Catatan : Nilai ideal dari ketiga analisa rasio likuiditas ini ini
adalah minimum sebesar 150%, semakin besar adalah semakin
baik dan perusahaan dalam kondisi sehat.
2. Rasio Solvabilitas atau Leverage Ratio
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan
memenuhi semua kewajiban finansial jangka panjang.
Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :
a. Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah
aktiva yang dimilikinya.
Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:
Total Debt to Assets Ratio = Total Hutang / Total Aktiva X 100%
Apabila debt ratio semakin tinggi, sementara proporsi total aktiva tidak berubah
maka hutang yang dimiliki perusahaan semakin besar. Total hutang semakin
besar berarti rasio financial atau rasio kegagalan perusahaan untuk
mengembalikan pinjaman semakin tinggi.
Dan sebaliknya apabila debt ratio semakin kecil maka hutang yang dimiliki
perusahaan juga akan semakin kecil dan ini berarti risiko financial perusahaan
mengembalikan pinjaman juga semakin kecil.
Times Interest Earned = Laba Brsh Sblm Bunga & Pajak/ bban
BungaX 100%
Jadi rasio solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya, untuk melunasi seluruh hutangnya yang ada dengan menggunakan seluruh
aset yang dimilikinya apabila sekiranya perusahaan dilikuidasi. Dengan demikian rasio
solvabilitas berpengaruh dengan kinerja keuangan perusahaan sehingga rasio ini memiliki
hubungan dengan harga saham perusahaan.
Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return
on investment merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar laba
bersih diperoleh perusahaan bila di ukur dari nilai aktiva (Syafri, 2008:63).