Anda di halaman 1dari 34

TEORI

NEUROFISIOLOGIS
Fuadah Fakhruddiana & Alfi Purnamasari

Donald Olding Hebb

Kedua orang tua seorang dokter


Dipengaruhi oleh Kohler (Gestaltis) dan Lashley
(fisiologis otak)
Hebb melakukan tiga observasi, dimana dari
observasi tersebut diperoleh kesimpulan:
1. otak bukanlah bertindak seperti papan
penghubung sederhana sebagaimana yg
diasumsikan oleh kaum behaviorisme &
associationis.
2. Kecerdasan diperoleh melalui pengalaman,
sehingga tidak ditentukan secara genetik
3. Pengalaman pada masa anak lebih penting dalam
menentukan kecerdasan daripada pengalaman
pada masa dewasa

Kecerdasan, persepsi, dan emosi dipelajari mll


pengalaman dan tidak diturunkan
Hebb mengembangkan suatu teori yg mengasumsikan bahwa bayi lahir dengan suatu jaringan syaraf yg saling berhubungan (interkoneksi) secara
acak. Pengalaman sensori menyebabkan jaringan
syaraf ini menjadi terorganisir dan memberikan
suatu cara interaksi secara efektif dg lingkungan.

Lingkungan Terbatas
Bbrp eksperimen membuktikan bhw efek restricted
environment (lingk terbatas) bisa melemahkan perkembangan awal dan perkembangan sistem syaraf.
Ex:penderita katarak stlh dioperasi, mampu menyadari kehadiran suatu objek namun tdk mampu me
ngidentifikasikan dg menggunakan petunjuk visual.
Kesimpulan : pengalaman visual saat menemui
bbrp objek diperlukan spy ssorg dpt membedakan
objek yg satu dg objek yg lain.

Ex: eksperimen Austin Riesen dg bayi2 simpanse


yg dibsrkan di tmp gelap pekat sd usia 2 th. Saat
dikeluarkan dr kegelapan, mrk bertingkah spt simpanse yg buta. Stlh bbrp minggu br mrk bs melihat
dg normal dan berperilaku spt simpanse yg normal.
Ex: anjing yg dibsrkn di lingk isolasi parsial nampak
krg mengenal rasa sakit dan kurang agresif dibandingkan anjing lain yg dibsrkn scr normal.
Kesimpulan : dgn membatasi pengalaman, ssorg
bs mencampuri perkembangan intelektual dan
perseptual.

Lingkungan Yg Kaya
Mrp lingk yg kaya dgn berbagai macam pengalaman
motorik dan sensoris, akan memperkaya perkmbgn
Eksperimen Hebb dgn 2 klp tikus, satu dibesrkn di
sangkar laboratorium Hebb, klp lain dibsrkan di rmh
Hebb oleh 2 putrinya. Klp tikus kedua, menghbskn
lbh byk wktnya dg berkeliaran di rmh dan bermain2
dg anak Hebb. Stlh bbrp minggu tikus piaraan dikembalikan ke laboratorium dan dibandingkan dg
tikus pd klp pertama.

Cara menstimulasi organisme yg


miskin stimulasi
Efek dr lingk yg miskin bisa diperbaiki dgn menempatkan ssorg di lingkungan yg kaya selama bbrp
jam sehari.
Lingkungan yg diubah mjd kaya stimulasi

Kesimpulan
Diversitas sensoris yg disediakan oleh lingk yg kaya memungkinkan hewan membangun lbh byk
sirkuit or jaringan syaraf yg lbh kompleks.
Stlh berkembang sirkuit neural akan dipakai dlm
proses bljr yg baru. Pengalaman sensoris sederhana dlm lingk yg miskin akan membatasi sirkuit neural atau menunda perkembangannya shg hewan
mjd krg baik dlm memecahkan masalah.
Smkn kompleks lingk sesoris awal, smkn baik perkembgn ketrampilan pemecahan mslh

Bayi dilahirkan dgn jaringan neural dg


interkoneksi yang acak
Pengalaman sendoris (inderawi) menyebabkan
jaringan syaraf mjd tertata dan membangun
interaksi scr efektif dgn lingkungan

Dua konsep kunci dalam teori Hebb:


1. Perakitan/Kumpul Sel
Setiap objek dari lingkungan yg dialami, membangkitkan suatu paket yg kompleks dari persyarafan.
Hebb melihat perakitan sel bersifat dinamis, tdk
kaku atau statis sistem persyarafan.
Mekanisme yg dilakukan oleh syaraf ini dapat
tertinggal atau bergabung dlm perakitan sel, shg
memungkinkan untuk diperbaiki melalui belajar.
Perakitan sel bisa besar atau kecil, tergantung
dari objek lingkungan atau peristiwa yg diperoleh.

