Kelompok 14
Sistem Hepatobilier
• Tutor : dr. Alya
• Ketua :Yohanes Firmansyah (405120051)
• Sekretaris :Alicia Angelina (405130077)
• Penulis :Sharanjit (405130221)
• Anggota:
– Ade Fitriyani (405120134)
– Elsiana Laurencia (405120214)
– Christopher Lauren (405130020)
– Felix Setiawan (405130093)
– Eric Winata (405130166)
– Maria (405130176)
– Truelly Juniette (405130164)
– Melinda Valeria (405130087)
– Carissa Octaviani (405120090)
– Risky (405130134)
Sakitnya hatiku
Seorang laki-laki 30 thn datang ke praktik umum dengan keluhan
nyeri pada perut kanan atas dan demam sejak 3 hari yang lalu.
Keluhan disertai mual dan muntah, nafsu makan menurun. 2
minggu yang lalu pasien diare selama 3-4 hari, sembuh dengan
obat warung.
Pada PF didapat suhu 37,8˚C, skelra anikterik. Hepar teraba dua
jari di bawah arcus costae, nyeri tekan (+).
Hasil Lab didapatkan Hb: 14g/dL, leukosit: 12.000/mm³, hitung
jenis basofil : 0, eusinofil : 10, neutrofil batang : 2, neutrofil
segmen : 60, limfosit : 20,monosit : 8, bilirubin total : 0,4mg/dL,
ALT/SGPT : 45 U/L, AST/ SGOT : 42 U/L. GGT : 25, fosfatase alkali :
40 U/L.
USG abdomen : satu buyah lesi hipoechoid heterogen, bulat
batas tegas, diameter 7,5 cm pada lobus kanan.
Review
USG :
1 lesi hipoechoid
hetererogen, batas tegas,
diameter 7,5 cmdi lobus
kanan
Learning Objective
• Abses Hepar Amubik
• Abses Hepar Pyogenik
• Abses Hepar Karena Penyebab Lain
• Balantidium Coli
ABSES HEPAR AMUBIK
ABSES HEPAR AMUBIK
• Amebiasis ekstraintestinal yang paling umum
• Akumulasi nekroinflamasi purulen di parenkim
hepar, yang disebabkan oleh amuba (terutama
Entamoeba histolytica)
• Lesi biasanya soliter
• Sering kali ditemukan di lobus kanan hepar
– Lobus kiri hepar → 5 – 21% kasus
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta:
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
PREVALENSI ABSES HEPAR AMUBIK
• Sering diderita orang muda
• Rentang usia : 20 – 40 tahun
• Sering pada etnis Hispanik dewasa (92%)
• 3 – 10x lebih umum pada pria
• Jarang terjadi pada anak-anak
• Daerah endemis : Afrika, Asia Tenggara, Meksiko,
Venezuela, Kolombia → setelah berpergian ke
daerah endemis / emigrasi dari daerah endemis
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
SIKLUS HIDUP Entamoeba
Histolytica
Diagnostic
parasite forms
Ukuran : 10 – 60 mikron Inti dalam endoplasma
STADIUM TROFOZOIT
STADIUM KISTA
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
FAKTOR RISIKO ABSES HEPAR AMUBIK
• Berpergian ke daerah endemis / tropis
• Keadaan imunosupresi (AIDS)
• Alkoholisme
• Keganasan
• Malnutrisi
• Penggunaan kortikosteroid
• Kelainan imunitas yang diperantarai sel (cell
mediated immunity)
• Homoseksual
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta:
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
FAKTOR YANG MEMENGARUHI
TINGKAT KEPARAHAN PENYAKIT
• Usia muda
• Kehamilan
• Malnutrisi
• Alkoholisme
• Penggunaan glukokortikoid
• Keganasan
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
GEJALA DAN TANDA ABSES HEPAR AMUBIK
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston textbook of surgery: the biological basis of modern surgical
practice. 19th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2012.
