Anda di halaman 1dari 24

HEALTH PROMOTION

Revolusi dalam kesehatan


mental
Tradisi supranatural orang yang mengalami
gangguan jiwa dianggap sebagai kemasukan roh
jahat, kerasukan setan, dsb. Dianggap bahwa
yang mengalami ini patut untuk dibuang dari
masyarakat.
Tradisi bio-medicine orang yang mengalami
gangguan jiwa adalah sakit maka perlu dirawat di
RS gila secara khusus psikiatri (kedoketeran
kejiwaan), dan penyebab utamanya adalah
gangguan pada fungsi otak.

Revolusi dalam kesehatan


mental
Tradisi psikologis berkembangnya berbagai
pendekatan psikososial dalam melihat
abnormalitas manusia yang mangalami gangguan
jiwa. Tradisi ini melahirkan Mental health
movement, yaitu gerakan pencegahan gangguan
jiwa melalui penguatan fungsi-fungsi psikososial.
Tradisi integratif melihat kontribusi bio-psikososial sebagai penyebab gangguan jiwa, sehingga
perlu penanganan yang integratif. Tradisi ini
melahirkan Community mental health movement.

Tradisi integratif/interdisciplinary
Menekankan pentingnya psiko-edukasi
Menekankan pentingnya prevensi melalui
promosi kesehatan
Melibatkan perubahan kebijakan sebagai salah
satu cara untuk melindungi kesehatan
masyarakat.
Menggunakan riset untuk upaya perbaikan
kesehatan masyarakat (action oriented
research).

Biomedicine vs Biopsychosocial
Biomedicine approach: Biopsychosocial approach:
Sehat adalah tidak
Sehat adalah tidak
adanya keluhan fisik,
adanya keluhan /
psikhis dan sosial.
gejala fisik.
Sehat itu merupakan Sehat itu konstruksi
sosial aspek psikokonstruksi biologis
sosial yang menjadi
aspek biologis yang
fokus amatan dan
menjadi fokus amatan
intevensi kesehatan.
intervensi kesehatan.

Biomedicine vs Biopsychosocial
Biomedicine approach: Biopsychosocial approach:
Pengobatan fisik
Pengobatan fisik
adalah yang utama.
hanyalah salah satu cara
selain mengupayakan
perbaikan sosial.
Menganjurkan
Menganjurkan Health
Disease Prevention
Promotion agar
agar individu tidak
masyarakat memiliki
terserang penyakit.
gaya hidup yang
memungkinkan mereka
terhindar dari penyakit.

Ottawa Charter (WHO, 1986) and


the Jakarta Declaration (WHO, 1997)

1986 Ottawa Charter for Health Promotion shifted


greater attention in public health from:
disease prevention to health promotion,
pathology and dysfunction to positive
emotions and optimal functioning
POSITIVE PSYCHOLOGY

PROMOSI KESEHATAN MENTAL


How to develop positive emotions
Happiness (kebahagiaan)
Gratitude (kebersyukuran),
Fulfillment (kecukupan, cukup)

How to develop positive individual traits:


Optimism
Resilience (daya lenting/tahan menghadapi
stressor)
Character strengths & virtue (akhlak yang kuat
dan baik)

PROMOSI KESEHATAN MENTAL


Positive relationships among groups:
Cooperativeness
Trust

Enabling institutions (schools, worksites)


that foster positive outcomes

PROMOSI KESEHATAN
The science and art of helping people
change their lifestyle to move toward a
state of optimal health.
Prinsipnya adalah Promosi wellness dan
kompetensi.

PROMOSI WELLNESS DAN


KOMPETENSI
PREVENSI PERILAKU MALADAPTIF
MELALUI PROGRAM PARENTING,
EMPOWERMENT TEACHING, DSB.
PENGUATAN KOMPETENSI ATAU SKILL
UNTUK COPING YANG ADAPTIF BAGI
INDIVIDU
MENGUATKAN KONSEP DIRI

PROMOSI KESEHATAN

Adalah proses memfasilitasi masyarakat untuk


meningkatkan kemampuan kontrolnya atas
kesehatan dirinya dari faktor-faktor penentu
kesehatan (psikososial & kognitif); sehingga
kesehatan mereka dapat selalu terjaga.
Dilakukan melalui dua cara:
HEALTH EDUCATION
SOCIAL MARKETING

