Anda di halaman 1dari 11

ARSITEKTUR HIJAU

Mengurangi Eksposur
Penyelesaian masalah kualitas udara dalam bangunan membutuhkan pertimbangan
semua berbagai kontaminan, penyebab, dan konsentrasi untuk lebih dapat mengatasi masalah
dan memperoleh solusi. Lokasi di mana seseorang terkena juga mungkin memainkan peran
penting. Beberpa hala yang bias dlakukan untuk mengurangi polutan di dalam ruangan antara
lain:

pemeliharaan rutin sistem HVAC;

menerapkan larangan merokok di rumah dan kantor;

membuang sumber emisi ke luar banguanan melalui ventilasi;

penyimpanan dan penggunaan cat, pestisida, dan sumber pencemar lainnya di tempat yang
berventilasi baik dan digunakan selama periode tertentu; dan

memberikan waktu untuk bangunan yang baru dibangun atau direnovasi sebelum dihuni.
Kebanyakan sistem ventilasi mekanis di gedung-gedung besar dirancang dan

dioperasikan tidak hanya untuk memanaskan dan mendinginkan udara, tetapi juga untuk
menarik dan sirkulasi udara luar, dan satu metode yang efektif untuk mengurangi tingkat
polutan dalam ruangan adalah untuk meningkatkan tingkat ventilasi dan distribusi udara.
Kenyamanan Termal
Kenyamanan termal berkaitan dengan dengan suhu, kelembaban dan pergerakan
udara. Beberapa hal yang sering dikeluhkan oleh seorang manajer adalah suhu yang terlalu
dingin dan juga terlalu panas di dalam ruangannya. Beberapa studi menunjukkan bahwa setiap
orang dari budaya yang berbeda memiliki zona kenyamanan yang berbeda, bahkan di dalam
satu keluarga pun tiap individu akan memiliki zona kenyamanan yang berbeda. The Center for
the Built Environment menetukan standar tingkat kepuasan kenyamanan termal terkait dengan
beberapa faktor baik dari luar maupun dalam. Faktor luar tersebut antara lain: suhu udara,
suhu radiasi, kecepatan udara, dan kelembaban, sedangkan faktor dalam yaitu factor dari
manusia atau pengguna bangunan meliputi jenis pakaian yang deang dikenakan dan juga
tingkat kepadatan aktivitas.
Di dalam studi tentang kenyaman termal yang mengambil sampel beberapa karyawan di
suatu perusahaan menunjukkan bahwa kesehatan dan produktivitas kerja para karyawan
sangat dipengaruhi oleh kualitas lingkungan dalam ruangan. Kualitas udara dan tingkat
pencahayaan yang buruk, gas kimia beracun yang dihasilkan dari material bangunan, jamur

dan bakteri memberikan efek negatif bagi pengguna di dalam ruangan. Solusi yang diperlukan
untuk mengatasi permasalahn ini adalah dengan desain yang berkelanjutan (sustainable
design). Desain tersebut mendukung penghuni untuk mencapai kepuasan kenyamanan optimal
dengan mengurangi polusi udara dalam ruangan. Pencapaian tersebut dapat dilakukan dengan
menerapkan sejumlah strategi pemilihan bahan bangunan berpotensi gas rendah, menyediakan
akses untuk pencahayaan siang hari, pemasangan ventilasi yang tepat dan mengendalikan
tingkat pencahayaan, kelembaban dan suhu.
Penelitian yang dilakukan tidak bias menunjukkan standar kenyamanan termal yang
diingnkan karena setiap individu memiliki tingkat pencapaian berbeda. Namun untuk mengatasi
itu, setiap individu secara fisiologis akan menggunakan kemampuan daya adaptasi tubuh
mereka terhadap lingkungan dalam ruang. Menurut hasil penelitian tersebut, efektivitas kerja
dan fokus setiap orang akan menurun apabila suhu di dalam ruangan terlalu ekstrim (terlalu
panas atau terlalu dingin).

