Anda di halaman 1dari 3

Tafsir Al-Marifah

Oleh: Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Musthafa Umar

KEBOHONGAN YAHUDI DAN NASRANI





Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan
kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosadosamu?" (kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu
adalah manusia (biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya, dan mengampuni
siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, dan kepunyaan
Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya, dan kepada
Allah-lah kembali (segala sesuatu).(18) Hai ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada
kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu ketika terputus (pengiriman)
Rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan: "tidak ada datang kepada Kami baik seorang
pembawa berita gembira maupun seorang pemberi peringatan". Sesungguhnya telah
datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu.(19)
[Q. S. Al-Maaidah : 18-19]

Pada ayat-ayat yang terdahulu telah diterangkan tentang seruan Allah kepada orangorang Yahudi dan Nasrani supaya mereka mengikuti kebenaran dengan beriman kepada nabi
Muhammad dan Al-Quran, tetapi kenyataannya meskipun nabi Muhammad telah diutus dan
Al-Quran pula telah diturunkan namun kebanyakan mereka tetap juga memilih kekufuran dan
kesesatan. Setelah Allah menerangkan tentang perkataan dusta orang-orang Nasrani sebelum
ini yang mengatakan bahwa nabi Isa adalah Tuhan maka ayat ini pula menerangkan tentang
perkataan dusta yang lain dari orang-orang Nasrani bersama orang-orang Yahudi, yaitu

Download mp3 Kajian Ilmiah Islam: www.tafaqquhstreaming.com | Twitter: @tafaqquhonline

mengatakan bahwa mereka adalah anak-anak Allah dan kekasih-Nya, Allah berfirman
Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan: "Kami ini adalah anak-anak Allah dan
kekasih-kekasih-Nya". Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kamu karena dosadosamu?" (kamu bukanlah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kamu
adalah manusia (biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya, dan mengampuni
siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya, dan kepunyaan
Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya, dan kepada
Allah-lah kembali (segala sesuatu).(18)

Imam Ibnu Katsir meriwayatkan bahwa sebab turun ayat ini adalah sekumpulan dari
orang-orang Yahudi mendatangi Rasulullah, mereka berbicara kepada Rasulullah dan
bagindapun berbicara kepada mereka, Rasulullah juga menyeru mereka supaya beriman
kepada Allah dan memperingatkan mereka tentang murka Allah, namun mereka berkata:
Mengapa kamu menakut-nakuti kami wahai Muhammad? Kami ini adalah anak-anak Allah
dan kekasih-kekasih-Nya! Seperti itu pula perkataan orang-orang Nasrani, lalu turun ayat ini
sebagai bantahan terhadap perkataan dusta mereka itu. Di dalam ayat ini Allah
memerintahkan Rasulullah supaya membantah perkataan mereka dengan suatu pertanyaan
yang mesti mereka jawab dengan jujur, yaitu apabila mereka memang adalah anak-anak
Allah dan kekasih-kekasih-Nya maka mengapa Allah menyiksa mereka karena dosa-dosa
mereka? Bahkan Allah mengutuk mereka sehingga mereka dilaknat menjadi kera dan babi.
Kalaulah memang betul mereka adalah anak-anak Allah maka seorang bapa tidak akan
menyiksa anak-anaknya, dan kalaulah mereka adalah kekasih-kekasih Allah maka yang
mengasihi tidak akan menyiksa yang dikasihi. Sebenarnya bentuk bantahan berupa
pertanyaan seperti ini adalah lebih tegas dan lebih kuat; isinya adalah berupa pengingkaran
terhadap apa yang mereka katakan dan mereka tidak mampu untuk membantahnya lagi.
Dengan pertanyaan ini maka terbuktilah kebohongan mereka.

