Anda di halaman 1dari 2

Tenggelam adalah kematian yang disebabkan mati lemas (kekurangan napas) ketika cairan

menghalangi kemampuan tubuh untuk menyerap oksigen dari udara hingga


menyebabkan asfiksia. Penyebab utama kematian adalah hipoksia dan asidosis yang
mengakibatkan henti jantung.
Nyaris tenggelam adalah kondisi bertahan hidup dari peristiwa tenggelam hingga menyebabkan
ketidaksadaran atau paru-paru terisi air yang bisa mengakibatkan komplikasi sekunder yang
serius, termasuk kematian setelah terjadinya insiden. Kasus hampir tenggelam umumnya
ditangani oleh profesional di bidang kedokteran.
Tenggelam sekunder (secondary drowning) adalah kematian akibat perubahan kimiawi dan
biologi pada paru-paru setelah insiden nyaris tenggelam.
Di banyak negara, tenggelam merupakan salah satu penyebab kematian bagi anak-anak di
bawah 14 tahun. Di Amerika Serikat, tenggelam adalah penyebab kematian nomor dua di
kalangan anak-anak berusia 14 tahun dan ke bawah (penyebab kematian nomor satu adalah
kecelakaan kendaraan bermotor).[1] Tenggelam atau nyaris tenggelam bisa terjadi di setiap
genangan air yang bisa mengakibatkan mulut dan hidung anak terendam air, termasuk di
kubangan, toilet, bak mandi, akuarium, atau ember besar.
Di seluruh dunia, tingkat kematian akibat tenggelam berbeda-beda menurut aksesibilitas
terhadap air, iklim, dan budaya berenang di tempat tersebut. Sebagai contoh, di Britania
Raya terdapat 450 korban mati tenggelam per tahun (1 : 150.000), sementara di Amerika Serikat
terdapat 6.500 korban mati tenggelam per tahun (1 : 50.000). Cedera akibat tenggelam
menempati peringkat ke-5 dalam penyebab kematian akibat kecelakaan di Amerika Serikat.
Angka total korban nyaris tenggelam tidak diketahui. Korban lebih cenderung berjenis kelamin
laki-laki, remaja, atau dewasa.[1]

Situasi mengundang risiko tenggelam[sunting | sunting sumber]

Petugas penyelamat di kolam renang dilatih untuk menemukan kasus seperti dalam foto. Orang yang
tenggelam tanpa menarik perhatian. Foto diperagakan oleh model.

Sebagian besar kasus tenggelam terjadi di air, 90% di air tawar (sungai, danau, dan kolam
renang) dan 10% di air laut. Kasus tenggelam akibat cairan yang bukan air sering terjadi dalam
kecelakaan industri.
Kondisi umum dan faktor risiko yang mengakibatkan tenggelam di antaranya termasuk:

Pria cenderung lebih banyak tenggelam daripada wanita, terutama pria berusia 18-24
tahun

Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air

Kurangnya pengawasan terhadap anak (terutama anak berusia 5 tahun ke bawah)]

Kondisi air melebihi kemampuan perenang, arus kuat, air yang sangat dalam, terperosok
sewaktu berjalan di atas es, ombak besar, dan pusaran air

Terperangkap misalnya setelah peristiwa kapal karam, kecelakaan mobil yang


mengakibatkan mobil tenggelam, serta tubuh yang terbelenggu pakaian atau perlengkapan

Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan dan minuman beralkohol

Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan

Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang, termasuk di antaranya: infark


miokard, epilepsi, atau stroke.

Ditenggelamkan dengan paksa oleh orang lain dengan tujuan membunuh, kekerasan
antaranak sebaya, atau permainan di luar batas kewajaran.

Referensi[sunting | sunting sumber]


1.

^ a b Centers for Disease Control, Resources for TV Writers and Producers

Anda mungkin juga menyukai