Stp lingk yg kita alami akan menstimulasi pola neuron yg kompleks


Bsr kclnya perakitan sel dipengaruhi oleh stimulasi
eksternal, stimulasi internal maupun kombinasi dr
keduanya.
Ex: perakitan sel utk mempersepsi gagang pintu
lebih kecil / lbh membutuhkan neuron yg lbh sedikit
drpd mempersepsi rumah.
Hebb : perakitan sel mrp dasar neurologis dr
pikiran

Postulat Neurofisiologis

Hebb mengemukakan mekanisme yg menyebabkan neuron yg terpisah mjd terhubung mjd kumpulan sel yg stabil dan menyebabkan kumpulan itu
diasosiasikan dgn kumpulan lainnya.

2. Rangkaian/Sekuensi Fase
Serangkaian perakitan sel yg terintegrasi secara
temporal; membentuk sejumlah arus ketika ssorg
sdg berpikir.
Stimulasi dari luar memungkinkan timbulnya perakitan sel yang lebih banyak dan kompleks shg menghsl
kan sirkuit persyarafan baru & lbh berkembang yg
digunakan dalam melakukan pembelajaran baru.

Perakitan sel pd suatu saat akan slg terhubung,


sesuai dgn peristiwa2 umum yg terjadi di
lingkungan sekitar anak.
Ex: saat bayi mendengar langkah kaki perakitan
sel tjd, bayi kmd melihat wajah perakitan, dan
mrs ssorg akan mengangkatnya perakitan lagi
Stlh peristiwa tsb stp kali mendengar langkah kaki
org, bayi akan mengalami 3 perakitan sel sekaligus

JENIS BELAJAR MNR HEBB


1.
2.

Pembentukan kumpulan sel scr pelan di masa awal


kehidupan.
Jenis belajar yg lebih mendalam & berwawasan yg
menjadi ciri kehidupan orang dewasa. Belajar org
dewasa melibatkan penataan ulang atas kumpulan
sel dan sekuensi fase. Belajar dimana objek dan
kejadian yg saling terkait dlm lingkungan mjd terkait
di level neurologis. Stlh kumpulan sel dan urutan fase
berkembang, proses belajar selanjutnya dapat terjadi
dg lebih cepat.

Proses belajar anak akan mjd kerangka dasar bagi


proses belajar selanjutnya.
Ex: misalnya belajar bahasa membutuhkan wkt yg
lambat krn membutuhkan pembentukan jutaan kumpulan sel dan urutan fase. Akan ttp stlh dikuasai
individu dpt menatanya scr kreatif.

Teori Pembangkitan (Arousal Theory)


Anggapan bahwa aktivitas gelombang otak
bergerak dari sangat cepat ke sangat lambat
dengan suatu rerata di antaranya sehingga
memungkinkan sso dpt menunjukkan keoptimalannya dalam melakukan tugas.
Teori ini melibatkan fungsi dari reticular
activating system (RAS): suatu area seukuran
jari yang berlokasi di batang otak di atas syaraf
tulang belakang & tepat di bawah thalamus &
hipothalamus. RAS berperan dalam aktivitas tidur,
memperhatikan sesuatu, & perilaku emosi

Ada optimum level dalam kewaspadaan yg disediakan oleh RAS.


Ketika satu level stimulasi shd terlalu tinggi atau tll
rendah, maka ia tidak akan kondusif lagi utk pelaksanaan fungsi kogniti scr optimal.
Jika level kewaspadaan tll rendah (ex:saat mengan
tuk), mk informasi sensoris yg ditransmisikan ke
otak tdk dpt digunakan lg.
Jika stimulasi terlalu rendah atau tinggi maka fungsi kognitif jg mjd tdk optimal.

Kalau stimulus jmhnya terlalu banyak (ex:suara


bising), kita tdk bisa berpikir dg jernih.
Hal tsb tjd krn tll byk informasi yg dikirim ke korteks
korteks dan akibatnya akan tjd kebingungan, respon
yg berkonflik dan perilaku yg tdk relevan.
Diperlukan level kewaspadaan yg tdk tll tinggi or tll
rendah agar pelaksanaan fungsi kortikal mjd optimal
dan menghslkn kinerja yg optimal.

DEPRIVASI SENSORIS
Individu diletakkan di ruangan yg sulit utk mendptkan
stimulasi dr lingkungan luar.
Pengalaman sensoris yg dibatasi saat perkembang
an scr neurologis berjalan dg normal.
Hasil : sensory deprivation akan menghslkn efek yg
lbh dr sekedar kejenuhan.
Kebt utk mendptkn stimulasi dr lingk mrp adlh persoalan yg cukup penting. Krn fungsi mental dan personalitas akan memburuk.

