OLEH:
INDAH MONICA
406181072
PEMBIMBING:
dr. Eko Krisnanto, Sp.KK
Referat:
TERAPI PADA MELASMA
Disusun oleh :
Indah Monica ( 406181072)
Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Kepaniteraan Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
dr. Eko Krisnanto, Sp.KK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah yang dilimpahkanNya,
sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan referat dengan topik “ Terapi pada
Melasma”.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, dengan hati terbuka penulis menerima segala kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini.
Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingannya selama siklus kepaniteraan Kulit dan
Kelamin RSUD K.M.R.T. Wongsonegoro sejak tanggal 26 Oktober 2018 – 30 Desember 2018.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga referat ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
karoten. Paling berperan adalah pigmen melanin.1 Penyakit kelainan pigmentasi, sebagian
besar diakibatkan karena gangguan pada melanosit. Hal ini terlihat pada individu yang
mempunyai kulit dengan pigmen sedikit atau tanpa pigmen melanin. Dimana mengalami
kerusakan kulit lebih nyata yang diakibatkan matahari dan beberapa jenis keganasan kulit
lainnya.2 Kelainan pigmentasi berupa perubahan warna kulit menjadi putih (hipopigmentasi),
peningkatan pigmentasi kulit yang berasal dari peningkatan produksi melanin, peningkatan
mengenai area yang sering terpajan sinar ultra violet dengan tempat predilkesi di pipi, dahi,
daerah bibir atas, hidung, dan dagu yang bersifat simetris,1 mungkin juga dapat ditemukan di
lengan. Melasma teridentifikasi atau terlihat dengan menggunakan sinar ultraviolet (UV),
biasanya dapat dilihat pada 30% dari wanita Asia usia pertengahan.4
Kasus melasma terbanyak diderita oleh wanita, karena paparan sinar matahari di
wajah, walaupun 10% dan kasus terjadi pada pria. Flek dapat terjadi pada berbagai kelompok
masyarakat, dan suku, serta jenis kulit manusia.1 Melasma lebih jelas atau lebih menonjol
pada individu dengan warna kulit coklat atau hitam seperti orang dari Asia, Timur tengah,
paparan sinar matahari, faktor kimia seperti paparan bahan kimia, serta faktor manusia
kebiasaan menggunakan kosmetik yang mengandung bahan kimia yang berlangsung lama,
penggunaan alat kontrasepsi yaitu jenis hormonal, penggunaan obat-obatan yang bersifat
Penggunaan bahan kimia berlebihan baik dalam bentuk kosmetik, obat-obatan juga
menimbulkan efek samping bagi kulit, khususnya kulit wajah, sehingga berpotensi terhadap
terjadinya melasma. Jenis bahan kimia tersebut seperti merkuri, senyawa bismuth, fenol,
hidrogen peroksida.8 Sinar matahari diketahui sebagai pencetus utama timbulnya melasma,
sehingga kasus ini sering terjadi pada orang-orang yang biasa terpajan sinar matahari.7
Paparan sinar matahari pada kulit akan menyebabkan proses melanogenesis yaitu
terutama pada bangsa Latin dan Asia. Tampak lebih jelas pada musim panas.9
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Melasma dalam bahasa Yunani dikenal dengan “ melas ” yang berarti “black spot”
yang artinya titik hitam, kloasma gangguan pigmen yang didapat ditandai dengan makula
hiperpigmentasi simetris pada area wajah yang terpajan sinar matahari. Namun kadang-
adalah hipermelanosis yang didapat (acquired) biasanya tidak merata terutama pada wajah,
memiliki lesi berupa makula yang tidak merata berwarna coklat muda sampai coklat tua,
berkembang lambat, dan umumnya simetrik,11 terutama bila mengenai pipi, sedangkan
Gambar 2.1
Centrofacial Melasma8
Gambar 2.2
Malar Melasma8
2.2 Etiologi
Etiologi melasma sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Faktor kausatif yang
2. Sinar ultra violet, memacu proses pembentukan pigmen melanin. Spektrum sinar
matahari ini merusak gugus sulfhidril di epidermis yang menghambat enzim tirosinase
dengan cara mengikat ion Cu dari enzim tersebut. Sinar ultra violet menyebabkan enzim
berperan pada terjadinya melasma.1 Pada kehamilan, melasma biasanya meluas pada
trimester ke-3. Perubahan pigmen yang mengganggu secara kosmetik terjadi sampai 75%
pada wanita hamil. Pada pemakai pil kontrasepsi, melasma tamapak dalam 1 bulan
4. Obat, seperti difenil hidantoin, mesantoin, klorpromasin, sitostatik, dan minosiklin dapat
menyebabkan timbulnya melasma. Obat ini dtimbun di lapisan dermis bagian atas dan
2.3 Epidemiologi
Melasma dapat mengenai semua ras terutama penduduk yang tinggal didaerah tropis.8
