Kelas
: 1A Analisis Kimia
Tanggal : 23/Mei/2016
Umar II Sosok Inspiratif
Setiap orang pasti memiliki seorang tokoh yang menginspirasi dirinya.
Karena tanpa tokoh inpirasi memang kita akan kesulitan dalam meniti
hidup.tokoh inpirasi adalah seorang tokoh yang akan menjadi sosok
penyemangat bagi kita baik itu menirukan sifat dan perilakunya. Umat islam
dianjurkan agar menjadikan Rasulullah Saw sebagai tokoh panutan sekaligus
tokoh inpirasi. Tapi tidak dipermasalahkan kalau kita memiliki tokoh selain
rasulullah, asalkan tidak meletakkan tokoh tersebut diatas Rasulullah Saw
sebagai tokoh panutan kita.
Setiap masa pasti ada pemimpinya, setiap pemimpin pasti ada
kelebihan dan kekurangan dalam cara memimpin rakyatnya. Begiu halnya
dengan pemimpin yang biasa disebut Umar II ini. Memang khalifah umar II ini
belum begitu familiar di kalangan umat muslim sendiri, Tapi sejarah beliau
banyak dikenang hingga sekarang. Karena keberhasilan beliau dalam
memimpin sebuah khilafah, yang pada saat itu mencakup delapan provinsi
islam. Membuat beliau dijadikan sebagai seorang tokoh pembaharui islam,
berdasarkan hadits rasulullah Saw akan hadir seorang tokoh dalam seratus
tahun sekali yang akan memperbaharui islam.
Umar II adalah anak dari Abdul Aziz bin Marwan, gubernur mesir dan
adik dari khalifah Abdul Malik. Ibunya adalah Ummu Asim binti Asim bin
Umar bin Khattab. Umar II adalah cicit dari Khulafaur Rasyidin kedua Umar
bin Khattab, dimana umat muslim menghormatinya sebagai salah seorang
sahabat nabi yang paling dekat. Kehidupan masa kecil beliau penuh dengan
kecukupan karena beliau dilahirkan dari keturunan kaum bangsawan.
Umar II dibesarkan di Madinah, dibawah bimbingan ibnu umar, salah
seorang periwayat hadits terbanyak. Ia tinggal disana sampai kematian
ayahnya, dimana kemudian dipanggil ke damaskus oleh Abdul Malik dan
dinikahkan dengan anak perempuannya Fatimah binti abdul malik. Ayah
mertuanya kemudian meninggal dunia dan ia diangkat pada tahun 706
sebagi gubernur Madinah oleh khalifah Al-Walid I.
Di Madinah tidak seperti sebagian besar penguasa pada saat itu, Umar
membentuk sebuah dewan yang kemudian bersama-sama dengannya
menjalankan pemerintahan provinsi. Masa di Madinah itu menjadi masa yang
jauh berbeda dengan masa sebelumnya, dimana keluhan-keluhan resmi ke
Damaskus berkurang dan dapat diselesaikan di Madinah, sebagai tambahan