PENDIDIKAN KESEHATAN
Adalah prinsip-prinsip dimana individu dan
kelompok individu belajar untuk berperilaku
yang kondusif bagi pemeliharaan atau
perbaikan kesehatan.
Contoh:
*) sosialisasi tentang perlunya physical
activity (aerobik, jogging, dsb.).
*) informasi tentang bahan makanan
organik

SOCIAL MARKETING
Meneladankan dan mempopulerkan:
Kebugaran/wellness (mind & body)
Gaya hidup sehat (proper physical
activities, healthy & selected food,
enough resting, etc.)
Positive health behavior (no alcohol,
drugs, cigarette, unsafe sex).

PREVENSI
Primary prevention
Pencegahan yang disasarkan kepada
masyarakat luas (populasi) pada
umumnya, melalui kegiatan pomosi
kesehatan.
Secondary prevention
kegiatan deteksi dini untuk mengetahui
kemungkinan adanya gejala-gejala klinis
atas suatu penyakit (fisik-mental) tertentu.

PREVENSI
Tertiary prevention
upaya untuk mengurangi dampak yang
lebih buruk pada individu yang telah
terdiagnosa + atas suatu penyakit klinis
(fisik mental) tertentu.

PREVENSI PADA SUBSTANCE USE


Universal Prevention
penyediaan informasi kepada masyarakat
luas untuk menghindari alkohol, rokok dan
drugs.
Selective Prevention
target khusus informasinya kepada
kelompok-kelompok berisiko tinggi (jenis
kelemain, ras, dsb.) atas rokok, alkohol
dan drugs.

PREVENSI PADA SUBSTANCE USE


Indicated Prevention
pengadaan screening pada mereka yang
telah menunjukkan gejala-gejala tertentu
akibat minum, ngedrug, atau merokok
berat.

5 KONSEP PENTING
DALAM PROMOSI DAN PREVENSI (1)
1. Risk Factor faktor-faktor yang mengurangi
kapasitas biologis, psikologis dan atau sosial
individu dalam memelihara dan mempertahankan
kesejahteraan dan fungsi adaptasinya di
komunitasnya.
2. Protective factor faktor-faktor yang
menambah atau menguatkan kapasitas biologis,
psikologis dan atau sosial individu dalam
memelihara dan mempertahankan kesejahteraan
dan fungsi adaptasinya di komunitasnya.

5 KONSEP PENTING
DALAM PROMOSI DAN PREVENSI (2)

3. Resilience adalah interaksi antara karakteristik


individual (trait) dan lingkungan yang berpotensi
menjaga atau melindungi individu dari dampak
negatif stress.
4. Strength adalah seberapa besar personality
assets individu yang dapat membantunya
bertahan dalam kesulitan hidup.

5 KONSEP PENTING
DALAM PROMOSI DAN PREVENSI (3)

5. Thriving adalah kesuksesan individu dalam


menghadapi kesulitan hidup dan terus
menuntunnya untuk maju ke depan dengan
gemilang.

PERAN PSIKOLOGI
KOMUNITAS
MENGEMBANGKAN PROGRAM UNTUK
MENGUATKAN FAKTOR PELINDUNG DAN
MELEMAKHAN FAKTOR RISIKO

MENGEMBANGKAN PROGRAM UNTUK PENGUATAN


DAYA LENTING (RESILIENSI) TERUTAMA PADA
INDIVIDU USIA DINI/MUDA
KEDUA HAL ITU AKAN MEMBENTUK STRENGTH
DAN THRIVING INDIVIDU DI KOMUNITAS

Ottawa Charter (WHO, 1986) and


the Jakarta Declaration (WHO, 1997)
Key components of Health Promotion:
Building healthy public policy (emphasizing the
role of all sectors in health outcomes);
Creating supportive environments in all
settings;
Strengthening community action;
Developing personal skills;
Reorienting services toward promotion,
prevention and early intervention

Group assignment
Lihat di sekitarmu (di jalanan, di gedung, di
rumah, di majalah & koran, di TV, Radio, dsb)
temukan berbagai bentuk Health promotion
maupun Mental health promotion
Ambil gambarnya, diskusikan bagaimana
keseluruhan promosinya (bentuk, tampilan, isi
pesannya, dsb).
Presentasikan di depan kelas

Anda mungkin juga menyukai