Anda di halaman 1dari 10

JOB III

PERIJINAN USAHA JASA KONSTRUKSI


(SITU, SIUP, TDP)
3.1

Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


3.1.1 Dasar Teori
Surat ijin tempat usaha (SITU) adalah surat untuk
memperoleh ijin sebuah usaha di sebuah lokasi usaha dengan
maksud agar tidak menimbulkan gangguan atau kerugian kepada
pihak-pihak tertentu. Surat ini juga mempunyai dasar hukumnya
yaitu berdasarkan peraturan daerah dari domisili perusahaan yang
bersangkutan. Tujuan dari surat ini adalah terlindungi dan
terbinanya perusahaan yang menjalankan usahanya secara jujur,
tertib dan terbuka. Serta dapat menjadi sumber pendapatan daerah.
Salah satu perizinan yang diperlukan oleh UKM (Usaha
Kecil dan Menengah) adalah SITU (Surat Izin Tempat Usaha).
SITU mutlak dimiliki oleh badan usaha atau usaha perorangan.
SITU dikeluarkan oleh pemerintah daerah setingkat kecamatan dan
kabupaten.
Dasar Hukum Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Dasar hukum kepemilikan SITU diatur dalam peraturan
daerah di tiap pemerintah daerah. Misalnya, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan , dasar hukumnya adalah Peraturan Daerah
Kabupaten Daerah Tingkat kota Makassar No. 9 Tahun 1987
tentang Izin Tempat Usaha/HO juncto Peraturan Daerah Kabupaten
Daerah Tingkat II Makassar No. 11 Tahun 1991 dan Peraturan
Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Makassar No. 13 Tahun 1998.

Sanksi Hukum Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Sanksi hukumnya juga berbeda-beda di tiap daerah. Namun


sanksi pada umumnya adalah ditutup kegiatan usahanya atau tidak
bisa mendapat izin-izin lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan
kegiatan operasionalnya.
3.1.2

Daftar Alat dan Bahan


- Komputer/laptop
- Spidol
- Kertas
- KTP/Surat Keterangan Domisili
- Akta Perusahaan
3.1.3 Gambar Kerja

3.3.3

3.1.4

Gambar 3.3 Surat Izin Tempat Usaha


Keselamatan Kerja
Dalam pengisian formulir harus dilakukan dengan teliti sebab dan
memperhatikan kelengkapan berkas-berkas yang dibutuhkan.
Langkah Kerja
Persyaratan Administratif Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu:
- Salinan akta pendirian badan usaha yang sudah dilegalisasi
-

oleh pengadilan negeri.


Salinan para pengurus atau pendiri badan usaha.
Salinan IMB bangunan yang ditempati untuk berusaha.
Surat keterangan sewa/kontrak rumah atau bangunan jika

bangunan bukan milik sendiri atau sewa dari pihak lain.


Salinan bukti kepemilikan tanah dan bangunan yang akan
digunakan sebagai tempat usaha (sertifikat, letter C, atau surat

keterangan dari desa).


Mengurus Surat-Surat Perizinan.
Denah atau peta tempat usaha yang disahkan atau diketahui
pejabat kelurahan atau kecamatan.

Prosedur Perizinan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)


- Mengajukan permohonan izin tempat usaha kepada camat atau
bupati dengan melampirkan semua persyaratan administratif
-

yang diperlukan.
Apabila di kecamatan atau kabupaten terdapat Kantor
Pelayanan Perizinan Satu Atap, surat permohonan bisa
ditujukan kepada camat atau bupati melalui Kepala Kantor

Pelayanan Perizinan Satu Atap.


Selanjutnya petugas dari pemerintah akan memeriksa tempat
usaha kita untuk mencocokkan semua data dengan kondisi
yang ada di lapangan. Jika ada ketidakcocokan atau kurang

sesuai, petugas akan memberikan pengarahan.


Apabila semua persyaratan sudah sesuai, selanjutnya pemohon
membayar retribusi kepada pemerintah yang dalam waktu

sekitar 14 (empat belas) hari kerja, SITU akan diterbitkan.


Untuk memperoleh surat ijin tempat usaha harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Permohonan bermaterai Rp. 6000 diketahui oleh Camat.
b. Fotocopy KTP pemohon yang masih berlaku.
c. Fotocopy tanda lunas PBB tahun terahir.
d. Berita Acara Pemeriksaan Tim Kerja Teknis Kabupaten
(khusus bagi usaha yang mempunyai dampak lingkungan
yang besar).
e. Fotocopy akte

pendirian

perusahaan

(Khusus

bagi

perusahaan Yang berbadan hukum).


f. Fotocopy surat tanda pembayaran fiskal dari DP2KA.
g. Fotocopy Izin Mendirikan Bangunan (1MB).
Surat ini berlaku selama lima tahun, jika masa berlaku surat ini
sudah habis maka pemilik usaha wajib memperpanjang surat
ini atau mendaftar ulang kembali.

