Anda di halaman 1dari 49

Gelombang Laut

Defenisi, Bentuk, Sifat dan Karakteristik Gelombang


Deskripsi tentang sebuah gelombang hingga kini masih belum jelas dan akurat,
oleh karena permukaan laut merupakan suatu bidang yang kompleks dengan
pola yang selalu berubah dan tidak stabil (Garrison, 1993). Gelombang
merupakan fenomena alam penaikan dan penurunan air secara periodik dan
dapat dijumpai di semua tempat di seluruh dunia. Gross (1993) mendefenisikan
gelombang sebagai gangguan yang terjadi di permukaan air. Sedangkan
Sverdrup at al, (1946) mendefenisikan gelombang sebagai sesuatu yang terjadi
secara periodik terutama gelombang yang disebabkan oleh adanya peristiwa
pasang surut.
Massa air permukaan selalu dalam keadaan bergerak, gerakan ini terutama
ditimbulkan oleh kekuatan angin yang bertiup melintasi permukaan air dan
menghasilkan energi gelombang dan arus. Bentuk gelombang yang dihasilkan
cenderung tidak menentu dan tergantung pada beberapa sifat gelombang,
periode dan tinggi dimana gelombang dibentuk, gelombang jenis ini disebut
Sea. Gelombang yang terbentuk akan bergerak ke luar menjauhi pusat asal
gelombang dan merambat ke segala arah, serta melepaskan energinya ke pantai
dalam bentuk empasan gelombang. Rambatan gelombang ini dapat menempuh
jarak ribuan kilometer sebelum mencapai suatu pantai, jenis gelombang ini
disebut Swell.
Gelombang mempunyai ukuran yang bervariasi mulai dari riak dengan
ketinggian beberapa centimeter sampai pada gelombang badai yang dapat
mencapai ketinggian 30 m. Selain oleh angin, gelombang dapat juga ditimbulkan
oleh adanya gempa bumi, letusan gunung berapi, dan longsor bawah air yang
menimbulkan gelombang yang bersifat merusak (Tsunami) serta oleh daya tarik
bulan dan bumi yang menghasilkan gelombang tetap yang dikenal sebagai
gelombang pasang surut.
Sebuah gelombang tertdiri dari beberapa bagian antara lain:
a.

Puncak gelombang (Crest) adalah titik tertinggi dari sebuah gelombang.

b.
Lembah gelombang (Trough) adalah titik terendah gelombang, diantara
dua puncak gelombang.
c.
Panjang gelombang (Wave length) adalah jarak mendatar antara dua
puncak gelombang atau antara dua lembah gelombang.
d.
Tinggi gelombang (Wave height) adalah jarak tegak antara puncak dan
lembah gelombang.
e.
Priode gelombang (Wave period) adalah waktu yang diperlukan oleh dua
puncak gelombang yang berurutan untuk melalui satu titik.
Menurut Nontji (1987) antara panjang dan tinggi gelombang tidak ada satu
hubungan yang pasti akan tetapi gelombang mempunyai jarak antar dua puncak

gelombang yang makin jauh akan mempunyai kemungkinan mencapai


gelombang yang semakin tinggi. Pond and Pickard (1983) mengklasifikasikan
gelombang berdasarkan periodenya, seperti yang disajikan pada Tabel 1. berikut
ini.
Tabel 1. Klasifikasi gelombang berdasarkan periode
Periode
Panjang Gelombang
Jenis Gelombang
0 0,2 Detik
0,2 0,9 Detik
Beberapa centimeter
Mencapai 130 meter
Riak (Riplles)
Gelombang angin
0,9 -15 Detik
Beberapa ratus meter
Gelombang besar (Swell)
15 30 Detik
0,5 menit 1 jam
Ribuan meter
Ribuan kilometer
Long Swell
Gelombang dengan periode yang panjang (termasuk Tsunami)
5, 12, 25 jam
Beberapa kilometer
Pasang surut

Bhat (1978), Garisson (1993), dan Gross (1993) mengemukakan bahwa ada 4
bentuk besaran yang berkaitan dengan gelombang. Yakni :

a)
Amplitudo gelombang (A) adalah jarak antara puncak gelombang dengan
permukaan rata-rata air.
b)
Frekuensi gelombang ( f ) adalah sejumlah besar gelombang yang
melintasi suatu titik dalam suatu waktu tertentu (biasanya didefenisikan dalam
satuan detik).
c)
Kecepatan gelombang (C) adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam
satu satuan waktu tertentu.
d)
Kemiringan gelombang (H/L) adalah perbandingan antara tinggi gelombang
dengan panjang gelombang.
Faktor-faktor Pembentuk Gelombang dan Jenis-jenis Gelombang
Secara umum gelombang yang terjadi di laut dapat terbentuk dari beberapa
faktor pnyebab seperti : angin, pasang surut, badai laut, dan seiche.

1. Gelombang yang disebabkan oleh angin


Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan pembangkit utama
gelombang. Bentuk gelombang yang dihasilkan cenderung tidak menentu dan
bergantung pada beberapa sifat gelombang periode dan tinggi dimana
gelombang dibentuk. Gelombang seperti ini disebut Sea. Bentuk gelombang lain
yang disebabkan oleh angin adalah gelombang yang bergerak dengan jarak
yang sangat jauh sehingga semakin jauh meninggalkan daerah pembangkitnya
gelombang ini tidak lagi dipengaruhi oleh angin. Gelombang ini akan lebih
teratur dan jarak yang ditempuh selama pergerakannya dapat mencapai ribuan
mil. Jenis gelombang ini disebut Swell.
Tinggi gelombang rata-rata yang dihasilkan oleh angin merupakan fungsi dari
kecepatan angin, waktu dimana angin bertiup, dan jarak dimana angin bertiup
tanpa rintangan.Umumnya semakin kencang angin bertiup semakin besar
gelombang yang terbentuk dan pergerakan gelombang mempunyai kecepatan
yang tinggi sesuai dengan panjang gelombang yang besar. Gelombang yang
terbentuk dengan cara ini umumnya mempunyai puncak yang kurang curam jika
dibandingkan dengan tipe gelombang yang dibangkitkan dengan angin yang
berkecepan kecil atau lemah. Saat angin mulai bertiup, tinggi gelombang,
kecepatan, panjang gelombang seluruhnya cenderung berkembang dan
meningkat sesuai dengan meningkatnya waktu peniupan berlangsung
(Hutabarat dan Evans, 1984).
Jarak tanpa rintangan dimana angin bertiup merupakan fetch yang sangat
penting untuk digambarkan dengan membandingkan gelombang yang terbentuk
pada kolom air yang relatif lebih kecil seperti danau (di darat) dengan yang
terbentuk di lautan bebas, (Pond and Picard, 1978).
Gelombang yang terbentuk di danau dengan fetch yang relatif kecil dengan
hanya mempunyai beberapa centimeter sedangkan yang terbentuk di laut bebas

dimana dengan fetch yang lebih sering mempunyai panjang gelombang sampai
ratusan meter. Kompleksnya gelombang-gelombang ini sangat sulit untuk
dijelaskan tanpa membuat pengukuran-pengukuran yang lebih akurat dan
kurang berguna bagi nelayan atau pelaut. Sebagai gantinya mereka membuat
suatu cara yang lebih sederhana untuk mengetahui gelombang yaitu dengan
menggunakan suatu daftar skala gelombang yang dikenal dengan Skala
Beaufort untuk memberikan keterangan tentang kondisi gelombang yang terjadi
di laut dalam hubungannya dengan kecepatan angin yang sementara berhembus
(Hutabarat dan Evans, 1984).
2. Gelombang yang disebabkan oleh pasang surut
Gelombang pasang surut yang terjadi di suatu perairan yang diamati adalah
merupakan penjumlahan dari komponen-komponen pasang yang disebabkan
oleh gravitasi bulan, matahari, dan benda-benda angkasa lainnya yang
mempunyai periode sendiri. Tipe pasang berbeda-beda dan sangat tergantung
dari tempat dimana pasang itu terjadi (Cappenberg, 1992).
Tipe pasang surut yang terjadi di Indonesia terbagi atas dua bagian yaitu tipe
diurnal dimana terjadi satu kali pasang dan satu kali surut setiap hari misalnya
yang terjadi di Kalimantan dan Jawa Barat. Tipe pasang surut yang kedua yaitu
semi diurnal, dimana pada jenis yang kedua ini terjadi dua kali pasang dan dua
kali surut dalam satu hari, misalnya yang terjadi di wilayah Indonesia Timur
(Ceppenberg,1992).
Pasang surut atau pasang naik mempunyai bentuk yang sangat kompleks sebab
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti hubungan pergerakan bulan dengan
katulistiwa bumi, pergantian tempat antara bulan dan matahari dalam
kedudukannya terhadap bumi, distribusi air yang tidak merata pada permukaan
bumi dan ketidak teraturan konfigurasi kolom samudera.
3. Gelombang yang disebabkan oleh badai atau puting beliung
Bentuk gelombang yang dihasilkan oleh badai yang terjadi di laut merupakan
hasil dari cuaca yang tiba-tiba berubah menjadi buruk terhadap kondisi perairan.
Kecepatan gelombang tinggi dengan puncak gelombang dapat mencapai 7 10
meter. Bentuk gelombang ini dapat menghancurkan pantai dengan vegetasinya
maupun wilayah pantai secara keseluruhan (Pond and Picard, 1978).
4. Gelombang yang disebabkan oleh tsunami
Gelombang tsunami merupakan bentuk gelombang yang dibangkitkan dari
dalam laut yang disebabkan oleh adanya aktivitas vulkanis seperti letusan
gunung api bawah laut, maupun adanya peristiwa patahan atau pergeseran
lempengan samudera (aktivitas tektonik). Panjang gelombang tipe ini dapat
mencapai 160 Km dengan kecepatan 600-700 Km/jam. Pada laut terbuka dapat
mencapai 10-12 meter dan saat menjelang atau mendekati pantai tingginya
dapat bertambah bahkan dapat mencapai 20 meter serta dapat menghancurkan
wilayah pantai dan membahayakan kehidupan manusia, seperti yang terjadi di

