Anda di halaman 1dari 2

Nama

: Ahmad Rifai Nst (1517239)

Kelas

: 1A Analisis Kimia

Tanggal : 23/Mei/2016
Umar II Sosok Inspiratif
Setiap orang pasti memiliki seorang tokoh yang menginspirasi dirinya.
Karena tanpa tokoh inpirasi memang kita akan kesulitan dalam meniti
hidup.tokoh inpirasi adalah seorang tokoh yang akan menjadi sosok
penyemangat bagi kita baik itu menirukan sifat dan perilakunya. Umat islam
dianjurkan agar menjadikan Rasulullah Saw sebagai tokoh panutan sekaligus
tokoh inpirasi. Tapi tidak dipermasalahkan kalau kita memiliki tokoh selain
rasulullah, asalkan tidak meletakkan tokoh tersebut diatas Rasulullah Saw
sebagai tokoh panutan kita.
Setiap masa pasti ada pemimpinya, setiap pemimpin pasti ada
kelebihan dan kekurangan dalam cara memimpin rakyatnya. Begiu halnya
dengan pemimpin yang biasa disebut Umar II ini. Memang khalifah umar II ini
belum begitu familiar di kalangan umat muslim sendiri, Tapi sejarah beliau
banyak dikenang hingga sekarang. Karena keberhasilan beliau dalam
memimpin sebuah khilafah, yang pada saat itu mencakup delapan provinsi
islam. Membuat beliau dijadikan sebagai seorang tokoh pembaharui islam,
berdasarkan hadits rasulullah Saw akan hadir seorang tokoh dalam seratus
tahun sekali yang akan memperbaharui islam.
Umar II adalah anak dari Abdul Aziz bin Marwan, gubernur mesir dan
adik dari khalifah Abdul Malik. Ibunya adalah Ummu Asim binti Asim bin
Umar bin Khattab. Umar II adalah cicit dari Khulafaur Rasyidin kedua Umar
bin Khattab, dimana umat muslim menghormatinya sebagai salah seorang
sahabat nabi yang paling dekat. Kehidupan masa kecil beliau penuh dengan
kecukupan karena beliau dilahirkan dari keturunan kaum bangsawan.
Umar II dibesarkan di Madinah, dibawah bimbingan ibnu umar, salah
seorang periwayat hadits terbanyak. Ia tinggal disana sampai kematian
ayahnya, dimana kemudian dipanggil ke damaskus oleh Abdul Malik dan
dinikahkan dengan anak perempuannya Fatimah binti abdul malik. Ayah
mertuanya kemudian meninggal dunia dan ia diangkat pada tahun 706
sebagi gubernur Madinah oleh khalifah Al-Walid I.
Di Madinah tidak seperti sebagian besar penguasa pada saat itu, Umar
membentuk sebuah dewan yang kemudian bersama-sama dengannya
menjalankan pemerintahan provinsi. Masa di Madinah itu menjadi masa yang
jauh berbeda dengan masa sebelumnya, dimana keluhan-keluhan resmi ke
Damaskus berkurang dan dapat diselesaikan di Madinah, sebagai tambahan

banyak orang yang berimigrasi ke Madinah dari Iraq, mencari perlindungan


dari gubernur yang kejam, Al-Hajjaj bin Yusuf. Hal tersebut menyebabkan
kemarahan Al-Hajjaj, dan ia menekan Al-Walid I untuk menghentikan Umar.
Al walid I tunduk kepada Al-Hajjaj dan memberhentikan Umar dari
jabatannya. Tetapi sejak itu, Umar sudah memiliki reputasi yang tinggi di
Kekhalifahan islam pada saat itu.
Setelah menjadi masyarakat biasa pada masa ke khalifahan Al-Walid I
hingga digantikan saudaranya Sulaiman bin Abdul Malik. Kemudian Umar
menjadi khalifah menggantikan Sulaiman yang tidak memilih saudara dan
anak kandungnya sendiri untuk menjadi khalifah. Umar II di baiat sebagai
khalifah pada hari jumat setelah selesai salat jumat. Hari itu juga setelah
ashar, rakyat dapat langsung merasakan perubahan kebijakan khalifah baru
ini. Sehari setelah menjadi khalifah Umar II langsung pindah dari rumahnya
yang cukup bagus menuju sebuah gubuk yang cukup reot bersam
keluarganya. Apa yang membuat beliau bersikap seperti itu kalau bukan
karena kecintaannya terhadap agama ini. Yang didasarkan sifat ketawaduan,
kejujuran, keadilan, dan kesederhanaan beliau yang sudah tertanam dari
sejak kecil. Kehidupa yang serba kecukupan dan kemewahan tidak malah
membuatnya terlena dan malas.
Zaman pemerintahannya berhasil memulihkan keadaan negaranya dan
mengkondisikan negaranya seperti saat 4 khalifah (Khulafaur Rasyidin)
memerintah. Kebijakannya dan kesederhanaan hidupnya pun tak kalah
dengan 4 khalifah sebelumnya. Gajinya selama menjadi khalifah hanya 2
dirham perhari atau 60 dirham perbulan. Karena itu banyak ahli sejarah
menjuluki ia dengan Khulafaur Rasyidin ke-5. Masa pemerintahan Umar II
juga menekankan pada sikap toleransi kepada semua masyarakat baik itu
muslim maupun non muslim. Pada masa pemerintahan beliau
meningkatkatkan gaji buruh hingga gaji buruh sebanding dengan gaji
pegawai kerajaan.
Itulah sosok umar II yang sangat dikagumi, kesederhanaan, keadilan,
ketawaduan, toleransinya membuat nya berhasil memakmurkan
kekhalifahan yang dipimpinya sekaligus memulihkan citra bani umayyah
yang pada saat itu telah hilang kepercayaan dari masyarakatnya sendiri.
Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5 bulan. Namun dengan waktu
yang singkat itu berhasil menjadikan negara yang aman, tentram, dan
sejahtera. Hingga pada saat itu tidak ada lagi masyarakat yang berhak
menerima zakat, Baitul maal sudah penuh, bahkan hewan-hewan
meraskannya. Dalam riwayat dikatakan hewan-hewan gembala beriringan
dengan seekor serigala.

Anda mungkin juga menyukai