1102305020-3-DIWA BAB II Fix
1102305020-3-DIWA BAB II Fix
A
B
I
I
KAJIAN
PUSTAKA
mengalami
nyeri punggung
bawah.
Bahkan
umumnya,
) berupa
muscle spasm ,
mechanical LBP,
back strain
. Setiap
back sprain
nyeri antara 6-12 minggu dan nyeri punggung bawah kronik merupakan
suatu periode nyeri lebih dari 12 minggu (Van Tulder dkk, 2006).
2.1.2 Etiologi
Etiologi nyeri punggung bawah menurut John W.Engstrom dalam
Johannes (2010) dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
kongenital/ perkembangan, trauma minor (tegang atau keseleo,
tertarik), fraktur, herniasi diskus intervertebral, degeneratif, artritis,
metastase neoplasma/ tumor, infeksi/inflamasi, metabolik, dan lainnya
yaitu psikiatri, diseksi arteri vertebral, postural. Postural dalam hal ini
adalah contohnya sikap duduk, dimana sikap duduk yang tidak baik
seperti membungkuk ke depan, tidak tegap, kepala menunduk, dada
kempis, dinding perut menonjol dan cekung kedepan pada
kurvatura lumbal yang berlebihan (hiperlordotic).
diatas akan
Semua posisi
2.1.3 Patofisiologi
Tulang belakang merupakan struktur yang kompleks, dibagi ke
dalam bagian anterior dan bagian posterior. Bentuknya terdiri dari
serangkaian badan silindris vertebra, yang terartikulasi oleh diskus
intervertebral dan diikat
1
0
mencegah kerusakan atau lesi yang lebih berat ialah spasme otot
yang membatasi pergerakan. Spasme otot ini
menyebabkan iskemia dan sekaligus menyebabkan munculnya titik picu
(
trigger
points) yang merupakan salah satu kondisi nyeri (Meliala dkk, 2003).
Postur membungkuk yang dipertahankan dalam jangka waktu yang lama
disertai dengan kelemahan otot-otot paravertebral memicu proses
adaptasi postur yang berkontribusi terhadap terjadinya pembebanan
abnormal pada tepi anterior dari korpus vertebra. Pembebanan ini
ditransmisikan pada seluruh segmen tulang
belakang termasuk di dalamnya diskus intervertebralis
Pembebanan anterior ini
lamellar
dari
fibroblast
yang
nucleus pulposus
yang
Lapisan terluar
annulus fibrosus
longitudinal posterior
dan ligamen
Ketika pergeseran
nucleus
lapisan ini maka akan dirasakan nyeri lokal yang disebut dengan
discogenic low
back pain
tersebut
posterior pillar
Nosiseptor pada
facet
hyperextension syndrome
(Neumann,
1
2
et al
, 2010).
1
3
pulposus
1
4
ke dalam
KLASIFIKASI
IMT (Kg/m2)
UNDERWEIGHT
Severe thinness
Moderate thinness
Mild thinness
NORMAL
OVERWEIGHT
Pre-obesitas
OBESITAS
Obesitas Klas I
Obesitas Klas II
Obesitas Klas III
Tabel 2.1. Klasifikasi IMT
menurut WHO (2004)
< 18.50
< 16.00
16.00 - 16.99
17.00 - 18.49
18.50 24.99
25.00
25.00 29.99
30.00
30.00 34.99
35.00 39.99
40.00
Aktivitas
Sikap tubuh yang salah merupakan penyebab nyeri punggung bawah
yang sering tidak disadari oleh penderitanya. Terutama sikap tubuh
yang menjadi kebiasaan sehari-hari. Kebiasaan seseorang, seperti
duduk, berdiri, tidur, mengangkat beban pada posisi yang salah dapat
menimbulkan NPB. Misalnya, seorang pelajar / mahasiswa yang
seringkali membungkukkan punggungnya pada waktu menulis.
1
5
Anterior
Bagian ini terdiri dari korpus vertebra yang dihubungkan satu dengan
yang lain oleh diskus invertebra dan ditahan satu sama lain oleh ligamen
longitudinal ventral dan dorsal. Bagian ini terutama berfungsi untuk
menyangga berat badan.
Posterior
Bagian ini terdiri dari pedikel, prossesus spinosus, prossesus
transversus, dan lamina yang diikat satu sama lain oleh berbagai
ligamen di antaranya ligamen interspinal, ligamen intertransversa dan
ligamen flavum. Pada prossesus spinosus dan transversus melekat otototot yang turut menunjang dan melindungi kolumna vertebra.