Mengapa mereka mengatakan bahwa mereka sebagai anak-anak Allah dan kekasihkekasih-Nya? Ada beberapa penjelasan yang bisa menerangkannya; mereka mengatakannya
karena memahami bahwa diri mereka adalah orang-orang yang dekat kepada Allah seperti
kedekatan orang tua dengan anaknya, atau mereka memahami bahwa mereka adalah
pengikut-pengikut anak Allah; karena orang-orang Yahudi mengatakan bahwa Uzair adalah
anak Allah dan orang-orang Nasrani mengatakan bahwa Nabi Isa adalah anak Allah. Oleh
karena mereka mengaku sebagai pengikut anak-anak Allah maka mereka menyebut diri
mereka sebagai anak-anak Allah pula, atau mereka mengatakannya karena salah dalam
memahami perkataan anak dan kekasih yang terdapat dalam kitab-kitab suci mereka.
Apapun penjelasannya, ayat ini membantah kebohongan mereka, mereka itu hanya mencari
kata-kata untuk membenarkan kesesatan dan kekafiran mereka.

Download mp3 Kajian Ilmiah Islam: www.tafaqquhstreaming.com | Twitter: @tafaqquhonline

Selanjutnya didalam ayat ini diterangkan perkara yang sebenarnya; yaitu mereka itu
adalah manusia biasa seperti orang lain, tidak ada keistimewaan pada mereka, apabila mereka
mau bertaubat dan beriman maka Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka, tetapi apabila
mereka enggan untuk beriman dan tetap juga berpaling dari kebenaran maka Allah akan
menyiksa mereka. Allah menjelaskan kuasa dan kehendak-Nya dalam mengampuni dan
menyiksa manusia sebagai menerangkan bahwa Dia-lah yang berhak sepenuhnya untuk
berbuat demikian. Berarti penjelasan ini sekaligus menerangkan tentang buruk dan tercelanya
perkataan orang-orang Yahudi dan Nasrani yang berani mengatakan apa-apa yang merupakan
hak Allah semata.

Kemudian didalam ayat ini juga diterangkan bahwa Allah adalah pemilik kerajaan
langit, bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya; berarti hanya Allah yang berhak untuk
mengatakan sesuatu yang berkaitan dengan kebijaksanaan di alam semesta ini. Penerangan
ini adalah sebagai penekanan dari apa yang telah disampaikan sebelumnya. Kemudian di
penghujung ayat disebutkan bahwa kepada-Nya segala sesuatu akan kembali; sebagai
peringatan bahwa nasib setiap makhluk pada akhirnya berada ditangan Allah; semua manusia
akan dibalas di hari pembalasan kelak dan tidak siapapun yang berhak untuk menyatakan
nasibnya dengan pengakuan dari dirinya sendiri.

Pada ayat berikutnya kembali Allah menyeru Ahlul-Kitab supaya beriman kepada
nabi Muhammad; sesungguhnya pengutusan beliau merupakan karunia Allah yang sangat
berharga, Rasulullah diutus sebagai menjelaskan kebenaran yang pernah disampaikan oleh
para rasul yang terdahulu, dan sekaligus menghabiskan alasan yang mungkin akan mereka
pakai bahwa tidak ada rasul yang diutus kepada mereka, Allah berfirman: Hai ahli Kitab,
sesungguhnya telah datang kepada kamu Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami)
kepadamu ketika terputus (pengiriman) Rasul-rasul agar kamu tidak mengatakan: "tidak
ada datang kepada Kami baik seorang pembawa berita gembira maupun seorang pemberi
peringatan". Sesungguhnya telah datang kepadamu pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(19) Didalam ayat ini juga difahami
bahwa pengutusan Rasulullah sebagai menjelaskan kembali syariat para rasul adalah disaat
manusia sangat memerlukannya, inilah yang difahami dari perkataan ketika terputus
(pengiriman) rasul-rasul). Rasulullah datang sebagai pembawa berita gembira bahwa yang
beriman akan dimasukkan kedalam syurga dan pemberi peringatan bahwa yang kafir akan
dimasukkan kedalam neraka, dan Allah adalah Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu.
Wallahu Alam!
Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Musthafa Umar.

Download mp3 Kajian Ilmiah Islam: www.tafaqquhstreaming.com | Twitter: @tafaqquhonline

Anda mungkin juga menyukai