Anda di halaman 1dari 4

REFLEKSI KASUS II

MELASMA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat


Kepaniteraan Klinik di Bagian Kulit Dan Kelamin
Rumah Sakit Jogja

Diajukan Kepada :

Dr. H. Rikyanto, Sp. KK, M.Kes

Disusun oleh :

Manarul Ulfah

20110310169

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.K
Usia : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : Tngkilan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul

B. RANGKUMAN KASUS

Seorang perempuan usia 48 tahun dating dengan keluhan kontrol flek hitam di
wajah. Flek hitam muncul sekitar 5 tahun yang lalu. Bercak hitam muncul di bagian pipi
kanan dan kiri. Awalnya bercak warna hitam hanya muncul sedikit, namun lama-
kelamaan semakin banyak. Bercak tidak dirasa gatal ataupun nyeri. Pasien rutin
melakukan perawat di RSUD Jogja. Jika pasien lama tidak melakuakn perawatan wajah,
maka bercak hitam semakin terlihat. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit kulit yang
lain dan tidak memiliki riwayat alergi.

C. GAMBARAN LESI

UKK : pada kedua pipi terdapat lesi Patch hiperpigmen dengan batas tidak tegas ukuran
plakat.

D. MASALAH YANG DIKAJI


1. Apakah yang dimaksud dengan Melasma?
2. Bagaimanakah cara mendiagnosis Melasma?
3. Bagaimanakah penatalaksanaan Melasma?

E. ANALISIS KASUS

1. Melasma adalah:
Melasma merupakan kelainan pigmentasi yang terjadi pada daerah kulit yang sering
terpapar sinar matahari, lesi hiperpigmentasi timbul di wajah dan leher, terkadang di
lengan, dan dapat juga di daerah lainnya. Melisma juga dikenal dengan nama Chloasma
atau black color. Melasma pada umumnya simetris berupa macula yang tidak merata
berwarna coklat muda sampai coklat tua. Melisma sering terjadi pada wanita produktif
yaitu antara usia 20 sampai 50 tahun, dan paling sering terjadi pada usia 30an dan 40an.
Ada 3 pola distribusi dari melisma yaitu sentrofasial pada 66% kasus, di malar 20%, dan
di mandibular pada 15% kasus.

2. Cara mendiagnosis Melasma:


Anamnesis : Dari anamnesis biasanya didapatkan keluhan bercak hitam
di wajah, tidak ada rasa gatal maupun nyeri, biasanya muncul pada perempuan
usia produktif yang semakin lama semakin banyak/menyebar.
Penemuan klinis :
Ditemukan gambaran lesi Patch hiperpigmentasi dengan batas tidak tegas.
Lokasi pada pipi, dahi, di bawah hidung, dan di bawah rahang bawah.
Pemeriksaan penunjang :
Sinar wood
Histopatologi

3. Penatalaksanaan Melasma
Penatalaksanaan Sistemik :
Vitamin C dosis tinggi 1g/hari.
Terapi anti oxidant seperti Asam arcorbat.
Tranexamic Acid 250mg 3 kali per hari selama 8 minggu.

Penatalaksanaan Topikal :
Diberikan obat-obat antipigmentasi seperti hidrokuinon 2-5% dalam krim atau salep.

Chemical Peeling
Chemical Peeling dapat menggunakan Asam Glikolat 70% atau Asam Glikolat 20-30% di
tambah hidroquinon 4%.

F. DAFTAR PUSTAKA
Siregar (2013) Saripati Penyakit Kulit. Jakarta : EGC.
Kwon, Soon (2016). Heterogeneous Pathology of Melasma and Its Clinical
Implications. International Journal of Molecular Science (17) 824.
Lee, Ai (2014). An Updated Review of Melasma Pathogenesis. Dermatologica Sinica
32 (2014) 233-239.
Pravitasi (2012). Chemical Peeling pada Melasma. Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin. Vol 24(1). 2012.

Anda mungkin juga menyukai