Polusi Suara
Polusi suara adalah gangguan pada lingkungan yang menjengkelakan atau merusak
suara yang sebenanrnya ingin didengar. Kebisingan tersebut bisa muncul dari beberapa mesin
peralatan rumah tangga seperti vacuum cleaner, sistem HVAC (Heating, Ventilation, Air
Conditioning) dan helicopter yang bisa berdampak buruk bagi seseorang yang rentan gangguan
jantung.
Badan Perlindungan Lingkungan di Amerika Serikat telah menguluarkan peraturan
tentang polusi suara di awal tahun 1980-an. Hal ini untuk mengatasi suasana kerja yang tidak
kondusif yang berakibat pada penyelesaian pekerjaan. Kaitan antara kebisingan dengan
pekerjaan adalah bahwa kebisingan konstan dapat menyebabkan gangguan suara untuk
paraprofesional di kantor, di mana banyak karyawan menghabiskan waktu di telepon atau
secara rutin menggunakan suara mereka di tempat kerja. Kebisingan juga sangat berpengaruh
pada tingkat stress, misalnya tingkat stress anak-anak yang belajar di sekolah dekat jalan raya
signifikan meningkat dan sangat menggangu proses daya tangkap saat belajar mengajar.
Setiap individu menginginkan kenyamanan hidup berkualitas yang terbebas dari
ganguan kebisingan, hanya saja hal ini kurang sejalan dengan penggunaan bebrbagai macam
peralatan elektronik yang seringkali menimbulkan polusi suara.
Suara merupakan variasi tekanan di udara atau air yang dapat dirasakan oleh
pendengaran manusia. Mengukur suara bisa didasarkan pada luas lapangan dan tingkat
kenyaringan, namun ada unit pengukuran yang juga bisa digunakan yaitu desibel (dB). Pada

skala desibel, nol mewakili tingkat suara terendah berdasarkan tingkat pendengaran manusia
normal. Tingkat suara dalam desibel dihitung secara logaritmik. Jadi, peningkatan dari 10
desibel merupakan peningkatan sepuluh kali lipat dalam energi akustik, dan peningkatan 20
desibel adalah 100 kali lebih intens (10 10). Telinga manusia juga merespon logaritmik, dan
setiap kenaikan 10 desibel di tingkat suara dianggap sebagai sekitar dua kali lipat dari
kenyaringan.
Kebisingan atau polusi suara berlebih dapat mengakibatkan gangguan pendengaran,
hipertensi, penyakit jantung iskemik, gangguan tidur dan penurunan kualitas kerja dan belajar.
Di banyak negara maju dampak kumulatif kebisingan mampu merusak pendengaran sebagian
besar penduduk. The Occupational Safety and Health Administration (OSHA) memiliki standar
khusus untuk paparan suara yang ditetapkan hanya di bawah ambang batas kebisingan, karena
gangguan pendengaran bias terjadi akibat paparan suara jangka panjang. Tingkat maksimum
yang aman ditetapkan pada 90 dB. Kebisingan berlebih tidak hanya berdampak pada
penurunan fisiologis saja namun juga berdampak pada menurunnya hubungan sosial seperti
gangguan perilaku akibat stress dan gangguan perilaku antisosial lainnya.
Kebisingan juga berdampak pada nilai ekonomi individu. Kenyamanan dan ketenangan
menjadi tolok ukur untuk mencapai qualitas hidup yang baik. Untuk terhindar dari kebisingan,
setiap orang menginginkan hunian yang tenang dan tentunya dengan harga yang tidak murah.
Sumber-sumber polusi suara artifisial di lingkungan perkotaan yang tak terkendali, antara lain:

transportasi;

rutinitas kegiatan sehari-hari;

kegiatan konstruksi; dan

pabrik-pabrik.
Sumber kebisingan bias berasal dari transportasi dan non transportasi. Pengurangan

kebisingan yang berlebihan bias dicapai dengan menggunakan tiga pendekatan dasar:

mengurangi tingkat kebisingan pada sumbernya;

meningkatkan jarak antara sumber dan penerima; dan

menempatkan obstruksi yang tepat antara sumber kebisingan dan penerima.


Salah satu solusi untuk mengatasi kebisingan berlebih adalah dengan memasang noise

wall. Dinding ini bisa mengurangi kebisingan dhingga 10dB atau satu setengah sekeras
sebelumnya. Hal negatif dari dingding ini adalah biayanya yang cukup tinggi dan juga dapat
mengahalangi pemandangan dari luar ke dalam rumah sehingga memberikan perasaan sesak
akibat dikelilingi oleh dinding massif.

Daylight dan Daylight Factor


Sumber utama pencahayaan dan panas selama ini adalah matahari. Matahari juga
bermanfaat untuk kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Sustainable design (desain
berkelanjutan) merupakan tindak lanjut dari dampak pemanasan global dan emisi karbon. Salah
satu langkah sustainable desain adalah dengan pencahayaan alami seperti yang diterapkan
dalam program LEED.

