Anda di halaman 1dari 8

Evaluasi Program Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara

di Puskesmas Kecamatan Tirtajaya Kabupaten Karawang


Periode Desember 2015 hingga November 2016

Jorgi Neforinaldy M
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Terusan Arjuna No.6, Kebon Jeruk, Telp: 021-5666951
Alamat korespondensi: Jorgy.wahono@yahoo.com

Abstrak
Saat ini penyakit kanker menjadi masalah utama di dunia. Menurut data IARC tahun 2012, insidens
kanker payudara di Indonesia sebesar 48.998 (30,5%) dengan angka kematian sebesar 19.750 (21,5%)
dan insidens kanker leher rahim sebesar 20.928 (13%) dengan angka kematiannya sebesar 9.495
(10,3%). Tingginya angka kesakitan dan kematian kedua kanker tersebut disebabkan kurangnya
pelaksanaan program penapisan. Berdasarkan masalah tersebut, dilakukan evaluasi program deteksi
dini kanker leher rahim dan kanker payudara untuk mengetahui keberhasilannya di Puskesmas
Kecamatan Tirtajaya periode Desember 2015 hingga November 2016. Metode yang digunakan adalah
dengan pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi ditemukan masalah, yaitu cakupan penyuluhan
kelompok tidak ada dari target 2x/bulan ke desa-desa, cakupan penapisan kanker leher rahim dan
kanker payudara pada wanita usia 30 sampai 50 tahun dengan besar masalah 56,95% dan 56,16%,
cakupan penapisan dengan hasil IVA positif dengan besar masalah 4,72%, cakupan penanganan hasil
IVA positif dengan krioterapi dengan besar masalah 100%. Penyebabnya antara lain karena kurangnya
jumlah bidan dan kader terlatih, kurangnya frekuensi penyuluhan, dan pembagian tugas secara
tertulis. Penyelesaian masalahnya adalah dengan melakukan pelatihan kepada bidan desa, melakukan
penyuluhan secara rutin dan dicatat setiap kegiatannya, melakukan pembagian tugas yang lebih jelas,
dan penyuluhan diadakan dengan kerjasama dari pihak luar.
Kata kunci: Penapisan, Kanker Leher Rahim, IVA, Kanker Payudara

Pendahuluan

insidens kanker payudara sebesar 48.998

Penyakit tidak menular dan kanker

(30,5%) dengan perbandingan 40 per

menjadi masalah utama di Indonesia, juga

100.000 perempuan, kanker leher rahim

di

sebesar

dunia.

Kanker

menjadi

penyebab

20.928

(13%)

dengan

kematian nomor dua di dunia sebesar 13%

perbandingan 17 per 100.000 perempuan,

setelah penyakit kardiovaskular. Menurut

dan

data WHO dari tahun 2008 sampai 2012,

payudara sebesar 19.750 (21,5%) dan

insidens kanker meningkat dari 12,7 juta

kanker leher rahim sebesar 9.495 (10,3%).

kasus menjadi 14,1 juta kasus, dan jumlah

Berdasarkan data Sistem Informasi Rumah

kematian meningkat dari 7,6 juta orang

Sakit (SIRS) 2010, kasus rawat inap

menjadi 8,2 juta orang.1,2

kanker payudara sebesar 12.014 kasus

Kanker

akibat

kanker

(28,74%) dan kanker leher rahim 5.349

kanker payudara, kanker leher rahim, dan

kasus (12,8%).1
Kedua kanker ini menjadi salah

ovarium

wanita

kematian

termasuk

kanker

pada

angka

setiap

tahunnya

menyumbangkan angka kematian yang


tinggi. Setiap tahunnya lebih dari 500.000
kasus baru kanker leher rahim ditemukan
di seluruh dunia dan lebih dari 270.000
wanita meninggal setiap tahunnya, lebih
dari 85% ditemukan pada wanita dengan
kondisi sosial ekonomi rendah sampai
menengah. Kanker leher rahim disebabkan
oleh infeksi Human papiloma virus (HPV)
yang

ditularkan

melalui

hubungan

seksual.1,3,4
Berdasarkan data riset kesehatan

satu

masalah

utama

pada

kesehatan

perempuan di dunia, terutama pada negara


berkembang yang mempunyai sumber
daya terbatas seperti Indonesia. Alasan
utama

meningkatnya

tersebut

adalah

kedua

kurangnya

kanker
program

penapisan yang efektif dengan tujuan


untuk mendeteksi keadaan sebelum kanker
maupun
termasuk

kanker

pada

pengobatan

stadium
sebelum

dini,
proses

invasif yang lebih lanjut. Oleh karena itu,


Indonesia

mengembangkan

upaya

dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi

pengendalian kanker leher rahim dan

kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000

payudara melalui pencegahan sejak tahun

penduduk, atau sekitar 330.000 orang.