Subjek dlm kondisi terisolasi mengeluh tdk bs berpikir scr koheren mengalami halusinasi dan kemam
puan pemecahan mslh smkn memburuk.
Ex : berada di dlm air dlm suasana yg gelap
Kesimpulan Hebb : pengalamn sensoris bkn hy perlu utk perkembangan meurofisiologis sj, ttp jg penting utk ttp menjaga fungsi normal.
Jk kejadian inderawi yg biasa tjd dlm khdpn ssorg
mendadak tdk tjd lgmk akibatnya akan muncul kewaspadaan yg ekstrem dan menggelisahkan yg
dirasakan sbg perasaan stres, takut, cemas dan
gelisah dan perasaan disorientasi.

Asal-usul Rasa Takut:


Pengalaman emosi yg didapatkan ketika terdpt
ketidakcocokan antara aktivitas persyarafan yg
sdg berlangsung dg kejadian lingkungan yg menyertainya. Sementara selama ini organisme me
lihat segala sesuatunya dalam keadaan aman /
cukup familiar, sehingga timbul rasa takut

Eksperimen pd simpanse :
apabila simpanse melihat objek yg tdk familiar,
maka tdk akan ada perakitan sel yg berhubungan
dg objek tsb, shg kurang dpt dikenali oleh anak.
sampai dgn usia 4 th,simpanse tdk menunjukkan
takut saat melihat benda2 yg familiar atau asing.
stlh objek yg tlh dikenali disajikan dg cara yg
asing, mk nampak ekspresi takut
Dgn pengulangan, mk kumpulan pelan2 berkembang shg tdk ada lagi rasa takut

Takut tjd ketika suatu objek dilihat sbg sstu yg


ckp familiar dlm hal ttt, shg membangkitkan
proses persepsi yg biasa, namun jk objek tsb
terlihat lain, mk akan menimbulkan proses yg
tdk sesuai.

Jk ssorg ditunjukkan dg objek yg tlh familiar, mk


sirkuit neural yg berkembang dr pengalaman sblmnya dg objek itu akan mjd aktif shg tdk ada
gangguan perilaku.

Short-Term Memory (immediate memory/


primary memory)
Sama dg sensory memory, didahului stimulasi
sensori, selanjutnya STM masih berlanjut
beberapa saat stlh stimulasi berhenti. Sbrp
lama aktivitas tsb berlanjut tdk diketahui scr
pasti, kemungkinan informasi disimpan di
STM sktr kurang dari 1 menit
Long-Term Memory (secondary memory)
Tidak diketahui seberapa lama aktivitasnya
shg masuk dlm LTM
Informasi yg masuk ke STM lebih cepat rusak
drpd yg masuk ke LTM

Konsolidasi

Proses pengubahan memory jangka pendek mjd


memory jangka panjang

Konsolidasi dan Otak


Lymbic system
sejumlh struktur otak yg slg terkait scr kolektif
penting bg pengalaman berbagai mcm emosi
Hippocampus
sistem limbik yg berperan penting dlm proses
belajar dan memori

Otak kiri mengkoordinasi gerakan tubuh bagian


kanan
Otak kanan mengkoordinasi gerakan tubuh
bagian kiri
Kedua bagian otak walaupun mpy ketrampilan
respon yg berbeda, namun memahami, mempelajari dan memproses dgn cara yg sama.
Masing2 belahan otak tdk memiliki fungsi sbg otak
yg independen, namun keduanya slg mengintegrasikan aktivitas shg menimbulkan perilaku dan proses mental.

Bogen (1977), peran otak kiri dan kanan


dalam memproses informasi
Hemisfere Kiri

Hemisfere Kanan

Intelek
Konvergen
Realistik
Intelektual
Diskrit
Terarah
Rasional
Historis
Analitis
Suksesif
Objektif
Atomistik

Intuisi
Divergen
Impulsif
Sensasif
Kontinyu
Bebas
Intuitif
Tdk terbatasi oleh waktu
Holistik
Simultan
Subjektif
Besar

Otak kanan
dominan dlm tugas2 yg sifatnya 3 dimensi,
mnggmbr,membangun,menyentuh, merasakan
Otak kiri
dominan dlm kemampuan berbhs, menulis
dan membaca serta berbicara

Cedera Otak
Cedera otak spt stroke menyebabkan matinya neuron dan sel2 mjd tdk mengalami regenerasi.
Matinya sel2 yg berkaitan dg pengontrolan gerak
tangan atau bahasa
menyebabkan kontrol atas tangan hilang, terganggunya kemampuan bicara.
Dpt dipulihkan (bisa sebagian atau seluruhnya) dg
training khusus
-- > melibatkan proses perakitan sel dan rangkaian
fase yg baru.

Kesimpulan:
Proses kognitif melibatkan jaringan syaraf dan
sinaps sbg alat utama
Prinsip belajar yg mendasar dari Hebb adlh
pengulangan & terjadinya hubungan

SUMBER:

Hergenhahn, B.R., Olson, M.H. (1997) An


Introduction to Theories of Learning. USA:
Prentice-Hall International, Inc.

Anda mungkin juga menyukai