Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ESSAY UJIAN TENGAH SEMESTER

PENGARUH PERANG YUGOSLAVIA (1991-2001) TERHADAP KEAMANAN KROASIA

OLEH

OGGIE FEBRIANTO KURNIAWAN (E1111140138)

HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2017/2018
1. Apa pengaruh perang Yugoslavia (1991-2001) terhadap keamanan Kroasia?

PENDAHULUAN

Pada abad 21 ini, atau pasca era Perang Dingin, konsep studi keamanan HI telah banyak
melalui perubahan pada fokusnya. Keamanan pada masa Perang Dingin identik dengan
keamanan yang bersifat fisik, militer, dan kapabilitas secara fisik. Namun, setelah Perang Dingin
berakhir, konsep keamanan memiliki studi kajian baru selain keamanan tradisional, yaitu
keamanan non-tradisional yang meliputi berbagai bidang keamanan, termasuk Human Security.
Human Security meliputi hak untuk hidup, mendapat perlindungan pangan, politik, dsb. Menurut
UN Human Development Report tahun 1994, keamanan non-tradisional meliputi Economic
Security, Food Security, Health Security, Enviromental Security, Personal Security, Community
Security, dan Political Security

Selama kurang lebih satu dekade, Yugoslavia mengalami peristiwa besar dalam konflik
berkepanjangan yang mengakibatkan runtuhnya negara tersebut dan berdirinya negara-negara
baru di atas bekas wilayah negara tersebut. Konflik yang berlatarbelakang perbedaan etnis antara
Suku Slovenia, Suku Kroasia, Suku Bosnia, Suku Serbia, Suku Montenegro, dan Suku Albania.
Konflik ini pun berakhir dengan pendeklarasian merdeka oleh masing-masing suku tersebut demi
memperoleh kemerdekaannya. Slovenia, Kroasia, Bosnia-Herzegovina, Serbia, Montenegro, dan
Albania berdiri dalam rentang waktu yang berbeda-beda.1

Kroasia merupakan salah satu negara yang memerdekakan diri dari Yugoslavia pada
tahun 1991, bersamaan dengan Slovenia. Namun, kemerdekaan ini membawa masalah yang baru
terhadap kemerdekaan rapuh Kroasia itu sendiri. Di dalam negara baru Kroasia, terjadi
perpecahan baru yang diprakarsai oleh setengah juta orang suku Serbia yang memerdekakan diri
dari Kroasia, yang kemudian digunakan oleh pasukan Yugoslavia yang berisikan orang Serbia

1
Office of The Historian United States of America, The Breakup of Yugoslavia, 19901992, diakses dari
https://history.state.gov/milestones/1989-1992/breakup-yugoslavia (tanggal 3 November 2017)
untuk membantu Serbia menekan Kroasia. Dengan pasukan Kroasia yang seadanya pada masa
itu, dengan cepat Serbia menguasai wilayah Kroasia dan mengancam keamanan warganya. 2

Pada bagian selanjutnya, yaitu bagian pembahasan, penulis akan menjelaskan dampak yang
terjadi terhadap keamanan Kroasia

PEMBAHASAN

Sebelum membahas tentang dampak perang tersebut, akan lebih baik jika mengetahui
terlebih dahulu konsep keamanan tradisional dan non-tradisional. Konsep keamanan tradisional
lebih berorientasi kepada keamanan dalam segi kapabilitas militer dan keamanan negara,
sedangkan konsep keamanan non-tradisional menyangkut tentang keamanan yang bersifat non-
militer, seperti Menurut UN Human Development Report tahun 1994, keamanan non-tradisional
meliputi Economic Security, Food Security, Health Security, Enviromental Security, Personal
Security, Community Security, dan Political Security. Pada pembahasan kali ini, penulis akan
berfokus kepada dampak Perang Yugoslavia tersebut terhadap keamanan non-traditional
Kroasia, terutama Human Security masyarakat Kroasia.

Serbia, yang memiliki power lebih kuat dengan bantuan pasukan Yugoslavia terhadap
Kroasia pun melakukan pembunuhan terhadap orang Kroasia dan mengeluarkan mereka dari
wilayahnya. Pengepungan yang paling mengerikan adalah pengepungan di kota Vukovar, di
mana masyarakat di kota tersebut dikepung selama 3 bulan oleh pasukan Yugoslavia. Pada akhir
pengepungan tersebut, ribuan warga Kroasia baik sipil maupun militer hilang secara misterius,
yang kemudian diketahui dengan ditemukannya kuburan massal, dengan fakta ratusan masih
dinyatakan hilang, dan mayat-mayat baru bermunculan.3 Pada awal 1991, Kroasia dan Republik

2
Chuck Sudetic,1991,Attack on Croatia Called Worst of War, diakses dari
http://www.nytimes.com/1991/08/27/world/attacks-on-croatia-called-worst-of-war.html (tanggal 3 November 2017)
3
Gabriel Partos,2003, Vukovar massacre: What happened, diakses dari
http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/2988304.stm (tanggal 3 November 2017)
Serbia Krajina telah mengatur kesepakatan terhadap perbatasan masing-masing, dan genjatan
senjata dilakukan.4