2007. Pencegahan kanker leher rahim

Kanker pada perempuan terbanyak di

menggunakan

Indonesia adalah kanker payudara dan

Approach yaitu dengan inspeksi visual

kanker leher rahim. Berdasarkan estimasi

dengan Asam Asetat (IVA) dan krioterapi

Globocan,

untuk IVA positif, sedangkan pencegahan

International

Agency

for

metode Single

Visit

Research on Cancer (IARC) tahun 2012,


2

kanker payudara menggunakan metode

Berdasarkan hal tersebut, maka

Clinical Breast Examination (CBE).3,5


Menurut
Depkes
RI
2007,

perlu dilakukan evaluasi program deteksi

pencegahan kanker leher rahim difokuskan


pada wanita yang berisiko tinggi dan
berusia

30-50

tahun.

World

Health

Organization (WHO, 2007) mengatakan


bahwa

semua

wanita

yang

pernah

berhubungan seksual kemungkinan besar


memiliki risiko terkena kanker leher
rahim. Wanita yang termasuk dalam
kelompok risiko tinggi adalah mereka
pertama kali berhubungan seksual dan
memiliki anak pada usia muda, memiliki
lebih dari 5 anak, memiliki banyak

dini kanker leher rahim dan kanker


payudara

penapisan kanker leher rahim dan kanker


payudara telah berlangsung dari tahun
2007. Secara keseluruhan, target wanita
usia subur (WUS) yang telah ditetapkan
adalah sebanyak 187.627, dan selama 5
tahun

yang

berhasil

ditapis

untuk

mendeteksi dini dan pencegahan kanker


leher rahim melalui program inspeksi
visual asam asetat sebanyak 52.114 yang
meliputi 31 kecamatan, sehingga telah
mampu menapiskan sebesar 27,8% dari
seluruh wanita usia subur dengan target
sebesar 85%. Terdapat kesenjangan yang
tinggi diantara target yang telah yang
ditetapkan dengan hasil cakupan penapisan
program deteksi dini ini.

Puskesmas

Kecamatan

Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang


sehingga diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi instasi terkait dalam
upaya meningkatkan pencapaian program
deteksi dini kanker leher rahim dan kanker
payudara

di

periode

mendatang,

sebagaimana yang telah ditetapkan oleh


Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi,
serta Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Materi dan Metode

pasangan seksual, merokok, dan terinfeksi


Human Immunodeficiency Virus (HIV).4
Di Kabupaten Karawang, program

di

Materi

yang

dievaluasi

dalam

program ini terdiri dari laporan bulanan


Puskesmas mengenai program deteksi dini
kanker leher rahim dan kanker payudara di
wilayah

kerja

Puskesmas

Kecamatan

Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang


periode Desember 2015 hingga November
2016,

yang

terdiri

dari

konseling,

penyuluhan kelompok, penapisan kanker


leher rahim dan kanker payudara pada
wanita usia 30-50 tahun, penapisan dengan
hasil IVA positif pada penapisan kanker
leher rahim, penanganan dengan krioterapi
pada penapisan kanker leher rahim dengan
IVA positif, dan pelayanan rujukan pada
penapisan

kanker

leher

rahim

dan

penapisan kanker payudara.


