rp83.725 juta, atau 31,1%, menjadi Rp353.366 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp269.641 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, terutama disebabkan oleh naiknya volume penjualan sebesar 17,1% menjadi 35,02 ribu ton untuk periode 6 (ena) bbulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari 29,92 ribu ton untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009. Peningkatan penjualan divisi Penyedap Makanan juga didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata, Divisi Makanan Ringan, Penjualan divisi Makanan Ringan meningkat sebesar Rp129.894 juta, atau 36.2%, menjadi Rp489.023 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp359.129 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan sebesar 33,7% menjadi 9,91 ribu ton untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari 7,44 ribu ton untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009. Divisi Nutrisi & Makanan Khusus. Penjvaian divisi Nutrisi & Makanan Khusus meningkat sebesar Rp48.587 juta, atau 23,2%, menjadi Rp257.950 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp209.363 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, terutama disebabkan oleh kenaikan volume penjualan sebesar 21,6% menjadi 7,45 ribu ton Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari 6,13 ribu ton untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan Grup ICBP meningkat sebesar Rp298.499 juta, atau 4,8%, menjadi Rp6.518.583 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp6.220.084 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan Grup ICBP dan sebagian dikompensasi dengan menurunnya beban bahan baku, terutama tepung terigu serta menguatnya kurs rata-rata Rupiah terhadap USD untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dibandingkan dengan periode 6 (enam) buian yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009. Laba Kotor ‘Sebagai hasil dari faktor-faktor yang diuraikan di atas, laba kotor Grup ICBP meningkat sebesar Rp588.361 jula, atau 32,5%, menjadi Rp2.399.476 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp1.811.115 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada ‘tanggal 30 Juni 2009. Marjin laba Kotor meningkat menjadi 26,9% untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari 22,6% untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 terutama karena adanya kenaikan harga jual rata-rata terutama pada divisi Mi instan, divisi Dairy dan divisi Penyedap Makanan serta penurunan harga tepung terigu di semester pertama 2010. 4 Indofood CBP E. SEGMEN USAHA Grup ICBP bergerak dalam bidang usaha produk konsumen bermerek, yang diklasifikasikan ke dalam divisi-divisi tersebut di bawah ini: Divisi Mi Instan Tabel di bawah ini menyajikan penjualan dan laba usaha divisi Mi Instan. (dalam jutaan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan KETERANGAN yang berakhir pada tanggal 2009. Panjualan vepada pelanggan orsiamal 57%6.035 Penjualan antar segmen 99.430 Jumlah penjualan 5.815.465 285.074 aba usaha segmen 728.981 986.926 Divisi Dairy ‘abel di bawah ini menyajikan penjualan dan laba usaha divisi Dairy. (dalam jutasn Rupiah) Untuk pariode 6 (enam) bulan KETERANGAN ada tanggal 30 Junk 2010 enjualan kepada pelanggan ekstemal TaeB.910 71736.490 Penjualan antarsegmen 6.341 5.861 siumiah penjuaian 1585.251 1741.35 [Loba usaha seamen 2.704 216.112 Divisi Penyedap Makanan Tabel di bawah ini menyajikan penjualan dan taba usaha divisi Penyedap Makanan. {alam jutaan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan KETERANGAN ‘yang berakhir pada tanggat 30 Ju 2009. 2070 Benjuatan Kepada pelanggan eksternal 78.555 5.378 Penjualen antar segmen 91.085 97.988 Jumiah penivalan 269.661 353.386 {Lava usaha seamen 12,902 40.733 Divisi Makanan Ringan Tabel di bawah ini menyajikan penjualan dan laba usaha divisi Makanan Ringan. {dalam jutaan Rupiah) Untuk periode 6 (enam) bulan KETERANGAN yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2000 2010 BBenjuaian Kepada pelenggan aksiomal 358.335 786.300 PPenjualan antarsegmen 794 2723 tumiah penjuatan 60.129 489.023 Lava usana seamen 15.161 34.290 12 Indofood CBP Amortisasi Goodwill dan Aset Tidak Berwujud ‘Amortisasi goodwill erutama terdiri dari selisi lebih antara biaya perolehan investasi dengan nllai wajar aset bersih Drayton dan Anak Perusahaan, yang ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun, Amortisasi aset tidak berwujud terutama terdiri dari merek-merek dagang produk dairy, yang diamortsasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Lain-lain - Bersih Lain-lain — bersih terutama terdiri dari penjualan bahan-bahan bekas atau sisa seperti sisa bahan kemasan, pendapatan jasa teknis untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010. bagian laba/rugi dari perusahaan asosiasi, NICI, dan penghasilan atau beban non-operasional lainnya. Beban Pajak Penghasilan - Bersih Jurlah beban pajak penghasilan - bersin Grup ICBP terdiri dari beban pajak penghasilan periode berjalan dan beban (manfaat) pajak penghasilan tangguhan. Pajak penghasilan periode berjalan ditentukan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode berjalan, Aset dan kewaliban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumiah tercatat aset dan kewajiban menurut informasi keuangan, dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewaiiban pada tanggal neraca. Kewaliban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak, dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, dan akumulasi rugi fiskal. sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi penghasilan kena pajak pada masa mendatang, Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan — Bersih Hak minoritas atas lab bersin Anak Perusahaan — bersih merupakan hak Pemegang Saham minoritas alas hasil usaha dari Anak Perusahaan Perseroan. Laba Sebelum Penyesuaian Proforma Laba sebelum penyesuaian proforma untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 merupakan laba bersih dari periode tersebut, termasuk laba bersih dari IFL, dan Drayton dan Anak Perusahaan serta amortisasi goodwill Drayton seolah-olah pengambilalihan IFL, dan Drayton telah dilakukan sejak tanggal 1 Januari 2010. Berdasarkan prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia, laba bersin IFL dan Drayton dan Anak Perusahaan (setelah dikurangi hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan tersebut) untuk periode sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 17 Maret 2010 (tanggal pengambilalihan Anak Perusahaan