Anda di halaman 1dari 4

No

.
1.

Input

Pertanyaan

Jawaban

Man

2.

Machine

1. Dokter, perawat, bidan


2. Di puskesmas, dilakukan
oleh bidan di MTBS dan
perawat di Balai Pengobatan
Umum. Untuk di Posyandu
sendiri hanya dilakukan oleh
bidan desa dan apabila
ditemukan bayi yang
dicurigai terdapat gejalagejala pneumonia maka
disarankan dilakukan
pemeriksaan dan pengobatan
lebih lanjut ke Puskesmas
3. Dilakukan sepenuhnya oleh
dokter
4. Tidak ada pelatihan khusus
tentang pneumonia
5. Stetoskop anak, ARI timer,
termometer namun fasilitas
rontgen beulm tersedia
6. Iya, tersedia
7. Terdapat SOP untuk
penanganan ISPA namun
tidak ada buku pedoman
khusus untuk penyakit
ataupun program pneumonia
8. Terdapat poster dan brosur
di MTBS namun tidak
dibagikan untuk masyarakat

3.

Material

1. Siapa saja yang


termasuk dalam
program P2ISPA?
2. Siapa yang melakukan
pemeriksaan awal
pneumonia?
3. Siapa yang
menegakkan
diagnosis, klasifikasi
dan pengobatan
pneumonia?
4. Apakah terdapat
pelatihan khusus
mengenai pneumonia
kepada bidan, perawat
dan koordinator
P2ISPA?
5. Alat apa saja yang
dgunakan untuk
mendiagnosis
pneumonia?
6. Apakah tersedia obat
di apotek untuk
pengobatan
pneumonia?
7. Apakah terdapat buku
pedoman khusus untuk
penyakit ataupun
program pneumonia
dan SOP (Standard
Operational
Procedure) bagi
petugas?
8. Apakah terdapat
media promosi seperti
poster maupun brosur
tentang pneumonia
yang terdapat di
lingkungan
puskesmas?
9. Perlengkapan apa saja

9. Terdapat ruangan khusus

yang disediakan
puskesmas untuk
balita dengan penyakit
pneumonia?

4.

Money

5.

Method

6.

Proses
P1

7.

P2

yaitu ruang Manajemen


Terpadu Balita Sakit
(MTBS) dan Balai
Pengobatan Umum untuk
penanganan balita dengan
pneumonia
10. Darimana dana berasal 10. Dana untuk program P2ISPA
untuk menjalankan
berasal dari Bantuan
program P2ISPA?
Operasional Kesehatan
11. Bagaimana cara
11. Penemuan kasus balita
penemuan kasus balita
dengan pneumonia hanya
dengan pneumonia di
bergantung pada kunjungan
Puskesmas Tempuran?
balita dengan pneumonia ke
12. Bagaimana
Puskesmas Tempuran.
penggunaan SOP ISPA
Pertama kali pasien balita
untuk kasus balita
datang ke puskesmas akan
dengan pneumonia?
diarahkan ke ruang MTBS
dan ditangani oleh bidan
kemudian akan dikirim ke
Balai Pengobatan Umum
untuk dilakukan
pemeriksaan oleh dokter.
12. Untuk penggunaan SOP
mengenai pneumonia
dirasakan belum maksimal
yang seharusnya dapat
menjadi acuan standar bagi
para petugas kesehatan
untuk penangan kasus
tersebut
Pertanyaan
Jawaban
13. Apakah dilakukan
13. Ya, setiap bulan
perencanaan kegiatan 14. Belum terdapat perencanaan
kegiatan penyuluhan
program P2ISPA?
langsung ke masyarakat dan
Kapan?
14. Apakah salah satunya
pembuatan poster ataupun
ada perencanaan untuk
brosur untuk memberikan
dilakukan penyuluhan
informasi ke masyarakat
atau pembuatan
mengenai pneumonia
poster?
15. Kapan dilaksanakan
15. Pelaksanaan program
program P2ISPA?
P2ISPA di Puskesmas
Tempuran dilakukan setiap

8.

P3

9.

Lingkunga
n

hari baik di MTBS maupun


Balai Pengobatan Umum.
Sementara posyandu
dilaksanakan rutin setiap
bulan.
16. Siapa yang melakukan 16. Kepala puskesmas
pengawasan terhadap
melakukan pengawasan
program P2ISPA dan
langsung melalui laporan
bagaimana caranya?
bulanan yang diberikan
17. Bagaimana cara
koordinator program P2
koordinator P2ISPA
ISPA
dalam mengawasi
17. Dilakukan evaluasi terhadap
kasus pneumonia?
data pasien pneumonia yang
18. Apakah pencatatan
ada di SIMPUS setiap
dari kasus pneumonia
minggu
itu sudah termasuk
18. Tidak pernah dilakukan
kasus pneumonia dari
pencatatan dan pelaporan
pelayanan kesehatan
kasus balita dengan
lain di wilayah kerja
pneumonia dari pelayanan
puskesmas Tempuran?
kesehatan lain seperti dokter
19. Setelah dilakukan
praktek swasta, klinik
pelaporan ke kepala
kesehatan, bidan praktek di
puskesmas, apakah
wilayah kerja Puskesmas
data tersebut
Tempuran
dilaporkan ke DinKes? 19. Iya, data yang telah
dilaporkan ke kepala
puskesmas kemudian akan
dilaporkan ke DinKes setiap
bulannya.
20. Bagaimana
20. Dari segi pengetahuan,
pengetahuan
mayoritas warga belum
masyarakat mengenai
mengetahui tentang penyakit
pneumonia?
pneumonia.
21. Bagaimana perilaku
21. Perilaku masyarakat untuk
masyarakat untuk
berobat ke puskesmas sudah
berobat ke puskesmas?
cukup baik.
22. Apakah menurut anda 22. Dari segi akses untuk
adakah hambatan
menjangkau Puskesmas
dalam sarana
Tempuran tidak terdapat
transportasi maupun
hambatan, baik transportasi
jarak bagi masyarakat
ataupun jarak ke Puskesmas
untuk menjangkau
Tempuran.
Puskesmas Tempuran?

Anda mungkin juga menyukai