Kupang tahun 1993 dan di Biak tahun 1995 yang menewaskan banyak orang
serta menghancurkan ekosistem laut (Dahuri,1996)
5. Gelombang yang disebabkan oleh seiche
Gelombang seiche merupakan standing wave yang sering juga disebut sebagai
gelombang diam atau lebih dikenal dengan jenis gelombang stasioner.
Gelombang ini merupakan standing wave dari periode yang relatif panjang dan
umumnya dapat terjadi di kanal, danau dan sepanjang pantai laut terbuka.
Seiche merupakan hasil perubahan secara mendadak atau seri periode yang
berlangsung secara berkala dalam tekanan atmosfir dan kecepatan angin (Pond
and Picard, 1978).
Bhatt, (1978) mengemukakan bahwa ada 4 jenis gelombang, antara lain :
a. Gelombang Katastrofik
Gelombang ini adalah gelombang laut yang besar dan muncul secara tiba-tiba
yang disebabkan oleh aktivitas gempa bumi, gunung api, dan sebagainya.
Gelombang katastrofik ini di namakan berdasarkan akibat yang di timbulkannya
yaitu mampu menghancurkan apa saja yang di temui. Gelombang ini juga sering
disebut sebagai gelombang laut Seismik atau Tsunami.
b. Gelombang Badai (strom Wave)
Gelombang ini adalah gelombang pasang laut tinggi yang ditimbulkan dari
adanya hembusan angin kencang atau badai. Sering juga disebut sebagai Strom
Suger. Gelombang badai ini dapat menyebabkan kerusakan yang besar untuk
daerah pesisir.
c. Gelombang Internal (Internal Wave)
Gelombang ini adalah gelombang yang terbentuk pada perbatasan antara 2
lapisan air yang berbeda densitas. Gelombang internal ini dapat ditemukan di
bawah permukaan laut. Walaupun gelombang ini serupa dengan gelombang
permukaan laut yang dibangkitkan oleh angin, namun keduanya mempunyai
perbedaan dalam beberapa hal. Sebagai contoh, gelombang internal bergerak
sangat lambat dan tidak dapat terdeteksi dengan mata, dan umumnya terjadi
hanya dimana adanya variasi densitas. Gelombang ini mempunyai tinggi lebih
besar dari pada gelombang permukaan.
d. Gelombang Stasioner Standing Wave
Gelombang ini adalah bentuk gelombang laut yang di cirikan dengan tidak
adanya gerakan gelombang yang merambat, yaitu permukaan air hanya
bergerak naik turun saja. Umumnya ditemukan diperairan yang tertutup,
misalnya pada danau, teluk atau kanal. Gelombang ini sering disebut juga
gelombang diam atau seiche. Gelombang ini dihasilkan oleh badai yang
digabungkan dengan kondisi atmosfir yang drastis. Gelombang stasioner dapat
menghancurkan masa hidup suatu organisme dan dapat pula menyebabkan
kerusakan daratan.

Pergerakan Gelombang
Berdasarkan kedalamannya, gelombang yang bergerak mendekati pantai dapat
dibagi menjadi 2 bagian yaitu gelombang laut dalam dan gelombang permukaan.
Gelombang laut dalam merupakan gelombang yang dibentuk dan dibangun dari
bawah kepermukaan. Sedangkan gelombang permukaan merupakan gelombang
yang terjadi antara batas dua media seperti batas air dan udara (Ippen, 1996
dan McLellan, 1975 dalam Tarigan, 1987).
Gelombang permukaan terjadi karena adanya pengaruh angin. Peristiwa ini
merupakan peristiwa pemindahan energi angin menjadi energi gelombang di
permukaan laut dan gelombang ini sendiri akan meneruskan energinya ke
molekul air. Gelombang akan menimbulkan riak dipermukaan air dan akhirnya
dapat berubah menjadi gelombang yang besar. Gelombang yang bergerak dari
zona laut lepas hingga tiba di zona dekat pantai (nearshore beach) akan
melewati beberapa zona gelombang yaitu : zona laut dalam (deep water zone),
zona refraksi (refraction zone), zona pecah gelombang (surf zone), dan zona
pangadukan gelombang (swash zone) (Dyer,1978). Uraian rinci dari pernyataan
tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut :
Gelombang mula-mula terbentuk di daerah pembangkit (generated area)
selanjutnya gelombang-gelombang tersebut akan bergerak pada zona laut dalam
dengan panjang dan periode yang relatif pendek. Setelah masuk ke badan
parairan dangkal, gelombang akan mengalami refraksi (pembelokan arah) akibat
topografi dasar laut yang menanjak sehingga sebagian kecepatan gelombang
menjadi berkurang periodenya semakin lama dan tingginya semakin bertambah,
gelombang kemudian akan pecah pada zona surf dengan melepaskan sejumlah
energinya dan naik kepantai (swash) dan setelah beberapa waktu kemudian
gelombang akan kembali turun (backswash) yang kecepatnnya bergantung pada
kemiringan pantai atau slope. Pantai dengan slope yang tinggi akan lebih cepat
memantulkan gelombang, sedangkan pantai dengan slope yang kecil
pemantulan gelombangnya relatif lambat. Kennet (1982) membagi zona
gelombang atas tiga bagian, yaitu zona pecah gelombang (breaker zone), zona
surf (surf zone), dan zona swash (swash zone).
Pada zona surf, terjadi angkutan sedimen karena arus sepanjang pantai terjadi
dengan baik. Pada kedalaman dimana gelombang tidak menyelesaikan
orbitalnya, gelombang akan semakin tinggi dan curam, dan akibatnya mulai
pecah (Kennet, 1982). Sebuah gelombang akan pecah bila perbandingan antara
kedalaman perairan dan tinggi gelombang adalah 1,28 (Yuwono, 1986) atau bila
perbandingan antara tinggi gelombang dan panjang gelombang melampaui 1 : 7
(Gross, 1993).
Saat pecah gelombang akan mengalami perubahan bentuk. Dyer, 1978
membedakannya kedalam tiga bentuk empasan (tipe breaker), sementara Galvin
(1966) mengklasifikasikan tipe empasan gelombang yaitu : tipe plunging,
spilling, surging, dan collapsing

1.
Plunging, terjadi karena seluruh puncak gelombang melewati kecepatan
gelombang, tipe empasan ini berbentuk cembung kebelakang dan cekung kearah
depan. Gelombang ini sering timbul dari empasan pada periode yang lama dari
suatu gelombang yang besar, dan biasanya terjadi pada dasar pantai yang
hampir lebih miring di bandingkan pada tipe Spilling. Walaupun sangat menarik,
namun umumnya gelombang ini tidak terjadi lama dan juga tidak baik untuk
berselancar. Bahkan tipe empasan ini mampu menimbulkan kehancuran yang
cukup hebat.
2.
Spilling, terjadi dimana gelombang sudah pecah sebelum tiba di depan
pantai Gelombang ini lebih sering terjadi, dimana kemiringan dasarnya lebih
kecil sekali, oleh karena itu reaksinya lebih lambat, sangat lama dan biasanya
digunakan untuk berselancar.
3.
Surging, adalah tipe empasan dimana gelombang pecah tepat di tepi
pantai. Tipe empasan ini sangat mempengaruhi lebarnya zona surf suatu
perairan karena jenis gelombang yang pecah tepat di tepi pantai akan
mengakibatkan semakin sempitnya zona surf. Gelombangnya lebih lemah saat
mencapai pantai dengan dasar yang lebih curam dan kemudian gelombang akan
pecah tepat pada tepi pantai (Gross, 1993).
4.
Collapsing, merupakan gelombang yang pecah setengah dari biasanya.
Saat pecah gelombang tersebut tidak naik kedarat, terdapat buih dan terjadi
pada pantai yang sangat curam (Galvin, 1968).

Apabila memperhatikan gelombang dilaut akan mendapat suatu kesan seolaholah gelombang tersebut bergerak secara horizontal dari suatu tempat ke
tempat lain. Tetapi kenyataanya tidaklah demikian karena suatu gelombang akan
membentuk gerakan maju melintasi permukaan air. Disana hanya terjadi
gerakan kecil kearah depan dari massa air itu sendiri. Hal ini akan semakin
mudah dipahami apabila meletakan sepotong gabus diantara gelombanggelombang dilaut. Potongan gabus akan tampak timbul tenggelam sesuai
dengan gerakan berturut-turut, dari puncak dan lembah gelombang yang lebih
atau kurang tinggi pada tempat yang sama.
Gerakan partikel ini dalam gelombang sama dengan gerakan potongan gabus
walaupun dari pengamatan yang lebih teliti menunjukan bahwa ternyata gerakan
ini lebih kompleks dari hanya sekedar gerakan naik turun. Gerakan ini adalah
gerakan yang membentuk sebuah lingkaran bulat dimana gabus dan partikelpartikel yang lain diangkut keatas dan membentuk setengah lingkaran dan
gerakan ini akan terus berlanjut sampai pada tempat yang tinggi yang
merupakan puncak gelombang. Benda-benda ini kemudian dibawa dan
membentuk lingkaran penuh melewati tempat paling bawah yaitu lembah
gelombang (Pond and Picard, 1978). Semua fenomena yang di alami gelombang
pada hakekatnya berhubungan erat dengan topografi dasar laut (sea bottom
topography).

Energi Gelombang
Daerah pantai termasuk daerah dan lingkungan yang berada didekat pantainya
sangat ditentukan dan didominasi oleh faktor-faktor gelombang. Gelombang
yang terjadi dilaut dalam pada umumnya tidak berpengaruh pada dasar laut dan
sedimen yang terdapat didalamnya. Sebaliknya gelombang yang terdapat di
dekat pantai terutama di daerah pecahan ombak ( surf zone ) memiliki energi
yang besar dan sangat berperan dalam pembentukan morfologi pantai seperti
menyeret sedimen (sedimen berukuran pasir dan kerikil) yang berada di dasar
laut diangkut dan ditumpahkan dalam bentuk gosong pasir (sand bard)
Dahury,1996

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut


Gelombang Laut: Potensi Energi Samudera
Gelombang.Laut
Gelombang laut merupakan salah satu bentuk energi yang bisa dimanfaatkan
dengan mengetahui tinggi gelombang, panjang gelombang, dan periode
waktunya.
Ada 3 cara untuk menangkap energi gelombang, yaitu :

Pelampung: listrik dibangkitkan dari gerakan vertikal dan rotasional pelambung


Kolom air yang berosilasi (Oscillating Water Column): listrik dibangkitkan dari
naik turunnya air akibat gelombang dalam sebuah pipa silindris yang berlubang.
Naik turunnya kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara di
lubang bagian atas pipa dan menggerakkan turbin. .
Wave Surge. Peralatan ini biasa juga disebut sebagai tapered channel atau kanal
meruncing atau sistem tapchan, dipasang pada sebuah struktur kanal yang
dibangun di pantai untuk mengkonsentrasikan gelombang, membawanya ke
dalam kolam penampung yang ditinggikan. Air yang mengalir keluar dari kolam
penampung ini yang digunakan untuk membangkitkan listrik dengan
menggunakan teknologi standar hydropower.
Energi ini dapat dikonversi ke listrik lewat 2 kategori yaitu off-shore (lepas
pantai) and on-shore (pantai). Kategori lepas pantai (off-shore) dirancang pada
kedalaman sekitar 40 meter dengan menggunakan mekanisme kumparan seperti
Salter Duck yang diciptakan Stephen Salter (Scotish) yang memanfaatkan
pergerakan gelombang untuk memompa energi. Sistem ini memanfaatkan
gerakan relatif antara bagian/pembungkus luar (external hull) dan bandul

didalamnya (internal pendulum) untuk diubah menjadi listrik. Peralatan yang


digunakan yaitu pipa penyambung ke pengapung di permukaan yang mengikuti
gerakan gelombang. Naik turunnya pengapung berpengaruh pada pipa
penghubung selanjutnya menggerakan rotasi turbin bawah laut.

