FEASIBILITY
STUDY
PENGEMBANGAN
PELABUHAN
NIAGA
BATANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang otonomi daerah yang luas dan
bertanggung jawab, mulai dilaksanakan tahun 2004. Pelaksanaan otonomi daerah
yang luas dan bertanggung jawab tersaebut telah menyadarkan pada pemerintah
daerah betapa rentannya strategi pembangunan yang hanya mengandalkan pada
bantuan pemerintah pusat. Hal ini menggugah pemerintah daerah akan pentingnya
menggali dan mengembangkan potensi daerah yang selama ini belum tergali dan
dikembangkan.
Bertolak dari kenyataan tersebut maka perlu kiranya pemerintah
membangun pondasi yang kuat agar kesinambungan pembangunan tetap terjaga
sehingga tidak terpengaruh dengan adanya ekses era globalisasi. Untuk
membangun pondasi yang kuat maka perlu kiranya pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan berorientasi pada potensi daerah yang ada dan
mengembangkannya sehingga dapat dimanfaatkan secara optimal dan akhirnya
dapat meningkatkan penerimaan daerah Kabupaten Batang.
Salah satu potensi yang ada di Kabupaten Batang yang dapat
dikembangkan adalah sektor perhubungan laut dengan dukungan pantainya yang
sepanjang 38,75 km. Mengingat Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten di
Propinsi Jawa Tengah yang sangat strategis, karena terletak pada lintasan jalur
pantai utara Jawa yang menghubungkan antara Propinsi Jawa Barat dan Jawa
0
antara 109 40 10 dan 110 03 06 BT. Wilayah Kabupaten Batang terdiri dari
daerah pegunungan yang terletak di bagian selatan dan pantai di bagian utara
dengan luas keseluruhan 85.425,841 Ha yang secara administratif terbagi menjadi
12 keamatan, 235 desa, 9 kelurahan, 1.036 RW, dan 3.676 RT. Sedangkan daerah
cakupan (hinterland) dari Kabupaten Batang adalah Kabupaten Pekalongan, Kota
Pekalongan, Kabupaten
21
Jenis komoditi
Kabupaten Batang
Kota Pekalongan
Kabupaten Pekalongan
Kabupaten Pemalang
Kabupaten Tegal
Kota Tegal
Kabupaten Brebes
Kabupaten Banyumas
Kabupaten Purbalingga
Kabupaten Banjarnegara
22
baik
sumberdaya
manusia
maupun
pasar,
pesaing
potensial
dan
kondisi
Hinterland.
3. Melakukan pengumpulan data-data yang menyangkut
aspek ekonomi (pasar), mengenai gambaran dan
perkiraan perkembangan industri, segmen pasar yang
dituju, harga pasar produk, prospek pemasaran dan
perkembangan harga.
4. Melakukan kajian dan pengelolaan serta analisis
terhadap data-data yang menyangkut aspek umum,
ekonomi, dan keuangan.
5. Membuat kesimpulan dan rekomendasi.
6. Memberikan penjelasan kepada pemberi tugas terhadap
hasil-hasil studi yang telah dikerjakan.