Melasma lebih sering tampak pada orang dengan kulit berwarna coklat atau hitam seperti
orang Asia, Timur Tengah, India, Amerika Selatan.5 Melasma dijumpai terutama pada wanita,
meskipun didapat pula pada pria. Di Indonesia perbandingan kasus wanita dan pria adalah
24:1. Terutama tampak pada wanita usia subur dengan riwayat langsung terkena pajanan sinar
Menurut Fitzpatrick,3 kasus melasma terbanyak diderita oleh wanita karena paparan
sinar matahari diwajah, walaupun 10% dari kasus terjadi pada pria. Flek dapat terjadi pada
berbagai kelompok masyarakat, dan suku, serta jenis kulit manusia. Kelainan ini ditemukan
pada 70% kehamilan serta pada wanita yang mendapat kontrasepsi oral dan pemakai
kosmetik.1
2.4 Patogenesis
Umumnya mengenai wanita usia dewasa atau masa subur dan pertengahan. Melasma
banyak dijumpai pada orang dengan kulit berwarna, yaitu kulit tipe IV-VI.12 Fitzpatrick11
membagi jenis kulit manusia menjadi 6 kelompok berdasarkan kepekaannya terhadap sinar
matahari, yaitu :
a. Tipe I, golongan orang yang selalu terbakar sinar matahari, tidak pernah menjadi coklat tua,
b. Tipe II, golongan orang yang mudah terbakar sinar matahari, sulit mengalami perubahan
c. Tipe III, golongan orang yang sedikit terbakar sinar matahari setelah terpajan dan sedikit
d. Tipe IV, golongan orang sulit terbakar sinar matahari dan mengalami perubahan warna
e. Tipe V, golongan orang yang jarang terbakar sinar matahari dan mudah berubah warna
f. Tipe VI, golongan yang tidak pernah terbakar sinar matahari, selalu berubah warna coklat
Kulit tipe I-II biasanya orang Kaukasia, tipe III-IV biasanya orang Mongoloid, tipe IV-
V orang Polinesia, dan tipe VI adalah orang Negro. Orang Asia memiliki kulit berwarna
kuning hingga sawo matang dan termasuk jenis kulit Asia, yang menurut Fitzpatrick termasuk
Patogenesis melasma masih banyak yang belum diketahui. Tetapi banyak faktor yang
Melasma dianggap merangsang melanosit atau pigmen memproduksi sel hormon seks
wanita esterogen dan progesteron untuk menghasilkan lebih banyak pigmen melanin saat
kulit terkena sinar matahari. Perempuan dengan jenis kulit coklat muda yang tinggal di
daerah dengan paparan sinar matahari yang intens, sangat rentan untuk mengembangkan
kondisi ini. Kenaikan melanosom ini juga disebabkan karena bahan farmakologik seperti
b. Penghambatan dalam Malpighian cell turn over, keadaan ini dapat terjadi karena obat
sitostatik.8
Lesi melasma berupa makula berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas tegas
dengan tepi tidak teratur seperti peta dan biasanya simetris. Perjalan penyakit kronis dan
mengalami eksaserbasi bila terkena sinar matahari. Biasanya terjadi setelah kehamilan yang
berulang-ulang dan dapat mengadakan resolulsi setelah melahirkan atau penghentian oral
kontrasepsi.12 Melasma sering pada pipi, dan hidung yang disebut pola malar. Pola
mandibular terdapat pada dagu, sedangkan pola sentrofasial di pelipis, dahi, alis, dan bibir
Terdapat beberapa jenis melasma dapat dibedakan berdasarkan ditinjau dari gambaran
1. Bentuk sentrofasial meliputi daerah dahi, hidung, pipi bagian medial, bawah hidung,
1. Tipe epidermal, melasma tampak lebih jelas dengan sinar Wood dibandingkan dengan
sinar biasa.
2. Tipe dermal, dengan sinar Wood tak tampak warna kontras dibanding dengan sinar
biasa.
3. Tipe campuran, tampak beberapa lokasi lebih jelas sedang lainnya tidak jelas.
Perbedaan tipe-tipe ini sangat berarti pada pemberian terapi, tipe dermal lebih sulit
1. Melasma tipe epidermal, umumnya berwarna coklat, melanin terutama terdapat pada
stratum spinosum.
sekitar pembuluh darah di dermis bagian atas dan bawah, pada dermis bagian atas
Diagnosis melasma ditegakkan hanya dengan pemeriksaan klinis. Untuk menentukan tipe
• Pemeriksaan histopatologis :
1. Melasma tipe epidermal, melanin terutama terdapat pada lapisan basal dan suprabasal.
Kadang-kadang di seluruh stratum korneum dan stratum spinosum. Sel-sel yang padat
mengandung melanin adalah melanosit,16 sel-sel lapisan basal, dan suprabasal, juga
dermis bagian atas dan bawah, pada dermis bagian atas terdapat fokus-fokus infiltrat.
melanosit meningkat.8
3. Tipe campuran, lesi ada yang bertambah kontras ada yang tidak.
Hiperpigmentasi pasca peradangan dan efelid. Dengan anamnesis yang jelas dan
perubahan warna kulit dan noda. Pasien dengan PIH mempunyai riwayat klinikal atau
subklinikal atau riwayat trauma kutaneus inflamasi. PIH ialah hasil dari respon
patofisiologi dari inflamasi kutaneus seperti akne, dermatitis atopik, liken planus, dan
psoriasis.
