Anda di halaman 1dari 8

1. APA YANG DIMAKSUD DENGAN PENELITIAN ILMIAH ITU?

Penelitian ilmiah merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau


mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/ mengembangkan/ menguji
kebenaran) Penelitian ilmiah yang dilakukan dengan cara / kegiatan
mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/ keterangan)
2. APA SAJA JENIS-JENIS PENELITIAN ILMIAH ITU?
Adapun penelitian ilmiah itu dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, seperti berdasarkan:
1) Tujuan
2)
Pendekatan
3) Tempat
4)
Pemakaian atau hasil / alasan yang diperoleh
5)
Bidang ilmu yang diteliti
6) Taraf penelitian
7) Teknik yang digunakan
8)
Keilmiahan
9)
Spesialisasi bidang (ilmu) garapan
UNTUK APA PENELITIAN ITU DILAKUKAN?
3. Ada empat tujuan utama dari penelitian itu, yaitu :
1 Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang
tertentu
2 Tujuan Verifikatif (Pengujian) : menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang
telah ada
3 Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dari bidang
yang telah ada
Penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)
Selain empat macam yang telah disebutkan di atas, adapun peranan dari penelitian
itu ialah sebagai berikut :
1 Pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan untuk menginterpretasikan
fenomena-fenomena dari suatu masalah yang kompleks dan kait-mengait
2 Memberikan jawaban atas pertanyaan dalam bidang yang diajukan,
meningkatkan kemampuan untuk menjelaskan atau menggambarkan fenomenafenomena dari masalah tersebut
3 Mendapatkan pengetahuan / ilmu baru
4. Kode etik
Kode etika peneliti adalah acuan moral bagi peneliti dalam melaksanakan proses
penelitian untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berikut ini
adalah kode etik penelitian dan kepengarangan yang berlaku di lingkungan
lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat LP2M-UAI:

1. Dalam melakukan penelitiannya, seorang peneliti harus menunjukan


integritas dan profesionalisme, taat kaidah keilmuan dalam mencari
kebenaran ilmiah untuk memajukan IPTEKS serta menjunjung tinggi nama
baik UAI.
2. Seorang peneliti harus mengutamakan kejujuran, keadilan, dan kepercayaan
(trust) tidak diskriminatif serta memberikan bantuan bila diperlukan.
3. Seorang peneliti harus menjunjung tinggi scientific conduct memahami
manfaat/keuntungan dan resiko penelitian yang dilakukannya.
4. Seorang peneliti menjamin keselamatan semua pihak yang terlibat dalam
penelitian dengan prinsip menghargai martabat manusia.
5. Seorang peneliti hendaklah menghindari penyimpangan dari praktek-praktek
yang termasuk malalaku (misconduct):
a. Rekaan (fabrikasi), pemalsuan data (falsifikasi), tindakan lain yang
meyimpang dari praktek yang lazim berlaku dalam komunitas ilmiah.
b. Plagiarism yang diartikan tindakan yang meniru/menjiplak karya orang
lain tanpa menyebutkan sumbernya.
c. Autoplagiarism yang diartikan tindakan yang mengulang kembali karya
tulis yang telah pernah dipublikasikan tanpa menyebutkan dimana
untuk pertamakali karya tersebut dipublikasikan.
6. Setiap peneliti harus menghindari benturan kepentingan pada setiap afiliasi
atau keterlibatan finansial dengan lembaga sponsor.
7. Setiap hasil penelitian semestinya dipublikasikan pada forum ilmiah sesuai
dengan bidang ilmu masing-masing, kecuali yang menyangkut kerahasiaan
seperti yang mendapat hak paten.
8. Seseorang dapat dinyatakan sebagai pengarang untuk publikasi bilamana ada
sumbangan yang berarti untuk hal yang berikut (note: penulis utama harus
memenuhi ketiga hal di bawah):
a. Menyusun konsep dan desain, analisis dan interpretasi data.
b. Menulis naskah artikel atau merevisi secara kritis subtansi yang penting.
c. Memberikan persetujuan atau versi final setiap naskah yang terbit.
9. Jika terdapat lebih dari seorang pengarang, maka salah satu dari mereka dapat
ditunjuk sebagai pengarang eksekutif untuk keperluan administrasi dan
korespondensi.
10. Pihak lain yang memberikan sumbangan dalam penelitian, namun tidak
menjadi pengarang sepatutnya nama mereka disebutkan dalam pernyataan
terimakasih.

5. Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah:

Purposiveness, fokus tujuan yang jelas; Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan
disain metodologi yang baik; Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin
berguna; Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari
estimasi dapat dilihat; Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan
metode penelitiannya.
Ciri-Ciri Penelitian
Dalam melakukan penelitian terdpat ciri-ciri yang harus dipahami, secara umum
ciri-ciri penelitian adalah sebagia berikut:
1. Bersifat Ilmiah
Yaitu selalu mengikuti prosedur dan selalu menggunakan bukti yang
meyakinkan dlam bentuk fakta yang diperoleh secara objektif.
2. Penelitian
Yaitu proses yang berjalan dilakukan terus menerus dan
berkesinambungan, karena hasil dari penelitian dapat selalu
disempurnakan.
3. Kontribusi
Penelitian harus memiliki unsur kontribusi atau nilai tambah, sehingga
selalu ada hal baru yang ditambahkan dalam sebuah penelitian ilmu
pengetahuan yang ada.
4. Analitis
Penelitian yang dilakukan harus dapat dibuktikan dan diuraikan dengan
menggunakan metode ilmiah dan harus ada sebab akibat antara variabelvariabelnya.
6. Pengertian Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian atau desain penelitian adalah proses pengumpulan dan
analisis data penelitian. Ini berarti bahwa penelitian ini meliputi perencanaan dan
melakukan penelitian. Untuk rancangan perencanaan diawali dengan observasi
dan evaluasi penelitian yang telah dilakukan dan telah dikenal, sampai
pembentukan kerangka diperlukan bukti lebih lanjut.
Rancangan penelitian digunakan sebagai dasar atau patokan dalam melakukan
penelitian agar pelaksanaannya dapat berjalan secara benar, baik, dan lancar.
Olehkarenanya, rancangan penelitian mempunyai manfaat yang besar bagi
kelancaransebuah penelitian. Dalam rancangan penelitian dijelaskan pula tentang
Tujuan penilitian. Dengan tujuan penelitian maka peniliti mempunyai arah dan
petunjuk yangtepat dalam penelitian sehingga kegiatan penelitian menjadi terpusat
kepada objek yang benar. Rancangan penelitian memberikan gambaran tentang

apa yang harusdilakukan dan kesulitan kesulitan yang akan dihadapi saat
penilitian. Denganrancangan penilitian,seorang peneliti mampu sikap dan
keputusan yang tepat dalammengatasi masalah penelitian. Jadi Rancangan
penelitian adalah suatu rencana,struktur dan strategi penelitian yang
dimasuksudkan untuk menjawab permasalahanyang dihadapi, dengan
mengupayakan optimasi yang berimbang antara validitasdalam dan validitas luar,
dengan melakukan pengendalian varians. Dapat jugadikatakan rancangan
penelitian adalah suatu rencana, struktur dan strategi penelitian yang dimaksudkan
untuk Menjawab Permasalahan yang dihadapi denganmengupayakan Optimasi
yang Berimbang antara Validitas Internal dan aliditasEksternal dengan melakukan
Pengendalian Varians . (Pratiknya,2007)
Rancangan Penelitian disebut sebagai rencana , karena Rancangan Penelitian itu
mengandung secara Sistematis Keseluruhan Kegiatan yangakan dilakukan oleh
seorang peneliti.
Rancangan Penelitian disebut sebagai struktur , karena Rancangan Penelitian itu
melakukan Strukturisasi Penelitian, dimana dalam Rancangan Penelitian
tergambar Model atau Paradigma Operasionalisasi Variabel Penelitian dengan
Mengidentifikasi Jenis dan Sifat Variabel serta Hubungan antar Variabel tersebut.
Rancangan Penelitian merupakan strategi , karena Dalam Rancangan Penelitian
terkandung Petunjuk Prosedural Bagaimana Rencana danStrukturisasi tersebut
dapat dijalankan, sehingga Permasalahan Penelitian dapatTerjawab secara
Adekuat dan Varians dapat Dikendalikan. (Pratiknya,2007)
Rancangan atau Desain Penelitian, Pada dasarnya adalah Strategi untuk
memperoleh Data yang dipergunakan untuk Menguji Hipotesa. Desain
Penelitianditetapkan dengan mengacu pada Hipotesa yang telah dibangun.
Rancangan /Desain Penelitian, merupakan Rencana tentang cara mengumpulkan
Data dan Menganalisis Data agar dapat dilakukan secara Ekonomis dan Sesuai
dengan Tujuan Penelitian.

