FRICTION FRITCY
(PIPA HALUS)
A. DASAR TEORI
Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran, dan digunakan
untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. atau lebih kecil dari tekanan
atmosfer. Sistem perpipaan berfungsi untuk mengalirkan zat cair dari satu tempat ke
tempat yang lain.
Jaringan pipa adalah pipa-pipa yang saling berhubungan yang menjadi laluan aliran
ke suatu lubang keluar tertentu yang dapat datang dari beberapa rangkaian. Sistem
perpipaan dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : pipa hubungan seri, pipa
hubungan parallel, dan pipa bercabang.
Pada zat cair yang mengalir didalam bidang batas (pipa, saluran terbuka atau bidang
datar) akan terjadi tegangan geser dan gradien kecepatan pada seluruh medan aliran
karena adanya kekentalan. Tegangan geser tersebut akan menyebabkan terjadinya
kehilangan energi selama pengaliran.
Kehilangan energi disebabkan oleh gesekan atau friksi dengan dinding pipa.
Kehilangan energi oleh gesekan disebabkan karena cairan atau fluida mempunyai
kekentalan, dan dinding pipa tidak licin sempurna. Adapun persamaan Darcy Weisbach
yang digunakan dalam aliran fluida secara umum adalah sebagai berikut :
2
L V
hf f x
D 2 xg
Dimana :
hf = Kehilangan energy atau tekanan (mayor atau utama) (m)
Q = Debit air dalam pipa (m/dtk)
f
= Koefisien gesek
C. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Menjalankan mesin pompa air dan membuka kran air secara perlahan - lahan hingga
air mengalir ke bak penampungan.
2. Setelah aliran penuh, air akan mengalir ke sistem jaringan melalui pipa inlet dan
sebagai over flow dialirkan kembali ke reservoir.
3. Semua katup pengatur (kran) yang ada pada jaringan dalam keadaan terbuka, termasuk
katup untuk piezometer.
4. Setelah tidak ada gelembung udara yang nampak pada tabung pziometer, kran keluar
dibuka. Setelah aliran konstan, maka tinggi tekanan air pada masing-masing titik yang
ditinjau dapat dibaca (h1 dan h2) kemudian hasilnya dicatat.
5. Kemudian debit (Q) dihitung dengan menentukan volume sebanyak 2 liter, kemudian
waktu (T) yang dibutuhkan untuk mencapai volume yang sudah ditentukan dengan
menggunakan stopwatch, kemudian hasilnya dicatat.
6. Setelah diukur volumenya, air dialirkan masuk ke sistem jaringan, dengan terlebih
dahulu mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang ada didalam pipa dengan
cara membuka kran masuk dan menutup kran keluar.
7. Kemudian langkah no.4 hingga no.6 diulangi kembali sampai melakukan 5 kali
percobaan.
D. DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan
Pipa diameter 7,7 mm
NO.
Panjan
g
H (mm)
H1
H2
H1-H2
(mm)
Volume
(liter)
Tratarata
T
T1
T2
T3
1
1
435
323
2
1
484
331
3
1
558
340
4
1
628
347
5
1
703
351
E. ANALISA PERHITUNGAN
112
153
218
281
352
2
2
2
2
2
7.89
6.54
5.37
4.9
4.17
V
t
Dimana :
Q
V
t
Volum
e (liter)
Waktu
(t)
7.59333
6.38333
5.22667
4.52000
4.02000
Q
A
Dimana:
V
Q
A
Luas Penampang
Q
(m/detik)
0.00026338
9
0.00031331
6
0.00038265
3
0.00044247
8
0.00049751
2
7.42
6.3
4.99
4.46
3.87
7.47
6.31
5.32
4.2
4.02
7.593333
6.383333
5.226667
4.52
4.02
A=
1
d
4
A=
1 22
0,0077
4 7
A = 0.000046585 m
Q
(m/detik)
0.00026339
0.00031332
0.00038265
0.00044248
0.00049751
A (m)
0.000046585
0.000046585
0.000046585
0.000046585
0.000046585
V
(m/detik)
5.6539
6.7257
8.2141
9.4983
10.6797
V D
v
Dimana :
Re = Angka Reynold
V = kecepatan aliran air dalam pipa (m/s)
D = diameter pipa (m)
v = Viskositas kinematika
Tabel 4.4 Analisa Perhitungan Angka Reynold
N
O
Diameter
(m)
1
2
3
4
5
0.0077
0.0077
0.0077
0.0077
0.0077
Kekentalan
Kinematika
v (m/s)
0.0000008
0.0000008
0.0000008
0.0000008
0.0000008
Kecepatan
V (m/s)
5.6539
6.7257
8.2141
9.4983
10.6797
Angka
Reynold
(Re)
54419.20
64734.70
79060.55
91421.05
102791.83
Keterangan
turbulen
turbulen
turbulen
turbulen
turbulen
120000
100000
80000
Reynold (Re)
60000
40000
20000
0
5.00
6.00
7.00
8.00
Kecepatan (V)
Diameter
(m)
1
2
3
4
0.0077
0.0077
0.0077
0.0077
Kekentalan
Kinematika
v (m/s)
0.0000008
0.0000008
0.0000008
0.0000008
0.0077
0.0000008
Kecepatan
V (m/s)
5.6539
6.7257
8.2141
9.4983
10.6797
Angka
Reynold
(Re)
54419.20
64734.70
79060.55
91421.05
102791.8
3
0.020689455
0.019810836
0.018845043
0.018172954
Koefisien
Gesek
(Grafik)
0.0181
0.0179
0.0175
0.0174
0.017648079
0.0172
Koefisien
Gesek (f)
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
Koef. Gesek (f)
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
5.00
7.00
9.00
11.00
Kecepatan (V)
13.00
hf =f
L V
D 2g
Dimana:
f
L
D
V
g
= koefisien gesek
= Panjang pipa (m)
= Diameter pipa (m)
= Kecepatan aliran dalam pipa (m/s)
= Percepatan grafitasi (m/s)
Diameter
(m)
1
2
3
4
5
0.0077
0.0077
0.0077
0.0077
0.0077
Kekentalan
Kinematika
v (m/s)
0.0000008
0.0000008
0.0000008
0.0000008
0.0000008
Kecepatan
V (m/s)
5.6539
6.7257
8.2141
9.4983
10.6797
Angka
Reynold
(Re)
54419.20
64734.70
79060.55
91421.05
102791.83
Kehilangan Energi
(hf)(m)
4.3779
5.9318
8.4164
10.8524
13.3237
17.00
15.00
13.00
11.00
Kehilangan Energi (hf)
9.00
7.00
5.00
3.00
5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.0011.0012.00
Kecepatan (V)
Pada percobaan pertama sampai kelima terjadi aliran turbulen karena nilai Re > 4000
Koefisien gesek (f) rata-rata dari percobaan pertama sampai kelima yang terjadi pada
pipa diameter 7,7 mm adalah 0,0190333
Nilai kehilangan energi (hf) rata-rata dari percobaan pertama sampai kelima terjadi
pada pipa dengan diameter 7,7 adalah 8,5804
G. GAMBAR ALAT
Keterangan :
8, 9, 10 dan 11. Pipa halus dengan diameter yang berbeda.
H. DOKUMENTASI