Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

ANALISIS KASUS
Ny. NS, perempuan, berusia 41 Tahun dibawa oleh keluarganya ke poli
THT-KL RSMH Palembang dengan keluhan muncul benjolan di leher yang
bertambah besar sejak 2 tahun yang lalu. Autoanamnesis dilakukan, pasien
mengeluhkan muncul benjolan sebesar biji kopi, tanpa demam, tanpa nyeri
disekitar benjolan di leher dan riwayat kebiasaan makan ikan atau daging
yang diawetkan. Benjolan pada leher kanan mulanya dirasakan sebesar biji
kopi. Kemudian benjolan ini didapatkan membesar lebih dari dua kali lipat
dalam waktu yang cukup singkat. Selain mengeluhkan benjolan pasien juga
mengeluhkan rasa sakit kepala seperti ditusuk-tusuk, telinga berdenging yang
dirasakan hilang timbul, hingga telinga terasa menjadi lebih kedap, dan
penglihatan ganda. Os juga mengeluhkan hidung tersumbat dan sering
mimisan sebelah kanan yang terus menerus sejak 3 tahun yang lalu. Selain
itu, os mengalami perubahan suara menjadi serak sejak 1,5 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik umum yang meliputi keadaan umum, kesadaran,
tekanan darah, nadi,pernafasan, suhu dalam batas normal. Pada pemeriksaan
khusus yang meliputi pemeriksaan kepala, leher, jantung, paru-paru,
abdomen, dan ekstremitas dalam batas normal. Pemeriksaan status lokalis
telinga dalam batas normal, pemeriksaan hidung luar, rhinoskopi anterior,
sinus paranasal, rongga mulut, dan faring dalam batas normal. Pemeriksaan
fisik menunjukan pembesaran KGB bilateral sebesar telur ayam di leher
kanan. Benjolan terlihat tanpa kemerahan. Pada palpasi teraba benjolan
dengan konsitensi keras, permukaan rata, batas tidak tegas, terfiksir, tidak
terdapat nyeri tekan, multipel, ukuran 5cmx4cmx2cm (kanan) dan
2cmx1cmx1cm (kiri). Pada status lokalis hidung pada tes fungsi hidung
didapatkan tes aliran udara yang berkurang pada kavum nasi dekstra, dan
palatal fenomenon yang menghilang, serta terdapat penebalan nasofaring.
Status lokalis mulut terdapat parese lidah dekstra dan tenggorokan ditemukan
uvula asimetris dekstra et sinistra, tonsil palatine T3-T1.
33

Dari keluhan didapatkan gejala khas karsinoma nasofaring berupa


keluhan nasofaring itu sendiri seperti rasa hidung yang tersumbat dan keluar
darah dari hidung, keluhan telinga yang berdenging dan terasa kedap, keluhan
penglihatan ganda, dan pembesaran kelenjar getah bening. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan phalatal fenomenon yang menghilang dan terdapat penebalan
nasofaring. Pemeriksaan Histopatologi Anatomi (PA) juga diperlukan untuk
mengetahui diagnosis pasti pasien ini. Pada hasil pemeriksaan PA didapatkan
Differentiated non keratinizing (squamous cell) carcinoma nasofaring.
Pemeriksaan thorax PA menunjukan jantung dan paru dalam batas normal,
tidak tampak tanda-tanda metastasis pada rontgen toraks. Sehingga diagnosis
dapat ditegakan berupa Carcinoma nasofaring WHO tipe II stadium IV (T4
N2 M0). Untuk tatalaksana stadium IV dengan N </= 6cm diberikan
kemoradiasi.

34

Anda mungkin juga menyukai