Di Amerika Serikat, telah ada perusahan yang mengembangkan untaian buoy


pelampung plastik yang mendukung penghasil listrik ini. Setiap Buoy pelampung
bisa menghasilkan 20 kW listrik dan saat ini telah dikembangkan untuk mengisi
ulang energi (recharge) bagi robot selam angkatan laut AS dan digunakan bagi
komunitas kecil. Cara lain untuk menangkap energi gelombang lepas pantai
adalah dengan membangun tempat khusus seperti sistem tabung Matsuda,
metodenya adalah memanfaatkan gerak gelombang yang masuk di dalam ruang
bawah dalam pelampung dan sehingga timbul gerakan perpindahan udara ke
bagian atas pelampung. Gerakan perpindahan udara ini menggerakkan turbin.
Pusat Teknologi Kelautan Jepang telah mengembangkan prototype jenis ini yang
disebut Mighty Whale berupa peralatan penangkap gelombang yang di
tempatkan di dasar laut (anchored) dan di** SENSOR ** dari pantai untuk
kebutuhan listrik di pulau-pulau kecil.

Sistem on-shore mengkonversi gelombang pantai untuk menghasilkan energi


listrik lewat 3 sistem: channel systems, float systems dan oscillating water
column systems. Prinsipnya energi mekanik yang tercipta dari sistem-sistem ini
secara langsung mengaktifkan generator dengan mentransfer gelombang pada
fluida, air atau udara penggerak yang kemudian mengaktifkan turbin generator.
Pada channel systems gelombang disalurkan lewat suatu saluran kedalam
bangunan penjebak seperti kolam buatan (lagoon).

Ketika gelombang muncul, gravitasi akan memaksa air melalui turbin guna
membangkitkan energi listrik. Pada float systems yang mengatur pompa hydrolic
berbentuk untaian rakit-rakit dihubungkan dengan engsel-engsel (Cockerell)
bergerak naik turun mengikuti gelombang. Gerakan relatif menggerakkan pompa
hidrolik yang berada di antara dua rakit. Tabung tegak Kayser juga dapat
digunakan dengan pelampung yang bergerak naik turun didalamnya karena
adanya tekanan air. Gerakan antara pelampung dan tabung menimbulkan
tekanan hidrolik yang diubah menjadi energi listrik. Oscillating water column
systems menggunakan gelombang untuk menekan udara diantara kontainer.
Ketika gelombang masuk ke dalam kolom kontainer berakibat kolom air
terangkat dan jatuh lagi sehingga terjadi perubahan tekanan udara. Sirkulasi
yang terjadi mengaktifkan turbin sebagai hasil perbedaan tekanan yang ada.
Beberapa sistem ini berfungsi juga sebagai tempat pemecah gelombang
breakwater seperti di pantai Limpit, Scotlandia dengan energi listrik yang
dihasilkan sebesar 500 kW. Ada empat teknologi energi gelombang yaitu sistem
rakit Cockerell, tabung tegak Kayser, pelampung Salter, dan tabung Masuda.

Sistem rakit Cockerell berbentuk untaian rakit-rakit yang saling dihubungkan


dengan engsel-engsel dan sistem ini bergerak naik turun mengikuti gelombang
laut. Gerakan relatif rakit-rakit menggerakkan pompa hidrolik yang berada di
antara dua rakit. Sistem tabung tegak Kayser menggunakan pelampung yang
bergerak naik turun dalam tabung karena adanya tekanan air. Gerakan relatif
antara pelampung dan tabung menimbulkan tekanan hidrolik yang dapat diubah
menjadi energi listrik. Sistem Pelampung Salter memanfaatkan gerakan relatif
antara bagian /pembungkus luar (external hull) dan bandul didalamnya (internal
pendulum) untuk diubah menjadi energi listrik. Pada sistem tabung Masuda
metodenya adalah memanfaatkan gerak gelombang laut masuk ke dalam ruang
bawah dalam pelampung dan menimbulkan gerakan perpindahan udara di
bagian ruangan atas dalam pelampung. Gerakan perpindahan udara ini dapat
menggerakkan turbin udara.Lokasi potensial untuk membangun sistem energi
gelombang adalah di laut lepas, daerah lintang sedang dan di perairan pantai.
Energi gelombang bisa dikembangkan di Indonesia di laut selatan Pulau Jawa dan
Pulau Sumatera.

Cara kerja pembangkit listrik baru ini sangat sederhana. Sebuah tabung beton
dipasang pada suatu ketinggian tertentu di pantai dan ujungnya dipasang
dibawah permukaan air laut. Tiap kali ada ombak yang datang ke pantai, air di
dalam tabung beton itu akan mendorong udara yang terdapat di bagian tabung
yang terletak di darat. Pada saat ombak surut, terjadi gerakan udara yang
sebaliknya dalam tabung tadi. Gerakan udara yang bolak-balik inilah yang
dimanfaatkan untuk memutar turbin yang dihubungkan dengan sebuah
pembangkit listrik. Sebuah alat khusus dipasang pada turbin itu supaya turbin
hanya berputar satu arah, walaupun arah arus udara dalam tabung beton itu
silih berganti.

Kolom Air Bergerak kesana kemari ( Owc): Kolom Air yang bergerak kesana
kemari dan diteliti yang dikembangkan dari semua alat garis pantai. Kolom Air
bergerak kesana kemari menggunakan suatu struktur yang secara parsial
menyelam untuk memanfaatkan tenaga potensial dan kinetik meliputi suatu
gelombang samudra. Untuk membangun OWC yang diperlukan adalah suatu
perhatian utama sebab keseluruhan lokasi harus kering. Suatu dinding
penghalang pada umumnya dibangun pada atas/sisi samudra area konstruksi.
Walaupun alat ini adalah lebih mudah untuk mengakses dibanding generator
lepas pantai ongkos bangunan suatu dinding penghalang adalah penting. Bagian
yang atas struktur adalah berongga dengan suatu pelabuhan pada bagian

belakang turbine/generator baik ( gambar 1). Dinding Medan meluas ke dalam


air dan perlu untuk secara penuh menyelam terus menerus. Dalam kaitan
dengan keperluan ini fluktuasi yang pasang surut harus dibandingkan secara
relatif kecil kepada ukuran struktur [itu].

Asumsikan garis yang merah membujuk untuk terus gambar 1 adalah


permukaan air diwakili. Jika ini adalah kasus, ketika gelombang yang
datang/berikutnya menyalurkan ke dalam struktur, sebagian dari airflow akan
lepas kebalikan arah gelombang sebab akan tidak ada segel memaksa
angkasa sampai pelabuhan pada atas dinding belakang struktur . Seperti itu,
fluktuasi yang pasang surut harus tidak menetes jatuh di bawah tepi alas dinding
medan dalam rangka memelihara parameter operasional. Ketika gelombang
mendekati, itu menyebabkan udara untuk memaksa supaya ruang/daerah dan ke
luar dari pelabuhan, dekat dinding belakang. Ketika gelombang mundur arah
kebalikan, udara ditarik dari pelabuhan pada dinding belakang sampai turbin dan
ke luar dekat pintu masuk dinding medan. Turbin baik dengan sendirinya adalah
terobosan yang utama di dalam implementasi OWC , pemanfaatan dua cara
perputaran generator searah. Walaupun OWC mempunyai potensi maha besar
ketika diterapkan dengan energi samudra mempunyai beberapa kelemahan.
Awal ongkos dinding penghalang dan lampiran adalah sangat tinggi sebab
kebanyakan penempatan adalah jalan masuk ke alat berat. Pada umumnya
pantai lokasi sukar untuk diperoleh, tergantung pada penetapan wilayah.
Lagipula lokasi karang ini adalah pantas untuk penempatan berbagai jenis hidup
samudra dan kadang-kadang yang dilindungi di depan hukum. Seperti tersebut
sebelumnya, masalah utama dengan OWC sedang memanfaatkan bi-directional
arus udara itu menyajikan. Penggunaan suatu Mekanik Turbin menggabungkan
dengan suatu generator induksi adalah bentuk wujud khas dari suatu OWC.
Keuntungan pemanfaatan energi gelombang ini adalah:
Energi ini bebas, tidak perlu bahan bakar, tidak ada limbah/polusi
Sumber energi yang dapat diperbaharui
Dapat menghasilkan banyak energi
Biaya tidak mahal
Sedangkan kelemahannya adalah:

Sangat tergantung dengan karakteristik gelombang, kadang-kadang bisa


menghasilkan energi yang besar, kadang-kadang tidak ada.

Perlu satu lokasi yang tepat dimana gelombangnya konsisten besar.


Alatnya harus kokoh sehingga tahan terhadap kondisi cuaca yang jelek
Turbin baik :
Salah satu permasalahan yang paling besar yang menyertakan generasi tenaga
gelombang adalah fakta keadaan laut yang sederhana adalah suatu unsur yang
sangat bersifat menghancurkan, terutama ketika dalam hubungan dengan
bagian mekanis untuk menentukan jangka waktu. Ini telah dipecahkan di dalam
disain OWC dengan penggunaan udara dipaksa sebagai ganti seawater untuk
memutar generator. Masalah yang berikutnya ditemui yaitu usaha untuk
menggunakan kedua arus udara yang disajikan oleh OWC. Turbin baik telah
dirancang oleh Alan Well pada tahun 1980. Pumpun primernya adalah untuk
kembangkan suatu turbin yang bisa menerima dua jalan/cara searah yang
mengalir hanya memutar satu arah, dengan mengabaikan arah air atau airflow.
Seperti ditunjukkan gambar 2-b, perancangan mata pisau diri mereka adalah
inovasi turbin baik.
Mata pisau adalah serupa untuk suatu kerjang udara kalau tidak mereka adalah
simetris tentang poros yang horisontal, yang secara khas kerjang udara adalah
berbentuk lonjong dalam keadaan dan tidak simetris. Suatu kerjang udara hanya
menggunakan dan mengangkat kekuatan menyajikan, sedang turbin baik
menggunakan itu untuk mengangkat dan kakas seret untuk memperoleh suatu
yang self-rectifing yang searah perputaran generator. Ketika angkasa pindah ke
hal positif atau hal negatif yang arah mata pisau berputar ke arah yang sama
( gambar 2-a).

