7 Mie Basah
7 Mie Basah
Judul
: Bakso Ikan
Tempat
: Lab ITP
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Ikan merupakan sumberdaya alam yang sering di jadikan objek atau target
terakhir dari suatu proses pemanfaatan sumberdaya hayati akuatik. Ikan juga
merupakan organisme yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dibandingkan
dengan organisme akuatik lainnya. Hasil perikanan Indonesia merupakan
salah satu pemasok devisa negara. Sumberdaya perikanan laut seperti ikan,
udang dan rumput laut, disamping mempunyai nilai ekspor juga untuk
kebutuhan konsumsi dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan protein
hewani (Jabarsyah dkk, 2011).
Ikan
Tenggiri
(Scomberomorus
commersoni)
adalah
tubuh
yang
cukup
unik.
Di
bagian
samping
hingga
akhir
sirip
dorsal
kedua,
sedangkan
pada
paling
sederhana
dan
mudah
dilakukan.
Tujuan
tekstur,
menurunkan
penyusutan
meningkatkan
akibat
daya
pemasakan
ikat
dan
air,
untuk
pangan
khususnya
daging
perlu
mendapatkan
mampu
meningkatkan
kesukaan
konsumen
khas sehingga
digemari oleh
nuggetmerupakan
oleh
antaralain
bakso.
Kebanyakan
masyarakat
daging ikan.
Persyaratan ikan yang akan dibuat bakso harus sesegar
mungkin, yang diperoleh segera setelah pemotongan nya
dengan kata lain sebelum mengalami proses penyimpanan,
hal ini dilakukan karena sifat ikan yang berbau anyir, dan
juga karena ika lebih cepat masak karena sedikit mngandung
jaringan ikat. Jadi apabila lambat dimasak akan terjadi
kerusakan pada ika tersebut misalnya tejadi perubahan
warna,
yang
disebebkan
oleh
mikroorganisme
yaitu
maka
semakin
rendah
mutunya,
serta
murah
harganya.
Disamping garam dapur dan beberapa bumbu. Beberapa
zat kimia lain juga ditambahkan termasuk pengawet seprti
benzoat. Sehingga benzoat efektif pada pH sekitar 2,5 4,0
sedangkan bakso memiliki pH sekitar 6,0
Kriteria bakso ikan yang baik dapat dilihat dari syarat mutu
bakso
terdapat
didalam
SNI
01-3818-1995
berdasarkan
BABI II
METODE PRAKTIKUM
3.1
3.2
3.3
Fillet
kepala
Pencucian
penimbangan
dihaluskan
GARA
M
LADA
7
pengadonan
BUMB
U
BAKSO
IKAN
TENGGIRI
BAB1V
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
HASIL PENGAMATAN
a. Uji organoleptik
organoleptik
warna
Mentah
Putih
masak
kemerah- Putih cream
Aroma
Tekstur
rasa
merahan
Aroma ikan tenggiri
Alot
Khas ikan
Aroma bumbu
Kurang kenyal
Khas ikan
b. Hasil akhir
Produk
: bakso ikan
Berat awal
: 512
Hasi akhir
: 541
c. Menghitung rendemen
RENDEMEN
100 %
541
512
=
4.2
x 100 %
= 1,05 %
PEMBAHASAN
Bakso
Pada pembuatan bakso ikan, tidak menggunakan
bahan pengawet, dan pada saat pembatannya daging
dipillet dibuang urat tanpa dicuci terlebih dahulu
tujuannya agar daging tidak hancur dan rasa khas nya
tidak
hilang.
Pada
penghalusan
saat
daging
pnggilingan
dicamurkan
atau
dngan
preoses
es
batu
dalam
Penggunaan
olahan
esbatu
ini
bakso
sangat
secara
manual.
penting
dalam
menjadi
kering
selama
proses
penggilingan
penghalusan,daya
elastisitas
daging
tetap
perebusan
harus
sudah
mendidih.
Apabila
pengenyal
(obat
pengenyal).
penggunaan
ikan
yang
lebih
banyak
daripada tepungnya.
10
BAB IV
KESIMPULAN
1. Bakso merupaka salah satu produk olahan dari daging
atau ikan yang menggunakan metode pemasakan yaitu
dengan cara perebusan
2. Dari pengamatan organoleptik bakso ikan tenggiri
didapatkan hasil sebagai berikut :
Produk
: bakso ikan
11
Warna
Tekstur
Aroma
Rasa
3. Berat daging
: putih cream
: kurang kenyal
: aroma ikan tenggiri
: khas ikan
yang digunakan adalah 512 gr didapatkan
sebanyak 71 biji.
4. RENDEMEN
100 %
=
541
512
x 100 %
= 1,05 %
DAFTAR PUSTAKA
-
12
13