DISEASE
Referat
Oleh:
Zahro Badria (04054821618105)
Sangeethaa (04084821618239)
Pembimbing:
dr. Yusril, SpS
OUTLINE
Pendahuluan
Pendahuluan
Tinjauan
TinjauanPustaka
Pustaka
Kesimpulan
Kesimpulan
Pendahuluan
Penyakit syaraf yang disebabkan
oleh degenerasi sel saraf pada
ganglia basalis dan sel-sel
tertentu di substansia nigra yang
menghasilkan dopamin
sedikit
Parkinson
Data prevalensi
parkinson di Indonesia
belum ada, namun
populasi di Amerika,
hampir 60 ribu dari 1
juta orang/ tahun
Tinjauan Pustaka
1. Anatomi Basal Ganglia
Jalur Aferen
Korpus Striatum
1. Korteks serebri
(utama wilayah 4 &
6)
2. Nukleus
sentromedianus
talami (eksitatorik)
3. Substansia nigra
(dopaminergik)
Globus
Palidus
Menerima input
dari corpus
striatum
Jalur Eferen
Korpus
Striatum
External
and internal
Globus
pallidus.
Substantia
nigra pars
retikulata
Globus
Palidus
Talamus
Kortex
Tinjauan Pustaka
2. Parkinson
. Gangguan yang disebabkan oleh hilangnya
neuron berisi dopamin di substansia nigra dan
nukleus berpigmen lainnya menyebabkan kadar
dopamin dalam saraf terminal traktus
nigrostriatal.
Sehingga dopamin (penghambat) dan asetil kolin
(pembangkit) tidak seimbang
Tinjauan Pustaka
2.
Etiologi
Belum diketahui secara pasti, terdapat 2 hipotesis
a. Genetik
b. Lingkungan
c. Trauma
d. Inflamasi
e. Kurangnya perfusi
f. Keracunan
Tinjauan Pustaka
3. Epidemiologi
. Dapat terjadi pada pria = wania, walaupun pada
beberapa negara parkinson lebih sering terjadi pada
pria.
. Gejala dapat terjadi pada usia berapapun, jarang
pada usia kurang dari 40 tahun, biasanya pada usia
60-70 (American Parkinson Disease Assocoation,
2010).
. Data prevalensi di Amerika, hampir 60 ribu dari 1
juta orang didiagnosa parkinson setiap tahunnya.
. Penyebab kematian ke 14 di Amerika. Kurang dari
15% penderita di bawah 50 tahun, rata-rata
penderita parkinson berusia lebih dari 69 tahun
Patofisiologi
Parkinson terjadi karena penurunan kadar dopamine akibat
kematian neuron di substansia nigra pars compacta (SNc)
sebesar 40-50% yang disertai dengan inklusi sitoplasmik
eosinofilik (Lewy bodies) dengan penyebab multifaktor.
Substansia nigra (sering disebut black substance), adalah
suatu region kecil di otak (brain stem) yang terletak sedikit di
atas
medulla
spinalis.
Bagian
ini
menjadi
pusat
control/koordinasi dari seluruh pergerakan. Sel-selnya
menghasilkan neurotransmitter yang disebut dopamine, yang
berfungsi untuk mengatur seluruh gerakan otot dan
keseimbangan tubuh yang dilakukan oleh sistem saraf pusat.
Dopamine diperlukan untuk komunikasi elektrokimia antara
sel-sel neuron di otak terutama dalam mengatur pergerakan,
keseimbangan dan refleks postural, serta kelancaran
komunikasi.
Tinajuan Pustaka
4. Patofisiologi
Tinjauan Pustaka
5. Diagnosis
a. Secara klinis
. Didapatkan 2 dari 3 tanda kardinal
gangguan motorik : tremor, rigiditas,
bradikinesia atau
. Dari 4 tanda motorik: tremor, rigiditas,
bradikinesia dan ketidakstabilan postural
Tinjauan Pustaka
b.