Gambar 1. Tiga jenis energy utama yang mengalir melalui jendela: kerugian panas non solar
dan keuntungan dari konduksi, konveksi, dan radiasi; keuntungan panas matahari dalam bentuk
radiasi; dan aliran udara, ventilasi dan infiltrasi
Sumber: Departemen Energi
Pencahayaan alami sebagai sumber pencahayaan utama yang mendukung aktivitas
manusia di dalam ruangan. Ada tiga jenis daylight (pencahayaan alami langsung bersumber
dari radiasi matahari): (1) sinar matahari langsung; (2) skylight yaitu sinar matahari yang telah
tersebar di atmosfer; dan (3) sunlight adalah cahaya yang telah dipantulkan dari tanah. Ketiga
sinar matahari langsung tersebut adalah sumber yang paling kuat dan memiliki dampak
terbesar pada kehidupan kita; tidak hanya memberikan cahaya tampak tetapi juga menyediakan
ultraviolet dan inframerah (panas) radiasi.

Daylight Factor (DF) adalah ukuran yang sangat umum untuk mengukur ketersediaan
cahaya di sebuah ruangan. Perhitungan dengan DF masih menggunakan metode tradisional
sehingga dirasa masih cukup sulit untuk penilaian. Radiositas modern atau perhitungan raytracing tersedia dan mudah digunakan tapi umumnya mash menawarkan hasil dalam bentuk DF
atau tingkat lux sesuai dengan kondisi eksternal tertentu. DF menggambarkan rasio luar
pencahayaan yang dinyatakan dalam bentuk persen. Semakin tinggi DF, cahaya yang tersedia
di dalam ruangan lebih alami. Dampak sinar matahari langsung pada kedua pencahayaan
harus dipertimbangkan secara terpisah dan tidak termasuk. DF dapat dinyatakan sebagai:
DF = 100 + Ein/Eext
Ein adalah bagian dalam pencahayaan pada titik yang tetap dan Eext adalah pencahayaan
horizontal di luar.
1.

Strategi Pencahayaan
Pencahayaan yang efektif dapat menghemat energi, menekan biaya operasional

sekaligus mampu meningkatkan kualitas lingkungan visual dan memberikan kepuasan bagi
penghuni. Saat siang hari pemanfaatan sinar matahari sebagai sumber cahaya utama akan
bias menekan biaya semaksimal mungkin. Beberapa perusahaan besar mulai menerapkan
desai berkelanjutan. Penerapan sstem kaca selain untuk memperoleh pencahayaan alami, juga
bisa dimanfaatkan untuk memperoleh efek visual. Strategi untuk meningkatkan pencahayaan
bisa dengan menggunakan kaca, skylight dan juga kisi-kisi.

Gambar 2. Skema gambar yang menggambarkan pendekatan terpadu untuk desain berbagai sistem
bangunan

Gambar di atas menunjukkan pemanfaatan cahaya alami secara maksimal. Pada desain
tersebut banyak menggunakan berbagai macam bukaan, baik di bagian atap maupun dinding
sehingga saat siang hari tidak perlu menggunakan sumber cahaya listrik. Penerapan strategi
pencahayaan yang inovatif dan canggih dapat secara signifkan meningkatkan kualitas cahaya
di lingkungan di dalam ruangan dan juga meningkatkan efisiensi energi dengan meminimalkan

penggunaan pencahayaan, pemanas dan pendingin bersumber listrik. Hal ini juga akan
menghemat pengeluaran finansial. Ketika cahaya menyentuh permukaan suatu benda maka
refleksi atau pantulan dari cahaya itulah yang akan menyinari ruangan. Hal ini menunjukkan
bahwa selain sinar matahari langsung, ada juga komponen yang tidak langsung yang dapat
memberikan konstribusi signifikan untuk pencahayaan di dalam ruangan.
2.

Pencahayaan dan Kenyamanan Visual


Kenyamanan visual melalui pencahayaan merupakan tantangan tersendiri bagi seorang

