M-VIII
SIFAT FISIK TANAH
8.1
Tujuan Percobaan
Bertujuan untuk mengukur massa jenis dan kadar air alami tanah yang
8.2
Teori Dasar
Dalam pengertian teknik secara umum, tanah didefinisikan sebagai
material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak
tersementasikan (terikat secara kimia) satu sama lain dari bahan-bahan organik
yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas
mengisi ruang-ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah
berguna sebagai bahan bangunan pada berbagai macam pekerjaan teknik sipil,
disamping itu tanah berfungsi juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan.
Istilah Rekayasa Geoteknis didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan dan
pelaksanaan dari bagian teknik sipil yang menyangkut material-material alam
yang terdapat pada (dan dekat dengan) permukaan bumi. Dalam arti umumnya,
rekayasa geoteknik juga mengikutsertakan aplikasi dari aplikasi-aplikasi dasar
mekanika tanah dan mekanika batuan dalam masalah-masalah perancangan
pondasi.
Tanah
berasal
bantuan
organisme,
74
75
dan
Ww = wWs = w Gs
Dimana:
Gs = berat spesifik butiran padat
w = kadar air
76
Ws = Gs (1 n)
Ww = wWs = wGs (1 n)
8.2.4
Konsistensi Tanah
Apabila tanah berbutir halus mengandung mineral lempung, maka tanah
Struktur Tanah
Struktur tanah didefinisikan sebagai susunan geometrik butiran tanah.
77
bentuk
butiran
pada
umumnya
menyebabkan
adanya
kecenderungan terhadap penambahan angka pori dari tanah. Sebagai akibat dari
dua faktor tersebut di atas, maka angka pori tanah asli kira-kira masuk dalam
rentang yang sama seperti angka pori yang didapat dari model tanah dimana
bentuk dan ukuran butiran adalah sama.
Pada struktur sarang lebah, pasir halus dan lanau membantu lengkunglengkungan kecil hingga merupakan rantai butiran. Tanah yang mempunyai
struktur sarang lebah mempunyai angka pori besar dan biasanya dapat mamikul
beban statis yang tak begitu besar. Tetapi, apabila stuktur tersebut dikenai beban
berat atau apabila dikenai beban getar, struktur tanah akan rusak dan
menyebabkan penurunan yang besar.
8.2.6 Permeabilitas dan Rembesan
Tanah adalah merupakan susunan butiran padat dan pori-pori yang saling
berhubungan satu sama lain sehingga air dapat mengalir dari satu titik yang
mempunyai energi lebih tinggi ke titik yang mempunyai energi lebih rendah. Studi
mengenai aliran air melalui pori-pori tanah diperlukan dalam mekanika hal ini
sangat berguna didalam menganalisa kestabilan dari suatu bendungan tanah
dan konstruksi dinding penahan tanah yang terkena gaya rembesan.
8.3
Manfaat
Besaran yang diperoleh dapat digunakan untuk korelasi empiris dengan
Keterbatasan
Metode ini tidak dapat digunakan untuk tanah fraksi kasar
8.5
8.6
Cylinder Ring
Timbangan (ketelitian 0,01 gr)
Oven
Desikator
Alat Dongkrak
Stickmaat (Jangka Sorong)
Pisau
Prosedur Percobaan
1.
78
2.
3.
4.
5.
8.7
() =
M
V
Dimana
:
(W)=
Mw
Md
x 100%
Dimana
:
w
= kadar air (%)
Mw
= massa air (gr)
Md
= massa tanah kering (gr)
Derajat Kejenuhan (Degree Of Saturation)
( Sr ) =
( Mw
pw )
x 100
Md
V (
+ pw )
SG
Dimana
:
Sr= derajat kejenuhan (%)
V = volume total (cm3)
Vw = volume air (cm3)
Vp = volume pori (cm3)
Mw = massa air (gr)
Md = massa tanah kering (gr)
w = massa jenis air (1gr/cm3)
79
Angka Pori
(e )
( pd x V )Md
Md
Dimana
:
e = angka pori
V = volume total (cm3)
V = volume pori (cm3)
Md = massa tanah kering (gr)
d= massa jenis tanah kering (gr/cm3)
Porositas
( n ) = [1 -
Md
( pd x V ) ] x 100%
Dimana
:
n
= porositas (%)
V
= volume total (cm3)
d = massa jenis tanah kering (gr/cm3)
Hubungan antara Angka Pori (e) dengan porositas ( n)
e=
8.8
n
n+1
Data Pengamatan
Tinggi
Diameter
Volume
Massa Tanah Alami
Massa Tanah Kering
8.9
Perhitungan
Sampel 1
Tinggi ( t ) = 5,9 cm
Sampel 1
Sample 2
5,9 cm
3,3 cm
5 cm
3,2 cm
83,9 gr
85 gr
52,8 gr
58,5 gr
80
Diameter ( d ) = 3,3 cm
Massa Tanah alami ( M ) = 83,9 gr
Massa Air ( Mw ) = M md
= 83,9 52,8 = 31,1 gr
Massa Tanah Kering = ( Md ) = 52,8 gr
Kadar Air ( W )
(W)=
=
Mw
Md
x 100%
31,1