Kelemahan pada jenis ini adalah kerugian aerodinamika yang terjadi.


Kebanyakan turbin beroperasi pada 85% dan di atas untuk efisiensi tetapi turbin
baik hanya beroperasi pada 80% efisiensi . Lagipula ketika ukuran ombak adalah
yang terlalu kecil turbin benar-benar melepaskan tenaga generator untuk tinggal
pada beroperasi kecepatan. Selama kondisi-kondisi badai ketika angkasa
percepatan menjadi ekstrim dan pergolakan kembangkan di sekitar mata pisau
dan efisiensi secara dramatis berkurang. Pada intinya beroperasi toleransi untuk
kondisi-kondisi gelombang adalah sangat sempit.

TAPCHAN:
TAPCHAN adalah suatu singkatan untuk saluran yang diruncingkan dan telah
dirancang dan diterapkan oleh peneliti orang Norwegia pada tahun 1985 . Lokasi
yang menghadap samudra dan dikelilingi oleh dinding beton tinggi adalah suatu
bentuk setengah bola pada sisi masing-masing ( gambar 3 ). Air masuk kepada

struktur adalah suatu nilai/kelas sedikit [sebagai/ketika] didekati dari pantai


dengan suatu reservoir pada sisi yang jauh. Saluran yang sangat lebar/luas
terdekat ke laut dan meruncingkan bagi suatu lebar lebih kecil ketika mendekati
reservoir.

Ketika reservoir mengisi air yang mendesak ke arah saluran reservoir, yaitu
suatu turbin yang memondokkan. Turbin Pemintalan menghasilkan listrik, yang
mana adalah sangat serupa dengan suatu pembangkit tenaga listrik listrik
tenaga air. Susunan ini memerlukan yang sempurna rata-rata tenaga getaran
dalam rangka mempunyai cukup kekuatan untuk mendorong kebanyakan dari air
ke dalam reservoir. Lagipula perubahan yang pasang surut dapat tidak ada lagi
1m dari tinggi ke air surut untuk memastikan bahwa korset reservoir itu penuh.

Potensi Daya
Untuk memprediksi daya yang dapat dibangkitkan di pantai dilakukan dengan
memanfaatkan data angin. Angin yang bertiup dipermukaan laut merupakan
faktor utama penyebab timbulnya gelombang laut. Angin yang berhembus di
atas permukaan air akan memindahkan energinya ke air. Semakin lama dan
semakin kuat angin berhembus, semakin besar gelombang yang terbentuk.
Menurut teori Sverdrup, Munk dan Bretchneider (SMB) kecepatan angin minimum
yang dapat membangkitkan gelombang adalah sekitar 10 knot atau setara
dengan 5 m/det. Untuk mengkonversi tinggi dan perioda gelombang digunakan
persamaan gelombang untuk perairan dangkal (CERC,1984). Persamaan yang
digunakan adalah:

rumus:

Dimana:
F = panjang fetch
UA = faktor stress angin
G = percepatan gravitasi
Sedangkan Daya yang dapat dibangkitkan dari energi gelombang dihitung
dengan menggunakan persamaan daya gelombang, yaitu:

P = 0.55 H2S Tz kW/m (3)

dimana P adalah daya (kW/m panjang gelombang), H adalah tinggi gelombang


(m), S adalah perioda (detik), dan Tz adalah zero crossing period.

Kesimpulan:
Di dalam alat keduanya kita harus mengevaluasi masing-masing pada jasa
sendiri dan pada penempatan dari implementasi yang diinginkan. Kedua-duanya
alat ini mempunyai suatu potensi besar, hanyalah sebab ketiadaan minat di
dalam energi dapat diperbaharui aplikasi dari teknologi baru belum terjadi.
Dengan lebih riset dan membiayai kedua-duanya dari alat ini bisa mempunyai
suatu banyak area aplikasi lebih luas.

Sumber :

http://www.google.co.id

Share this:

MAKALAH TENTANG ENERGI


Diposkan oleh saryulis S.Pd Label : Kumpulan Makalah 2 comments

A. Pengertian Energi

Apa yang kamu rasakan setelah bermain sepeda? Jawabannya adalah mengapa
demikian? Kamu merasa lelah karna energi yang kamu miliki telah digunakan
untuk mengaih sepeda. Darimana energi yang kamu miliki? Energi yang kamu
gunakan untuk mendayung sepeda diperoleh dari energi kimia yang dikandung
oleh bahan makanan yang kamu makan.

Mengapa kompor minyak perlu diisi setelah digunakan beberapa lama?


Apakah kompor itu dapat digunakan terus menerus tanpa minyak? Jawabannya
tidak, karna lama kelamaan minyak tanah(bahan bakar yang mengandung
energi kimia) akan habis terbakar.

Dari dua contoh diatas maka benda yang memiliki energi dapat melakukan kerja
atau kemampuan benda untuk melakukan usaha. Dalam satuan SI energi
dinyatakan dalam satuan Joule(J). Selain dalam SI, satuan energi juga
dinyatakan dalam kalori (Kal). James Prescott Joule menunjukkan bahwa terdapat
hubungan antara kalor dan joule, yaitu 1 kalori = 4,2 joule (4,18 joule)

B. Bentuk-Bentuk Energi

Salah satu bentuk bentuk energi yang terdapat dalam bahan makanan dan
minyak tanah yaitu kimia. Selain minyak tanah, bahan bakar lain seperti kayu,
arang, batu bara, bensin, gas alam juga mengandung energi kimia.

1.

Energi Panas (kalor)

benda. Jika suhu benda semakin tinggi gerakan partikel semakin cepat, sehingga
energi panas semakin besar. Jadi, energi panas adalah energi yang dihasilkan
oleh gerakan partikel penyusun.

2.

Energi Listrik

Energi listrik adalah energi yang dihasilkan oleh arus listrik. Misalnya baterai, aki
generator. Energi lidtrik dapat diubah menjadi bentuk energi lain. Antara lain
kipas angin mengubah energi listrik menjadi energi gerak(kinetik), strika listrik
mengubah energi listrik menjadi kalor(Panas) dan TV mengubah energi listrik
menjadi energi bunyi dan cahaya.

besar energi listrik ditentukan oleh tegangan arus dan waktu

Jika kita memegang bola lampu listrik yang telah menyala beberapa saat, bola
lampu itu terasa panas. Hal itu disebabkan selain sebahagian besar energi listrik
diubah menjadi energi cahaya, ternyata sebahagian lagi diubah menjadi energi
panas. Untuk menghitung energi yang dikeluarkan suber tegangan dapat
digunakan konsep beda potensial yaitu, dengan persamaan berikut ini.

Keterangan :

beda potensial

W =

energi yang dikeluarkan suber tegangan

besarnya nmuatan listrik yang mengalir

Persamaan tersebut dapat ditulis:

Maka

sehingga persamaan

ingat

. menjadi

Keterangan :

W = energi listrik. dalam joule


V = beda potensia, dalam volt
I = kuat arus, dalam ampere
t = waktu dalam second

Jadi besarnya energi listrik yang dikeluarkan adalah

1. sebanding dengan beda potensial atau tega ngannya


2. sebanding dengan kuat arus mengalir pada rangkaian, dan
3. sebanding dengan waktu yang digunakan

Karna ,persamaan di atas dapat tulis menjadi berikut ini

atau

joule

Jika energi berubah menjadi kalor maka persamaan di tulis menjadi berikut ini

kalor
Angka 0,24 merupakan nilai kesetaraan energi listrik dengan energi kalor, yaitu

1 joule = kalori = 0,24 kalori

atau sebaliknya 1 kalori = joule


= 4,2

joule

Contoh soal :
Sebuah alat pemanas listrik di pasang pada sumber tegangan 200 volt
mengalir arus 250 mA. Jika alat itu di gunakan selama 10 menit, hitunglah
besarnya energi listrik yang telah di keluarkan alat tersebut dan hitung pula
besarnya kalor yang di berikan alat tersebut!.

Penyelesaian :
Dik : volt
I = 250 Ma = 0,25 A
t = 10 menit = 10 sekon = 600 sekon

Dit: W=..?

Jawab:W = V . I .t
= 200 V x 0,25A x 600 s
W = 30.000 J

Besarnya kalor yang di berikan

W = 0,24 x V x I x t
= 0,24 x 30,000
= 7.200 kalori
= 7,2kkal

daya listrik

pada pembahasan sebelumnya kita telah mengetahui bahwa setiap mengalirkan


arus listrik sumber tegangan mengeluarkan energi listrik sebesar W = V.

Keterangan:
P
W
t

= daya listrik ,dalam satuan watt


= energi listrik ,dalam satuan joule
= waktu, dalam satuan sekon

satuan daya =

watt (W)

jadi

1 watt =

karena W =V . I . t maka

P =

, sehingga

P=V.I

Keterangan :
P

= Daya listrik, dalam satuan watt (W)

= Benda potensial, dalam satuan volt (V)

= Kuat arus, dalam satuan ampere (A)

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya gaya listrik di


tentukan oleh besarnya kuat arus dan beda potensial yang digunakan. Karna
V maka persamaan daya dapat di tulis menjadi berikut ini.
P watt

Tentunya kita sering melihat alat alat listrik, misalnya lampu pijar bertuliskan
220 V/50 W dan setrika listrik bertuliskan 200 V/300 W. artinya, lampu itu akan
menyala dengan baik pada tegangan 220 V dan daya listrik yang digunakan 50
W atau lampu itu setiap sekon menggunakan energi listrik sebesar 50 joule.
Begitu pula.setrika akan berfungsi dengan baik pada tegangan 200 V dan daya
listrik yang digunakan 300 W atau setrika itu setiap satu sekon menggunakan
energi listrik 300 joule.

Contoh soal :

Sebuah setrika listrik tertulis 200 V/300 W.


Jika setrika itu dipasang pada tegangan yang tepat, hitunglah !

a.
b.

Kuat arus yang mengalir pada setrika listrik,


Besarnya penghambat elemen pemanas setrika itu, dan

c.
Besarnya energi listrik yang terpakai, jika setrika digunakan selama 10
menit !
Penyelesaian :

Diketahui :

Ditanyakan :

= 200 V

= 300 W

a. I

= ...?

b. R

= ...?

C. W

=...?

( Untuk I = 10 menit )

Jawab :
a.

= V.I

300 W

= 200 V X I

= 1,5 A

b.
R

= I2 . R

=
=
= 133

c.
t.

Untuk encari energi, t ditanyakan dalam satuan SI


= 10 menit = 10 x 60 s = 600 s

W = P. T
= 300 x 600

= 180. 000 joule

Alat Alat pengubah energi listrik

1.