arsitek dalam mendesain bangunan. Untuk mencapai kenyaman visual tersebut ada tiga
pendekatan yang bisa digunakan, antara lain:
1. lingkungan, memanfaatkan sumber daya alam dalam pertimbangan desain;
2. arsitektonis, melakukan analisis pencahayaan secara tepat untuk suatu desain bangunan;
dan
3. faktor manusia, mendesain bangunan sesuai dengan tingkat kenyamanan pengguna.
Ketiga pendekatan ini menjadi strategi dasar dalam desain berkelanjutan guna mendukung
tujuan ekologi.
Studi tentang tingkat pencahayaan di dalam ruangan kelas telah dilakukan dan
menunjukkan bahwa pencahayaan yang tepat mampu meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan penglihatan yang optimal, meningkatkan suasana hati dan memberkan efek kesehatan.
Kesalahan dalam penggunaan material kaca yang kurang tepat akan memberkan efek negatif.
Pertimbangan pemilihan kaca hanya untuk meningkatkan pencahayaan saja namun juga bahan
dari kaca itu sendiri. Ada beberapa material kaca yang hanya mampu memantulkan cahaya dan
memberikan efek pencahayaan yang bagus, namun di lain sisi menimbulkan efek panas di
dalam ruangan. Hal ini karena cahaya atau sinar matahari yang diterima dikonversi menjadi
panas, cahaya yang diterima diserap dan mengalami radiasai berulang ke dalam ruang sebagai
panas. Oleh karena itu, saat ini faktor pencahayaan telah menjadi pertimbangan utama dalam
desain.
3.

Shades and Shade Controls


Penentuan shading harus diseuaiakndengan bangunan. Tujuan dari sistem ini antara

lain:

memaksimalkan penggunaan cahaya alami dalam lingkungan (bebsa sialu);

hindari radiasi matahari langsung pada penghuni melalui intersepsi penetrasi sinar
matahari;

memfasilitasi

konektivitas

penghuni

dengan

luar

melalui

peningkatan

kaca

dan

pemandangan eksternal;

memberikan kemampuan pengguna-override untuk penghuni.

Views
Kontak dengan dunia luar sangat diperlukan bagi penghuni bangunan. Penggunaan
kaca merupakan salah satu cara yang digunakan supaya penghuni bias menikmati view dari
luar bangunan, menikmati lansekap di sekitar bangunan. Penelitian menunjukkan bahwa
pemandangan alam meningkatkan mampu meningkatkan daya konsentrasi seseorang dan juga
me relaksasi seseorang dari padatnya aktivitas.
Ventilasi dan Filtrasi
Sistem ventilasi alami memanfaatkan perbedaan kekuatan tekanan untuk memindahkan
udara segar dari luar ke dalam bangunan. Perbedaan tekanan yang dihasilkan angin berupa
perbedaan suhu atau perbedaan kelembaban. Jumlah ventilasi yang digunakan sesuai dengan
ukuran dan penempatan bukaan pada gedung. Kurangnya ventilasi mengakibtkan tingginya
tngkat polutan dalam ruangan.
1.

Ventilasi dan Ductwork


Ventilasi sangat penting untuk kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan. Hal ini

bertujuan untuk mengurangi dan menghilangkan polutan yang dihasilkan dari berbagai sumber
baik internal maupun eksternal. Desain ventilasi yang baik dikombinasikan dengan airtightness
untuk bisa menjaga kualitas udara sehat secata optimal. Ductwork merupakan salah satu
sistem yang bisa dievaluasi, dibersihkan dan disegel untuk mencegah masalah aliran udara
agar tertap menjaga kualitas udara.
2.

Filtrasi Udara
Filter pembersih udara dirancang untuk menghilangkan polutan dari udara di dalam

ruangan, sehingga akan menyaring dengan benar partikel-partikel yang berbahaya. Lingkungan
di dalam bangunan pun akan diperbaiki dan menghasilkan udara bersih untuk bernapas.
Penyaringan yang baik akan menghilangkan kotoran, debu dan kotoran dari udara yang kita
hirup. Hal ini juga akan mengurangi jenis allergen lainnya yang dapat menyebabkan serangan
astma dan reaksi alergi. Ada beberapa jenis filter udara yang telah dirancang sesuai kebutuhan
dan jenis ruang, namun masih terdapat kelemahannya. Kelemahan dari filter ini adalah mungkin
tidak mengurangi efek kesehatan yang merugikan dari polusi udara di dalam bangunan.

Gambar 3. Berbagai jenis penangkap angin) yang digunakan dalam arsitektur tradisional dan
kuno. (a) penangkap angin tradisional multiarah Dubai. (b) gambar rencana dan potongan dari
penangkap angn Dubai. (c) penangkap angin kuno Assyrian. (d) gambar potongan scoop angin
tradisional. (e) penangkap angin tradisional Pakistan.

