Disusun Oleh :
Mohd Prieska H. A. (1204108010044)
juga
dimaksudkan
untuk
memperlambat
kerusakan
alat
serta
horizontal yang efektif untuk dipakai saat air tanah di tambang secara rata-rata
memiliki aliran vertikal. Karena arah aliran dan developmen tambang berubah
terhadap waktu, maka metode yang digunakan dapat diadaptasi dan disesuaikan
dengan kondisi tambang. Galeri penirisan merupakan terowongan yang dibuat
sepanjang area yang membutuhkan penyaliran yang sangat dalam, dimana
topografinya memungkinkan drainase gravitasi dari galleries menuju sistem
drainase
permukaan
(surface
drainage
system).
Beberapa
hal
yang
Keuntungan lainnya :
Metode penyaliran ini, biasanya diterapkan pada Open Pit Mining yang
dalam yang biasanya dibuat sebuah sumur karena terdapat lembah yang dalam.
Sumur tersebut dimanfaatkan untuk keluarnya aliran-aliran air melalui beberapa
adit dari dalam tambang. Aliran air akhirnya keluar melalui Lembah tersebut.
Pada tambang open pit penggunaan pompa menjadi sangat vital untuk
menaikkan air dari dasar tambang ke permukaan dan kerja pompa pun cukup
berat. Kadang-kadang tidak cukup digunakan hanya 1 unit pompa, tetapi harus
beberapa pompa yang dihubungkan seri untuk membantu daya dorong dari
dasar sampai permukaan. Artinya unsur biaya pemompaan harus mendapat
perhatian. Sedangkan sistem adit lebih ideal diterapkan pada tambang terbuka
open pit dengan syarat lokasi penambangan harus mempunyai lembah tempat
membuat sumuran dan adit agar air dapat keluar.
Keuntungan cara ini :
1. Relative dapat dengan cepat dibuat
2. Penirisan berdasarkan gravitasi sehingga tidak memerlukan pompa
3. Fleksibel terhadap perubahan struktur geologi
Kerugian adalah pengaruhnya sangat terbatas dan tidak dapat dibuat pada
saat pengerjaan penggalian.
3. Darinage Trench
Pembuatan paritan (drainage trench) merupakan metode penyaliran dengan
cara yang paling mudah, yaitu dengan pembuatan paritan (saluran) pada lokasi
penambangan. Pembuatan parit ini bertujuan untuk menampung air limpasan
yang menuju lokasi penambangan. Air limpasan akan masuk ke saluransaluran yang kemudian di alirkan ke suatu kolam penampung atau dibuang
langsung
ke
tempat
pembuangan
dengan
memanfaatkan
gaya
gravitasi. Paritan biasanya ideal diterapkan pada tambang Open Cast atau
Quary. Paritan kadang-kadang juga dapat diterapkan pada tambang terbuka
Open Pit apabila situasinya memungkinkan. Sasaran akhir parit adalah kolam
atau sump yang akan menampung air sementara sebelum dipompakan ke
permukaan atau diaiirkan ke sistem adit. Pada dasamya pembuatan parit ini
cukup mudah dan murah.
Paritan drainage dapat dibedakan dalam :
1. Slope Trench
2. Horizontal Trench
Parit dibuat berawal dari sumber mata air atau air limpasan menuju suatu
kolam penampung atau langsung ke sungai alam yang sudah ada atau
diarahkan ke selokan (riool) jalan tambang utama. Jumlah parit itu
disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga mungkin bisa lebih dari satu. Apabila
parit terpaksa harus dibuat melalui lalulintas atau jalan tambang, maka dapat
dipasang gorong-gorong (culvert) yang terbuat dari beton atau galvanis.
Dimensi parit diukur berdasarkan volume maksimum pada saat musim
penghujan deras dengan memperhitungkan kemiringan lereng. Bentuk standar
penampang melintang parit umumnya trapesium
dengan kemiringan
Disamping cara paritan, ada pula suatu cara untuk menampung air
tambang, yaitu dengan membuat sumur gali yang diperkuat oleh adukan semen.
4. Pit Vertikal
Drainase Vertikal mampu menjawab 2 masalah:
1. Drainase
Vertikal
mampu
menampung
air
hujan.
Dan
tidak
Modal awal untuk peralatan dan jika terjadi kemacetan akan meningkatkan
tekanan air tanah.
Dari penjelasan diatas, maka penulis dapat membuat kesimpulan dengan
tabel.
Tipe Tambang
Metode Penirisan
Galeri Penirisan
Open
Pit
Open
Cast
Strip
Mine
Quarr
y
Drainage Trench
Pit Vertikal