tersebut oleh Perseroan), dikurangkan dari laba sebelum penyesuaian proforma untuk menentukan laba bersih Konsolidasi Grup ICBP pada periode tersebut. Laba bersih gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir ‘pada tanggal 30 Juni 2008 dapat diperbandingkan dengan laba sebelum penyesuaian proforma konsolidasi Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010. Penyesuaian Proforma Penyesuaian proforma untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 merupakan laba bersih dari IFL dan Drayton dan Anak Perusahaan serta amortisasi goodwill Drayton (setelah dikurangi hak minoritas pada laba bersih Anak Perusahaan tersebut) untuk periode sejak tanggal 1 Januari 2010 sampai dengan tanggal 17 Maret 2010 (tanggal pengambilalihan Anak Perusahaan tersebut oleh Perseroan). Berdasarkan prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum di Indonesia, penyesuaian proforma tersebut dikurangkan dari laba sebelum penyesuaian proforma untuk menentukan laba bersih konsolidasi Grup ICBP pada periode tersebut. 4 Indofood CBP abel berikut menyajikan komponen dari beban pokok penjualan Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010. (dalam jutaan Rupiah) Taper Sate on cant oo me 2S fant a pe rere 2 sue wots pe ae ms a eon ecae 23 en, oot ns Beban Penjualan Beban penjualan terutama terdiri dari berbagai beban yang berhubungan dengan (I) pengangkutan dan penanganan, (ii) ikian dan promos, (i) distribusi, (iv) royalti, (v) gaji, upah dan imbalan kerja karyawan bbagian penjualan dan pemasaran, (vi) barang rusak, (vil) sewa dan penyusutan, dan (vii Iain-lain. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi terutama terdiri dari () gail. upah dan imbalan kerja karyawan bagian umum dan administrasi serta manajemen, (i) alokasi beban (yang berhubungan dengan porsi beban yang dialokasikan oleh kantor pusat ISM kepada Grup Produk Konsumen Bermerek ISM untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009), ii) jasa manajemen, (v) pajak dan perlinan, (¥)jasa tenaga ahi, (vi) sewa dan penyusutan aset tetap non-produksi, dan (vi) lain-lain Penghasilan Bunga Penghasilan bunga terdiri dari penghasilan bunga yang diperoleh dari penempatan kas di bank dan deposito berjangka. Laba (Rugi) Kurs - Bersih Informasi kevangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM dan laporan keuangan konsolidasian Grup ICBP menggunakan mata uang Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dlakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan ‘oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan. Laba ‘atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan kecuali untuk yang cikapitalisasi sebagai biaya pinjaman, jika ada. Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya Beban bunga dan pendanaan lainnya terdiri dari bunga atas pinjaman bank, dan beban bank lainnya yang berhubungan dengan pendanaan. 10 Indefood cBP Fluktuasi Mata Uang Asing Pendapatan ekspor Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 mengalami peningkatan sebesar 2.1% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya meskipun adanya penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD. Pendapatan ekspor Grup ICBP memberikan kontribusi sebesar masing-masing 8,2% dan 7,6% terhadap jumiah penjualan bersih untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010. Grup ICBP juga memiliki kewajiban bersih dalam mata uang asing sebesar Rp665.591 juta pada tanggal 30 Juni 2010 yang berasal dari hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang bukan usaha dan hutang kepada pemegang saham terutama dalam USD. Nilai Belanja Modal Sesuai strategi usaha Grup ICBP saat ini diperkirakan akan memerlukan belanja modal sekitar Rp851 miliar untuk semester kedua tahun 2010. Grup ICBP mengantisipasi belanja modal untuk semester kedua tahun 2010, tahun 2011 dan tahun 2012 akan dapat dibiayai dari kombinasi arus kas internal hasil operasi dan dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum. Grup IC8P mungkin membutuhkan ‘tambahan hutang untuk membiayai belanja modal tersebut, Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya Beban bunga dan pendanaan lainnya Grup ICBP naik sebesar 47,4% menjadi Ro44.705 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp30.338 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang beraknir pada tanggel 30 Juni 2009 disebabkan oleh pengalinan sejumlah pinjaman tertentu kepada Grup ICBP terkait dengan Restrukturisasi Tahap | pada bulan September 2009. D, KOMPONEN POKOK LAPORAN LABA RUGI Penjualan Bersih Penjuatan bersin terri dari penjualan setelah dieliminasi dengan penjualan antar segmen. Tabel berikut ‘menyajikan jumiah dan persentase penjualan dari masing-masing segmen Grup ICBP (termasuk penjualan antar segmen), penjualan antar segmen dan penjuaian bersih untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010, (atom jaan Ropiah) Untuk nam) Bulan yang berakhir pada tanggal 30 Junt KETERANGAN 2009 2010 (Ro) oy (Ro) ‘wiinstan 5.818.465 724 6.285.074 Dairy 7.585.251 195, 174.351 Penyedap Makenan 268.641 33 353.365 Makanan Ringan 359.129 45 499,023 Nutri! & Makanan Khusus 209.363 268 257.950, Eliminasi penjualan antar segmen (187.650), 23) (208.705), Penjualan Bersih 3.034.198 00,0 3.918.059 Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan tdi darijumiah beban produksi dari persediaan barang jadi yang sudah terjual Beban produksi utama adalah (i) bahan baku yang digunakan, termasuk tepung terigu, minyak goreng, guia, susu, kentang dan bahan kemasan, dan (ii) beban produksi, yang terutama terdiri dari beban langsung seperti beban bahan bakar, utiitas, tenaga kerja, suku cadang serta beban penyusutan atas aset tetap yang berhubungan dengan kegiatan produksi, dan beban tidak langsung lainnya yang berhubungan dengan kegiatan produksi Indofood CBP Karena Perseroan dan Anak Perusahaan ISM yang dialinkan kepada Perseroan pada Restrukturisasi Tahap Ill, merupakan entitas sepengendali, laporan keuangan konsolidasian Grup ICBP pada tanggal dan untuk periode 6 (enam) buian yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 disajikan seolah-olah ‘Anak Perusahaan tersebut telah dialhkan (berdasarkan metode penyatuan kepentingan) sejak tanggal 1 Januari 2010, namun tidak memperhitungkan laba bersih IFL dan Drayton sebelum kedua entitas tersebut dialihkan dari ISM kepada Perseroan pada tanggal 17 Maret 2010 C, FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN GRUP ICBP Berikut ini merupakan faktor-faktor utara yang mempengaruhi kinerja keuangan Grup