Walaupun konflik dan kekerasan telah berakhir, tidak serta merta berarti bahwa konflik
tersebut tidak berdampak jangka panjang terhadap keamanan non-tradisional masyarakat
Kroasia. Dampak tersebut di antaranya adalah masalah atau isu keamanan seperti kelaparan,
lingkungan, dan kesehatan. Total populasi penduduk Kroasia pada tahun 1991 adalah 4.760.000
dengan pembagian sebagai berikut : 260.000 jiwa melarikan diri ke luar negeri, dan 14.000 jiwa
terbunuh selama perang. Sebanyak 213 jiwa usia anak, 34.000 veteran, 9.890 orang dewasa dan
1142 anak-anak mengalami cidera, 7.551 pasien dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi dan
23.000 anak-anak kehilangan satu orang tua, atau kehilangan kedua orang tua. Sebanyak 389.433
warga sipil berdiam di dalam negeri. Tercatat 870.000 pensiunan, 260.000 pengangguran, dan
hanya 970.000 masyarakat bekerja meskipun gaji mereka terhambat pembayarannya.

Di Kroasia, beberapa penyakit dilaporkan mewabah di masyarakat, seperti stress,


diabetes, tumor, penyakit jantung, meningkat dengan pesat semasa dan setelah perang. Pada
1994, Kroasia memiliki 60.000 kasus terkait penyakit menular, 40.000 orang lebih dengan
penyakit diabetes, 32.000 dengan paparan penggunaan bahan plastic, 30.000 dengan penyakit
jantung, 40.000 dengan masalah ginjal dan 24.000 yang menderita tukak lambung. Dengan
populasi penduduk Kroasia yang mencapai 4,5 juta jiwa, dengan tambahan sebanyak 200.000
warga yang mengalami gangguan kesehatan menciptakan masalah terhadap keamanan negara
tersebut dalam hal kesehatan.

Dalam hal keamanan lingkungan, terdapat peningkatan terhadap aksi kekerasan dan
percobaan bunuh diri. Seperti yang dilaporkan oleh statistic dari pihak kepolisian dan
administrasi rumah sakit, tercatat peningkatan yang signifikan terhadap percobaan bunuh diri
oleh masyarakat usia muda. Di empat tahun terakhir, Sekolah-sekolah melaporkan peningkatan

4
David Binder,1991, Yugoslav rivals sign a cease-fire, diakses dari
http://www.nytimes.com/1991/11/24/world/yugoslav-rivals-sign-a-cease-fire.html (tanggal 3 November 2017)
yang tinggi terhadap perilaku agresif dan hiperaktif yang membutuhkan perhatian lebih. Gejala
depresi dan insomnia ramai dilaporkan di kategori masyarakat usia lanjut dan veteran. 5

KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perang Yugoslavia ini, menimbulkan
dampak yang besar terhadap sektor keamanan non-tradisional Kroasia, karena masyarakat
Kroasia tidak mendapatkan keamanan berupa keamanan ekonomi, keamanan pangan, keamanan
kesehatan, keamanan lingkungan, keamanan individu, dan keamanan komunitas. Dari studi kasus
ini, dapat dilihat dari studi keamanan bahwa konflik dalam negara, terutama dalam konteks antar
etnis ini bisa merambat ke negara-negara lain dan menyebabkan keamanan suatu negara atau
kawasan terganggu. Kemudian, dari kasus ini, tercipta negara-negara baru hasil dari konflik
sebuah negara yang mengalami failed state, disusul kemudian ketidakstabilan negara baru
seperti Kroasia yang dapat dikategorikan sebagai fail state juga karena tidak mampu memenuhi
berbagai sektor keamanan seperti kesehatan, pangan, dsb. Efek yang terjadi bakal menimbulkan
spillover effect yang akan berefek ke negara lainnya mulai dari human security sebuah negara
yang tidak bisa dipenuhi.

DAFTAR PUSTAKA

Karya Ilmiah

Flogel, Mirna., dan Gordon Lauc. War Stress Effects of the War in the Area of the former
Yugoslavia, diakses dari www.nato.int/du/docu/d010306c.pdf

Website

5
Mirna Flogel Gordan Lauc, War Stress Effects of the War in the Area of the former Yugoslavia, diakses dari
www.nato.int/du/docu/d010306c.pdf (diakses tanggal 15 Oktober 2017)
BBC UK, Vukovar massacre: What happened, diakses dari
http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/2988304.stm (diakses tanggal 3 November 2017)

New York Times, Yugoslav rivals sign a cease-fire, diakses dari


http://www.nytimes.com/1991/11/24/world/yugoslav-rivals-sign-a-cease-fire.html (tanggal 3
November 2017)

New York Times, Attack on Croatia Called Worst of War, diakses dari
http://www.nytimes.com/1991/08/27/world/attacks-on-croatia-called-worst-of-war.html (tanggal
3 November 2017)

Office of The Historian United States of America, The Breakup of Yugoslavia, 19901992,
diakses dari https://history.state.gov/milestones/1989-1992/breakup-yugoslavia (tanggal 3
November 2017)

Anda mungkin juga menyukai