Evaluasi dilakukan dengan cara
membandingkan

cakupan

program
3

pencegahan kanker leher rahim dan kanker


payudara

di

Kecamatan

dari Biaya Operasional Kegiatan yang

Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang,

berasal dari pemerintah, yang dinilai sudah

periode Desember 2015 hingga November

cukup

untuk

melaksanakan

2016 terhadap tolok ukur yang ditetapkan

Sarana

yang

terdapat

dengan mengadakan pengumpulan data,

Kecamatan Cilamaya Wetan dirasa cukup.

pengolahan

Puskesmas

Sumber dana menggunakan dana

data,

analisis

data,

dan

Metode

yang

di

program.
Puskesmas

digunakan

interpretasi data dengan menggunakan

konseling,

pendekatan

sistem

dapat

penapisan kanker leher rahim dan kanker

ditemukan

masalah

dari

payudara, penapisan dengan hasil IVA

pelaksanaan program, kemudian dibuat

positif pada penapisan kanker leher rahim,

usulan dan saran untuk memecahkan

penanganan

masalah tersebut. Data yang disajikan

penapisan kanker leher rahim dengan IVA

dalam bentuk tekstular dan tabular.

positif,

Hasil Evaluasi dan Pembahasan

penapisan kanker leher rahim dan kanker

sehingga
yang

ada

Evaluasi program kesehatan yang


menyeluruh

adalah

evaluasi

penyuluhan

yaitu

dengan

dan

kelompok,

krioterapi

pelayanan

rujukan

pada
pada

payudara.

yang

dilakukan terhadap komponen-komponen,

Proses

yaitu masukan, proses, keluaran, dan

Perencanaan

lingkungan.

1) Konseling dilakukan pada hari Senin

pengertian

Hal

ini

bahwa

mengandung
program

dan Jumat oleh bidan terlatih di ruang

deteksi dini kanker leher rahim dan kanker

IVA Puskesmas Kecamatan Cilamaya

payudara

Wetan

dapat

evaluasi
dilakukan

dengan

dengan

memberikan

sesi

menggunakan pendekatan sistem.

konseling perorangan wawancara atau

Masukan

anamnesis.

Dalam pelaksanaan, program deteksi

2) Penyuluhan

kelompok

dilakukan

dini kanker leher rahim dan kanker

berkelompok di tempat yang memadai

payudara

Kecamatan

di dalam gedung dan di luar gedung

Cilamaya Wetan dikoordinasi oleh seorang

oleh bidan terlatih dua kali dalam satu

dokter sebagai koordinator, dilaksanakan

bulan ke desa-desa.

oleh

di

bidan

Puskesmas

terlatih,

dan

kepala

3) Penapisan

kanker

leher

rahim

puskesmas sebagai penanggung jawab dari

dilakukan pada hari Senin dan Jumat

program.

oleh bidan terlatih di ruang IVA


Puskesmas

Kecamatan

Cilamaya
4

Wetan,

sementara

terlatih

7) Penapisan kanker payudara dilakukan

mengadakan satu bulan dua kali IVA

pada hari Senin dan Jumat oleh bidan

keliling ke desa-desa. Pemeriksaan

terlatih di ruang IVA Puskesmas

dengan

Kecamatan

cara

bidan

mengamati

secara

Cilamaya

Wetan,

inspekulo, serviks yang telah dipulas

sementara diadakan penapisan keliling

dengan asam asetat atau larutan cuka

satu bulan dua kali keliling ke desa-

(3-5%). Pada lesi prakanker akan

desa.

menampilkan warna bercak putih yang

8) Pelayanan rujukan pada penapisan

disebut sebagai aceto white epithelium

kanker payudara segera dilakukan

(IVA positif).

rujukan klien jika terdapat benjolan

4) Penapisan dengan hasil IVA positif


pada penapisan kanker leher rahim
Dilakukan pada hari Senin dan Jumat
oleh bidan terlatih di ruang IVA
Puskesmas

Kecamatan

Cilamaya

Wetan.

payudara oleh bidan terlatih pada hari


Senin dan Jumat.
Pengorganisasian
Tidak terdapat struktur organisasi
dan pembagian tugas secara tertulis.
Pelaksanaan

5) Penanganan dengan krioterapi pada

1) Konseling sesuai dengan perencanaan

penapisan kanker leher rahim dengan

yaitu dilakukan pada hari Senin dan

IVA positif. Bila ditemukan IVA positif

Jumat oleh bidan terlatih di ruang IVA

dilakukan krioterapi pada hari Senin

Puskesmas

dan Jumat oleh bidan terlatih di ruang

Wetan.

IVA Puskesmas Kecamatan Cilamaya


Wetan.

