Anda di halaman 1dari 12

1.

Pengertian Sel
Struktur sel prokariotik dan eukariotik Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh
Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti ruangan kosong. Ia meneliti
sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas ruangan-ruangan yang dibatasi oleh
dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang telah mati sehingga
di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi. Pada tahun 1839, seorang biolog Perancis, Felix
Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi dalam rongga sel yang
penyusunnya disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama
Sarcode menjadi protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang anatomi mengemukakan
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Theodore Schwann (1801-1881), seorang
pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan intensif sel-sel hewan; dan Mathias
Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil
pengamatannya, kedua peneliti tersebut mengemukakan bahwa baik tubuh hewan maupun
tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel. Perkembangan pengetahuan tentang sel tidak terlepas dari
perkembangan ilmu di bidang lainnya.
Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan mikroskop elektron,
terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai macam organel (organ kecil). Semua
sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran plasma. Di
dalamnya terdapat bahan semicair yang dinamakan sitosol yang mengandung organelorganel. Semua sel mengandung kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam nukleat
deoksiribosa). Semua sel mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi
membentuk protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik
dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang
tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang
termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan
materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik
dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista. Sel bakteri dibatasi oleh
membran plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti,
dan ribosomDi sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh
peptidoglikan (kompleks gula dan protein).
Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri
mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat
digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau
biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya
dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak
dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh
lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik (Campbell et al, 2006).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma
yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam
(internal) yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma. Nukleus
(inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari
sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas).
Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga
masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata
lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik Keterangan:
- (tidak ada); + (ada) Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke
dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel

penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk
hidup multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif
berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses
meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid). Bagian sel ada yang bersifat
hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai protoplasma, terdiri atas inti
dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi vakuola. Sel-sel pada tubuh hewan
dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada
yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik
misalnya pada bakteri dan ganggang biru.

Gambar 1.1 Sel hewan dan sel tumbuhan

2. Struktur dan Fungsi sel


Struktur sel dibagi menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a.
Struktur sel prokariotik
Semua sel prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa DNA dan
RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom.sel prokariotik tidak memiliki membram

inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan inti yang berada di dalam sel
mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.ciri lain dari sel prokariotik adalah
tidak memiliki sistem endomembram (membram dalam),sepert reticulum endoplasma dan
komplek golgi.selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas,
namun mempunyai struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.adapun sel
prokariotik meliputi sebagai berikut:

Gambar 1.2 Sel prokariotik


b.

Struktur sel eukariotik


Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki
membram inti, sedangkan sel prokariotik tidak.selain itu sel, eukariotik memiliki
sistemendomembram, yakni memiliki organel-organel bermembram seperti retikulum
endoplasma, komplek Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel eukariotik juga memiliki sentriol,
sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel eukariotik meliputi sebagai berikut:

Gambar 1.3 Sel Eukariotik


3. Bagian utama sel dan organel sel

1.

Membran plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan
protein.Membran sel bersifat semipermeabel.fungsinya sebagai pelindung molekuler sel
terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari
luar dan ke dalam sel.

Gambar 1.4 Membran Plasma

2. Nukleus atau inti sel


Inti sel memiliki membran inti susunan molekul membran inti sama dengan susunan
molekul membran sel,yaitu berupa lipoprotein.

Gambar 1.5 Nukleus atau inti sel

Dalam inti sel terdapat:


1.Nukleolus atau (anak inti),befumngsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam
ribonukleat) yang di gunakana dalam perakitan ribosom.
2.Nukleoplasma(cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
3.Butiran kromatin yang terdapat pada nukluoplasma.Pada saat sl membelah, butiran
kromatin menebal menjadi struktur benang yang di sebut kromosom yang mengandung DNA
atau asam deoksiribonukleat yang berfungsi menyampaikan informasi genetic melalui
sintesis protein.
3.

Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di pergunakan
untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zatzat.

Gambar 1.6 Sitoplasma


Sitoplasma mengandung organel-organel sel berikut ini :
A. Retikulum Endoplasma

Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman benang atau jala, karena
letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma ( endoplasma ),maka disebut sebagai
retikulum endoplasma (disingkat RE ).RE merupakan perluasan membran yang saling
berhubungan yang membentuk saluran pipih didalam sitoplasma.Fungsi dari RE diantaranya
sebagai alat transportasi zat-zat yang diperlukan inti sel dari luar inti sel.
Berdasarkan ada tidak nya ribosom RE dibgai dua tipe yaitu :
a. RE kasar/granuler ; bila pada permukaan membrane RE ini ditempeli ribosom sehingga
tampak berbintil-bintil. RE kasar merupakan penampung protein yang dihasilkan
ribosom.Protein yang dihasilkan masuk kedalam rongga RE.fungsi REK adalah mendukung
sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic antara inti sel dengan sitoplasma.
b. RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak ditempeli ribosom sehingga tampak halus.
Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan sel-sel bukan kelenjar

Gambar 1.7 Retikulum Endoplasma

B.Badan golgi
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran.
Organel ini terdapat hamper disemua sel eukariotik. Badan golgi di bangun oleh membran
yang berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula. Sisterna membentuk pembuluh halus
(tubulus).Dari tubulus dilepaskan kantong kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan
seperti enzim-enzim atau pembentuk dinding sel.
Fungsi Kompleks Golgi antara lain:
Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg ada didalamnya
Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan secret yg bersifat lengket
Kadang kadang untuk transport lemak
Pembentukan lisosom
Membuat enzim pencerSnaan yg belum aktif
Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel pada tumbuhan

Gambar 1.8 Badan Golgi

C.Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20 mikron tersusun oleh RNA
ribosom dan protein.Ribosom terdapat bebas di sitoplasma atau melekat pada
REK.Tiap ribosom terdiri dari 2 subunit yang berbeda ukuran yang saling berhubungan
dalam suatu ikatan yang di stabilkan oleh ion magnesium.
Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.