Alat pemanasan

Pada awal bab ini sudah ditunjukkan beberapa alat pengubah energi listrik.
Contohnya pemanasan yang digunakan dalam rumah-rumah, antara lain setrika
listrik, kabel listrik, alat penyolder, dan kompor listrik. Dalam industri, panas
yang dihasilkan listrik dapat dimanfaatkan untuk pengelasan dala peleburan
baja.

2.

Lampu pijar dan lampu tabung

Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya dapat ditunjukkan pada lampu
pijar. Lampu pijar listrik terdiri atas kawat wolfram kecil yang digulung menjadi
spiral. Kawat spiral itu disebut filamen lampu.Titik lebur wolfram mencapai 3.
4000C.

Selain lampu pijar, sekarang telah ditemukan lampu jenis lain yang disebut
lampu tabung ( lampu TL). Lampu TL terdiri atas sebuah tabung yang hampir
hampa diberi gas neon atau uap raksa.

d.

Kesehatan dalampenggunaan listrik

Manfaat energi listrik listrik sangat banyak. Akan tetapi pada keadaan tertentu
energi listrik dapat bebahaya oleh karena itu kita sangat berhati-hati dalam
menggunakan energi listrik .
Beberapa petunjuk pemakaian listrik yang benar dan aman antara lain
sebagai berikaut:
1.
menggunakan tespen terlebih dahulu untuk mengetahui ada atau tidaknya
arus listrik pada pengantar.
2.
Jika kabel berarus, tidak sekali-kali menyentuh kedua kabel yang terbuka
secara bersamaan.
3.
Selalu menggunakan alas kaki dari bahan isolator saat melakukan
perbaikan pada jaringan berarus
4.

Mematikan listrik sebelum melakukan perbaikan peralatan listrik.

5.

Menggantikan kabel-kabel yang telah rusak atau terkelupas isolatornya

6.

Tidak memasang beberapa tusuk kontak secara bersusun.

e.

Hubungan terbumi

Hubungan terbumi adalah menghubungkan alat-alat listrik, misalnya kulkas,


mesin cuci, dan komputer, ke bumi dengan menggunakan alat penghantar.
Hubungan terbumi harus diterapkan pada tegangan minimal 220 volt. Pada alat
listrik yang menggunakan tusuk kontak tiga cabang, cabang tengah atas adala
terbumi yang berfungsi menetralkan.

3.

Energi Bunyi

Energi bunyi adalah energi yang dihasilkan oleh semua benda yang bergetar.
Semakin besar simpangan benda yang bergetar, semakin besar pula energi
bunyi yang dihasilkan.

4.

Energi Cahaya

Energi cahaya adalah energi yang dihasikan olehgelombang elektromagnetik.


Contoh cahaya lampu senter

5.

Energi Nuklir

Energi nuklir adalah energi yang dihasilakan oleh bahan-bahan radioaktif. Energi
ini dihasilkan dari inti atom yang membelah atau dua inti atom yang
menggabung, pengabungan atau pembelahan akan melepas energi yang sangat
besar sebagai hasil perubahan di dalam inti atom.

6.

konversi energi

pada subbab pengertian energi, kompor yang diisi minyak tanah (energi kimia)
bila dinyalakan akan mampu memanaskan air (energi panas). Lampu senter
yang kamu gunakan akan menyalakan ( energi cahaya ) bila diisi baterai ( energi

kimia ). Energi cahaya dan energi panas ( kalor ) diproleh dari energi bentuk lain.
Perubahan energi dari bentuk satu ke bentuk lain disebut komversi energi.
Bahan bakar (energi kimia)
mesin moil bergerak (energi kinetik )
menjadi panas (energi kalor )
Energi listrik
lampu menyala (energi cahaya )
lampu panas (energi kalor)
C.

mesin

bila disentuh

Hukum Kekekalan Energi

Mobil tidak dapat bergerak jika tidak diisi bahan bakar ( energi kimia ). Kamu
tidak dapat berlari terus-menerus tampa makan dan minum ( energi kimia )
kamu dapat berlari karena kamu makan (energi kimia ) yang berasal dari
tumbuh-tumuhan yang memiliki energi yang berasal dari matahari.

Dari semua ini dapat disimpulkan bahwa semua energi yang ada berasal dari
matahari, dan menunjukkan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari satu bentuk kebentuk yang lain.
Kesimpulan diatas dikenal dengan hukum kekekalan energi.

D.

SUMBER-SUMBER ENERGI

Sebagian besar energi yang kita gunakan berasal dari Bahan Bakar Minyak
(BBM) seperti minyak tanah, solar, bensin, dan gas alam. Semua itu digunakan
untuk transportasi, memasak, dan menjalankan mesin-mesin.

BBM yang digunakan hasil akhirnya berupa energi panas yang akan menguap ke
udara sehingga apabila sudah dibentuk energi lain, BBM ini tidak dapat kembali
kebentuk semula, oleh karena itu BBM disebut sebagai energi yang tidak dapat
di perbaharui.

Sumber energi yang paling utama adalah matahari. Mata hari senantiasa
memancarkan energinya berupa panas dan cahaya yang dipancarkan ke bumi.
Sebenarnya alam sudah menyediakan energi lain yang melimpah seperti energi
agin, energi air, energi panas, energi panas bumi, energi panas surut, energi bio
gas dan energi nuklir yang semua ini tetap bersumber pada mata hari yang tidak
habis selama bumi ini ada. Oleh karena itu energi tersebut disebut sebagai
energi yang dapat diperbaharui

Energi Matahari

Energi matahari, selain digunakan untuk fotosintesis tumbuh-tumbuhan untuk


menghasilkan energi kimia, juga dapat di ubah menjadi energi listri dengan
menggunakan sel surya yang dikenal dengan sel fotofoltaik.

Misalnya untuk mengoprasikan kalkulator, untuk pemanasan air yang


dipsang pda atap-atap rumah dan hotel, untuk membuat kompor bertenaga
surya, bahkan para ahli sudah mampu membuat mobil bertenaga surya dengan
manfaat sel fotovulkanik untuk menggerkan mesin mobil. Tetapi terdapat
kendala pada pemanfaatan energi ini yaitu pada musim-musim tertentu
matahari tidak selalu bersinar misalnya pada musim hujan.

Energi Angin

Angin terdiri karena pemasaran permukaan bumi moleh matahari


permukaan bumi akan memantulkan kembali panas matahari dan memanaskan
udara didekatnya, sehingga udara yang dekat dengan permukaan bumi akan
lebih panas daripada udara yang diatasnya. Bagian udara lebih panas bersifat
lebih ringan dari udara yang dingin, sehingga udara pana akan naik
menggantikan posisi udara dingin, udara dingin yang lebih berat akan terdesak
kebawah menggantkan posisi udara panas. Kemudian udara dingin akan
terpanasi oleh permukaan bumi, dan naik menggantikan udara yang di atasnya,
begitu seterusnya saling bertukar tempat.

Pemanfaatan energi angin ini belum secara maksimal dan memasyarakat


karna terdapat beberapa kendala antara lain sebagai berikut :

a.
Diperlukan areal yang luas dan kincil yang di buat harus dalam ukuran
besar agar dapat menghasilkan energi yang besar.
b.
Diperlukan angin yang cukup besar dan konsten (tetap) untuk
menggerakkan kincir.

Energi Air

Jika terjadi banjir maka kamu akan melihat banyak benda-benda yang di bawa
air. Dari peristiwa ini maka ternyata air mempunyai kekuatan untuk
menghanyutkan benda-bend. Kekuatan air ini dimanfaatkan untuk
menggerakkan turbin dan selanjutnya memutar generator sebagai pembangkit
tenaga listrik.

Hal ini dilakukan karena air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi akan
menghasilkan kecepatan yang lebih besar. Air yang mengalir dari bendungan
dengan kecepatan tinggi akn mampu menggerakkan turbin yang dihubungkan
kegenerator dan di ubah menjadi energi listrik.

Energi Panas

Di daerah-daerah tertentu mungkin kamu pernah mendengar pemandian air


panas. Air panas ini berasal dari mata air panas. Air menjadi panas karena
melewati bantuan-bantuan yang mempunyai suhu lebih tinggi di bawah
permukaan tanah. Biasanya bahan-bahan panas ini berada disekitar gunung
merapi yang mengandung lava atau makma yang memanaskan bahan tersebut.
Air panas yang menyebur ke permukaan bumi disebut geiser.

Energi Pasang Surut

Peristiwa pasang dan surut terjadi karena perbedaan posisi bulan terhadap bumi.
Apabila terjadi pasang maka permukaan air akan naik dan akan turun apabila
terjadi surut. Peristiwa naik dan turunnya permukaan air laut ini dimanfaatkan
untuk memutar turbin sebagai pembangkittenaga listrik.

Energi Biogas

Energi biogas adlah energi yang dimanfaatkan kotoran ternak seperti sapi,
kerbau, kambing dan ayam. Untuk memanfaatkan kotoran ini menjadi energi di
butuhkan sebuah drum besar untuk menampung kotoran-kotoran ini. Drumini
dibuat kedap udara karena pada drum yang telah diisi kotoran harus dimasukkan
bakteri pembusuk ymg kerjanya tidak membutuhkan udara (oksigen), yang
biasanya disebut bakteri anaerob. Hasil pembusukan ini akan menghasilkan gas
metan dan gas-gas lain yang selanjutnya gas ini di manfaatkan untuk memasak
dengan kompor gas dan penerangan lampu petromaks yang telah dimodifikasi
sesuai dengan bahan bakar gas.

Energi Nuklir
Energi nuklir ini dihasilkan dengan cara manfaatkan inti atom yang membelah
(disebut fisi) atau dau inti otom yang bergabung (disebut reaksi fusi)
menghasilkan energi. Energi yang dihasilkan oleh perubahan yang terjadi pada
inti atom karena reaksi fisi atau fusi ini sangat besar sehingga mampu
membumihanguskan kota Hiroshima dan Nagasaki pada saat kota itu di ledakkan
oleh sekutu dengan bom atom.
Pada reaksi fisi (gambar 7.15) inti atom yang digunakan adalah uranium,
persediaannya masih cukup untuk 200 tahun mendatang. Sedangkan pada
reaksi fusi (gambar 7.16) inti atom yang digunakan adalah hidrogen yang banyak
terdapat dalam air laut sehingga persediaannya masih melimpah dan tak akan
habis. Dewasa ini energi nuklir digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.

Gambar 7.15 reaksi fisi niklir

E.

gambar 1.16 reaksi fisi nuklir

Energi Mekanik

Energi mekanik energi yang terdiri atas energi potensial dan energi kinetik.

