UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
Disusun oleh :
Novan Riansyah
20100310145
Diajukan Kepada :
dr. Tri Budianto , Sp.OG
BAB I
LAPORAN KASUS
RM.01.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
1. IDENTITAS
Nama : Ny. R W
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Mergangsan, Yogyakarta
2. SUBYEKTIF
Tanggal 31 Januari 2016 (Autoanamnesis)
1. Keluhan Utama
Seorang pasien Ny. RW , 39 tahun, G2P1A0 hamil 40+4 minggu, datang ke IGD RS
Jogja dengan keluhan kenceng-kenceng, keluar flek lendir darah. Kenceng-kenceng
dirasakan sejak 3 hari yang lalu dan dirasakan semakin sering dan kuat. Flek sejak
2 hari yang lalu , belum ada rembes air kawah.
2. Riwayat Menstruasi
Umur Menarke : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5-7 hari
HPHT : 20 April 2015
HPL : 27 Januari 2016
UK : 40+4 minggu
Keadaan
Tgl/Thn Tempat Jenis
NO UK Penolong Penyulit JK/BB Anak
Partus Partus Persalinan
Sekarang
Cukup Operasi Laki -
1. 2012 RS Jogja Dokter Presbo HIdup
bulan SC laki
RM.02.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
6. Riwayat Ginekologi
Infertilitas, polip serviks, infeksi virus, kanker kandungan disangkal.
7. Riwayat ANC
Kontrol ANC rutin dilakukan di BPS.
8. Riwayat Psikososial
Status perkawinan 1x, lama perkawinan 5 tahun.
Kehamilan ini merupakan kehamilan yang diharapkan.
Pengambilan keputusan dalam keluarga secara musyawarah.
RM.03.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
4. DIAGNOSIS
Sekundigravida hamil aterm kala 1 fase laten dengan riwayat SC
5. PENATALAKSANAAN
a. Tunggu partus spontan VBAC
b. Sectio Caesaria
6. FOLLOW UP
Tanggal 31 Januari 2016pukul 00.00
S : terasa kenceng-kenceng dan ingin mengejan
O : KU : CM
RM.04.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
DJJ : 153
HIS : 3x/10menit, 30Detik
PD: Tidak dilakukan
Kala II
Pimpin mengejan
Tangan kana penolong di anterior vulva menahan kepala bayi, tangan kiri menahan
perineum dan menutup anus
Dilakukan episiotomi
Melahirkan kepala bayi
Putar paksi luar
Melahirkan bahu anterior bahu posterior
Susur punggung bayi dan diletakkan di perut inu
Gunting tali pusat
Injeksi oksitoksin 1 ampul IM
RM.06.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
TD : 110/70
T : 36,4oC
N : 80x/menit
R: 20x/menit
TFU : 2 jari di bawah pusat
Kontraksi uterus (+) kuat
A : Post partus spontan VBAC
P : Amoxicillin 500mg/8jam
Asam Mefenamat 500mg/8jam
Promavit 1tab/24jam
Vit A 1tab / 24jam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian VBAC
VBAC (Vaginal Birth After Cesarean-section) adalah proses melahirkan normal
setelah pernah melakukan seksio sesarea. VBAC menjadi isu yang sangat penting dalam
ilmu kedokteran khususnya dalam bidang obstetrik karena pro dan kontra akan tindakan
ini.
2. Indikasi VBAC
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) pada tahun 1999 dan
2004 memberikan rekomendasi untuk menyeleksi pasien yang direncanakan untuk
persalinan pervaginal pada bekas seksio sesarea.
1. Riwayat 1 atau 2 kali seksio sesarea dengan insisi segmen bawah rahim.
2. Secara klinis panggul adekuat atau imbang fetopelvik baik
3. Tidak ada bekas ruptur uteri atau bekas operasi lain pada uterus
4. Tersedianya tenaga yang mampu untuk melaksanakan monitoring, persalinan dan
seksio sesarea emergensi.
5. Sarana dan personil anastesi siap untuk menangani seksio sesarea darurat
4. Prasyarat VBAC
RM.08.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
VBAC atau yang juga dikenal dengan trial of scar memerlukan kehadiran seorang
dokter ahli kebidanan, seorang ahli anastesi dan staf yang mempunyai keahlian dalam hal
persalinan dengan seksio sesarea emergensi. Sebagai penunjangnya kamar operasi dan
staf disiagakan, darah yang telah di-crossmatch disiapkan dan alat monitor denyut
jantung janin manual ataupun elektronik harus tersedia (Caughey AB, Mann S, 2001).
RM.09.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
5. Usia maternal
Wanita yang berumur lebih dari 40 tahun dengan bekas seksio sesarea mempunyai
resiko kegagalan untuk persalinan pervaginal lebih besar tiga kali dari pada wanita yang
berumur kecil dari 40 tahun (Caughey AB, Mann S, 2001).
6. Induksi VBAC
Penelitian untuk induksi persalinan dengan oksitosin pada pasien bekas seksio sesarea
satu kali memberi kesimpulkan bahwa induksi persalinan dengan oksitosin
meningkatkan kejadian ruptur uteri pada wanita hamil dengan bekas seksio sesarea satu
RM.010.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
kali dibandingkan dengan partus spontan tanpa induksi. Secara statistik tidak didapatkan
peningkatan yang bermakna kejadian ruptur uteri pada pasien yang melakukan akselerasi
persalinan dengan oksitosin. Namun pemakaian oksitosin untuk drip akselerasi pada
pasien bekas seksio sesarea harus diawasi secara ketat (Zelop CM, 1999).
7. Komplikasi VBAC
Komplikasi paling berat yang dapat terjadi dalam melakukan persalinan pervaginal adalah
ruptur uteri. Ruptur jaringan parut bekas seksio sesarea sering tersembunyi dan tidak
menimbulkan gejala yang khas.
Tanda-tanda ruptur uteri adalah sebagai berikut :
(Caughey AB, et al, 2001)
DAFTAR PUSTAKA
RM.011.
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
RM.012.