3. Purifikasi Udara
Polutan udara dihasilkan melalui berbagai sumber, misalnya dari perabot dan produk
rumah tangga. Benda-benda tersebut akan melepaskan polutan secara terus-menerus. Sumber
lain penghasil polutan adalah asap rokok, kompor, tungku pemanas air dan cat tembok.
Konsentrasi pencemaran yang tinggi dapat terjadi di udara selama kegiatan berlangsung atau
pun setelah berakhir.
Saat filtrasi udara menghilangkan partikulat, purifikasi udara diperlukan untuk
menghilangkan apa yang tidak bias dihilangkan oleh filter seperti bau dan gas. Bahan kimia
dalam cat, karpet dan bahan bangunan lainnya yang berbahaya bagi penghuni bangunan harus
dihilangkan melalui purifikasi udara.
4. Jumlah Ventilasi
Udara luar biasanya masuk dan keluar bangunan melalui berbagai cara, terutama
infiltrasi, ventilasi alami, dan ventilasi mekanis. Udara luar bisa masuk ke dalam Infiltrasi
bangunan melalui bukaan, sendi, dan retakan di dinding, lantai, langit-langit dan sekitar jendela
dan pintu. Ventilasi alami melibatkan pergerakkan udara melalui jendela dan pintu yang dibuka.
Gerakan udara yang terkait dengan infiltrasi dan ventilasi alami adalah konsekuensi dari
perbedaan suhu udara antara udara di dalam dan di luar bangunan dan angin. Ketika

insufisiensi memadai udara luar masuk rumah, polutan bisa terakumulasi ke tingkat yang dapat
menimbulkan masalah kesehatan dan kenyamanan.
Ventilasi alami adalah insufisiensi memadai untuk mencapai kualitas udara yang baik,
ada sejumlah perangkat ventilasi mekanis, dari kipas ventilasi luar yang sebentar-sebentar akan
mengeluarkan udara dari kamar seperti kamar mandi dan dapur untuk sistem penanganan
udara yang memanfaatkan kipas dan saluran sistem untuk terus mengeluarkan udara dalam
ruangan dan mendistribusikan udara ke titik-titik strategis di seluruh bangunan. Tingkat di mana
udara luar menggantikan udara dalam ruangan yang dikenal sebagai tingkat pertukaran udara
(the air-exchange). Insufisiensi efisien udara infiltrasi, ventilasi alami, atau ventilasi mekanis
berarti bahwa tingkat pertukaran udara rendah dan dapat mengakibatkan meningkatnya kadar
polutan.
Terkadang penghuni telah melakukan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas
dalam ruangan dengan menghilangkan sumber polutan, mengubah suatu kegiatan, membuka
jendela untuk sementara waktu. Peningkatan kualitas lingkungan di dalam ruangan sangat
bergantung pada penghuninya meskipun telah banyak sistem yang ditawarkan.
5.

Perbaikan Ventilasi
Pendekatan lain untuk menurunkan konsentrasi polutan udara di dalam ruangan adalah

dengan meningkatkan jumlah udara luar ruangan yang masuk ke dalam. Banyak sistem
pemanas atau pendingin yang memakasakan udara segar masuk ke dalam ruangan secara
mekanis dan tidak alami. Hal ini sering dapat diatasi dengan membuka jendela dan pintu atau
menjalankan AC jendela dengan kontrol ventilasi terbuka untuk meningkatkan laju ventilasi luar
ruangan. Pada rumah tnggal, kipas-kipas local di dapur dan kamar mandi dapat digunakan
untuk menghilangkan kontaminan langsung serta meningkatkan tingkat ventilasi udara di luar
ruangan.
Ventilasi yang baik sangat penting dan dibutuhkan saat kita melakukan kegiatan yang
seharusnya dilakukan di luar ruang seperti memasak, melukis memanaskan miyak. Kegiatankegiatan tersebut merupakan kegiatan penghasil polutan cukup tinggi.
Saat ini telah muncul desain rumah yang canggih dengan menerapkan sistem mekanis
yang membawa udara luar ke dalam bangunan. Rekomendasi desain berikut dapat membantu
mencapai ventilasi yang lebih baik di gedung-gedung:

bangunan berventilasi alami sebaiknya sempit, karena bangunan lebar menimbulkan


kesulitan berlebih dalam mendistribusikan udara segar ke seluruh area menggunakan
ventilasi alami;

penghuni harus mampu mengoperasikan bukaan jendela;

penggunaan pendinginan mekanik disarankan di tempat yang panas, iklim lembab; dan

memaksimalkan ventilasi angin yang disebabkan oleh penentuan tapak bangunan sehingga
hambatan angin musim panas yang minimal.