Energi Potensial
Jika kamu jatuhkan sebuah batu pada ketinggian tertentu atas tanah yang
lembek maka ketika batu sampai ditanah, tanah akan berlubang. Kejadian ini
terlihat jelasa, bahwa apa bila batu tersebut melakukan kerja maka batu tersebut
memiliki energi. Energi yang dimiliki oleh batu desebabkan oleh letaknya
terhadap permukaan tanah. Energi yang dimiliki benda karena letaknya disebut
energi potensial.

Jika batu itu kita jatuhkan lebih tinggi lagi maka yang akan terjadi adalah
semakin dalam lubang yang dibuat batu tersebut. Artinya potensial yang
dimiliki batu semakin besa. Secara matematis energi potensial ditulis :

Dengan

Ep = Energi potensial (J)


m = massa benda (kg)
g = gravitasi (m/s2)
h = tinggi benda terhadap acuan(m)

Contoh Soal:

sebuah benda terletak pada ketinggian 10 m dan bermasasa 10 kg, jika


kecepatan grafitasi 9,8 m/s2 , berapa energi potensial yang dimiliki benda
tersebut?

Penyelesaian :
Diketahui

: h = 10 m
m = 10 kg
g = 9.8 m/s2

Ditanya

: Ep = ...?

Jawab

: Ep = m . g . h
= 10 kg x 9.8 m/s2 x 10 m
= 980 Joule

Energi Kinetik
Jika kamu jatuhkan batu pada ketinggian 1 meter dan 3 meter, mana yang akan
membuat lubang lebih dalam pada tanah yang lembek? Tentu saja pada
ketinggian 3 meter seperti lihat pada gambar 7.18. lubang yang lebih dalam
terjadi karena benda yang ditunjukkan semakin tinggi, sehingga semakin besar
kecepatan batu meluncur sesaat sebelum menyentuh tanah, kecepatan yang
besar ini yang menyebabkan tanah lembek menjadi berlubang.

V >>

V <<

Benda memiliki energi potensial yang besar ketika berada pada ketinggian,
tetapi semakin berkurang bila semakin mendekati tanah dan akan menjadi nol
ketika menyentuh tanah. Tetapi gerak benda itu akan semakin cepat bila

mendekati tanah. Gerak inilah yang membuat berlubang. Energi yang dimiliki
benda karena geraknya disebut energi kinetik. Secara matematis energi kinetik
ditulis dengan rumus :

Dengan

Ek = energi kinetik (J)


m = massa benda (kg)
v

= kecepatan benda ( m/s)

contoh soal:
sebuah mobil yang massanya 200 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s.
Berapa energi kinetik yang dimiliki mobil tersebut ?

penyelesaian :
diketahui

: m = 200 kg
v = 10 m/s

ditanya

: Ek = ...?

jawab

: Ek =

mv2

= x 200 kg x ( 10m/s)2
= x 200 kg x 100 m2/s2
= 10.000 Joule

Dari pembahasan di atas tentang energi potensial dan energi kinetik dapat kita
simpulkan bahwa setiap benda memiliki energi potensial danenergi kinetik yang

besarnya terngantung pada posisi dan gerak benda. Jumlah antara energi
potensial dan energi kinetik yang dimiliki suatu benda dinamakan energi
mekanik.

Hokum kekekalan energi mekanik


Pada dasarnya awal telah dinyatakan bahwa energi tidak dapat dirumuskan dan
diciptakan. Ini juga berlaku untuk energi mekanik. Energi mekanik penjumlahan
energi potensial dan energi kinetik selalu tetap. Untuk lebih jelas memahami
kekekalan energi mekanik, perhatikan pada gambar 7.19.
Pada gambar 7.19a bebnda-benda pada ketinggian tertentu akan dijatuhkan ke
tanah. Pada posisi ini energi potensial benda besar dan energi kinetik benda nol
karena benda belum bergerak, sesaat setelah dijatuhkan pada posisi 7.19b
ketinggian benda berkurang sehingga

(a)

(b)

(c)

(d)

Energi potensial benda sedikit berkurang. Energi potensial yang hilang diubah
menjadi energi kinetik. Pada posisi 7.19c benda hampir menyentuh tanah dan
kecepatan gerak benda semakin besar sehingga energi kinetik semakin besar
dan semakin kecil. Pada akhirnya sesaat sebelum menyentuh tanah ( gambar
7.17d), yaitu pada saat ketinggian nol terhadap tanah maka energi potensial nol,
tetapi energi kinetiknya semakin besar karena kecepatanya semakin besar.
Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa setiap berkurangnya energi
potensial akan digantikan oleh energi kinetik yang bertambah besar. Ini
menunjukkan energi selalu tetap. Maka energy mekanik pada satu benda adalah
tetap asalkan tidak ada gaya luar yang dikerja pada benda tersebut. Pertanyaan
ini dikenal dengan hokum kekekalan energi mekanik.

Makalah Energi Panas Bumi (Geothermal) dan Energi Pasang Surut Air Laut

Posted by Nugroho Pangestu on Minggu, 25 Mei 2014

ENERGI PANAS BUMI / GEOTHERMAL


Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal
(panas) yang dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal
berakar dari bahasa Yunani dimana kata, "geo", berarti bumi dan, "thermos",
berarti panas, menjadi geothermal yang juga sering disebut panas bumi. Energi
panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan radioaktif dari berbagai
mineral di dalam inti bumi.

Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan


bahan bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas
rumah kaca yang terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila
dibandingkan dengan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran
bahan bakar fosil.

Ada cukup energi geothermal di dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi
dunia saat ini. Namun, sangat sedikit dari total energi panas bumi yang
dimanfaatkan pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya daerah
di dekat batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi.

Pembangkit listrik geothermal saat ini beroperasi di 24 negara di seluruh dunia,


dan negara yang terbesar di dunia dalam hal kapasitas instalasi energi panas
bumi adalah Amerika Serikat. Pada tahun 2010 Amerika Serikat memiliki 77
pembangkit listrik tenaga panas bumi yang memproduksi lebih dari 3000 MW.

Amerika Serikat juga merupakan lokasi bagi kompleks pembangkit listrik tenaga
geothermal terbesar di dunia, terletak di Geysers, California. Namun, Amerika
Serikat hanya memperoleh sekitar 0,3% pasokan listriknya dari pembangkit
listrik panas bumi, bahkan meskipun negara ini merupakan negara terbesar di
dunia dalam hal kapasitas instalasi geothermal.

Energi geothermal tidak hanya digunakan untuk pembangkit listrik tetapi juga
untuk tujuan pemanasan. Di banyak daerah di seluruh dunia, pemanasan
geothermal adalah cara yang lebih ekonomis untuk memanfaatkan energi panas
bumi dibandingkan dengan pembangkit listrik geotermal.

Energi geothermal tersedia 24-7 dan karenanya tidak memiliki masalah


intermitten (tidak kontinyu) seperti energi surya dan angin. Setelah dibangun,
pembangkit listrik geothermal membutuhkan biaya pemeliharaan yang relatif
rendah, dan tidak memerlukan banyak sumber daya air. Namun, memerlukan
biaya modal yang tinggi untuk pengeboran. Pengeboran sumur geothermal
menyumbang lebih dari setengah dari biaya modal.

Energi geotehermal memiliki lebih dari cukup potensi untuk memainkan peran
penting di pasar energi global masa depan. Kemajuan teknologi dan iptek harus
membantu membuat biaya modal untuk proyek panas bumi menjadi turun
sehingga listrik tenaga geothermal terjangkau di berbagai area di seluruh dunia.

Bagaimana Energi Geothermal Diproduksi


Bayangkan pusat Bumi. Bagian ini sangat panas sehingga dapat mencairkan
batu dengan cukup mudah. Nah, bila Anda pergi menuju kerak bumi, suhu akan
lebih tinggi dan lebih tinggi. Menurut perkirakan, untuk kira-kira setiap empat
puluh meter (belum sampai setengah panjang lapangan sepak bola), suhu naik
sekitar tiga puluh empat derajat Fahrenheit. Akibatnya adalah batu-batu yang
panas di bawah permukaan bumi ikut memanaskan air sehingga terjadilah
peguapan. Untuk memanfaatkannya, kemudian dibuat lubang dengan cara
mengebor ke daerah panas bumi pada kedalaman tertentu sehingga uap air
dapat terbebaskan.

Selama proses, di stasiun panas bumi dibor lubang seperti disebutkan di atas
dan dibuat sumur injeksi dimana air dingin dipompakan ke sumur. Air dingin ini
kemudian dialirkan melewati batu panas dan kemudian tekanan digunakan untuk
mengeluarkan air kembali. Setelah air panas mencapai permukaan, air tersebut
berubah menjadi uap, yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber daya. Nah,
uap yang sudah dibersihkan dan disaring lalu digunakan untuk menggerakkan
turbin listrik, yang pada gilirannya akan mengahasilkan energi listrik.

Kelebihan Energi Geothermal


Bila pembangkit listrik memanfaatkan tenaga panas bumi dilakukan dengan cara
yang benar, tidak ada produk samping yang berbahaya bagi lingkungan.
Pemerhati lingkungan pasti akan menyukainnya!

Pada proses produksi, tidak digunakan bahan bakar fosil. Selain itu, energi
geothermal tidak menyebabkan efek rumah kaca apapun. Setelah pembangunan
pembangkit listrik tenaga geothermal, hanya ada sedikit pemeliharaan. Dalam
hal konsumsi energi, pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah pembangkit
energi mandiri. Keuntungan lain untuk energi geothermal adalah bahwa
pembangkit listrik tidak harus yang besar untuk melindungi lingkungan alam.

Kekurangan Energi Geothermal


Ada beberapa kekurangan pada energi geothermal. Pertama, Kita tidak bisa
membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di sembarang lahan kosong
di suatu tempat. Daerah tempat pembangkit energi geothermal yang akan
dibangun harus mengandung batu-batu panas yang cocok pada kedalaman yang
tepat untuk pengeboran. Selain itu, jenis bebatuannya harus mudah untuk dibor
ke dalam. Hal ini penting untuk menjaga area sekitar karena jika lubang dibor
dengan tidak benar, maka mineral dan gas yang berpotensi membahayakan bisa
menyembur dari bawah tanah. Pencemaran dapat terjadi karena pengeboran
yang tidak tepat di stasiun panas bumi. Dan juga, memungkinkan pula pada
suatu area panas bumi tertentu terjadi kekeringan.

Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan
menjadi :

1. Energi panas bumi uap basah


Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar
dari perut bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk
menggerakkan turbin generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini
jarang ditemukan termasuk di Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar
berupa uap basah yang mengandung sejumlah air yang harus dipisahkan
terlebih dulu sebelumdigunakan untuk menggerakkan Uap basah yang keluar
dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi yang pada
saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 %
air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini
diperlukan separator untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah

dipisahkan dari air diteruskan ke turbin untuk menggerakkan generator listrik,


sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi untuk menjaga
keseimbangan air dalam tanah.