ICBP: Volume Penjuatan dan Harga Jual Produk Pertumbuhan volume penjualan seluruh segmen usaha Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dipengaruhi oleh peningkatan kondisi makro ekonomi, termasuk belanja konsumen, dan tingkat kepercayaan konsumen. Tabel berikut ini menyajikan volume penjualan (termasuk penjualan inter-segmen) dari berbagai segmen usaha Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggel 30 Juni 2009 dan 2010, nia 6 fenam) balan KETERANGAN yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 2010 ‘Wiinsion (rita bungiasy 5.58 581 Dairy Produk solid ita kg) 81.36 28,31 Produk iquid Guta iter) 425 44.58 Penyadap Makanan (ibu ton) 29,92 35,02 Makanan Ringan ("bu ton) Tat 991 Nuts & Makanan Khusus (bu ton) 613 75 Bahan Baku dan Beban Produksi Lainnya Beban bahan baku Grup ICBP masing-masing sebesar 84,4% dan 83,2% dari beban pokok penjualan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010. Berdasarkan laporan US Wheat Associates, harga rata-rata FOB hard wheat untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010 serta pada bulan Juli 2010 masing- adalah USD272, USD221 dan USD241 per ton, dan harga rata-rata FOB untuk soft wheat untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010 serta pada bulan Juli 2010 masing-masing adalah USD228, USD186 dan USD200 per ton. Menurut Oil World, harga rata-rata minyak kelapa sawit CIF Rotterdam masing-masing sebesar USD656 dan USD810 per metrik ton untuk Periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010. Pada umumnya, inflasi juga meningkatkan beban bahan baku, bahan bakar, upah dan beban usaha Grup ICBP. Menurut BPS, tingkat inflasi tahunan Indonesia yang diukur dengan perubahan Indeks Harga. Konsumen mencapai sekitar 0,2% dan 2,4% masing-masing untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010. Beban Iklan dan Promosi Bebaniklan dan promosi Grup ICBP adalah sebesar Rp204.517 juta dan Rp241.277 juta masing-masing untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010. Persentase bbeban ikian dan promosi Grup ICBP terhadap penjuaian bersih adalah sebesar 2,5% dan 2,7% masing- masing untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 2010. Berdasarkan BPS (Agustus 2010), pertumbuhan Produk Domestik Bruto ("PDB") rill Indonesia mencapai 4.3% dan §,9% masing-masing untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010. Indefood CBP B. DASAR PENYAJIAN INFORMASI KEUANGAN Perseroan didirikan pada tanggal 2 September 2009, dimana divisi usaha dan Anak Perusahaan ISM tertentu dialihkan kepada dan/atau digabungkan (merger) ke dalam Perseroan, sebagai bagian dari Restrukturisasi yang terjadi sejak tanggal 30 September 2009 sampai dengan tanggal 17 Maret 2010. Informasi keuangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009. disusun sesual dengan ketentuan dalam PSAK No. 38 (Revisi 2004) mengenai “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK 38, pengalihan aset, kewajiban, saham dan instrumen kepemilikan lainnya antara entitas sepengendali tidak akan menghasilkan suatu laba atau rugi bagi grup perusahaan atau entitas individu yang berada dalam grup perusahaan yang sama. Oleh karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengubah substansi ekonomi atas kepemilikan aset, Kewajiban, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, pengalihan asel atau kewajiban harus dicatat berdasarkan nilai buku seperti penggabungan usaha yang menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling of interests). Selisih yang timbul antara rilai tercatat investasi pada tanggal efektif dan harga pengalihan, dicatat sebagai *Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendal’ Dalam meiakukan metode penyatuan kepentingan, informasi Keuangan historis gabungan disajikan seolah-olah Restrukturisasi telah selesai dilakukan pads tanggal 1 Januari 2009. Oleh karena itu, posisi keuangan historis gabungan dari Grup Produk Konsumen Bermerek ISM dan PT indobiskuit Mandir Makmur pada tanggal 30 Juni 2009 dan hasil operasionainya untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal tersebut. disusun dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan sesuai dengan PSAK No, 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dan dengan demikian informasi keuangan historis gabungan sebelum pendirian Perseroan dapat diperbandingkan. Informasi keuangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM pada tanggal dan periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 disusun berdasarkan informasi keuangan historis Grup Produk Konsumen Bermerek ISM dan PT indobiskuit Mandiri Makmur (yang telah direstrukturisasi ke dalam kegiatan usaha Perseroan). Informasi keuangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM pada tanggal dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 disusun berdasarkan gabungan dari (i) Informasi keuangan historis dari divisi Mi instan dan Bumbu ISM pada tanggal dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009; dan (ii) Laporan keuangan historis dari anak-anak perusahaan di dalam Grup Produk Konsumen Bermerek ISM dan PT Indobiskuit Mandiri Makmur (yang telah direstrukturisasi ke dalam kegiatan usaha Perseroan), pada tanggal dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal ‘30 Juni 2009. Laporan keuangan historis ini mencakup entitas-entitas yang digabungkan pada Restrukturisasi Tahap II, dan entitas-entitas lainnya yang dialihkan pada Restrukturisasi Tahap Il Beban usaha dalam informasi keuangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, termasuk bagian beban usaha kantor pusat ISM yang dialokasikan kepada Grup Produk Konsumen Bermerek ISM. ‘Akun kantor pusat dari divisi yang diallhkan pada Restrukturisasi Tahap I dan ekuitas Anak Perusahaan ISM yang digabungkan ke dalam Perseroan pada Restrukturisasi Tahap I sebelum pendirian Perseroan pada bulan September 2009, disajikan sebagai Modal Proforma. Ekuitas Anak Perusahaan ISM yang dialihkan pada Restrukturisasi Tahap lll, bersama-sama dengan hutang kepada pemegang saham dan obligasi konversi yang diterbitkan oleh suatu entitas yang terlibat dalam Restrukturisasi Tahap Ill, disajikan sebagai bagian dari Kewajiban Proforma. Selanjutnya, Modal Proforma direklasifikasi sebagai modal saham dan akun ekuitas lainnya pada saat diselesaikannya Restrukturisasi Tahap | dan Tahap ll, sedangkan Kewajiban Proforma direklasifikasi sebagai bagian dari hutang kepada pemegang saham pada saat diselesaikannya Restrukturisasi Tahap Il. Indofood CBP ll. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Pembahasan mengenai Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen pada bab ini merupakan informasi tambahan dari Bab IV mengenai Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen dalam Prospektus, Analisis dan pembahasan yang disajikan di bawah ini harus dibaca bersama-sama dengan: (i) informasi keuangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM pada tanggal 30 Juni 2009, dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, dan (i) laporan keuangan konsolidasian Grup ICBP pada tanggal 30 Juni 2010 dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, beserta catatan atas informasi keuangan gabungan dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang terkait, yang seluruhnya tercantum datam Informasi Tambahan ini Informasi keuangan gabungan Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM pada tanggal 30 Juni 2009 ddan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang tidak diaudit dan telah direview oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan SA 722, dengan hasil yang menyatakan bahwa Kecuali alas tidak disajikannya informasi keuangan gabungan komparatif Grup Produk Konsumen Bermerek dari ISM pada tanggal 30 Juni 2008 dan untuk periode 66 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal tersebut, tidak ditemukan indikasi diperukannya modifikasi ‘material terhadap informasi keuangan gabungan tersebut di atas agar penyajiannya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan kevangan konsolidasian Grup ICBP pada tanggal 30 Juni 2010, dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang tidak diaudit dan telah direview oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan SA 722, dengan hasil tidak ditemukan indikasi diperlukannya modif kasi material terhadap laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas ‘agar penyajiannya sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Suatu review yang dilaksanakan berdasarkan SA 722 memiliki ruang lingkup yang lebih sempit secara substansial dibandingkan dengan suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI dan seperti yang tercanium dalam laporan review akuntan independen terkait yang seluruhnya tercantum dalam Informasi Tambahan ini, KAP Purwantono, Suherman & Surja tidak ‘mengaudit dan tidak menyatakan pendapat apapun atas informasi Keuangan gabungan dan laporan keuangan konsolidasian yang tidak diauit tersebut di atas. A. UMUM Dalam menjalankan kegiatan usahanya, kontribusi penjualan dari masing-masing segmen Grup ICP. adalah sebagal berikut: + Divisi Mi Instan, memberikan kontribusi sebesar 69,3% terhadap penjualan bersih Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010; + Divisi Dairy, memberikan kontribusi sebesar 19,5% terhadap penjualan bersih Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010; + Divisi Penyedap Makanan, memberikan kontribusi sebesar 2,9% terhadap penjualan bersih Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010; + Divisi Makanan Ringan, memberikan kontribusi sebesar 5,4% terhadap penjualan bersih Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010; dan + Divisi Nutrisi & Makanan Khusus, memberikan kontribusi sebesar 2.9% terhadap penjualan bersih Grup ICBP untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, Indofood CBP Pada tanggal 30 Juni 2010, perjanjian fasilitas kredit lokal (rekening koran) dari BCA (ex-PT Cipta Kemas Abadi) masih beriaku (lihat pembahasan lebih ianjut pada Bab Il - Pernyataan Hutang dalam Prospektus), Pada tanggal 30 Juni 2010, Perseroan tidak memiliki saldo hutang atas fasiltas Kredit ini Pada tanggal 30 Juni 2010, perjanjian fasilitas kredit Iokal rekening koran) dari BCA (ex-PT Indosentra Pelangi) masih berlaku (lihat pembahasan lebih lanjut pada Bab Il - Pernyataan Hutang dalam Prospektus). Pada tanggal 30 Juni 2010, Perseroan tidak memiliki saldo hutang atas fasiltas kreditini Pada tanggal 21 Juli 2010, Perseroan telah mendapatkan pengecualian dari BCA sehubungan dengan pemenuhan kewajiban rasio keuangan untuk periode sampai dengan tanggal-tanggal 30 Juni 2010 dan 30 September 2010. b. Fasilitas Kredit untuk PT Indolakto (“IDLK") Pada tanggal 30 Juni 2010, perjanjian fasiltas kreditini masih berlaku (inat pembahasan lebih lanjut pada Bab Ill - Pernyataan Hutang dalam Prospektus). Pada tanggal 30 Juni 2010, saldo fasilitas- fasiitas kredit yang terdii atas: () fasiitas omnibus kreditlokal (rekening koran), Letter of Credit dan Bank Geransi, (i) fasilitas time loan revolving, dan (ii) fasltas installment loan, yang digunakan oleh IDLK adalah sebesar Rp17,71 miliar. c. Fasilitas Kredit untuk SRC Pada tanggal tanggal 30 Juni 2010, perjanjian fasilitas kredit ini masih berlaku (inat pembahasan lebih lanjut pada Bab Ill - Pernyataan Hutang dalam Prospektus). Pada tanggal 30 Juni 2010, SRC tidak memiliki saldo hutang atas fasilitas kredit ini. Easilitas kee nich Pada tanggal 30 Juni 2010 perjanjian kredit antara Perseroan dengan Mandiri masih berlaku (lihat pembahasan lebih lanjut pada Bab II! ~ Pernyataan Hutang dalam Prospektus). Pada tanggal 30 Juni 2010, saldo fasilitas kredit yang digunakan oleh Perseroan adalah sebesar Rp90 mili. Fasilitas kredit dari BSMI Pada tanggal 30 Juni 2010, perjanjian fasilitas kredit ini masin berlaku (lihat pembahasan lebih lanjut pada Bab III - Pernyataan Hutang dalam Prospektus). Pada tanggal 30 Juni 2010, SRC tidak memiliki saldo hutang atas fasiltas in. it ri i Pada tanggal 20 Mei 2010, IDLK mendapatkan fasiltas dari ANZ Panin Bank, yaitu: ()faslitas sight letter of credit dengan sublimit sebesar USD30.000.000, dan (i) fasilitas usance letter of credit dan trust receipt dengan sublimit sebesar USD24.000.000, dimana jumiah kombinasi dari subiimitfasilitas (i) dan (ji) tidak boleh metebini USD30.000.000. Pada tanggal 30 Juni 2010, IDLK tidak memiliki saldo hutang atas fasilitas kredit ii Fasilitas Letter of Credit dari Standard Chartered Bank Pada tanggal 28 Juni 2010, Perseroan mendapatkan fasilitas Letter of Credit dari Standard Chartered Bank sebesar USD20.000.000. Pada tanggal 30 Juni 2010, Perseroan tidak memilki saldo atas fasilitas Letter of Credit ini Indofood CBP b. Estimasi kewajiban imbaian kerja karyawan Kewaliban estimasi imbalan kerja karyawan sebesar Rp621.01 juta yang merupakan nilai Kini kewajiban imbalan kerja karyawan setelah dikurangi dengan kerugian aktuarial yang belum diakui ~ bersih dan beban jasa lalu yang belurn diakui. Rincian estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: {daiam jtaan Rupioh) KETERANGAN '30 Juni 2010 ‘Nal Kn kewajiban 917.222 ‘erugion aktuarial yang belum giakui- bers (265.114) ‘Beban jasalalu yang bolum dik (30.607) Jamiah 621.501 c. Hutang jangka panjang ~ setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Saldo hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp21.721 juta. Hutang jangka panjang tersebut terdiri dari hutang bank dan hutang untuk pembetian aset tetap yang jatuh tempo lebih dari satu tahun, ‘yang masing-masing sebesar Rp9.208 juta dan Rp12.513 juta, Hutang bank tersebut merupakan pinjaman angsuran berdenominasi Rupiah yang diperoleh Anak Perusahaan dari BCA, dengan tingkat suku bunga untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggel 30 Juni 2010 sebesar 9,5% per tahun. ‘Sampai dengan tanggal 19 Agustus 2010 (tanggal laporan Akuntan Independen), Grup ICBP telah memenuhi semua persyaratan pinjaman per tanggal 30 Juni 2010 dan memperoieh waiver sebagaimana diperlukan. Hutang untuk pembelian aset tetap merupakan hutang kepada PT Tetra Pak Indonesia untuk pembelian aset tetap. 3. FASILITAS KREDIT PERSEROAN Perseroan mendapatkan fasiltas kredit dari SMBC, BCA, Mandiri, PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia ((8SM"), ANZ Panin Bank dan Standard Chartered Bank dengan perincian sebagai berikut: Easiitas kredit dari SMBC. Pada tanggal 30 Juni 2010, perjaniian fasiitas kredit dari SMBC masin bertaku (Iihat pembahasan lebih lanjut pada Bab Ill- Pernyataan Hutang datam Prospektus). Pada tanggal 30 Juni 2010, saldo fasilitas kredit dari SMBC yang telah digunakan Perseroan adalah sebesar USD50.000.000. Mengingat perjanjian kredit dengan SMBC akan berakhir pada tanggal 1 Oktober 2010, saat ini Perseroan sedang dalam proses perpaniangan fasiltas kredit tersebut untuk 1 (satu) tahun mendatang, Eas it dari B a. Fasilitas Kredit Perseroan Pada tanggal 30 Juni 2010, perjanjian fasilitas kredit time loan revolving masih berlaku (lihat Pembahasan lebih lanjut pada Bab III ~ Pemyataan Hutang dalam Prospektus). Pada tanggal 30, Juni 2010, saldo fasilitas kredit ime loan revolving yang telah digunakan Perseroan adalah sebesar Rp450 miliar. Indofood CBP d. Beban masih harus dibayar ‘Saldo beban masih harus dibayar pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp618.786 juta, terutama terdiri dari beban iklan dan promosi; beban penjvalan; gaji, upah dan bonus karyawan serta utiltas, fe. Hutang pajak Saldo hutang pajak pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp212.743 juta, terdir dar {dalam juiaon Rupiah) KETERANGAN 30 Juni 2010 ajak Penghasilan Pasa 21 3.060, Pasal 23726 4.642 Pasal 25729 1891535 Pojak Pertambahan Nila 18.468 Lainnya 38 Jamia ma49 f. Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu salu tahun Saldo hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun merupakan hutang bank dan hutang untuk pembelian aset tetap, yang masing-masing sebesar Rp8.500 juta dan Rp2.668 juta pada tanggal 30 Juni 2010. Hutang bank tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atas pinjaman angsuran dari BCA sebesar Rp17.708 juta. Sedangkan hutang untuk pembelian aset tetap tersebut merupakan bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atas hutang dari PT Tetra Pak Indonesia sebesar R915. 181 juta. .Hutang kepada Pemegang Saham Pada tanggal § Januari 2010 dan 15 Maret 2010, Perseroan mendapatkan pinjaman dari ISM ‘sehubungan dengan pengambilalihan seluruh saham milik ISM dalam PT Surya Rengo Containers (SRC), NICI, Indofood (M) Food industries Sdn. Bhd. (IMFI’), PT Indofood Fritolay Makmur (‘IFL"), dan Drayton Pte. Ltd. (‘Drayton’) serta obligasi Konversi yang dikeluarkan oleh Drayton sebesar Rp1.091.329 juta dan hutang pemegang saham MFI sebesar USD2.500.000. Jumiah pinjaman adalah sebesar Rp3.966.520 juta dan USD16.829.400 yang harus dibayar paling lambat pada tanagal 31 Desember 2010 balk dari dana hasil Penawaran Umum atau dari sumber pembiayaan lainnya. Dalam perjanjian pinjaman ini, Perseroan memberikan hak opsi kepada ISM untuk mengkonversikan sebagian atau seluruh pinjamannya menjadi saham baru Perseroan. Hak opsi ini berlaku sejak tanggal pinjaman diberikan sampai dengan tanggal sebelum dilakukannya Penawaran Umum atau tanggal pelunasan pinjaman. Pinjaman tersebut bersifat sementara, tanpa jaminan dan tanpa bunga. Perseroan berencana untuk melunasi seluruh hutang tersebut dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum, ‘Saldo hutang kepada pemegang saham pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp4.119.381 juta, terdiri dari Rp3.966,520 juta dan USD 16.829.400. Pada tanggal 29 Juli 2010, Perseroan telah melakukan pembayaran sebagian hutang kepada pemegang saham sebesar USD5.767.000, KEWAJIBAN TIDAK LANCAR a. Kewajiban pajak tangguhan - bersih aldo kewajiban pajak tangguhan - bersih Grup ICBP pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp6 19.615 juta. Indgfood CBP Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban konsolidasian tersebut adalah sebagai berikut: 1, KEWAJIBAN LANCAR a. Hutang bank jangka pendek dan cerukan Saldo hutang bank jangka pendek dan cerukan pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp994.150 juta yang merupakan pinjaman dalam USD sebesar USDS0 juta yang setara dengan Rp454.150 juta dan dalam Rupiah sebesar Rp540.000 juta. Hutang bank tersebut berupa pinjaman berjangka dan pinjaman modal kerja, yang diperoleh dari beberapa bank, yaitu PT Bank Central Asia Tok (‘BCA’); PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ("Mandir"): dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura (‘SMBC"). Untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010, tingkat suku bunga hutang bank jangka pendek dan cerukan dalam Ruy i antara 9,0% - 9.5% per tahun, sedangkan dalam USD adalah 3,7% per tahun. Hutang bank jangka pendek Perseroan kepada SMBC dijamin oleh jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan ISM kepada SMBC. Sampai dengan tanggal 19 Agustus 2010 (tanggal laporan Akuntan Independen), Grup ICBP telah memenuhi semua persyaratan pinjaman per tanggal 30 Juni 2010, dan memperoleh waiver sebagaimana diperlukan. b, Hutang usaha Saldo hutang usaha pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp.342.453 juta yang terdiri dari hhutang kepada pihak ketiga sebesar Rp1.037. 