Anda di halaman 1dari 5

Dinamika Rotasi

Posted on June 8, 2016

Written by Ade

Apa yang telah kita pelajari dalam materi GLB, GLBB dan gerak melingkar beraturan
adalah suatu dasar dalam mempelajari materi gerak selanjutnya. Kemudian kita juga
telah belajar tentang gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) dimana kita
diperkenalkan dengan suatu besaran percepatan sudut . Secara umum percepatan
sudut menyatakan perubahan kecepatan sudut terhadap waktu. Dalam materi
dinamika rotasi ini, kita akan belajar beberapa konsep dasar yang berhubungan
dengan percepatan sudut . Kita akan belajar sebuah efek yang dihasilkan dari
suatu gaya, dimana gaya ini memiliki kecenderungan/dapat memutar sebuah benda.
Efek memutar dari gaya tersebut akan menghasilkan besaran fisika yang dinamakan
sebagai momen gaya/torka (torque), biasanya ditulis .
Momen Gaya
Gaya yang bekerja pada suatu benda dapat menimbulkan efek putar yang
disebut momen gaya pada benda tersebut. Hal ini terjadi apabila gaya tersebut
memiliki suatu jarak tertentu terhadap sebuah pusat. Jika kamu pernah
memperhatikan bagaimana seseorang menggunakan kunci inggris untuk membuka
sebuah mur/baut maka untuk dapat membuka mur/baut tersebut ia akan memegang
kunci inggris tersebut di bagian ujung yang lain dan kemudian ia akan gerakkan
kunci inggris tersebut memutar terhadap mur/baut tersebut. Gaya memutar tadi
menghasilkan momen gaya terhadap mur/baut tersebut. Mur/baut tadi merupakan
sebuah pusat putaran dari gaya tersebut. Besar dari momen gaya yang dihasilkan
adalah sebesar perkalian gaya dan jarak gaya itu terhadap pusat putarannya, = F .
d

Dinamika Rotasi

Mirip seperti besaran gaya di dalam materi Hukum Gerak Newton yang dapat
menghasilkan suatu percepatan linear a. Momen gaya juga akan menghasilkan
percepatan, yakni percepatan sudut . Besar dari percepatan sudut ini
berbanding lurus dengan besar total momen gaya yang bekerja pada benda yang
berputar tersebut, dan secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut, = I..
Besaran I di sini dinamakan sebagai momen inersia dimana nilainya bergantung
kepada massa benda yang berputar serta bentuk benda tersebut.

Momentum Sudut dan Energi Kinetik Rotasi


Sebuah benda yang bermassa m bergerak dengan kecepatan v memiliki
1. Momentum linier p yang besarnya m.v
2. Energi kinetik yang besarnya mv2.

Namun apabila benda tyersebut bergerak rotasi mengelilingi suatu pusat dengan
jari-jari sebesar r maka benda akan memiliki
1. Momentum sudut, L = I.
2. Energi kinetik rotasi sebesar I2.

Konsep yang penting yang berkaitan dengan momentum sudut tersebut adalah
apabila pada benda yang berotasi memiliki total momen gaya yang bernilai nol,

maka benda tersebut akan berputar dengan momentum sudut yang tetap atau
keadaan ini dinamakan sebagai kekekalan momentum sudut.
Ada hal yang menarik pada permainan seperti ice skating, pada saat seorang
pemain berputar, ia membentuk bagian badannya seramping mungkin agar
putarannya bertambah cepat. Sebenarnya yang ia lakukan adalah membuat momen
inersia-nya menjadi bertambah kecil. Hal ini akan mengakibatkan putarannya
menjadi bertambah cepat (kecepetan sudut bertambah besar).

Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya hukum kekekalan momentum sudut pada
benda yang berputar tanpa dimana momen gaya total pada benda adalah nol. Hal ini
mirip dengan benda yang bergerak lurus beraturan dimana apabila gaya total yang
bekerja pada benda adalah nol maka benda tersebut akan bergerak dengan
kecepatan tetap sehingga momentum (m.v) adalah tetap.
Secara matematis, hukum kekekalan momentum sudut dapat ditulis:

Menggelinding (Rolling without slipping)

Pada benda yang menggelinding, terjadi dua gerak sekaligus yaitu gerak lurus
(translasi) dan gerak melingkar (rotasi). Suatu benda dikatakan menggelinding
apabila kecepatan total benda di titik kontak dengan lantai adalah nol. Artinya
kecepatan benda akibat gerak lurus (v) dengan kecepatan tangensial (.r) benda
akibat rotasi adalah sama besarnya, v = .r. Pada saat benda bergerak
menggelinding, benda tersebut memiliki dua energi kinetik yaitu energi kinetik gerak
lurus (Ektranslasi) dan energi kinetik gerak rotasi (Ekrotasi).
Sebuah silinder pejal menuruni bidang miring, apabila ada dua kemungkinan gerak
yang dapat terjadi yaitu meluncur dan menggelinding. Manakah yang lebih cepat dari
kedua gerak tersebut untuk silinder sampai di dasar bidang miring, jelaskan ?
Sekarang ada pertanyaan, mengapa sebuah kaleng yang berisi padat akan
meluncur lebih cepat ketimbang sebuah kaleng yang kosong ?

Ketika sebuah benda menggelinding, terjadi kekekalan energi mekanik, yakni energi
potensial benda diubah seluruhnya menjadi energi kinetik benda, yakni energi kinetik
translasi dan energi kinetik rotasi.
Momen Inersia kaleng yang kosong adalah menggunakan momen inersia dari
silinder yang kosong, I = m.r2. Sedangkan momen inersia dari kaleng yang berisi
adalah menggunakan momen inersia dari silinder yang berisi (pejal/solid) yaitu I =
m.r2. Sehingga saat kita hitung kecepatan v setelah memasukkan harga I dan ke
dalam persamaan energi di atas maka akan kita dapati bahwa kecepatan v untuk
kaleng berisi dan kaleng kosong adalah :

Dengan menggunakan rumus jarak yang ditempuh secara GLBB maka kita akan
dapatkan bahwa untuk waktu tempuh untuk kaleng yang kosong akan lebih lama
dibandingkan dengan kaleng yang berisi. Demikian kita melihat bahwa semakin kecil
momen inersia benda untuk berotasi maka makin cepat benda itu menggelinding
menuruni suatu bidang miring.
http://www.g2e.me/dinamika-rotasi-2/

Anda mungkin juga menyukai