2. Energi panas bumi air panas


Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas
yang disebut brine dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya
kandungan mineral ini, maka air panas tidak dapat digunakan langsung sebab
dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-pipa sistim pembangkit tenaga
listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini, digunakan sistem
biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem primemya
dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan
menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi uap panas
bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan
dengan energi panas bumi jenis lainnya.

3.Energi panas bumi batuan panas


Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi
akibat berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini
harus diambil sendiri dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan
dibiarkan menjadi uap panas, kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali
sebagai uap panas untuk menggerakkan turbin. Sumber batuan panas pada
umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga untuk memanfaatkannya
perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup tinggi.

Potensi Panas Bumi


Potensi panas bumi Indonesia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelas, yaitu : sumber
daya dan cadangan; yang masing-masing dibagi lagi menjadi subkelas-subkelas.

Kriteria sumber daya terdiri dari :


1. Spekulatif, dicirikan oleh terdapatnya manifestasi panas bumi aktif dimana
luas reservoir dihitung dari data geologi yang tersedia dan rapat dayanya
berdasarkan asumsi.

2. Hipotesis, dicirikan oleh manifestasi panas bumi aktif dengan data dasar hasil
survei regional geologi, geokimia dan geofisika. Luas daerah prospek ditentukan
berdasarkan penyebaran manifestasi dan batasan geologi, sementara penentuan
suhu berdasarkan geotermometer.

Kriteria cadangan terdiri dari :


1. Terduga, dibuktikan oleh data pemboran landaian suhu dimana estimasi luas
dan ketebalan reservoir serta parameter fisika batuan dan fluida dilakukan
berdasarkan data ilmu kebumian terpadu, yang digambarkan dalam bentuk
model tentatif.

2. Mungkin, dibuktikan oleh sebuah sumur eksplorasi yang berhasil dimana


estimasi luas dan ketebalan reservoir didasarkan pada data sumur dan hasil
penyelidikan ilmu kebumian rinci terpadu. Parameter batuan, fluida dan suhu
reservoir diperoleh dari pengukuran langsung dalam sumur.

3. Terbukti, dibuktikan oleh lebih dari satu sumur eksplorasi yang berhasil
mengeluarkan uap/air panas, dimana estimasi luas dan ketebalan reservoir
didasarkan kepada data sumur dan hasil penyelidikan ilmu kebumian rinci
terpadu. Parameter batuan dan fluida serta suhu reservoir didapatkan dari data
pengukuran langsung dalam sumur dan atau laboratorium.

Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit panas bumi (geothermal
power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi menjadi sumber daya listrik,
yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam teknologi ini pada
dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda.

1.

Dry Steam Power Plants

Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas
(steam) lang-sung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk
bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well
dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe
tertua ini per-tama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini
masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih
digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara.

2.

Flash Steam Power Plants

Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu
1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants.
Fluida panas tersebut dialir-kan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih
rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut
dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-aktifkan generator
yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai ma-suk
kembali ke reservoir melalui injection well. Con-toh dari Flash Steam Power
Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso
Geothermal field, California, USA.

3.

Binary Cycle Power Plants (BCPP)

BCPP menggunakan teknologi yang berbeda dengan kedua teknologi


sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap
panas yang berasal dari sumur pro-duksi (production well) tidak pernah
menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang
disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemu-dian
menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat
exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya
menggerakkan genera-tor untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas
yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary
(binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem
tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer.

Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu ren-dah yaitu 901750C. Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary
Geo-thermal Power Plants di Casa Di-ablo geothermal field, USA. Diperkirakan
pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa
yang akan datang.

Potensi Panas bumi Di Indonesia

Manifestasi panas bumi diindonesia yang berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi
tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara,
Maluku, Pulau Sulawesi, Halmahera dan Irian Jaya, ini menunjukkan betapa
besarnya kekayaan energi panas bumi yang tersimpan di dalamnya.

ENERGI PASANG SURUT AIR LAUT


Listrik tenaga pasang surut adalah energi terbarukan, hasil dari mengkonversi
energi pasang surut menjadi listrik. Listrik tenaga pasang surut adalah bentuk
tenaga air di mana energi didapatkan dari energi yang terkandung pada pasang
surut air laut.

Listrik tenaga pasang surut merupakan sumber energi terbarukan karena pasang
surut air laut di bumi adalah hasil dari interaksi gravitasi bulan dan matahari dan
rotasi bumi yang membuatnya menjadi sumber tenaga listrik yang hampir tak
ada habis-habisnya.

Listrik tenaga pasang surut memiliki potensi yang sangat baik tetapi banyak
industri listrik pasang surut masih sebatas proyek percontohan dan belum
mendapat perhatian di seluruh dunia.

Banyak daerah di dunia memiliki sumber daya pasang surut air laut yang kuat,
konstan dan dapat diprediksi. Energi pasang surut juga disebutkan sebagai salah
satu sumber energi terbarukan yang paling efisien, dengan efisiensi hingga 80%.

Listrik tenaga pasang surut tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca berbahaya
dan karena itu tidak berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti yang terjadi
pada bahan bakar fosil.

Listrik tenaga pasang surut memiliki satu kelemahan utama, yaitu biaya
konstruksinya yang tinggi sehingga secara signifikan memperpanjang masa
pengembalian investasi dan hal inilah yang menghalangi masuknya para
investor.

Energi pasang surut mampu menghasilkan listrik hanya disaat gelombang


pasang yang rata-rata sekitar 10 jam setiap hari. Ini berarti bahwa energi pasang
surut adalah sumber energi intermiten (seperti surya dan angin) dan karena itu
memerlukan solusi penyimpanan energi yang memadai.

Biaya konstruksi tinggi dan intermitten merupakan dua kekurangan besar yang
menghalangi listrik tenaga pasang surut menjadi pemain utama di pasar energi

terbarukan global. Apakah ilmu pengetahuan akan dapat membuat perbedaan


dan membuat tenaga pasang surut kompetitif dengan bahan bakar fosil dalam
hal biaya? hal ini masih terus kita pantau, tetapi potensi tersebut pastilah ada.

Tenaga pasang surut pada dasarnya adalah bentuk tenaga air yang
menghasilkan daya listrik melalui pemanfaatan dari aliran pasang surut. Listrik
tenaga pasang surut walaupun memiliki potensi besar masih belum banyak
digunakan. Prinsip kerja dari tenaga pasang surut tidak terlalu rumit: sekali air
pasang datang, air akan disimpan dalam bendungan, dan ketika air surut, air di
bendungan akan disalurkan melalui pipa untuk menggerakkan turbin, yang
kemudian menghasilkan listrik.

Listrik tenaga pasang surut memiliki beberapa keunggulan. Pertama, tenaga


pasang surut adalah sumber energi terbarukan karena pasang surut di planet
kita disebabkan oleh interaksi gaya gravitasi antara Bulan dan Matahari, serta
rotasi bumi, yang berarti bahwa listrik tenaga pasang surut tidak akan habis
selama paling tidak beberapa milyar tahun.

Satu keunggulan besar yang dimiliki tenaga pasang surut dibandingkan


beberapa sumber energi terbarukan lainnya (terutama energi angin) adalah
bahwa tenaga pasang surut merupakan sumber energi yang sangat handal. Hal
ini dapat dipahami karena kita bisa memprediksi kapan air pasang akan naik dan
kemudian surut, karena pasang-surutnya air laut jauh lebih siklik daripada pola
cuaca yang acak.

Dan juga, listrik tenaga pasang surut tidak menghasilkan gas rumah kaca seperti
bahan bakar fosil, dan limbah berbahaya seperti ini juga dikhawatirkan akan
terjadi pada penggunaan energi nuklir. Waduk dan bendungan kecil yang
diperlukan untuk memanfaatkan tenaga pasang surut juga dapat memainkan
peran yang sangat penting dalam melindungi kota-kota terdekat atau pelabuhan
dari gelombang berbahaya pada saat terjadi badai.

Listrik tenaga pasang surut merupakan sumber energi yang sangat efisien,
dengan efisiensi 80%, ini berarti bahwa efisiensi energi pasang surut hampir tiga
kali lebih besar dari batubara dan minyak bumi yang memiliki efisiensi 30%, dan
juga secara signifikan lebih tinggi dari efisiensi energi surya dan angin.

Kelemahan utama energi pasang surut adalah pembangkit listrik pasang surut
sangat mahal untuk dibangun, yang berarti listrik tenaga pasang surut masih

tidak efektif dalam hal biaya bila dibandingkan dengan pembangkit bahan bakar
fosil. Meskipun begitu, pembangkit listrik pasang surut dibangun hanya sekali
dan biaya pemeliharaannya relatif rendah.

Dan pula, di kehidupan nyata energi pasang surut hanya dapat dilakukan di
pantai dengan diferensial pasang surut yang baik, artinya tidak banyak lokasi
yang benar-benar cocok untuk jenis pembangkit listrik tenaga pasang surut, dan
juga hanya menghasilkan listrik selama ada gelombang pasang yang rata-rata
terjadi sekitar 10 jam setiap hari.

Listrik tenaga pasang surut juga dapat memiliki dampak negatif terhadap
lingkungan; turbin pembangkit dapat mengganggu gerakan kapal dan hewan
laut yang besar di sekitar kanal, sedangkan bangunan pembangkit listrik tenaga
pasang surut dapat mengganggu migrasi ikan di lautan, dan bahkan membunuh
populasi ikan ketika melewati turbin.

Tidak ada keraguan sedikitpun bahwa tenaga pasang surut memiliki potensi
besar, namun juga terdapat beberapa kelemahan serius yang menghambat
listrik tenaga pasang surut memiliki nilai komersial tinggi. Masih perlu banyak
pengembangan agar teknologi listrik tenaga pasang surut menjadi efektif dalam
hal biaya, karena potensi besar saja tidak cukup untuk membuat tenaga pasang
surut kompetitif dengan bahan bakar fosil yang dominan di saat ini.

Indonesia dengan luas perairan hampir 60% dari total luas wilayah sebesar
1.929.317 km2, Indonesia seharusnya bisa menerapkan teknologi alternatif ini.
Apalagi dengan bentangan Timur ke Barat sepanjang 5.150 km dan bentangan
Utara ke Selatan 1.930 km telah mendudukkan Indonesia sebagai negara dengan
garis pantai terpanjang di dunia. Pada musim hujan, angin umumnya bergerak
dari Utara Barat Laut dengan kandungan uap air dari Laut Cina Selatan dan
Teluk Benggala. Di musim Barat, gelombang air laut naik dari biasanya di sekitar
Pulau Jawa. Fenomena alamiah ini mempermudah pembuatan teknik pasang
surut tersebut.

