Kriteria inklusi:
a
Usia >18tahun
Pasien dan keluarganya menyetujui tindakan tersebut dan mengerti resiko dan
keuntungannya
ii
Kriteria eksklusi:
a
Defisit neurologik ringan dan tunggal seperti ataksia atau gangguan sensorik saja,
disartria saja atau kelemahan minimal
Riwayat stroke sebelumnya atau trauma kapitis dalam waktu 3 bulan sebelumnya
Penggunaan obat antikoagulan oral atau waktu protrombin >15 detik, INR >1,7
Pemberian antiplatelet
1
Aspirin dosis awal 325mg dalam 24-48jam setelah awitan stroke iskemik akut dianjurkan
bila tidak diterapi dengan trombolitik rt-PA intravena, namun tidak boleh sebagai
pengganti rt-PA.
Klopidogrel tunggal atau kombinasi dengan aspirin tidak dianjurkan kecuali pada pasien
dengan indikasi spesifik, misalnya angina pectoris tidak stabil, non-Q-wave MI, atau
recent stenting, pengobatan harus diberikan sampai 9 bulan setelah kejadian.
Pemberian neuroprotektan
Belum menunjukkan hasil yang efektif, sehingga sampai saat ini belum dianjurkan.
Namun, citicolin sampai saat ini masih memberikan manfaat pada stroke akut. Penggunaan
citicolin pada stroke iskemik akut dengan dosis 2x1000 mg iv 3 hari dan dilanjutkan dengan oral
2x1000mg selama 3 minggu dilakukan dalam penelitian ICTUS (International Citicholine Trial
in Acute Stroke, ongoing)
Preventif
Pencegahan Primer
Pencegahan primer pada stroke meliputi upaya perbaikan gaya hidup dan pengendalian
berbagai faktor resiko. Upaya ini ditunjukkan pada orang sehat dan kelompok risiko tinggi yang
belum pernah terserang stroke.
A Mengatur Pola Makan yang sehat
Konsumsi makanan tinggi lemak dan kolesterol dapat meningkatkan risaiko terkena serangan
stroke. Sebaliknya mengkonsumsi makanan rendah lemak jenuh dan kolesterol dapat
mencegah terjadinya stroke. Rekomendasi tentang makanan :
a
asupan natrium yang dianjurkan 2,3 gram/hari dan asupan kalium 4,7 gram / hari.
Meminimalkan makanan tinggi lemak jenuh dan mengurangi asupan trans fatty
acids seperti kue-kue krakers, telur, makanan yang digoreng dan mentega.
d
e
f
g
h
kacangan.
B Pemeriksaan Kesehatan Teratur
1
Faktor-faktor resiko ini dapat dikoreksi dengan pengobatan teratur, diet dan gaya hidup
sehat
Pengendalian hipertensi dilakukan dengan target tekanan darah < 140/90 mmHg. Jika
menderita diabetes mellitus atau penyakit ginjal kronik, dianjurkan tekanan darah <
130/80 mmHg.
Pengendalian kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus dengan target HbA1C
<7% .
Pengendalian kadar kolesterol pada penderita dislipidemia dengan diet dan obat penurun
lemak. Target kadar kolesterol LDL<100 mg/dl. Sedangkan pada penderita dengan risiko
stroke tinggi target kadar kolesterol LDL <70 mg/dl.