Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah sistem klasifikasi
massa batuan metode RMR ini tepat pada waktunya.
Penyusun tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Penyusun juga menyadari
makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penyusun meminta maaf bila
terjadi kesalahan penulisan kata dan salah dalam pencetakkan sehingga kurang
menarik untuk dilihat maupun dibaca. Harapan penyusun adalah semoga makalah
Sistem Klasifikasi Massa Batuan Metode RMR ini berguna, dan dapat
membantu
untuk
keperluan
para
pembaca.
Oleh
karena
itu
penyusun
mengharapkan saran dan kritik yang membangun, sehingga dapat lebih baik
kedepannya.
Penyusun juga mengharapkan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya teman-teman mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung.
Bandung, 02 , 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang
Di dalam geoteknik, klasifikasi massa batuan yang pertama diperkenalkan
sekitar 60 tahun yang lalu yang ditujukan untuk terowongan dengan penyanggaan
menggunakan
penyangga
baja.
Kemudian
klasifikasi
dikembangkan
untuk
I.2.
Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah :
1.
2.
Sebagai tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Mekanika Batuan.
Untuk mengetahui secara umum cara mengklasifikasi massa batuan dengan
menggunakan sistem RMR (Rock Mass Rating).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
penelitian ini juga mencoba untuk mencari tahu risiko rekayasa potensi yang
mungkin
terjadi
selama
konstruksi
pertambangan
dan
berusaha
untuk
(intact rock) yang diperoleh dari hasil uji UCS. Uji UCS menggunakan mesin
tekan untuk menekan sampel batuan dari satu arah (uniaxial). Nilai UCS
merupakan besar tekanan yang harus
pecah. Sedangkan point load index merupakan kekuatan batuan batuan lainnya
yang didapatkan dari uji
permukaan sampel, pada uji point load, sampel ditekan pada satu titik. Untuk
sampel dengan ukuran 50 mm, Bieniawski mengusulkan hubungan antara nilai
point load strength index (Is) dengan UCS adalah UCS = 23 Is. Pada umumnya
satuan yang dipakai untuk UCS dan Is adalah MPa.
Pada perhitungan nilai RMR, parameter kekuatan batuan utuh diberi bobot
berdasarkan nilai UCS atau nilai PLI-nya seperti tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.2 a
kekuatan material batuan utuh (Bienawski, 1989)
Deskripsi Kualitatif
Sangat kuat sekali (exceptionally strong)
Sangat kuat (very strong)
Kuat (strong)
Sedang (average)
Lemah (weak)
Sangat lemah (very weak)
Sangat lemah sekali (extremely weak)
b.
UCS (MPa)
PLI (MPa)
>250
100-250
50-100
25-50
5-25
1-5
>10
4-10
2-4
1-2
Penggunaan
<1
UCS lebih
Ratin
g
15
12
7
4
2
1
dilanjutkan
10 cm terhadap panjang total core run. Diameter core yang dipakai dalam
pengukuran minimal 54.7 mm. Dan harus dibor dengan double-tube core barrel.
Perhitungan RQD mengabaikan mechanical fracture yaitu fracture yang dibuat
secara sengaja atau tidak selama kegiatan pengeboran atau pengukuran (Hoek,
dkk. 1995). Kondisi air tanah (Groundwater conditions).
Tabel 2.2.b
Rock Quality Designation (RQD) (Bieniawski, 1989)
RQD (%)
<25
25-50
50-75
75-90
90-100
c.
Kualitas Batuan
Sangat jelek (very poor)
Jelek (poor)
Sedang (fair)
Baik (good)
Sangat baik (excellent)
Rating
3
8
13
17
20
panjang utuh pada suatu selang pengamatan. Menurut ISRM, jarak antar (spasi)
kekar adalah jarak tegak lurus antara bidang kekar yang berdekatan dalam satu
set kekar.
Pada perhitungan nilai RMR, parameter jarak antar (spasi) kekar diberi
bobot berdasarkan nilai spasi kekar-nya seperti tertera pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.2.c
jarak antar (spasi) kekar (Bieniawski, 1989)
Deskripsi
Sangat lebar (very wide)
Rating
20
Lebar (wide)
Sedang (moderate)
Rapat (close)
Sangat rapat (very close)
d.
0,6 - 2
0,2 - 0,6
0,006 - 0,2
<0,006
15
10
8
5
roughness),
material
pengisi
Kekasaran
Deskripsi
Pembobota
Permukaan
Sangat kasar
(very rough)
n
Apabila diraba permukaan sangat tidak rata,
membentuk
punggungan
dengan
sudut
Kasar (rough)
Sedikit kasar
(slightly rough)
Halus (smooth)
Licin berlapis
terlihat
jelas,
dapat
(slikensided)
3
1
0
2. Separation
Merupakan jarak antara kedua permukaan bidang diskontinu. Jarak ini
biasanya diisi oleh material lainya (filling material
Klasifikasi
Tidak terlapukkan
Sedikit terlapukkan
Keterangan
Tidak terlihat tanda-tanda pelapukan, batuan segar,
butiran kristal terlihat jelas dan terang.