Keadaan pasang surut di perairan Nusantara ditentukan oleh penjalaran pasang


surut dari Samudra Pasifik, Hindia, morfologi pantai, dan batimeri perairan yang
kompleks dimana terdapat banyak selat, palung, dan laut yang dangkal
dan laut dalam. Keadaan perairan tersebut membentuk pola pasang surut yang
beragam. Di Selat Malaka pasang surut setengah harian (semi diurnal)
mendominasi tipe pasut di daerah tersebut. Berdasarkan pengamatan pasang
surut di Kabil, Pulau Batam diperoleh bilangan Formzhal sebesar 0,69, sehingga

pasang surut di Pulau Batam dan Selat Malaka pada umumnya adalah pasut
bertipe campuran dengan tipe ganda yang menonjol. Pasang surut harian
(diurnal) terdapat di Selat Karimata dan Laut Jawa. Berdasarkan pengamatan
pasut di Tanjung Priok diperoleh bilangan Formzhal sebesar 3,80. Jadi tipe
pasang surut di Teluk Jakarta dan laut Jawa pada umumnya adalah pasut bertipe
tunggal. Tunggang pasang surut di perairan Indonesia bervariasi antara 1 sampai
dengan 6 meter. Di Laut Jawa, umumnya tunggang pasang surut antara 11,5
m, kecuali di Selat madura yang mencapai 3 meter. Tunggang pasang surut 6
meter di jumpai di Papua.

Alat-Alat Pengukuran Pasang Surut Air Laut dan Metode Pengukurannya


Beberapa alat pengukuran pasang surut diantaranya sebagai berikut:
a.

Tide Staff

Alat ini berupa papan yang telah diberi skala dalam meter atau centi meter.
Biasanya digunakan pada pengukuran pasang surut di lapangan. Tide Staff
(papan Pasut) merupakan alat pengukur pasang surut paling sederhana yang
umumnya digunakan untuk mengamati ketinggian muka laut atau tinggi
gelombang air laut. Bahan yang digunakan biasanya terbuat dari kayu,
alumunium atau bahan lain yang di cat anti karat.

Syarat pemasangan papan pasut adalah:


o Saat pasang tertinggi tidak terendam air dan pada surut terendah masih
tergenang oleh air;
o Jangan dipasang pada gelombang pecah karena akan bias atau pada daerah
aliran sungai (aliran debit air);
o Jangan dipasang didaerah dekat kapal bersandar atau aktivitas yang
menyebabkan air bergerak secara tidak teratur;
o Dipasang pada daerah yang terlindung dan pada tempat yang mudah untuk
diamati dan dipasang tegak lurus
o Cari tempat yang mudah untuk pemasangan misalnya dermaga sehingga
papan mudah dikaitkan;
o Dekat dengan bench mark atau titik referensi lain yang ada sehingga data
pasang surut mudah untuk diikatkan terhadap titik referensi;
o Tanah dan dasar laut atau sungai tempat didirikannya papan harus stabil; dan
o Tempat didirikannya papan harus dibuat pengaman dari arus dan sampah

b. Tide Gauge
Perangkat untuk mengukur perubahan muka laut secara mekanik dan otomatis.
Alat ini memiliki sensor yang dapat mengukur ketinggian permukaan
air laut yang kemudian direkam ke dalam komputer. Tide gauge terdiri dari dua
jenis, yaitu:
o Floating tide gauge (self registering)
Prinsip kerja alat ini berdasarkan naik turunnya permukaan air laut dapat
diketahui melalui pelampung yang dihubungkan dengan alat pencatat (recording
unit). Pengamatan pasang surut dengan alat ini banyak dilakukan, namun yang
lebih banyak dipakai adalah dengan cara rambu pasut.
o Pressure tide gauge (self registering)
Prinsip kerja pressure tide gauge hampir sama dengan floating tide gauge,
namun perubahan naik-turunnya air laut direkam melalui perubahan tekanan
pada dasar laut yang dihubungkan dengan alat pencatat (recording unit). Alat ini
dipasang sedemikian rupa sehingga selalu berada di bawah permukaan
air laut tersurut, namun alat ini jarang sekali dipakai untuk pengamatan pasang
surut.

c.

Satelit

Sistem satelit altimetri berkembang sejak tahun 1975 saat diluncurkannya


sistem satelit Geos-3. Saat ini, secara umum sistem satelit altimetri mempunyai
tiga objektif ilmiah jangka panjang, yaitu mengamati sirkulasi lautan global,
memantau volume dari lempengan es kutub, dan mengamati perubahan muka
laut rata-rata (MSL) global.

Prinsip Dasar Satelit Altimetri adalah satelit altimetri dilengkapi dengan


pemancar pulsa radar (transmiter), penerima pulsa radar yang sensitif (receiver),
serta jam berakurasi tinggi. Sistem ini, altimeter radar yang dibawa oleh satelit
memancarkan pulsa-pulsa gelombang elektromagnetik (radar) kepermukaan
laut. Pulsa-pulsa tersebut dipantulkan balik oleh permukaan laut dan
diterima kembali oleh satelit. Prinsip penentuan perubahan kedudukan muka laut
dengan teknik altimetri yaitu pada dasarnya satelit altimetri bertugas mengukur
jarak vertikal dari satelit ke permukaan laut.

Tinggi satelit di atas permukaan ellipsoid referensi diketahui maka tinggi muka
laut (Sea Surface Height atau SSH) saat pengukuran dapat ditentukan sebagai
selisih antara tinggi satelit dengan jarak vertikal. Variasi muka laut periode
pendek harus dihilangkan sehingga fenomena kenaikan muka lautdapat terlihat
melalui analisis deret waktu (time series analysis). Analisis deret waktu
dilakukan karena kita akan melihat variasi temporal periode panjang dan
fenomena sekularnya.

Faktor yang Mempengaruhi Suhu Permukaan Laut


Suhu adalah suatu respon benda terhadap sesuatu yang mengenainya. Atau
secara fisika, suhu merupakan besaran fisika yang menyatakan banyaknya
bahang yang terkandung dalam suatu benda.
Bahang? Apa itu bahang? Bahang adalah tenaga gerak (energi kinetik), gerak
rambang total atom atau molekul penyusun suatu benda.
Sumber utama bahang dalam air laut adalah matahari. Pancaran energi matahari
ini akan sampai kebatas atas atmosfir bumi rata- rata sekitar 2 kalori/cm2/menit.
Kemudian pancaran energi ini juga sampai ke permukaan laut dan diserap oleh
massa air (Meadous and Campbell,1993).
Pada permukaan laut, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perubahan suhunya yaitu :

Letak ketinggian dari permukaan laut dan kedalaman.


Suhu akan menurun secara teratur sesuai dengan kedalaman. Hal ini disebabkan
karena pengaruh intensitas cahaya matahari yang masuk ke dalam air yang
menyebabkan semakin dalam suatu perairan suhunya pun semakin rendah. Dan
pada suhu melebihi 1000 meter suhu air relative konstan yaitu 2oC 4oC
(Hutagalung,1988).
Berdasarkan perubahan suhu itulah, sehingga suhu di dalam laut memiliki
wilayah sebaran secara vertikal (menegak) yang membagi lapisannya menjadi
tiga bagian yaitu Mix Layer, Thermocline dan Deep Layer.

Lapisan Mix Layer merupakan lapisan yang hangat di bagian teratas dimana
pada lapisan ini gradient suhu berubah secara perlahan. Lapisan ini juga biasa
disebut lapisan epilimnion.
Lapisan thermocline merupakan lapisan dimana gradient suhu berubah secara
cepat sehingga terjadi perubahan suhu yang sangat mencolok. Pada lapisan
termoklin ini memiliki ciri gradien suhu yaitu perubahan suhu terhadap
kedalaman sebesar 0.1C untuk setiap pertambahan kedalaman satu meter
(Nontji,1987).
Lapisan deep layer yang merupakan lapisan terbawah yaitu lapisan dimana suhu
air rendah bahkan relative konstan yaitu sebesar 4oC. Lapisan ini juga biasa
disebut lapisan hipilimnion.
Menurut Lukas and Lindstrom (1991), kedalaman setiap lapisan di dalam kolom
perairan dapat diketahui dengan melihat perubahan gradien suhu dari
permukaan sampai lapisan dalam. Lapisan permukaan tercampur merupakan
lapisan dengan gradien suhu tidak lebih dari 0,03 oC/m (Wyrtki, 1961),
sedangkan kedalaman lapisan termoklin dalam suatu perairan didefinisikan
sebagai suatu kedalaman atau posisi dimana gradien suhu lebih dari 0,1 oC/m
(Ross, 1970).

Intensitas cahaya matahari


Cahaya matahari berperan penting terhadap suhu air laut. Wilayah permukaan
memiliki suhu yang lebih tinggi di bandingkan di bagian dalam. Hal ini
disebabkan karena wilayah permukaan lebih banyak terkena sinar matahari
dibandingkan bagian dalam perairan.Cahaya matahari dapat masuk hingga
kedalaman 200 sampai 1000 meter. Hal ini ditandai oleh masih hangatnya suhu
air pada kedalaman 200 meter dan pada kedalaman antara 200 sampai 1000
meter, suhu air pun berubah secara drastis.

Presipitasi dan evaporasi


Presipitasi terjadi di laut melalui curah hujan yang dapat menurunkan suhu
permukaan laut, sedangkan evaporasi dapat meningkatkan suhu permukaan
akibat adanya aliran bahang dari udara ke lapisan permukaan perairan. Menurut
McPhaden and Hayes (1991), evaporasi dapat meningkatkan suhu kira-kira
sebesar 0,1oC pada lapisan permukaan hingga kedalaman 10 m dan hanya kirakira 0,12OC pada kedalaman 10 75 m.

Kecepatan angin dan sirkulasi udara


Menurut McPhaden and Hayes (1991), adveksi vertikal dan entrainment dapat
mengakibatkan perubahan terhadap kandungan bahang dan suhu pada lapisan

permukaan. Kedua faktor tersebut bila dikombinasi dengan faktor angin yang
bekerja pada suatu periode tertentu dapat mengakibatkan terjadinya upwelling.
Upwelling menyebabkan suhu lapisan permukaan tercampur menjadi lebih
rendah. Pada umumnya pergerakan massa air disebabkan oleh angin. Angin
yang berhembus dengan kencang dapat mengakibatkan terjadinya percampuran
massa air pada lapisan atas yang mengakibatkan sebaran suhu menjadi
homogen.

Sumber
http://jlcome.blogspot.com/2007/12/suhu-laut.html
http://sediapayung.wordpress.com/tag/suhu-muka-laut/
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global
http://www.artikata.com/arti-320281-bahang.html
http://one-geo.blogspot.com/2010/01/karakteristik-air-laut-ii.html

Anda mungkin juga menyukai