Pejabat UAE yang menangani bantuan kepada Mesir, Menteri Negara Sultan Ahmed
al-Jaber, mengatakan UAE menganggap pemilu 26-27 Mei satu "satu titik awal
baru".
"Kami akan tetap membantu dukungan politik dan ekonomi," kata Jaber dalam
pernyataan-pernyataan yang disiarkan kantor berita Mesir MENA.
Ekonomi Mesir yang bergolak belum pulih akibat dari pemberontankan rakyat yang
menggulingkan Mubarak tahun 2011.Aksi kekerasan yang kerap terjadi dan
ketidakstabilan politik dalam tiga tahun belakangan ini telah menghambat
kedatangan turis asing dan investor.
Pertumbuhan ekonomi yang lambat gagal untuk mengatasi pengangguran dan
pemerintah berada dalam tekanan untuk mengurangi subsidi-subsidi energi dan
pangan untuk mengurngi defisit yang mencapai sekitar 14 persen dari Produk
Domestik Kotor tahun fiskal lalu.
UAE menyambut baik tampilnya Sisi dan tindakan keras militer terhadap kelompok
Ikhwanul Muslimin, yang ia katakan menimbulkan ancaman keamanan dan
melarang organisasi itu.
Dibandingkan dengan donor penting lainnya Arab Saudi dan Kuwait,UAE telah
melakukan pendekatan yang telah lama dilakukan untuk mendukung Kairo.
Pada tahun lalu, Jaber membantu mengkoordinasian proyek-proyek Emirat di Mesir
termasuk pembangunan klinik, sekolah dan rumah-rumah.