ABSTRACT
In overcoming the hospitalization impact in children, a nurse holds an important role to help parents
deal with related problem in treating children in the hospital. The nurse intervention implemented is to
minimize the stressor, to give the psychological support to the children. Using playing puzzle therapy.
The aim of this research is to observe the impact of playing therapy using puzzle towards cooperative
behavior impact in pre-school age (3 6 years old) in RSUD Tugurejo Semarang. Respondent type
uses One Group Pre test Post Test research design. Sample in this research is 27 respondent who
obtained using total sampling technic. Data is collected by observing cooperative behavior before and
after giving playing therapy puzzle. To find the difference of cooperative behavior before and after
giving playing puzzle therapy, is used Wilcoxon test. Based on the Wilcoxon analysis for playing
puzzle therapy and cooperative level shows value p = 0,000 (<0,50). It means that the significant level
of 5% proved there is an impact of playing puzzle towards the cooperative level in pre-school
children. This research divides the respondent characteristics into ages, the most number of it is 3
years old, that is 10 (37,04%). Based on the sex, female respondents are more than male, that is 15
(55,56%). The recommendation of the research result is as an alternative in overcoming pre-school
age when treated in the hospital/ hospitalized.
Keyword : Playing Puzzle therapy, The level of cooperative children.
PENDAHULUAN
Anak merupakan individu yang berada
dalam satu rentang perubahan
perkembangan yang dimulai dari bayi
hingga remaja. Masa anak merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan
yang dimulai dari bayi (0-1 tahun),
usia bermain/toddler (1-2,5 tahun), pra
sekolah (2,5-5 tahun), usia sekolah (511 tahun) hingga remaja (11-18 tahun)
(Hidayat, 2009, hlm.6).
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah eksperimen,
khususnya eksperimen semu, dengan
pendekatan one group pretest and
postests.
Rancangan
ini
tidak
menggunakan kelompok pembanding,
tetapi sudah dilakukan observasi
pertama (pretest) yang memungkinkan
peneliti dapat menguji perubahanperubahan yang terjadi setelah adanya
eksperimen
atau
perlakuan
(Notoatmojdo, 2005, hlm.164).
HASIL
PENELITIAN
PEMBAHASAN
1. Karakteristik
berdasarkan usia
DAN
responden
Usia
Jumlah
3
4
5
6
Jumlah
10
7
4
6
27
Persentase
(%)
37,04%
25,93%
14,81%
22,22%
100,00
Tabel 5.2
Distribusi responden
berdasarkankelompok jenis
kelamin
di RSUD Tugurejo
Semarang
(n=27)
Jenis
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Jumlah
12
15
27
Persen
tase (%)
44,44%
55,56%
100,00
Berdasarkan penelitian
yang
dilakukan oleh Sucipto (2010,
hlm.55) yang berjudul terapi
bermain
untuk
menurunkan
tingkat kecemasan perpisahan
pada anak usia prasekolah yang
mengalami
hospitalisasi,
menampilkan
hasil
bahwa
karakteristik
responden
berdasarkan usia yang paling
mendominasi adalah usia 3-4
tahun yaitu sebanyak 12 anak
(60%).
2. Karakteristik
responden
berdasarkan jenis kelamin.
Berdasarkan data yang telah
didapat, karakteristik responden
berdasarkan
jenis
kelamin
disajikan pada Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tingkat perilaku kooperatif
sebelum terapi bermain puzzle
di RSUD Tugurejo Semarang
(n=27)
Tingkat
kooperatif
Jum
lah
Sangat kooperatif
Kooperatif
Tidak kooperatif
Total
13
14
27
Persen
tase
(%)
48,1%
51,9%
100,00
Tabel 5.4
Tingkat perilaku kooperatif
setelah terapi bermain puzzle
di RSUD Tugurejo Semarang
(n=27)
Tingkat
kooperatif
Juml
ah
Sangat kooperatif
Kooperatif
Tidak kooperatif
10
15
2
Persen
tase
(%)
37%
55,6%
7,4%
Total
27
100,00
5. Karakteristik
responden
berdasarkan perbedaan tingkat
kooperatif antara sebelum dan
sesudah diberikan terapi bermain
Untuk melihat perbedaan tingkat
kooperatif sebelum dan sesudah
terapi bermain puzzle
diuji
dengan uji Wilcoxon. Hal ini
dengan pertimbangan bahwa data
hanya sebanyak 27 yang relatif
kecil.
Tabel 5.5
Perbedaan perilaku
sebelum dan sesudah terapi
bermain puzzledi RSUD
Tugurejo Semarang
(n=27)
Ting
Seb
kat
elu
peril
m
aku
koop
eratif
Sangat
kooper atif
Kooper
atif
13
Tidak
kooper
14
atif
Penelitian
yang
mendukung
menurut Rahma & Puspasari,
(2008 hlm.11) Tingkat kooperatif
anak usia prasekolah (3-6
6
Seb
elu
m
10
0,00
0
-4,001
15
2
SIMPULAN
1.
2.
3.
Pada
karakteristik
tingkat
kooperatif sebelum terapi bermain
puzzle responden terbanyak yaitu
sebanyak 13 responden (48,1%)
pada kategori kooperatif, dan
yang paling sedikit adalah pada
kategori tidak kooperatif sebanyak
14 responden (51,9%).
Pada
karakteristik
tingkat
kooperatif setelah terapi bermain
puzzle paling sedikit yaitu
sebanyak 2 responden (7,4%)
pada kategori tidak kooperatif dan
yang tertinggi yaitu pada kategori
sangat kooperatif sebanyak 10
responden (37%).
Ada pengaruhterapi bermain
puzzle pada tingkat kooperatif
anak prasekolah di RSUD
Tugurejo Semarang. Hal ini dapat
diketahui dari hasil uji dengan
wilxocon signed test menunjukan
hasil nilai p=0,000 (p<0,05).
DAFTAR PUSTAKA
SARAN
Alfiyanti,
N
.(2010).
Upaya
meningkatkan daya pikir
anak melalui permainan
edukatif.
http://etd.eprints.ums.ac.id
/9837/1/A520085042.pdf
diperoleh tgl 27-07-2011.
Arikunto,
S. (2002). Prosedur
penelitian
suatu
pendekatan praktek. Edisi
revisi V. Jakarta: Rineka
Cipta.
prasekolah.http://www.libr
ary.upnvj.ac.id/pdf/2s1kep
erawatan/0810712026.pdf.
diperoleh tanggal 26 Juni
2012
Alimul
A.A.
(2009).
Pengantar ilmu pengatar
anak1.
Jakarta:Salemba
Medika.