DIAGNOSIS ABSES HEPAR AMUBIK
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
PEMERIKSAAN FISIK ABSES HEPAR
AMUBIK
• Hepatomegali, terasa nyeri pada saat
dipalpasi
• Nyeri tekan terlokalisir
• Auskultasi
• Demam
• Ikterus (ringan&berat)
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta:
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
PEMERIKSAAN PENUNJANG ABSES
HEPAR AMUBIK
• Pemeriksaan laboratorium
• Tes serologi
• Pemeriksaan tinja
• Kultur darah
• Kultur cairan aspirasi
• Foto rontgen toraks
• Pencitraan (USG, CT scan, MRI) → tidak dapat
membedakan AHA dari AHP
• PCR → diagnosis molekuler
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta:
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM ABSES
HEPAR AMUBIK
• Hiperbilirubinemia
• Leukositosis (75% kasus)
• ↑ transaminase serum dan AP → tidak
spesifik
• ↑ marker inflamasi akut
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
Gambaran foto thorax dada memperlihatkan
pengangkatan hemidiafragma kanan pada lobus kanan
hepar
PEMERIKSAAN USG ABSES HEPAR
AMUBIK
• Non-invasif
• Sensitivitas tinggi (80 – 90%)
• Lesi hipoekoik
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Gambaran USG memperlihatkan abses
hepar amuba pada lobus kanan
CT SCAN ABDOMEN
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
PEMERIKSAAN SEROLOGI ABSES
HEPAR AMUBIK
• ELISA → paling sering dikerjakan
• Indirect hemagglutinin assay (IHA) → paling
sensitif (90%)
• Cellulose acetate precipitin
• Counterimmunoelectrophoresis
• Immunofluorescent antibody
• Rapid latex agglutination test
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
PEMERIKSAAN SEROLOGI ABSES
HEPAR AMUBIK
• Harus diinterpretasikan dengan keadaan klinis
pasien → kadar antibodi serum mungkin masih
tinggi beberapa lama setelah perbaikan /
penyembuhan
– Pemeriksaan IHA → dapat tetap (+) hingga 20 tahun
• Sensitivitas tes +/- 95%, spesifisitas > 95%
• (-) palsu → mungkin terjadi dalam 10 hari
pertama infeksi → diulang setelah 10 hari
• (+) palsu → sering pada daerah endemis
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
Robbins SL, Cotran RS. Robbins and cotran
atlas of pathology. 2nd edition.
Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010.
KRITERIA DIAGNOSIS ABSES HEPAR
AMUBIK MENURUT SHERLOCK (2002)
• Adanya riwayat berasal dari daerah endemis
• Pembesaran hepar pada laki-laki muda
• Respon baik terhadap metronidazole
• Leukositosis tanpa anemia pada riwayat sakit
yang tidak lama dan leukositosis dengan
anemia pada riwayat sakit yang lama
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta:
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
KRITERIA DIAGNOSIS ABSES HEPAR
AMUBIK MENURUT SHERLOCK (2002)
• Ada dugaan amebiasis pada pemeriksaan foto
toraks PA dan lateral
• Pada pemeriksaan scan didapatkan filling
defect
• Tes fluorescent antibodi anti amuba (+)
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta:
Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM, Mattox KL. Sabiston textbook of surgery: the biological basis of modern surgical
practice. 18th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2008.
TATALAKSANA ABSES HEPAR AMUBIK
• Terapi farmakologis saja
• Aspirasi dituntun USG + farmakologis
• Drainase perkutan dengan kateter + farmakologis
• Laparotomi, drainase, dan farmakologis
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
TATALAKSA ABSES HEPAR AMUBIK
BERDASARKAN KESEPAKATAN PEGI
DAN PPHI (1996)
• Abses hepar dengan diameter 1 – 5 cm →
farmakoterapi; bila respon (-) → aspirasi
• Abses hepar dengan diameter 5 – 8 cm→
terapi aspirasi berulang
• Abses hepar dengan diameter >=8 cm →
drainase perkutan
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
KOMPLIKASI ABSES HEPAR AMUBIK
• Ruptur abses ke dalam :Regio toraks,
Perikardium, Peritoneum
• Infeksi sekunder
• Lainnya (jarang)
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
PENCEGAHAN ABSES HEPAR AMUBIK
• Sanitasi yang memadai
• Pemberantasan karier kista
• Pada daerah berisiko ↑ :
– Menghindari konsumsi sayur dan buah yang tidak
dikupas
– Penggunaan air kemasan
• Kebersihan perorangan (personal hygiene)
• Kebersihan lingkungan (environmental
sanitation)
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
PROGNOSIS ABSES HEPAR AMUBIK
• Dapat disembuhkan
• Angka kematian → <1% bila tidak ada penyulit
• Penyulit → angka mortalitas ↑
• Penegakkan diagnosis yang terlambat →
timbul penyulit : abses ruptur → angka
kematian ↑
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam. 6th ed. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2014.
