Anda di halaman 1dari 3

Terapi spesifik stroke iskemik akut

Trombolisis menggunakan trombolitik rt-PA intravena merupakan pengobatan stroke


iskemik akut satu-satunya yang disetujui oleh FDA sejak tahun 1996 karena terbukti efektif
membatasi kerusakan otak akibat stroke iskemik. Terapi ini meningkatkan keluaran stroke pada
kelompok penderita yang telah diseleksi ketat dan terapi diberikan dalam waktu 3 jam sejak
onset stroke. Komplikasi terapi ini adalah perdarahan intraserebral (hanya ditemukan pada
6,4%pasien bila menggunakanprotokol NINDS secara ketat).
Karakteristik pasien yang dapat diterapi dengan trombolisis rt-PA intravena
i

Kriteria inklusi:
a

Stroke iskemik akut dengan onset tidak lebih dari 3 jam

Usia >18tahun

Defisit neurologik yang jelas

Pemeriksaan CT Scan, tidak ditemukan perdarahan intracranial

Pasien dan keluarganya menyetujui tindakan tersebut dan mengerti resiko dan
keuntungannya

ii

Kriteria eksklusi:
a

Defisit neurologis yang cepat membaik

Defisit neurologik ringan dan tunggal seperti ataksia atau gangguan sensorik saja,
disartria saja atau kelemahan minimal

CT Scan menunjukkan perdarahan intracranial

Gambaran hipodensitas >1/3 hemisfer serebri pada CT Scan

Riwayat perdarahan intrakranial sebelumnya atau perkiraan perdarahan subarachnoid

Kejang pada saat onset stroke

Riwayat stroke sebelumnya atau trauma kapitis dalam waktu 3 bulan sebelumnya

Operasi besar dalam waktu14 hari

Pungsi lumbal dalam 1 minggu

Perdarahan saluran cerna atau urin dalam 21hari

Infark miokard akut dalam 3 bulan

TD sistolik sebelum terapi >185 mmHg atau TD diastolik >110 mmHg

m Gula darah < 50 mg/dL atau > 400 mg/Dl


n

Penggunaan obat antikoagulan oral atau waktu protrombin >15 detik, INR >1,7

Penggunaan heparin dalam 48 jam sebelumnya dan masa tromboplastin parsial


memanjang
Trombosit <100.000/mm3

Pemberian antiplatelet
1

Aspirin dosis awal 325mg dalam 24-48jam setelah awitan stroke iskemik akut dianjurkan
bila tidak diterapi dengan trombolitik rt-PA intravena, namun tidak boleh sebagai
pengganti rt-PA.

Klopidogrel tunggal atau kombinasi dengan aspirin tidak dianjurkan kecuali pada pasien
dengan indikasi spesifik, misalnya angina pectoris tidak stabil, non-Q-wave MI, atau
recent stenting, pengobatan harus diberikan sampai 9 bulan setelah kejadian.

Pemberian neuroprotektan
Belum menunjukkan hasil yang efektif, sehingga sampai saat ini belum dianjurkan.
Namun, citicolin sampai saat ini masih memberikan manfaat pada stroke akut. Penggunaan
citicolin pada stroke iskemik akut dengan dosis 2x1000 mg iv 3 hari dan dilanjutkan dengan oral
2x1000mg selama 3 minggu dilakukan dalam penelitian ICTUS (International Citicholine Trial
in Acute Stroke, ongoing)
Preventif
Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada stroke meliputi upaya perbaikan gaya hidup dan pengendalian
berbagai faktor resiko. Upaya ini ditunjukkan pada orang sehat dan kelompok risiko tinggi yang
belum pernah terserang stroke.
A Mengatur Pola Makan yang sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol dapat meningkatkan risaiko terkena serangan
stroke. Sebaliknya mengkonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol dapat
mencegah terjadinya stroke. Rekomendasi tentang makanan :
a

Mengurangi asupan natrium (<6 gr/hari). Bahan-bahan yang mengandung natrium


seperti monosodium glutamate, sodium nitrat dikurangi. Pada penderita hipertensi,

asupan natrium yang dianjurkan 2,3 gram/hari dan asupan kalium 4,7 gram / hari.
Meminimalkan makanan tinggi lemak jenuh dan mengurangi asupan trans fatty
acids seperti kue-kue krakers, telur, makanan yang digoreng dan mentega.

Mengutamakan makanan yang mengandung poly unsaturated fatty acids, mono

d
e
f
g
h

unsaturated fatty acids, makanan berserat dan protein nabati.


Nutrien harus diperoleh dari makanan, bukan suplemen
Jangan makan berlebihan dan perhatikan menu seimbang
Makanan sebaiknya bervariasi dan tidak tunggal
Hindari makanan dengan densitas kalori rendah dan kualitas nutrisi rendah
Sumber lemak hendaknya berasal dari sayuran, ikan, buah polong, dan kacang-

kacangan.
B Pemeriksaan Kesehatan Teratur
1

Faktor-faktor risiko seperti penyakit jantung, hipertensi, dislipidemia, DM, harus


dimonitor secara teratur

Faktor-faktor resiko ini dapat dikoreksi dengan pengobatan teratur, diet dan gaya hidup
sehat

Pengendalian hipertensi dilakukan dengan target tekanan darah < 140/90 mmHg. Jika
menderita diabetes mellitus atau penyakit ginjal kronik, dianjurkan tekanan darah <
130/80 mmHg.

Pengendalian kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus dengan target HbA1C
<7% .

Pengendalian kadar kolesterol pada penderita dislipidemia dengan diet dan obat penurun
lemak. Target kadar kolesterol LDL<100 mg/dl. Sedangkan pada penderita dengan risiko
stroke tinggi target kadar kolesterol LDL <70 mg/dl.

Anda mungkin juga menyukai