186 juta dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp305.267 juta. Jumiah hutang usaha dalam Rupiah pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp807.519 juta dan dalam mata uang asing yang setara dengan Rp534.934 juta, abel berikut ini menyajikan umur hutang usaha Grup ICBP pada tanggal 30 Juni 2010: (dalam jataan Rupiah) KETERANGAN '30 Juni 2010 Tancar 7.208.995 Telah tun tompo: 1-30 hae 107371 3180 art 7828 8190 har 6.585 Leb dad 90 hark 10.673 Tamia 7342453 c.Hutang bukan usaha ‘Saldo hutang bukan usaha pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp340.291 juta yang terdiri dari hutang kepada pihak ketiga sebesar Rp'135.000 juta dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebesar Rp205,291 juta. ‘Tabel berikut ini menyaiikan rincian hutang bukan usaha Grup ICBP kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 30 Juni 2010: (dstam jutaan Rupian) KETERANGAN 30 Juni 2010 isw 194.450 PT Indomarco Adi Prima (indomarco") 6047 PT Nests indofood Citarasa Indonesia (NIC) aya Lain lain (masing-masing dibawah Rp.000) a7 Jumian 205.201 Indofood CBP |. PERNYATAAN HUTANG Pembahasan mengenai Pernyataan Hutang pada bab ini merupakan informasi tambahan dari Bab II! ‘mengenai Pernyataan Hutang dalam Prospektus. Tabel di bawah ini menyajikan posisi kewajiban konsolidasian Grup ICBP pada tanggal 30 Juni 2010 yang IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTIN EKUITAS LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN Indojood CBP Beban Penjualan Beban penjualan Grup ICBP meningkat sebesar Rp218.163 juta, atau 33,6%, menjadi RP868.000 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp649.837 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008, terutama dikarenakan adanya beban royalti alas penggunaan merek dagang tertentu dari ISM sejak bulan Oktober 2009, meningkatnya beban iklan dan promasi, distibusi serta pengangkutan dan penanganan seiring dengan kenaikan penjualan. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi Grup ICBP menurun sebesar Rp19.602 juta, atau 7,3%, menjadi Rp248.790 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp268.392 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, terutama dikarenakan sejak tanggal 1 Oktober 2009, ISM tidak lagi membebankan alokasi beban kantor pusat kepada Grup Produk Konsumen Bermerek. Penurunan ini sebagian dikompensasi oleh kenaikan gaj Uupah dan imbalan kerja karyawan, Laba Usaha Sebagai hasil dari faktor-faktor yang diuraikan di atas, laba usaha Grup ICBP meningkat sebesar Fp389,800 juta, atau 43,7% menjadi Rp1.282.686 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp892.886 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008, Marjin taba usaha meningkat menjadi 14,4% untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari 11,1% untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, Amortisasi Goodwill dan Aset Tidak Berwujud Grup ICBP membukukan amortisasi goodwill dan aset tidak berwujud masing-masing sebesar p106.686 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2009 dan 2010, yang berasal dari pengambilalihan Drayton oleh ISM pada tanggal 17 Desember 2008. Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya Beban bunga dan pendanaan lainnya Grup ICBP meningkat sebesar Rp14.367 juta, atau 47,4%, menjadi Rp44.705 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp30.338 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009 karena pengalihan sejumlah pinjaman tertentu kepada Grup ICBP terkait dengan Restrukturisasi Tahap | pada bulan September 2009. Laba Kurs ~ Bersih Laba kurs ~ bersih Grup ICBP mencapai Rp20.953 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dibandingkan Rp7.606 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009. Grup ICBP memiliki kewajiban bersih dalam mata uang asing, terutama USD, ‘masing-masing pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009. Kenaikan laba kurs — bersih terutama disebabkan oleh jumiah kewajiban bersih Grup ICBP, terutama dala USD, pada tanggal 30 Juni 2010 lebih besar daripada jumlah kewaliban bersih dalam USD pada tanggal 30 Juni 2009, meskipun penguatan nilai Rupiah terhadap USD selama semester | tahun 2010 lebih kecil dibandingkan dengan semester I tahun 2009. Penghasilan Bunga Penghasilan bunga Grup ICBP meningkat sebesar Rp4.140 juta, atau 42,2%, menjadi Rp13.960 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp9.820 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008, terutama karena lebih tingginya saldo rata-rata kas di bank dan deposito berjangka 18 Indgfood CBP Lain-tain - Bersih Lain-lain — bersih merupakan penghasilan lainnya sebesar Rp37.891 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dibandingkan dengan Rp45,096 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, terutama disebabkan karena adanya bagian rugi dari perusahaan asosiasi, NICI, untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010. Beban Pajak Penghasilan ~ Bersih Beban pajak penghasilan ~ bersih Grup ICBP meningkat sebesar Rp99.584 juta, atau 45.6%, menjadi Rp318,080 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp218.496 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2009, terutama disebabkan oleh kenaikan laba sebelum beban pajak penghasilan yang dikompensasi dengan penurunan tarif pajak di tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009. Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan ~ Bersih Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan — bersih meningkat sebesar Rp16.713 juta, atau 37,3%, menjadi Rp61.513 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dari Rp44.800 juta untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2008, terutama Indonesian fnguoge PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tok PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN ‘AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDAS! FINANCIAL STATEMENTS Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal Six-month Period Ended 30 Juni 2010 June 30, 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Millions of Rupiah, Kecuali Data Per Saham) Except Per Share Data) (TIDAK DIAUDIT) (UNAUDITED) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANS! POKOK (anjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.Instrumen Keuangan (lanjutan) 1. Financial instruments (continued) Penghentian pengakuan aset dan kowajiban keuangan Ase! kevangan Penghentian pengakuan atas suaty aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset kevangan atau agian dani kelompok aset_keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas aus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewaiiban Untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak keliga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan selurub risiko dan manteat alas kepemilikan aset keuangan tersebut, ‘atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat alas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut Kewaiiban kevangan Kewajiban —keuangan—_dihentikan Pengakuannya ketika kewajiban yang tapkan dalam kontrak dihentikan atau cibatakkan atau kadaluwarsa, Ketika kewajiban keuangan _awal igantikan dengan kewajiban_keuangan lain dati pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifkasi secara substansial’ atas kewajban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran alau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajitan keuangan bans dan selisih aniara nilai tercatat kewaiiban kevangan tersebut diakui dalam laba atau rug n vil, Derecognition of financial assets and Nabitities Financial assets A financial asset (or where applicable, a ppart of a financial asset or part of a group Of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed ‘an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” ‘arrangement; and either (a) the Group hhas transferred substantial all the risks ‘and rewards of the asset, or (b) the Group hhas neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of ‘but has transferred control of Financial labios A financial labiity is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired. When an existing financial liability is replaced by another from the same lender ‘on substantially diferent terms, or the terms of an existing ability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a erecognition of the original liability and the recognition of a new labiliy, and the ifference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN The orginal conslideted financial statements ete harsin ao in Insonesien anguage PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk ‘AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASI FINANCIAL STATEMENTS Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal ‘Six-month Period Ended 30 Juni 2010 June 30, 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, (Expressed in Millions of Rupiah, Kecuali Data Per Saham) Except Per Share Data) (TIDAK DIAUDIT) (UNAUDITED) IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANS! POKOK (anjutan) t.Instrumen Keuangan (lanjutan) Instrumen keuangan derivatit Grup terlibat dalam pertukaran mata uang, pertukaran tingkat suku bunga dan Instrumen keuangan —tainnya, ka iperiukan, untuk tujuan _pengelolaan eksposur ‘nilai tukar dan tingkat suku bbunga yang berasal dari pinjaman dan hutang Grup dalam mata uang_asing. Instrumen keuangan derivatif ini tidak diranceng untuk —memenuhi_syarat hhubungan lindung nitai dan pada awainya diakui pada nilai wajer pada_tanggel dimana kontrak derivatiftersebut diadakan dan selanjutnya diukur kemball pada rilzi wajarnya, Derivatif dicatat sebagai aset keuangan ketika rilai wajamya positif dan sebagai kewajiban keuangan ketika rilai wajamya negalit LLaba atau rugi yang timbul dari perubahan nisi wajar derivati selama periode yang tidak memenuhi kualifiasi akuntansi lindung rilai dicatat secara_lengsung sebagai aba atau rugi Aset dan kewajiban derivatif, jka ada, disajkan masing-masing dalam aset lancar dan kewaliban lancar. Derivatit melekat disajlkan dengan kontrak utama pada neraca_—konsolidasi yang ‘menampikan penyajian yang tepat dari seluuh arus kas di masa datang atas instrumen tersebut secara keseluruhan, 72 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t. Financial Instruments (continued) vill. Derivative financial instruments The Group enters into and engages in cross currency swap, interest rate swap and other permitted instruments, if ‘considered necessary, for the purpose of ‘managing its foreign exchange and interest rate exposures emanating from the Group's loans payable in foreign currencies. These derivative financial instruments are not designated in a qualifying hedge relationship and are inially recognized at fair value on the date on which @ derivative contract is entered info and are subsequently re- measured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is postive and as financial labilties when the fair value is negative. Any gains or losses arising from changes in feir value of derivatives during the period that do not quality for hedge ‘accounting are taken directly to profit or loss. Derivative assets and liabilities, f any, are presented under current assets and current liabilities, respectively. Embedded derivative is presented with the host contract in the consolidated balance sheet which represents an appropriate resentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole. ‘sejeunse asouy woy J2yyp Jey) sjunowe uo paseq oq Aew spoved asminy uy) payodes oq 0} synsay jenjse ‘sojeunsa Buryews vt Avieveoun yusiequ! 0} ang “waxeyt apoda: stunowe jaye 1eyr suondwnsse pue suoneuse oyew 0} juewaBeuew saunbas ‘sajdiouud Buyunosve —peideoae AyesousB yim Aywioju0a uy ‘sjuawaje!s remueuy pajepyosuca ey) Jo uoneredaxd oy sojewysy joes m 'sse00d uogepyosuco ey) 40 ped se pajeuua ae suojsesueN pue seoueeq dnaiG-exu) aiojoq poumveep ‘ave semnigey juawbes pue sjosse juowbos ‘sasuadxe juowbes ‘senuanas juaw6ag ‘swuowuounua a1wouose seyjo wy Buyesedo sjuavodioo 40 980u) wow jwereqIp ae eu swnjas pue '8Y8U 0} 728{gns 5} 1eU) JwewuaAUe 2WOUD2a Jeyrqqed @ uyim ssqmes 40 sjonposd epincsd sauibas jeotydesBos9 “sjuoubas ssauisng seylo Jo asoy) wow) uereyIp ose TEU suinjas pue s¥Su 0} 98/Qns axe 124) saoMIes 40 sjonpad epuoid syweuBas ssauisng ‘(uaubes yeo1ydes60s6) juewuownue ojwov0s9 Jenowed © umm seowes 40 sjonpad Buppincid ujJ0 "(wauBes ssaussng) seqmsas 40 sjonpad Suypinosd ut soyya peBebua 31 yey dnovg ey) 40 lwauoduos aigeysinBunsip € s) wewBos Y uonewioju) juowbas "A ww09UI Jo juoWa!E}S payepYOSUCD 2y) wy powasard pue payeinaqe9 si aveys Jad sBususes parnyp ou 'hBuips092e pue ‘0102 “OE @unr jose saieys Areulps0 jenusiod aanmip Bupuessine ou sey Auedwon 84) ‘9g “ON S¥4S Peuowuow-snoge 94) 0} aouavajas Ul “OSIy (hue J 038 kinsea1 ssa}) poued sy) Buunp sereys pred funy pue pons) jo sequnu abei0ne ojybjom ey; uo peseq paindusco s) eseys 18d ‘sByuses ‘(96 “ON S¥4S) .2/eUS Jaq Sule. ‘9S ON SY4S ey) um eouEps0D0e Uy aueys sed s6yjusez “0 (penupuoa) s3/9r104 SNUNNODIV INVOIJINSIS 4O AYYWWNS 7 el ‘ngassel sews ue6uap epaqieq iedep Suejep ueye Guek esew Ip uepodeID ueYe Buek ekWeUDqes Isesyea1 “IseuiIse jenquiow Weep 1ey>/eW Buek vensedyepioy unsun efuepe euaiey uexiodeip Guek yen wyrue6uadwow Buck isunse-sswnse uep ssewiise-ssewnse Jenqwow uawolevew ueysnieySuew