Bagian ini penting sekali untuk menghubungkan tulang belakang dari
ruas ke ruas oleh karena bagian belakang ini dilengkapi juga oleh 2
pasang facies artikularis superior dan inferior. Arah bidang dari
facies artikularis ini akan menentukan arah gerakan yang mungkin
dari tulang punggung yang bersangkutan. Bagian ini juga sangat
penting dalam menjaga stabilitas tulang belakang secara keseluruhan
(Cailliet 1984, Halimah 2011).
18
20
11
)
Kolumna vertebralis berfungsi untuk menyanggah kranium, gelang
bahu, ektremitas atas, dan dinding toraks serta melalui gelang panggul
meneruskan berat badan ke ekstremitas inferior dan merupakan pilar
utama tubuh. Di dalam
rongganya terletak medula spinalis, radix nervi spinales
penutup
, dan lapisan
yang
2.2.2 Sendi
Sendi facet disebut juga sendi zygapophyseal. merupakan sendi yang
khas. Terbentuk dari prosessus artikular dari vertebra yang
berdekatan untuk
memberikan sifat mobilitas dan fleksibilitas. Sendi ini merupakan
true synovial
joints dengan cairan sinovial (satu prosessus superior dari bawah dengan
satu
prosessus inferior dari atas). Manfaat sendi ini adalah untuk
memberikan stabilisasi pergerakan antara dua vertebra dengan adanya
translasi dan torsi saat melakukan fleksi dan ekstensi karena bidang
geraknya yang sagital. Sendi ini membatasi pergerakan fleksi lateral dan
rotasi (Vitriana, 2001).
20
Serabutnya berjalan
dengan
ini
lebar
dan
kuat.
Serabut
terdalamnya
processus
2.
peranan penting dan dapat dilatih untuk mengobati nyeri punggung bawah.
secara
efektif
menghasilkan
gaya
yang
mampu
over
25
dikali dengan massa dan lengan gaya menyebabkan jumlah berat badan
yang ditransmisikan ke tulang belakang.
Struktur shock absorber
seperti discus
intervertebralis bertanggung jawab
untuk menetralisir semua gaya yang menuju tulang belakang. Beban ini
akan
menyebabkan rupturnya
pergerseran nucleus
anullus fibrosus
, kemudian terjadi
Begitu pula pada mahasiswa, apabila sikap duduk yang dilakukan salah
atau tidak ergonomis, maka produktivitas dalam melakukan aktivitas di
setiap kegiatan perkuliahan dan aktivitas lainnya akan menurun dan
terganggu.
Berbicara mengenai postur yang baik, meski sudah banyak ahli
yang mendefinisikan namun ide dasar tentang apa yang disebut dengan
postur yang baik sebetulnya masih samar (Hutton WC dan Adams MA
1985 dalam Parjoto 2007). Postur yang baik yang selama ini digunakan
adalah berasal dari tradisi militer yaitu lebih berorientasi pada estetika
dimana sewaktu duduk punggung harus tegak dan tidak boleh
membungkuk kedepan atau lunglai (Parjoto, 2007). Duduk tegang dan
kaku akan memberikan tekanan pada tulang belakang, sikap duduk yang
keliru akibat kursi yang tidak sesuai dengan Antropometri pemakai
29
30
Gambar
2.7. Sikap
Duduk
(Conyers
&
Webster,
2012)
duduk, sehingga penting untuk mengetahui posisi tubuh yang benar saat
duduk agar menjamin kesehatan tulang punggung.
Posisi duduk yang tidak benar menyebabkan sirkulasi darah pada bagian
bawah sangat lemah, yang memungkinkan terjadi varises, selulit,
pembengkakan kaki, kelelahan, dan resiko penggumpalan darah di
kaki. Duduk yang lama menyebabkan terjadinya ketegangan otot
dibagian pinggul. Postur yang tegak akan mengurangi kerja dari
otot-otot ekstensor untuk melawan beban yang ditransmisikan pada
tulang belakang. Sehingga kemungkinan terjadinya spasme atau strain
pada otot tersebut dapat dihindari. Dan juga, ketika postur dalam posisi
tegak, struktur seperti diskus intervertebralis mendapat pembebanan
yang seimbang pada bagian anterior, posterior, dan lateralnya. Sehingga
kemungkinan
terjadi kerusakan struktur bagian posterior dari tulang belakang
yang pain
sensitive dapat dicegah.
Salah satu penyakit yang paling sering diderita karena sering melakukan
posisi duduk lama yaitu nyeri punggung bawah. Hal ini diperjelas oleh
penelitian Putri Perdiani pada tahun 2010 dengan desain penelitian
studi kasus kontrol
3
2