3.2

Surat Izin Usaha Pedagangan (SIUP)


3.2.1 Dasar Teori
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) adalah surat izin
untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan. Setiap
perusahaan,

koperasi,

persekutuan

maupun

perusahaan

perseorangan, yang melakukan kegiatan usaha perdagangan wajib


memperoleh

SIUP

yang

diterbitkan

berdasarkan

domisili

perusahaan dan berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia.


SIUP terdiri atas kategori sebagai berikut :
(1) SIUP Kecil wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang
kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,(lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha.
(2) SIUP Menengah wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan
yang kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 500.000.000,- (lima
ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha.
(3) SIUP Besar wajib dimiliki oleh perusahaan perdagangan yang
kekayaan bersihnya lebih dari Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh
milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat
usaha.
Perusahaan yang dibebaskan dari kewajiban memperoleh
SIUP adalah:
-

Cabang/perwakilan perusahaan yang dalam menjalankan


kegiatan usaha

perdagangan mempergunakan SIUP

perusahaan pusat.
Perusahaan kecil perorangan yang memenuhi ketentuan
sebagai berikut :
a. Tidak berbentuk badan hukum atau persekutuan, dan
Diurus, dijalankan atau dikelola sendiri oleh pemiliknya

atau dengan mempekerjakan anggota keluarganya/kerabat


terdekat.
b. Pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang pinggir
jalan atau pedagang kaki lima.
3.2.2 Daftar Alat dan Bahan
- Komputer/laptop
- Spidol
- Kertas
- KTP/Surat Keterangan Domisili
- Akta Perusahaan
3.2.3 Gambar Kerja

3.2.4

Gambar 3.1 Contoh Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)


Langkah Kerja
Syarat-Syarat
Pembuatan
SIUP (Surat
Izin

Usaha

Perdagangan), yaitu:
1. Foto copy Akta Pendirian Perusahaan yang dibuat di Notaris
2. Foto copy pengesahan dari DEPKEH/tanda terima dari DEPKEH
bahwa pengesahan dalam proses/dari pengadilan negeri.
3. Foto copy Domisili Perusahaan dari kelurahan yang yang
diketahui

camat/dari

pengelola

gedung

perkantoran/pusat

perbelanjaan.
4. Foto copy UU Gangguan (HO) bagi perusahaan yang

3.2.5

kegiatannya mengganggu lingkungan.


5. Foto copy NPWP
6. Foto copy KTP Dirut
7. Foto copy NPWP
8. Kartu BPJS
9. Pernyataan tidak melakukan comodity future trading
10. SIUP asli apabila ada perubahan
11. Pernyataan belum memiliki SIUP
12. Penyerapan tenaga kerja
13. Surat kuasa untuk mengurus SIUP apabila diwakilkan.
Keselamatan Kerja

Dalam pengisian formulir harus dilakukan dengan teliti sebab dan


memperhatikan kelengkapan berkas-berkas yang dibutuhkan.

3.3

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


3.3.1 Dasar Teori
Tanda Daftar Perusahaan adalah Pendaftaran Perusahaan
atau bukti Perusahaan/Badan Usaha telah melakukan Wajib Daftar
Perusahaan di pemerintahan setempat. TDP atau sering disebut
dengan tanda daftar perusahaan dibuat setiap perusahaan
berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 Tentang
WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN. Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) wajib dimilki oleh perusahaan/badan usaha Penanaman
Modal Asing (PT-PMA), PT Non PMA, CV, Koperasi, Firma atau
perusahaan perorangan yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian
dan
3.3.2

3.3.4

3.3.5

Perdagangan

Kota/Kabupaten

cq.

Kantor

Pendaftaran

Perusahaan.
Daftar Alat dan Bahan
4 Komputer/laptop
5 Spidol
6 Kertas
7 KTP/Surat Keterangan Domisili
8 Akta perusahaan
Gambar Kerja

Gambar 3.4 Tanda Daftar Perusahan (TDP)


Langkah Kerja
Syarat-Syarat Pembuatan TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
1. Formulir diisi dan di Foto copy 2X
2. Foto copy Akta Perusahaan/Akta Perubahan.
3. Foto copy dan asli pengesahan dari kehakiman/pengadilan
4.
5.
6.
7.

untuk PT dan FIRMA/keterangan notaris.


Foto copy SIUP/izin lainnya.
Foto copy NPWP
Foto copy KTP Dirut
Foto copy Domisili Perusahaan

3.3.6

8. TDP asli bagi perpanjangan.


Keselamatan Kerja
Dalam pengisian formulir harus dilakukan dengan teliti sebab dan
memperhatikan kelengkapan berkas-berkas yang dibutuhkan.

3.4 Kesimpulan
Untuk pengurusan Sertifikat Badan Usaha (SBU) yaitu pada
pembuatan SIUP, SITU dan TDP pada tahun diharuskan untuk
melampirkan kartu BPJS. Dalam pembuatan SIUP, SITU, TDP
dibutuhkan beberapa dokumen-dokumen seperti fotocopy akta,
NPWP, fotocopy KTP dan lain-lain.
3.5 Dokumentasi Kegiatan

Dokumentasi Kunjungan Kantor Dinas Perizinan


1 Desember 2016, Jalan Urip Simoharjo No. 8

Anda mungkin juga menyukai