Kriteria Koller
. 2 dari 3 tanda cardinal gangguan motorik :
tremor saat istirahat atau gangguan refleks
postural, rigiditas, bradikinesia yang
berlangsung 1 tahun atau lebih.
. Respons terhadap terapi levodopa yang
diberikan sampai perbaikan sedang (minimal
1.000 mg/hari selama 1 bulan) dan lama
perbaikan 1 tahun atau lebih.
Tinjauan Pustaka
c. Kriteria Gelb & Gilman
Gejala kelompok A (khas untuk penyakit Parkinson) terdiri dari :
Resting tremor
Bradikinesia
Rigiditas
Permulaan asimetris
Gejala klinis kelompok B (gejala dini tak lazim),
Diagnosa alternatif :
Instabilitas postural yang menonjol pada 3 tahun pertama
Tak dapat bergerak sama sekali (freezing) pada 3 tahun pertama
Halusinasi (tidak ada hubungan dengan pengobatan) dalam 3 tahun pertama
Demensia sebelum gejala motorik pada tahun pertama.
Tinjauan Pustaka
Kriteria Gelb & Gilman
Diagnosa possible:
Tinjauan Pustaka
6. Manifestasi Klinis
Tinjauan Pustaka
6. Manifestasi Klinis
Gejala non motorik yang terjadi berupa disfungsi
otonom, seperti
. Keringat berlebihan, air ludah berlebihan,
gangguan sfingter terutama inkontinensia dan
hipotensi ortostatik
. Kulit berminyak dan infeksi kulit seboroik
. Pengeluaran urin yang banyak
. Gangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai
dengan melemahnya hasrat seksual, perilaku,
orgasme.
Diagnosis Banding
Atrofi sistem multiple (multiple system atrophy, MSA)
Gambaran ekstrapiramidal bersama dengan satu atau lebih gejala
berikut :
-Kegagalan otonom
-Disfungsi serebelar
-Gambaran pyramidal
Jika parkinsonisme lebih dominan, maka sindrom ini disebut MSA-P,
sebaliknya bila gambaran serebelar lebih dominan maka disebut MSAC.
Tinjauan Pustaka
7. Tatalaksana
terapi farmakologis yang dapat diberikan pada
penderita parkinson adalah sebagai berikut =
. Obat Dopaminergik Sentral,
. Agonis Dopamin
. Antikolinergik.
. Obat Dopamino antikolinergik,
. Penghambat Monoamin Oksidase.
Non Farmakologik
Edukasi
Pasien diberikan pemahaman mengenai penyakitnya,
misalnya pentingnya meminum obat teratur dan
menghindari jatuh. Menimbulkan rasa simpati dan
empati dari anggota keluarganya sehingga dukungan
fisik dan psikik mereka menjadi maksimal.
Terapi rehabilitasi
Tujuan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan
kualitas hidup penderita dan menghambat bertambah
beratnya gejala penyakit serta mengatasi masalahmasalah sebagai abnormalitas gerakan,
Kecenderungan postur tubuh yang salah, Gejala
otonom, Gangguan perawatan diri (Activity of Daily
Living ADL), dan Perubahan psikologik.
Latihan yang diperlukan penderita parkinson meliputi
latihan fisioterapi, okupasi, dan psikoterapi.
Terapi Psikis
Adanya group pendukung yang berisikan pasien
penderita parkinson tahap lanjut, akan lebih
membantu penderita yang baru saja didiagnosis
sebagai penderita penyakit parkinson.
Pasien diberikan nasehat mengenai latihan, termasuk
stretching, strengthening, fitness kardiovaskular, dan
latihan keseimbangan walaupun hanya dalam waktu
singkat.
Studi jangka pendek menyatakan bahwa hal ini
dapat meningkatkan kemampuan penderita dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, kecepatan berjalan,
dan keseimbangan.