Gambar 2.4
Hiperpigmentasi Pasca Infalamsi3
• Efelid
Makula hiperpigmentasi berwarna coklat terang yang timbul pada kulit yang sering
terkena sinar matahari. Pada musim panas jumlahnya akan bertambah lebih besar, dan
gelap.
Gambar 2.5
Efelid
2.10 Komplikasi
2.11 Penatalaksanaan
Pengobatan melasma memerlukan waktu yang cukup lama, kontrol yang teratur serta
kerja sama yang baik antara penderita dan dokter yang menanganinya. Kebanyakan penderita
berobat untuk alasan kosmetik. Pengobatan dan perawatan kulit harus dilakukan secara teratur
• Pencegahan
a. Pencegahan terhadap timbulnya atau bertambah berat serta kambuhnya melasma adalah
perlindungan terhadap sinar matahari. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara
konvensional, misalnya dengan memakai topi lebar atau payung, atau dengan
menggunakan tabir surya (sunscreen) berspektrum luas (SPF>30) yang memiliki
parfum.8
• Pengobatan
Terapi yang sering digunakan pada melasma meliputi obat-obat bleaching (pemutih),
a. Pengobatan Topikal :
1. Bleaching
Hydroquinone 2-5% dalam bentuk krim (dosis makin besar iritasi makin besar).
Krim tersebut dipakai pada malam hari disertai pemakaian tabir surya pada siang
hari. Umumnya tampak perbaikan dalam 6-8 minggu dan dilanjutkan sampai 6 bulan.
Efek samping adalah dermatitis kontak iritan atau alergik. Setelah penghentian
penggunaan hidroquinon sering terjadi kekambuhan. Formula Kligman dan wilis :
Krim yang mengandung Hydroquinone 5% + Tretinoin 0,1% + dexamethason 0,1%.
Terapi kombinasi bertujuan meningkatkan efektifitas terapetik dan menurunkan
resiko efek samping berupa reaksi iritasi.
2. Tabir surya
Sebaiknya berbentuk opaque (bahan fisik : mengandung titanium dioxyde dan
zinc oxyde) atau dipakai tabir surya dengan SPF > 30. Tanpa penggunaan tabir
surya yang opaque terapi akan gagal.
3. Asam Retinoat (retinoid acid/tretinoin)
Asam retinoat 0,1% terutama digunakan sebagai terapi tambahan atau terapi
kombinasi. Krim tersebut juga dipakai pada malam hari. Efek samping berupa
eritema, deskuamasi, dan fotosintesis.
4. Asam azeleat (Azeleic acid)
Asam azeleat memberikan efek antiproliferatif dan sitotoksik pada melanosit dan
merupakan obat yang aman untuk dipakai. Pengobatan dengan asam azeleat 20%
dalam bentuk krim selama 6 bulan memberikan hasil yang baik. Efek sampingnya
rasa panas dan gatal.
b. Pengobatan Sistemik :
1. Asam askrobat / Vitamin C
Vitamin C mempunyai efek merubah melanin bentuk oksidasi menjadi melanin
bentuk reduksi yang berwarna lebih cerah dan mencegah pembentukan melanin.
2. Glutation
Glutation bentuk reduksi adalah senyawa sulfhidril yang berpotensi menghambat
pembentukan melanin.
• Tindakan Khusus :
a. Bedah kimia
- Larutan glicolic acid 20-50% 3-4 minggu sekali
- Solusio Jessner : Asam salisilat 14g, resorsinol 14gr
Asam laktat (85%) 14 gr, etanol ad 100ml.
Epidermal melasma :
Tabir surya opaque pagi hari, hydroquinone dan tretinoin malam hari. Hasil pengobatan
mulai terlihat setelah 2 bulan dan melasma hilang selama 6 bulan pengobatan.
Dermal melasma :
Hasil pengobatan minimal, terapi pilihan dengan kosmetika opaque. Terapi laser tidak
keberhasilan pengobatan. Pengobatan melasma pada masa kehamilan dan menyusui tidak
dianjurkan.9,12
2.12 Prognosis
Ketika melasma muncul selama kehamilan, prognosis untuk perbaikan spontan setelah
melahirkan sangat baik. Namun, dalam banyak kasus melasma bertahan bahkan setelah
pigmentasi biasanya dapat kembali setelah kulit terkena sinar matahari. Dalam semua kasus,
melasma adalah kondisi jinak tanpa kecenderungan untuk transformasi ganas.8 Bila faktor-