x 100
52,8
= 58,9%
Massa Jenis ( )
() =
M
V
83,9
3,14 x 1,65 x 5,9
83,9
50,43
= 1,66 gr
Derajat Kejenuhan ( Sr )
( Sr ) =
( Mw
pw )
x 100
Md
V (
+ pw )
SG
( 31,1
1 )
x 100
52,8
50,43(
1,7 x 1 )
31,1
x 100 =160,47
50,4331,05
Angka Pori (e )
(e )
( pd x V )Md
Md
( 1 x 50,43 ) 52,8
52,8
Porositas ( n )
= - 0,044
81
( n ) = [1 -
Md
( pd x V ) ] x 100%
= [1
52,8
(1 x 50,43) ] x 100%
= 1 1,046 x 100 %
= - 4,6 %
Hub. Porositas dan Angka Pori
e=
n
4,6
=
n+1 4,6 +1 = 1,27
Sampel 2
Tinggi ( t ) = 5 cm
Diameter ( d ) = 3,2 cm
Massa Tanah alami ( M ) = 85 gr
Massa Air ( Mw ) = M md
= 85 58,5 = 26,5 gr
Massa Tanah Kering = ( Md ) = 58,5 gr
Kadar Air ( W )
(W)=
=
Mw
Md
x 100%
26,5
x 100
58,5
= 45,29 %
Massa Jenis ( )
() =
M
V
85
3,14 x 1,6 x 5
85
40,19
= 2,11 gr
Derajat Kejenuhan ( Sr )
( Sr ) =
( Mw
pw )
x 100
Md
V (
+ pw )
SG
82
( 26,51 ) x 100
58,5
40,19(
1,7 x 1 )
26,5
x 100 =457,6
40,1934,4
Angka Pori (e )
(e )
( pd x V )Md
Md
( 1 x 40,19 ) 58,5
58,5
= - 0,31
Porositas ( n )
( n ) = [1 = [1
Md
( pd x V ) ] x 100%
58,5
(1 x 4,19) ] x 100%
= 1 1,45 x 100 %
= - 45 %
Hub. Porositas dan Angka Pori
e=
8.10
n
45
=
n+1 45+ 1 = 1,02
Hasil Perhitungan
Setelah data hasil pengamatan sifat fisik tanah dari beberapa tempat
berikut:
Tabel 8.10.1
Data Hasil Pengolahan
Sample 1
Sample 2
83,9 gr
52,8 gr
31,1 gr
58,9 %
1,66 gr/cm3
160,47 %
- 0,004 %
- 4,6 %
85 gr
58,5 gr
26,5 gr
45,29 %
2,11gr/cm3
457,6 %
-
0,31
45 %
83
1,27
1,02
8.11
Pembahasan
Pada saat praktikum, pengujian ini menggunakan cylinder ring untuk
mengambil sample tanah yang akan diuji. Pengambilan sample ini berselang
waktu cukup lama karena harus hati-hati dalam mengeluarkan sample dari
cylinder ring, dan pengambilan sample di ambil dari beberapa tempat yang
berbeda , yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar air dari maing
masing tempat salah satunya adalah di halaman depan lab.Geologi UNISBA.
dan di depan parkiran. Pengeluaran sample dari cylinder besi dibantu juga
dengan dongkrak agar sampel yang diperoleh tidak patah sehingga dapat
memberikan data yang konkrit.
Setelah di dapat sample pengujian, maka selanjutnya yang dilakukan
yaitu mengukur tinggi dan diameter sample serta menimbang berat alami sample
dalam container. Sebelumnya berat container juga harus ditimbang untuk
mengetahui beratnya, agar kita bisa mengetahui berat alami sample dengan cara
berat alami sample + containner dikurangi dengan berat containnner saja.
Setelah dilakukannya penimbangan sample dan didapat data berat alami sample
kemudian sample yang berada didalam containner dimasukkan ke oven dan
ditunggu selama 24 jam. Lalu pada keesokan harinya, dilakukan lagi
penimbangan sample maka didapat data berat kering sample.
8.12
Analisa
Dapat dianalisa bahwa pada percobaan uji massa jenis tanah ini
digunakan dua buah sample yang diambil dari dua tempat yang berbeda.
Tujuannya untuk mengetahui massa jenis, derajat kejenuhan, porositas dan
angka pori yang berbeda - beda di masing masing tempat tersebut.
Dari percobaan diatas telah diperoleh derajat kejenuhan pada sampel 2
84
tak beraturan dengan kemas terbuka dan tidak menyarangkan air. jadi
semakin besar angka pori pada batuan maka akan semakinbesar
porositas atau semakin bayak air yang mampu disarangkan oleh batuan
tersebut.
8.13
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pengolahan didapat nilai-nilai seperti berikut:
Kadar air untuk sample 1: 58,9% dan sample 2: 45,29%, Massa jenis tanah
sample 1: 1,66 gr/cm3 dan sample 2: 2,11/cm3, Derajat Kejenuhan sample 1
160,47%,sample 2 457,6%, Angka pori untuk masing-masing sample -0.004 dan
-0,31 sedangkan porositasnya -4,6% dan -45%. Dapat disimpulkan bahwa
sample termasuk sample yang basah. Karena jika dilihat dari tempat
pengambilan sample yang memeng sering terkena curah hujan.
DAFTAR PUSTAKA
Laboratorium Tambang, Staff Assisten. 2015. Diktat Praktikum Geomekanika.
Bandung : Universitas Islam Bandung
http://www.scribd.com/doc/30259483/Meknanika-Tanah
http://tinniedon2-mekanikatanah.blogspot.com/