Anda di halaman 1dari 3

RESUM MAKALAH

PRINSIP PENELITIAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN BIOLOGI YANG


MENGGUNAKAN PARADIGMA KUALITATIF
Oleh
Nama : Laras Auliantika Hapsari
Nim

: 16725251006

Kelas : Pendidikan Biologi C


Paradigma adalah pandangan yang mendasar dari ilmuan untuk mencari sebuah
kebenaran dari realita sosial dan dalam penelitian tersebut, terdapat suatu kumpulan tentang
asumsi, konsep atau proposisi yang secara logis dipakai peneliti dalam mengungkap
kebenaran realita sosial tersebut. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode
penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural
setting) dimana peneliti sebagai instrumen kunci.. Disebut sebagai metode kualitatif, karena
data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Menjadi instrumen kunci, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas,
sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan mengkontruksi situasi yang diteliti
menjadi lebih jelas dan bermakna. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
bersifat triangulasi, yaitu menggunakan berbagai teknik pengumpulan data secara gabungan.
Analisis data yang digunakan bersifat induktif berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan di
lapangan dan kemudian dikonstruksikan menjadi hipotesis atau teori. Di dalam penelitian
kualitatif tidak menekankan pada generalisasi, tetapi lebih menekankan pada makna.
Penelitian kualitatif dituntut untuk melakukan grounded research, yaitu menemukan teori
berdasarkan data yang diperoleh di lapangan atau situasi sosial.
Lima Kurun Sejarah Penelitian Kualitatif:
1. Masa Tradisional
Masa ini bermula pada awal 1900-an dan berlangsung hingga Perang Dunia II.
Selama masa ini, para peneliti kualitatif menulis paparan yang objektif dan dominan
mengenai pengalaman lapangan yang menjadi cerminan paradigma ilmuwan positivis.
Mereka mengedepankan interpretasi yang sahih , reliabel, dan objektif dalam tulisantulisannya.
2.

Fase Modernis
Penelitian pada masa modernis berjalan dengan menggunakan bahasa dan retorika
wacana positivis dan post-positivis. Inilah zaman keemasan analisis menyeluruh

kualitatif, yang ditandai dalam sosiologi oleh karya Boys in White (Becker dkk, 1961) dan
The Discovery of Grounded Theory (Glaser & Strauss, 1967). Di ranah pendidikan,
penelitian kualitatif pada masa ini dipengaruhi oolehGeorge dan Louise Spindler, Jules
Henry, Harry Wolcott, dan John Singleton. Zaman keemasan memperkuat citra peneliti
kualitatif sebagai pemuja romantika budaya. Seiring dengan berakhirnya masa ini, perang
Vietnam tersebar luas di seluruh masyarakat Amerika. Munculnya gagasan-gagasan baru:
teori pelabelan (labeling theory) etnomotodologi, teori konflik, fenomenologi dan analisis
dramaturgis, sebagai tanda berakhirnya fase modernis.
3. Masa Genre yang Kabur
Gertz berkesimpulan bahwa batas-batas antara ilmu social dengan humaniora mulai
kabur. Para ilmuwan social beralih ke humaniora untuk menyusun model, teori dan
metode analisis. Munculah sebuah bentuk persebaran genre, pada saat yang sama
munculah berbagai pendekatan baru. Paradigma naturalistik, post-positivis dan
konstruksionis mulai berpengaruh pada masa ini terutama di bidang pendidikan
4. Krisis Representasi
Terjadi kekacauan dahsyat pada pertengahan 1980an yang disebut kurun keempat.
Krisis representasi ditandai munculnya beberapa karya-karya. Kemunculan karya-karya
ini menjadikan penelitian dan penulisan lebih fleksibel disamping mempersoalkan isu
gender, kelas sosial. Karya-karya tersebut mengungkapkan dampak dari interpretasi
genre yang kabur terhadap bidang keilmuan pada awal-awal 1980-an.
Krisis Ganda
Krisis ini mempertanyakan, bagaimana penelitian kualitatif dievaluasi dalam momen
post-struktural. Kedua krisis ini saling berbaur, karena kini setiap representasi
mengabsahkan dirinya sendiri menurut seperangkat kriteria tertentu yang memungkinkan
penulis menghubungkan teks dengan dunia yang ditulisnya.
5. Kurun Kelima
Kurun kelima adalah masa kini yang ditentukan dan dibentuk oleh krisis ganda
(Denzin,2000)
Menurut Sugiyono (2013:16), terdapat tiga tahap pada proses penelitian kualitatif yaitu:
1. Tahap orientasi atau deskripsi
Memasuki situasi social: ada tempat, aktor, aktivitas.
2. Tahap reduksi/focus
Menentukan fokus: memilih diantara yang telah dideskripsikan.

3. Tahap selection
Mengurai fokus: menjadi komponen yang lebih rinci.
Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi,
seleksi) tersebut dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai cara dan dari
berbagai sumber. Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau
informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus mampu menghasilkan
informasi informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan
untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia.
Karakteristik penelitian kualitatif menurut Syahrun (2011) yaitu penelitian kualitatif
menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data, memiliki sifat deskriptif analitik,
tekanan pada proses bukan hasil, bersifat induktif, dan mengutamakan makna.
Kelebihan dan kekurangan penelitian dengan paradigma kualitatif, sebagai berikut:
1. Kelebihan
a. Deskripsi dan interpretasi dari informan dapat diteliti secara mendalam.
b. Mempunyai landasan teori yang sesuai fakta.
c. Penelitian lebih berjalan subyektif.
d. Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan dan pandangan karna bertemu
langsung.
e. Adanya pemahaman khusus dalam menganalisa.
2. Kekurangan
a. Peneliti bertanggung jawab besar terhadap informan yang disampaikan oleh informan
b. Bersifat sirkuler.
c. Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas.
d. Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar-besaran.
Macam penelitian biologi yang menggunakan paradigma kualitatif diantaranya
penelitian fenomenologi, penelitian teori grounded, penelitian etnografi, studi kasus (Case
Studies), dan penelitian Naturalistik (Naturalistic Inquiry).
Referensi
Denzin, N.K. & Lincoln, Y.S. (Ed). (2000). Handbook of qualitative research, 2-nded.
Thaosand Oaks: Sage Publications, Inc.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Syahrum, Salim. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung : Citapustaka Media.

Anda mungkin juga menyukai