whwn nyeveq Buek isueyunye disuud uebuep vensas Isepyosuoy uebuenay uevode| ueunsnAuag jsewnsg ueeunBBuag SepHOSUoY Sesoud Yep UeIGeq 1eBeqas Iseummiaip drip Jejue is¥esueN UEP opies lunjagos uelesip uegieMay uowbos Uep jase awiBas ‘vega uawias ‘Uejedepuad Uawbas “up twouoye eke 1p 'sesadosaq Guek uauodwoy eed ueequt uep ox/su ueBuap epagieg Guek Uuejequi, uep oxisu yyiuaw inqasia) auodwWoy ‘ep njvay9} s]WoUOye YeAE|m eped esef ne}E ‘ynpoid vexiseyBuau syes6008 uowGas “ure, ow6as uejeqwi uep ow'su uebuap epoqiag Buek ueequ uep ows yuo Buek esel ele ynpoid ueyyseySuew eyesn awa “{syes5096 vawbs) vaya; \wouoye ue6um6uy nyens welep esef_uep ynpoid ueyiseyBuew neve “(eyesn uauibas) esef neie ynpoid veyiseysuaw weep leq ueyepeaip —yedep —Buek drug uouodwox ueyedrsw owes meng vowBag sewsoyuy “A Sep}0SUOH 16ns eqe) uesode| eped uewlesip uep BumuiD yep ueisnip weyes sad eqe| ‘ekueuarey ajo “oL0z unr og je66ue) eped sarup teysu0q GueA eseiq weyes jsuo|odieq 49}0 refundwou! yepn ueeyesnieg ‘seje 1p 1nqesia, 95 “ON y¥Sd ueGuap renses ‘nN ulBiag {ope exf yequox uptosedp 6ueK weyes tepow wen! 6uesnD uejeies) ueinybuesieg BUEK apoyed eweles Unuad Josip Uep sepaseq Bue weyes YyerUn! Suequave, ciercies vewesepiog. Sumap weyes 19d ee) (99 "ON wvSd) .weVeS Jad ®967, ‘9S “ON Sd Uebuap” ensos weyes sod egey on (ueanfur) WOMOd ISNVINNYY NVAVPIBSH VSL! (aanianwnny Tianwia wall) (eeg 212y§ 48d 1429x3 {weues 43g eG Hen29y, ‘werdnal 40 suomi UW pessesdxa) ‘yoidng ueeinr weep uexifesia) ‘soz ‘0g sun bz wnr oF popuz pouog yyUoU-rIs jeB6uey eped syyeiog Buek ueing weug apousd SINWBLVLS TVIONYNIS Isvanosnow GAL VOMOSNOD 3HL O1 S3LON NVONVNAY NYYOdYT SVLY NVLVIWD SalUvIGISENS ONY NVVHYSnad HYNY NVG 491 UNWAV SISHNS dB9 GOOIOGNI Ld s6enbue vessuoput ave vate pap! sveueer eoveuyporepyosuo>eubv0 oy 491 UNWHAVW S3SMNS 89 GOOsONI 1d PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDAS! Periode Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2010 (Oisajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Data Per Sham) (TIDAK DIAUDIT) ‘TRANSAKSI RESTRUKTURISASI Pada tangs 28 Oktober 2009, ISM menyampaikan kelerbukaan informasi kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia mengenai rencana untuk ——merestrukturisasi__ dan mengkonsolidasixan selurun_segmen Produk Konsumen Bermerek (‘CBP") ISM kepada Perusahaan, Restrukturisasi Divis! CBP dari ISM secara hukum ‘menjadi Perusahaan dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini selama tahun 2008 dan 2010: Tahap |: Pengalihan keglatan usaha mi instan dan bumbu penyedap dari ISM pada langgal 30 September 2009. Tahap Ii: Penggabungan —_usaha__—_ dengan beberapa perusahaan, yang seluruh sahamnya dimilki oleh ISM, pada tanggal 31 Desember 2009 pukul 24.00 WIB, di mana Perusahaan menjadi Perusahaan hasil penggabungan usaha (surviving entity). Tahap lil: Pengalihan saham serta_piutang kepada Perusahaan pada _tanggal 8 Januari dan 17 Maret 2010. Tahap I: Pengallhan Kegiatan Usaha Berdasarkan Keputusan Dewan Direksi ISM tanggal 27 Agustus 2009, ISM mengalinkan sebagian besar aset (tidak termasuk merek dagang), kewaliban dan kegiatan usaha Divisi Mi Instan ("NDL") dan Divisi Bumbu Penyedap (‘FID") serta sebagian hutang bank jangka pendek sebagai setoran modal bersin (inbreng) kepada Perusahaan. Tanggal efektif pengalinan adalah 30 September 2009 pukul 24.00 WIB (Tanggal Etfektif Pengalhan). Karenanya, terhitung sejak tanggal 1 Oktober 2009, Perusahaan mulai rmerialankan kegiatan usaha NDL dan FID. ‘Aset bersin yang dialihkan kepada Perusahaan adalah sebesar Rp258.476. Sebagai penggantian ates pengalihan —tersebut, Perusahaan mengeluarkan saham baru sebesar Rp194.168 kepada ISM sebagai setoran modal ISM dan sisanya sebesar Rp64.308 dicatat sebagai hutang kepada pemegang saham. Oleh _karenanya, Perusahaan menjadi anak perusahaan yang ‘sepenuhinya dimilki oleh ISM. Berdasarkan Akta _Notaris._Herdimansyah Chaidirsyan, S.H. No. 79 tanggal 15 Desember 2009, para pemegang saham menyetuj ‘mengkonversi hutang kepada pemegang saham di ‘tas menjadi modal saham dengan mengeluarkan saham baru sebanyak 64,308.37 saham atau ‘senilai Rp64.308 kepada ISM. Sehingga jumian ‘modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan meningkat dari 194,167,841 saham — menjadi 258,476,178 saham. The onginl consousted financial statement ieudedherin ae in Indonesian angvage. PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Six-month Period Ended June 30, 2010 (Expressed in Millions of Rupiah, Except Per Share Data) (UNAUDITED) RESTRUCTURING TRANSACTIONS (On October 28, 2009, ISM informed Bapepam-LK land the indonesia Stock Exchange about its plan {0 restructure and consolidate all of its Consumer Branded Products (‘CBP’) segments into the Company, The restructuring of the CBP division of ISM to legally become the Company was achieved in the following stages during 2009 and 2010: Stage: Transfer of the noodle and. food ingredients business from ISM on September 30, 2008. Stage ll: Merger with several entities wholly ‘owned by ISM on December 31, 2009 at 24.00 WIB with the Company as the surviving entity. Stage iil: Transfer of shares and receivables 10 the Company on January 6 and March 17, 2010. Stage I: Transfer of Business Based on the Board of Directors’ Resolution of ISM dated August 27, 2009, ISM transferred the major assets (excluding the trademarks), labilties and ‘business operations of its Noodle Division ("NDL) and Food Ingredients Division ("FID’] and a portion ofits short-term loans as its net capital contribution (payment in kind) to the Company. The effective date of transfer on September 30, 2009 at 24.00 WIB (Effective Date of Transfer). Consequently, starting on October 1, 2009, the Company started to camry out the business operations of the NDL and FID. Net assets transferred to the Company amounted to Rp258,476. In exchange for such transfer, the Company issued new shares amounting to Rp 194,168 to ISM as ISM's capital contnbution and the remaining balance of Rp64,308 was initially recorded as shareholder loan. Consequently, the Company became a wholly-owned subsidiary of ISM. Based on the Notarial Deed No. 79 dated December 18, 2009 of Herdimansyah Chaidirsyah, SHH, the shareholders agreed to convert the above ‘shareholder loan into equity through the isguance of new shares totaling 64,308,337 shares or ‘equivalent to Rp64,308 to ISM. Consequently, the Company's total issued and fully paid shares ‘Increased from 194, 167,841 shares to 258,476,178 shares.

Anda mungkin juga menyukai