Pembersih Udara
Pembersih udara adalah yang digunakan untuk menghilangkan partikel secara efektif
namun tidak dirancang untuk menghilangkan polutan gas. Efektivitas pembersih udara ini
dinyatakan dalam persentase rata-rata tngkat defisiensi. Hal ini bergantung pada seberapa
banyak kadar polutan yang ada di dalam ruangan dan seberapa banyak udara mampu
membershkan atau menyaringnya. Kinerja dari pembersih air sebagain besar bergantung pada
kesesuaian dengan prosedur dari produsen alat tersebut.
Faktor lain yang penting dalam menentukan efektivitas pembersih udara adalah tingkat
dan kekuatan sumber pencemar. Untuk sebagian besar masalah-kualitas udara dalam ruangan,
kontrol sumber adalah solusi yang paling efektif. Orang yang sensitif terhadap jenis polutan
tertentu mungkin akan menemukan bahwa pembersih udara berguna terutama bila digunakan
bersama dengan upaya untuk menghapus sumber.

Sistem Ventilasi
Sistem ventilasi pada bangunan komrial biasanya dirancang dan dioperasikan untuk
mendinginkan dan memanaskan suhu di dalam ruangan serta mengatur sirkulasi udara.
Perancangan dan pemasangan sistem ventilasi yang tidak baik akan menimbulkan efek yang
tidak baik pula. Sumber polusi udara bisa saja masuk melalui ventilasi, seperti udara kotor
akibat asap kendaraan dan lain sebagainya, sehingga kontaminasi bakteri biologis melalui
udara bisa saja terjadi di dalam ruangan. Tentu saja hal ini akibat dari buruknya pemrograman
sistem ventilasi sehingga udara yang masuk ke dalam ruangan berlebihan dan akan
mengganggu pernapasan.
Bahan Bangunan dan Penyelesaian Tingkat Emittan
Bahan bangunan merupakan salah satu penghasil polusi di dalam ruangan. Bahan
bangunan yang berasal dari bahan kimia berbahaya bisa meningkatakan emisi secara
signifikan meskipun bahan tersebut menunjang kenyamanan visual. Bahan bangunan yang
tidak sehat selama proses pembuatannya akan terus menghasilkan racun termasuk dioxin
(karsinogen paling ampuh), vinil klorida, etilen diklorida, dan PCB. Saat dibakar pun bahanbahan kimia tersebut akan melepaskan asam klorida dan dioxin yang lebih banyak lagi.

Senyawa organik volatil (VOC) pada dasarnya terdiri dari ribuan bahan kimia yang
berbeda, seperti formaldehida dan benzena, yang mudah menguap ke udara. Bahan-bahan ni
dapat menyebabkan pusing, iritasi tenggorokan, asma, dan dalam beberapa kasus bias sebagai
penyebab kanker, mengakibatkan kerusakan jangka panjang pada ginjal, jantung, hati dan
sistem saraf. Saat memilih produk-produk basah seperti cat, perekat san coating pastkan
bahwa bahan tersebut tidak mengandung VOC. Pemilhan bahan bangunan bersertifikat sangat
dianjurkan guna menjaga kesehatan. Berikut ini adalah beberapa pemilihan bahan bangunan
yang sehat:

hindari PVC (polyvinyl chloride, vinyl);

bahan bangunan yang rendah atau tidak ada VOC (senyawa organik yang mudah
menguap);

CA 01350-compliant;

pastikan tidak ada tambahan formaldehida;

pastikan tidak ada phthalates atau logam berat (timbal, merkuri, kadmium, organotins);

pastikan tidak ada HFRs (PBDE, BFR, dan retardants); dan

pastikan tidak ada PFC (peruorocarbons).


Material atau bahan bangunan yang sehat bisa diperoleh. Salah satu perusahaan yang

memberikan setifikat sehat dan hijau adalah Ecologo. Ecologo adalah sertifikat untuk standar
lingkungan. Selain Ecologo, ada juga CHPS, The GreenLabel Plus, Floor Score Scientic
Certication Systems, Air Quality Sciences certies for Green Guard.
Kesimpulan
Kualitas lingkungan dalam ruangan adalah komponen penting dari bangunan
berkelanjutan. Ventilasi, kenyamanan termal, kualitas udara, dan akses untuk pencahayaan
siang hari dan pandangan semua faktor penting yang memainkan peran signifikan dalam
menentukan kualitas lingkungan dalam ruangan.

Anda mungkin juga menyukai