Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Hubungan antara kebutuhan energi fossil dunia seiring pertambahan
populasi manusia serta scenario kebutuhan energi fossil di massa depan, Energi
dalam Tons of Coal Equivalent (TCE) (Sumber: Gupta, Roy, 2007)
Energi panasbumi sendiri adalah jenis komoditi energi baru yang
memanfaatkan panas alami untuk mengubah air menjadi fluida bertekanan. Uap
bertekanan tersebut akan digunakan untuk memutar turbin yang akan
dikonversikan menjadi energi listrik. Energi panasbumi bersifat terbarukan
Karena uap/fluida yang telah diambil dari bawah permukaan melalui sumur
produksi, setelah digunakan untuk memutar turbin, dapat disirkulasikan kembali
kebawah permukaan melalui sumur injeksi. Penggunaan energi panas bumi
sebagai sumber energi dimulai awal abad ke-20, ketika listrik pertama
kalidihasilkan dari uap panas bumi di Larderello, Italia pada tahun 1904 (H.
Gupta, 2007). Di tahun 1913, pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan daya
12.5 MW telah dioperasikan secara terus menerus didaerah tersebut. Penyebaran
penggunaan teknologi panas bumi di belahan dunia lain berjalan lambat. Baru
pada tahun 1958 eksplorasi panas bumi mulai berkembang dengan dibangunna
listrik di Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Jepang. Di Indonesia sendiri,
eksplorasi panas bumi dilakukan pada tahun 1970-an oleh PT. Pertamina di Pulau
Jawa dan Bali.
Menurut data yang dirilis oleh Pusat Survey dan Sumber daya Geologi,
Indonesia memiliki potensi panasbumi hingga mencapai 4000 Mwe yang
terdistribusikan pada 256 area di seluruh Indonesia. Sebuah potensi yang luar
biasa besar manfaatnya jika dapat dimanfaatkan secara baik. Di Jawa Barat
sendiri, yang menjadi lokasi daerah penelitian kali ini, terdapat 14 lokasi yang
dapat diklasifikasikan sebagai lapangan panasbumi (M. P. Hochstein, 2012).
Adapun daerah potensi geothermal di Indonesia, baik yang berasosiasi dengan
aktifitas vulkanik maupun non-vulkanik dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut.
Gambar 1.2 Peta sebaran lapangan panas bumi Indonesia, baik yang berasosiasi
dengan aktifitas vulknaik maupun non-vulkanik (Sumber: Anonim)
keterdapatan
panasbumi
di
daerah
penelitian.
Peneliti
menilai
untuk
Daerah Penelitian