Anda di halaman 1dari 3

Tafsir Al-Marifah

Oleh: Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Musthafa Umar

BANI ISRAEL ADALAH KAUM


YANG TIDAK MENSYUKURI NIKMAT ALLAH





Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat
Allah atasmu ketika Dia mengangkat Nabi-nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu
orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikanNya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".(20) Hai kaumku, masuklah ke
tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari
kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang
merugi.(21) Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orangorang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya
sebelum mereka ke luar daripadanya, jika mereka ke luar daripadanya pasti kami akan
memasukinya".(22)
[Q.S. Al-Maaidah : 20-22]

Pada ayat-ayat yang terdahulu telah diterangkan tentang Bani Israel yang telah
mengambil janji dari Allah tetapi mereka mengingkari dan melanggarnya; mereka
diperintahkan untuk beriman tetapi malah memilih kekufuran, bahkan mereka tidak segan
untuk berbohong demi untuk menutupi kesesatan. Selanjutnya diterangkan pula bahwa
diantara janji yang mereka langgar adalah tidak mau mensyukuri nikmat Allah, padahal
nikmat yang mereka terima adalah nikmat yang besar dan istimewa, Allah berfirman: Dan
(ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah
atasmu ketika Dia mengangkat Nabi-nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kamu orangDownload mp3 Kajian Ilmiah Islam: www.tafaqquhstreaming.com | Twitter: @tafaqquhonline

orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya
kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain".(20)

Ayat ini diawali dengan huruf waw yang bermakna dan yang berarti bahwa ayat
ini masih merupakan lanjutan tentang kisah Bani Israel yang telah banyak diterangkan
sebelum ini. Melalui ayat ini Allah ingin menjelaskan dengan lebih terperinci lagi tentang
siapa Bani Israel tersebut. Di dalam ayat ini diterangkan bahwa mereka adalah orang-orang
yang tidak mensyukuri nikmat Allah. Kata iz yang bermakna ketika bermaksud bahwa
pada suatu ketika pada masa dahulu telah berlaku suatu peristiwa yang merupakan bukti
bahwa mereka adalah orang-orang yang tidak mau bersyukur, padahal Nabi Musa telah
memerintahkan mereka untuk bersyukur. Kisah ini diceritakan kembali kepada Rasulullah
supaya baginda menjadikannya sebagai pengajaran, karena Bani Israel adalah diantara orangorang yang baginda hadapi di Madinah, dan kisah ini adalah juga berguna bagi kita pada hari
ini karena kita juga menghadapi mereka hingga ke akhir zaman.

Di dalam ayat ini Nabi Musa memerintahkan mereka supaya mensyukuri nikmatnikmat Allah yang pernah diberikan kepada mereka; yaitu pertama pengangkatan Nabi-nabi
yang cukup banyak dari kalangan mereka. Pengangkatan Nabi yang berjumlah banyak
merupakan nikmat Allah keatas mereka, karena akan memudahkan mereka untuk mengetahui
Syariat agama disamping senantiasa mendapat bimbingan dan petunjuk dari Nabi-nabi
tersebut. Nikmat kedua adalah mereka diangkat oleh Allah menjadi orang-orang yang
merdeka. Mereka bisa bebas melakukan apa saja yang mereka kehendaki tanpa dikuasai dan
ditindas oleh siapapun, tidak seperti yang pernah berlaku keatas mereka ketika mereka di
Mesir dibawah penganiayaan Firaun dan tentara-tentaranya. Nikmat yang ketiga adalah
mereka diberi nikmat yang istemewa yang tidak pernah diberi kepada kaum yang lain,
seperti; dibelahkan laut untuk mereka sehingga selamat dari pengejaran musuh, diberikan
Manna dan Salwaa sehingga selamat dari kelaparan dan kesusahan, dipancarkan 12 mata air
sehingga selamat dari kehausan dan kematian, dan masih banyak nikmat-nikmat yang
lainnya. Semestinya mereka bersyukur kepada Allah dengan mentaati setiap perintah Allah
dan menjauhi seluruh larangan-Nya.