Kekar terlihat berwarna atau kehitaman, biasanya terisi
dengan lapisan tipis material pengisi. Tanda kehitaman
biasanya akan nampak mulai dari permukaan sampai
ke dalam batuan sejauh 20% dari spasi.
Tanda kehitaman nampak pada permukaan batuan dan
Terlapukkan
Sangat terlapukkan
diskontinu
mempengaruhi
stabilitas
bidang
diskontinu
dipengaruhi
oleh
ketebalan, konsisten atau tidaknya dan sifat material pengisi tersebut. Filling
yang lebih tebal dan memiliki sifat mengembang bila terkena air dan berbutir
sangat halus akan menyebabkan bidang diskontinu menjadi lemah.
Dalam perhitungan RMR, parameter-parameter diatas diberi bobot
masing- masing dan kemudian dijumlahkan sebagai bobot total kondisi kekar.
Pemberian bobot berdasarkan pada tabel dibawah ini.
Tabel
Panduan Klasifikasi Kondisi Kekar (Bieniawski, 1989).
Parameter
Panjang kekar
Persistence/continuity
Rating
< 1 m 1-3 m
6
4
3-10 m
2
10-20 m
1
>20 m
0
Jarak antar
Tidak
< 0,1
0,11,0
permukaan kekar
ada
mm
mm
(separation/aperture)
Kekasaran kekar
(roughness)
Material pengisi
(infilling/gouge)
Kelapukan
(weathering)
e.
Sangat
kasar
Sedikit
Kasar
kasar
6
Tidak
ada
6
< 5 mm
4
Tidak
Sedikit
lapuk
lapuk
1-5 mm
> 5 mm
Halus
Slickensi
ded
Keras
0
Lunak
> 5 mm
2
Lapuk
3
< 5 mm
2
Sangat
lapuk
1
> 5 mm
0
Hancur
0
seperti kering,
Kering
Kondisi umum
(completely
dry)
Lemba
b
Basah
Terdapat
Terdapat
tetesan air
aliran air
(dripping)
(flowing)
Tidak ada
< 10
10 25
25 125
> 125
kekar / tegangan
< 0,1
0,1-0,2
0,1-0,2
> 0,5
prinsipal mayor
Rating
15
10
(liter/menit)
Tekanan air pada
2.3.
sebelumnya. Bobot yang diberikan untuk parameter ini sangat tergantung pada
hubungan antara orientasi kekar-kekar yang ada dengan metode penggalian
yang dilakukan. Oleh karena itu dalam perhitungan, bobot parameter ini biasanya
diperlakukan terpisah dari lima parameter lainnya.
Lima parameter pertama mewakili parameter dasar dari sistem klasifikasi
ini. Nilai RMR yang dihitung dari lima parameter dasar tadi disebut RMR basic.
Hubungan antara RMRbasic dengan RMR ditunjukkan pada persamaan dibawah
ini.
RMR = RMRbasic + penyesuaian terhadap orientasi kekar
dimana, RMRbasic = parameter (a+b+c+d+e)
2.4.
maka jumlah keseluruhan bobot tersebut menjadi nilai total RMR. Nilai RMR ini
dapat dipergunakan untuk mengetahui kelas dari massa batuan, memperkirakan
kohesi dan sudut geser dalam untuk tiap kelas massa batuan seperti terlihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.4.
Kelas massa batuan, kohesi dan sudut geser dalam berdasarkan nilai RMR
(Bieniawski, 1989).
Profil massa
batuan
Rating
Deskripsi
100-81
80-61
60-41
40-21
20-0
Kelas massa
Sangat
batuan
Kohesi
Sudut geser
dalam
baik
> 400
Baik
Sedang
Jelek
300-400
200-300
100-200
kPa
kPa
kPa
kPa
> 45
35 -45
25 -35
15 -25
Sangat
jelek
< 100 kPa
< 15
karena itu, sebaiknya grafik ini digunakan hanya untuk tujuan perbandingan
semata.
2.5.
Kelebihan
Kekurangan
penggalian
secara luas.
yang
orientasi kekar
kekar
tidak
mendapatkan pengaruh
dipertimbangkan
untuk
yang dominan
pada
yang
meliputi
digambarkan
kontinuitas,separasi,
lebih
kekar.
Mudah
secara aktual.
besar
daripada
menggabungkan
parameter-
parameter
yang
blok.
Kuat tekan uniaksial digunakan
untuk
menentukan
batuan
intak.
Nilai
kekuatan
inidapat
load
secara
langsung
dilapangan.
Parameter-parameter
dari
massa
penting
batuan
dapat
teknik
dengan penggalian
berbentuk lombong-lombong.
Metode RMR sangat tidak sensitif terhadap kuat
tekan batuan intak yang
merupakan
parameter
terhadap
metode
ini
penggalian
sangat
yang
BAB III
KESIMPULAN
Jadi kesimpulan dari hasil makalah ini menurut saya ialah, Rock Mass
Rating (RMR) adalah salah satu dari metode klasifikasi massa batuan yang
hasilnya digunakan sebagai bahan perbandingan maupun acuan dalam
meningkatkan kualitas hasil penyelidikan lapangan, memberikan informasi/data
kuantitatif untuk tujuan rancangan, serta dapat membantu dalam memberikan
data untuk keperluan pada suatu proyek tertentu.