Dutta A, Bandyopadhyay S. Management of liver abscess. 2012: 469-75.
Townsend CM, Beauchamp RD, Evers BM,
Mattox KL. Sabiston textbook of surgery:
the biological basis of modern surgical
practice. 19th ed. Philadelphia: Saunders
Elsevier; 2012.
ABSES HEPAR PYOGENIK
Abses hati piogenik
PATOGENESIS
• Penyebaran hematogen /secara langsung dari tempat
terjadinya infeksi di dalam rongga peritoneum.
• Hati menerima darah dari sirkulasi vena portal
terinfeksinya hati oleh karena paparan bakteri yang
berulang.
• Penyakit sistem biliaris obstruksi aliran empedu
proliferasi bakteri tekanan dan distensi kanalikuli
akan melibatkan cabang-cabang dari vena portal dan
limfatik formasi abses filebitis. Mikroabses yang
terbentuk menyebar secara hematogen sehingga
terjadi bakterimia sistemik.
• Penetrasi akibat trauma tumpul nekrosis hati,
perdarahan intrahepatik dan terjadi kebocoran
saluran empedu kerusakan dari kanalikuli
masuknya bakteri ke hati terjadi pertumbuhan
bakteri dengan proses supurasi dan pembentukan
pus.
• Lobus kanan hati lebih sering terjadi AHP karena
menerima darah dari arteri mesenterika superior dan
vena porta sedangkan lobus kiri menerima darah dari
arteri mesenterika inferior dan aliran limfatik.
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan fisik
• Demam sedang sampai tinggi
• Palpasi: hepatomegali
• Nyeri tekan
• Diperberat dengan pegerakan abdomen
• Splenomegali kronik
• Bisa didapatkan asites, ikterus dan tanda-tanda
hipertensi portal
Pemeriksaan penunjang: Lab
• Leukositosis yang tinggi (shift to the left)
• Anemia
• LED ↑
• ALP ↑
• enzim transaminase dan serum bilirubin ↑
• Trombin time yang memanjang
• Tes serologi: menyingkirkan diagnosis banding
• Kultur darah GOLD STANDARD (untuk
menegakkan diagnosa jika penyebabnya bakterial)
Pemeriksaan penunjang: Rontgen
• Diafragma kanan ↑
• Efusi pleural
• Ateletaksis basiler
• Empiema/abses paru
• Foto toraks PA: sudut kardiofrenikus tertutup
• Lateral: sudut kostofrenikus tertutup
• Di bawah diafragma terlihat udara atau bayangan air
fluid level
• Abses lobus kiri akan mendesak kurvatura minor
Pemeriksaan penunjang
• Abdominal CT-Scan
• USG
• Ultrasound Guided Aspirate for Culture and Special
Stains
• Gallium dan technectium radionuclide scanning
– CT scan
CT scan dari abses hepar. Tampak
septum abses yang luas pada
lobus kanan.
TATALAKSANA
• Amphotericin B (AmBisome)
• Fluconazole (Diflucan)
• Sintetik oral antifungal (spektrum luas bistriazole)
selektife inhibitor sitokrom fungal P-450 dan sterol C-
14 alpha-demethylation.
Abses Actinomycosis
Kesimpulan
Kami telah mempelajari abses hepar amubik, abses hepar
piogenik, abses hebar karena penyebab lain, dan balantidium
coli