Ayat berikutnya menerangkan tentang perintah dan larangan Allah kepada Bani Israel
yang disampaikan melalui Nabi Musa Alaihissalam, tujuannya adalah baik; yaitu untuk
berdiam di Tanah Suci Palestina, Tanah Suci yang didiami oleh banyak para Nabi, Allah
berfirman: Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah
bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu
menjadi orang-orang yang merugi.(21) Dipermulaan Ayat ini nabi Musa memanggil
mereka dengan Hai kaumku yang menunjukkan bahwa beliau sangat mengasihi dan
menyayangi mereka. Pada ayat yang sebelumnya juga dengan panggilan yang sama, berarti
pengulangan disini sebagai menerangkan kesungguhan nabi Musa dalam mengajak dan

Download mp3 Kajian Ilmiah Islam: www.tafaqquhstreaming.com | Twitter: @tafaqquhonline

membimbing mereka. Di dalam ayat ini nabi Musa memerintahkan mereka supaya memasuki
Tanah Suci Palestina yang telah Allah tentukan bagi mereka. Perkataan Yang telah Allah
Tentukan bagimu didalam ayat ini merupakan isyarat bahwa Tanah Suci tersebut
merupakan ketentuan Allah yang pasti baik bagi mereka. Huruf lam pada perkataan
lakum yang bermakna bagimu adalah lebih menegaskan dan menguatkan lagi bahwa
Tanah Suci Tersebut pasti akan mendatangkan manfaat bagi mereka. Kemudian apabila
Allah telah menetapkan bagi mereka Tanah Suci tersebut berarti apabila mereka mesti
berperang untuk mendudukinya maka mereka pasti akan mendapatkan pertolongan dan
kemenangan.

Didalam ayat ini mereka dilarang untuk lari ke belakang apabila berperang melawan
musuh. Pada masa itu Tanah Suci Palestina diduduki oleh musuh mereka. Berarti mereka
mesti berjihad terlebih dahulu untuk mendapatkannya. Larangan berpaling dari perang adalah
sebagai penegasan bahwa mereka mesti menghadapi musuh dengan apapun resikonya.
Andaikan mereka mesti gugur maka itupun adalah yang terbaik bagi mereka, karena mereka
gugur sebagai syahid yang merupakan kematian yang sangat mulia. Di penghujung ayat
diperingatkan bahwa kalau mereka berpaling dari perang maka di dunia mereka akan menjadi
manusia yang hina dan di akhirat pula mereka akan disiksa. Berarti ia merupakan ancaman
apabila mereka lari dari medan perang.

Ayat berikutnya menerangkan bahwa mereka enggan untuk menuruti perintah Allah
untuk memasuki Tanah Suci Palestina, hal itu adalah karena musuh yang mendudukinya
adalah orang-orang yang gagah perkasa, mereka menjadi takut padahal Tanah Suci Tersebut
telah ditentukan bagi mereka, berarti mereka adalah orang-orang yang tidak yakin bahwa
Allah akan membantu mereka, Allah berfirman: Mereka berkata: "Hai Musa,
sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami
sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya, jika mereka ke
luar daripadanya pasti kami akan memasukinya".(22)

Ayat ini menerangkan bahwa mereka adalah kaum penakut, hal itu karena mereka
tidak mengenal Allah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Meskipun musuh mereka gagah
perkasa tetapi Allah adalah Maha Perkasa. Didalam ayat ini terkandung pula penjelasan
bahwa Bani Israel adalah kaum yang tidak menghormati nabi mereka, mereka menyeru nabi
Musa dengan panggilan nama padahal nabi Musa menyeru mereka dengan panggilan wahai
kaumku. Didalam jawaban kepada nabi Musa mereka menggunakan kata lan yang
bermakna sekali-kali tidak akan yang menunjukkan bahwa mereka memiliki hati yang
keras untuk tidak menjalankan perintah Allah. Sungguh mereka ini orang-orang yang tidak
bersyukur kepada Allah. Wallahu Alam!
Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Musthafa Umar.

Download mp3 Kajian Ilmiah Islam: www.tafaqquhstreaming.com | Twitter: @tafaqquhonline

Anda mungkin juga menyukai