7. TAHAP- TAHAP PROSES PENELITIAN


1. Mengidentifikasi Masalah

2. Membuat Hipotesa
3. Studi Literature
4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
5. Membuat Definisi Operasional
6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
7. Menyusun Desain Penelitian
8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
10. Melakukan Analisa Statistik
11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
12. Menulis Laporan Hasil Penelitian
1. Mengidentifikasi Masalah
Yang dimaksud dengan mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap
pertama dalam melakukan penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan
diteliti. Tahap ini merupakan tahap yang paling penting dalam penelitian, karena
semua jalannya penelitian akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa
perumusan masalah yang jelas, maka peneliti akan kehilangan arah dalam
melakukan penelitian.
2 Membuat Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan
hipotesa biasanya dibagai menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa
penelitian yang didasari oleh asumsi penulis terhadap hubungan variable yang
sedang diteliti. Kedua, tentukan hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0
(H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0 bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral. Perlu
diketahui bahwa tidak semua penelitian memerlukan hipotesa, seperti misalnya

penelitian deskriptif. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai masalah ini akan
dibahas pada BAB V.
3. Studi Literature
Pada tahapan ini peneliti melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka,
yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya
yang pernah dilakukan oleh orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan
landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi
peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan
kerangka berpikir ilmiah.
4. Mengidentifikasi dan Menamai Variabel
Melakukan identifikasi dan menamai variable merupakan salah satu tahapan yang
penting karena hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang
peneliti dapat memahami hubungan dan makna variable-variabel yang sedang
diteliti.
5. Membuat Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang menjadikan variable-variabel yang
sedang diteliti menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses
pengukuran variable-variabel tersebut. Definisi operasional memungkinan sebuah
konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga
memudahkan peneliti dalam melakukan pengukuran.
6. Memanipulasi dan Mengontrol Variabel
Yang dimaksud dengan memanipulasi variable ialah memberikan suatu perlakuan
pada variable bebas dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variable
tergantung atau variable yang dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan
mengontrol variable ialah melakukan kontrol terhadap variable tertentu dalam
penelitian agar variable tersebut tidak mengganggu hubungan antara variable
bebas dan variable tergantung.
7. Menyusun Desain Penelitian
Apa yang dimaksud dengan menyusun desain penelitian? Desain penelitian
khususnya dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan

alat dalam penelitian dimana seorang peneliti tergantung dalam menentukan


berhasil atau tidaknya suatu penelitian yang sedang dilakukan. Desain penelitian
bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan
instrumen pengambilan data, penentuan sample, koleksi data dan analisanya.
Tanpa desain yang baik maka penelitian yang dilakukan akan tidak mempunyai
validitas yang tinggi.
8. Mengidentifikasi dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
Yang dimaksud pada bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus
melakukan identifikasi alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam
hubungannya dengan tujuan penelitannya. Pada penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif biasanya peneliti menggunakan kuesioner, khususnya
dalam penelitian-penelitian jenis Ex Post Facto.
9. Membuat Kuesioner dan Jadwal Interview
Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, kuesioner
merupakan salah satu alat yang penting untuk pengambilan data; oleh karena itu,
peneliti harus dapat membuat kuesioner dengan baik. Cara membuat kuesioner
dapat dibagi dua, yaitu dari sisi format pertanyaan dan model jawaban. Disamping
kuesioner, alat pengambilan data juga dapat dilakukan dengan interview. Caracara melakukan interview diatur secara sistematis agar dapat memperoleh
informasi dan/atau data yang berkualitas dan sesuai dengan yang diinginkan oleh
peneliti.
10. Melakukan Analisa Statistik
Salah satu cirri yang menonjol dalam penelitian yang menggunanakan pendekatan
kuantitatif ialah adanya analisa statistik. Analisa statistik digunakan untuk
membantu peneliti mengetahui makna hubungan antar variable. Sampai saat ini,
analisa statistik merupakan satu-satunya alat yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah untuk menghitung besarnya hubungan antar variable, untuk
memprediksi pengaruh variable bebas terhadap variable tergantung, untuk melihat
besarnya pesentase atau rata-rata besarnya suatu variable yang kita ukur.
11. Menggunakan Komputer untuk Analisa Data
Dengan berkembangnya teknologi komputer yang semakin canggih dan
dituntutnya melakukan penelitian secara lebih cepat serta kemungkinan besarnya

jumlah data, maka seorang peneliti memerlukan bantuan komputer untuk


melakukan analisa data. Banyak perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk
membantu peneliti dalam melakukan analisa data, baik yang bersifat pengelohan
data maupun analisanya. Salah satu program yang popular ialah program SPSS.
12. Menulis Laporan Hasil Penelitian
Tahap terakhir dalam penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil penelitian
secara tertulis. Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat
mengkomunkasikan hasil penelitiannya kepada para pembaca atau penyandang
dana.

Anda mungkin juga menyukai