Gambar 1.9 Ribosom

D. Lisosom
Lisosom merupakan kantong yang di kelilingi membran tunggal yang digunakan sel
untuk mencerna makro molekul. Lisosom dihasilkan oleh badan golgi yang penuh
protein.Lisosom berisi berbagai jenis enzim yang dapat memecahkan polisakarida, lipid,

fosfolipid, asam nukleat dan protein.Lisosom berfungsi sebagai tempat pembuatan enzimenzim pencernaan.

Gambar 1.10 Lisosom

E. Mitokondria
Mitokondria merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi .
Secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang .
Mitokondria mempunyai sifat plastis ,artinya bentuknya mudah berubah . Ukurannya seperti
bakteri dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer.Mitokondria
mempunyai 2 lapisan membran yaitu membran dalam dan membran luar.Membran luar
memiliki prmukaan halus dan membran dalam berlekuk-lekuk (krista). Pada terdapat enzim
untuk fosfolirasi oksidatif dan sistem transpor elektron.
Membran dalam membagi mitokondria menjadi 2 ruang yaitu:
Ruang intermembran
Merupakan ruangan diantara diantara membran luar dan membran dalam. Membran luar
dapat di lalui semua molekul kecil, tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar .
Matriks mitokondria merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam.

Gambar 1.11 mitokondria


E. Peroksisom.
Struktur ini mirip dengan lisosom, mengandung enzim-enzim seperti katalase. Enzim ini
bekerja mengkatalisis prombakan peroksida yang bersifat racun menjadi molekul netral H2O
dan O2..
G.

Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan.Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau
flagela.Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan , sedangkan pada sel tumbuhan tidak.

Gambar 1.13 sentriol


H. Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5
mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu tersusun atas protein yang
dikenal sebagai tubulin.Mikrotubulus Berfungsi sebagai:
a. Mengendalikan gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing pada
anaphase
b. Penyusun sentriol, flagel dan silia sehingga berperan dalam pergerakan sel.
I. Mikrofilamen.
Mikrofilamen adalah organel yang berbentuk benang-benang halus ,tipis yang
memanjang.Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein ,yaitu aktin dan
miosin.Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot ,dan juga membentuk rangka dalam
pada sel.Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.Mikrofilamen berfungsi sebagai
a.Sebagai sitoskleton dalam sel
b.Berperan dalam pembelahan sel, pada Amoeba berfungsi dalam pembentukan Pseudopoda,
gerakan sel dan gerakan sitoplasma.
c. Membentuk alat gerak seperti silia dan flagella

Gambar 1.14 mikrotubulus dan mikrofilamen


J. Dinding Sel
Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi seluntuk
membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga,
meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya seltumbuhan.
Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan,
perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah
kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada
tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk
oleh polimerkarbohidrat(pektin, selulosa,hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada
bakteri, peptidoglikan (suatuglikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang
terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin,
dan sakarida sederhana (gula).racun

K. Kloroplas
Kloroplas (bahasa Inggris: Chloroplast) adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas
berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesistumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir
seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu
sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5
mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasmatetapi bentuk dan

posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti
mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda dapat memperbanyak diri dengan
pembelahan. Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan proplastid di
daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang
menyalkutistroma homogen, di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam
sejumlah grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung bermembran,
pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan pigmen-pigmen fotosintesis dan
sistem transpor elektron yang terlibat dalam fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana
biasanya terkait dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak bebas
dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk yang beragam pula. Kloroplas
mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipeprokariotik.

L. Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris)yang berupa
rongga yang diselaputi membrchan (tonoplas). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di
dalamnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam
kristal, alkaloid. Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada
sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola
makanan). Vakuola kontraktil berufngsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau
ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil
makanan.
Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel
terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel.
Fungsi Vakuola: 1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa 2.
Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah) 3. Tempat penyimpanan minyak atsirik
(golongan minyak yang memberikan bau khas seperti minyak kayu putih) 4. Mengatur tirgiditas sel
(tekanan osmotik sel) 5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah

karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit


Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan
hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya.
Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel.
Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi
proses metabolismedalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti
pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan
reaksi biokimia.

Tabel Perbedaan Sel tumbuhan dan sel hewan

No

Bagian sel

Dinding sel

Membran plasma

Organel sel
a.Nukleus
b.RE
c.Ribosom
d.Badan mikro
-peroksisom
-glioksisom
e.Badan golgi
f.Mitokondria
g.Lisosom
h.Sentriol
i.plastida

+
+
+

+
+
+

+
+
+
+
_
_
+

+
_
+
+
+
+
_

vakuola

Sel tumbuhan

Sel hewan

Anda mungkin juga menyukai