Kecamatan

Cilamaya

2) Penyuluhan kelompok Tidak sesuai


dengan perencanaan yang ada. Tidak

6) Pelayanan rujukan pada penapisan

ada jadwal penyuluhan kelompok di

kanker leher rahim dilakukan rujukan

dalam

ke fasilitas perawatan yang lebih tinggi

kelompok di luar gedung hanya 0-1

oleh bidan terlatih di ruang IVA

kali / bulan ke desa-desa, disusun

Puskesmas

Cilamaya

tergantung bidan terlatih yang ada di

Wetan pada hari Senin dan Jumat

Puskesmas. Tidak terdapat laporan

berupa sistem rujukan bagi klien

pelaksanaannya.

dengan

Kecamatan

efek

dan

penyuluhan

maupun

3) Penapisan kanker leher rahim sesuai

komplikasi yang berat yang tidak dapat

dengan perencanaan yaitu dilakukan

ditangani

pada

Puskesmas.

oleh

samping

gedung

tenaga

medis

di

hari

Puskesmas

Senin

dan

oleh

bidan

Jumat

di

terlatih.
5

Kunjungan ke desa-desa tidak sesuai

8) Pelayanan rujukan pada penapisan

dengan perencanaan satu bulan dua

kanker payudara dilakukan pada hari

kali, terkadang hanya satu bulan satu

Senin dan Jumat jika ditemukan kasus

kali atau satu bulan tidak sama sekali,

pada penapisan kanker payudara yang

tidak

harus dirujuk.

terdapat

laporam

pelaksanaannya.

Pengawasan

4) Penapisan dengan hasil IVA positif

Pengawasan

kegiatan

program

pada penapisan kanker leher rahim

dilakukan pencatatan dan pelaporan setiap

sesuai

bulan dan diadakan rapat bulanan.

dengan

perencanaan

yaitu

dilakukan pada hari Senin dan Jumat

Keluaran

oleh bidan terlatih di Puskesmas.

Data Dinas Kesehatan Karawang

5) Pelayanan dengan krioterapi pada

tahun 2015 bulan Desember dan tahun

penapisan kanker leher rahim dengan

2016 bulan Januari sampai November,

IVA positif tidak sesuai dengan

jumlah

perencanaan, tidak ada pelayanan

Kecamatan Cilamaya Wetan (30-50 tahun)

dengan

sejumlah 7.610 orang perempuan. Target

krioterapi

karena

alat

sasaran

penapisan

Puskesmas

krioterapi yang ada di Puskesmas

penapisan dalam waktu 5 tahun

sebesar

rusak.

6.469 orang perempuan. Target yang akan

6) Pelayanan rujukan pada penapisan

ditapis tiap tahun yaitu 1.294 orang

kanker leher rahim sesuai dengan

perempuan. Target yang akan ditapis per

perencanaan yaitu dilakukan pada hari

bulan yaitu 108 orang perempuan.

Senin dan Jumat oleh bidan terlatih di

Pada program ini, ditetapkan angka

Puskesmas jika ditemukan kasus pada

minimal cakupan hasil dari tiap-tiap

penapisan kanker leher rahim yang

bagian,

harus dirujuk.

pelaporan serta perhitungan yang sudah

dimana

berdasarkan

hasil

7) Penapisan kanker payudara sesuai

dilakukan, diketahui bahwa: Cakupan

dengan perencanaan yaitu dilakukan

penyuluhan kelompok tidak ada dari target

pada

2x/bulan

hari

Puskesmas

Senin

dan

oleh

bidan

Jumat

di

ke

desa-desa,

persentase

terlatih.

penapisan kanker leher rahim (28,05%)

Kunjungan ke desa-desa tidak sesuai

dan kanker payudara (28,44%) masih

dengan perencanaan satu bulan dua

kurang dari target sebesar 85%, persentase

kali, terkadang hanya satu bulan tau

penapisan dengan hasil IVA positif masih

kali atau satu bulan tidak sama sekali,

kurang (0,28%) dari target sebesar 5%,

tidak terdapat laporan pelaksanaannya.

dan

persentase

penanganan

dengan
6

krioterapi masih kurang (0%) dari target

jumlah peserta yang lebih banyak dengan

sebesar 100%.

mengikutsertakan bidan desa selain dokter

Kesimpulan dan Saran

umum atau bidan puskesmas. Dibuat

Berdasarkan hasil dari evaluasi

jadwal penyuluhan kelompok di setiap

program deteksi dini kanker leher rahim

desa per bulannya agar menjadi patokan

dan

untuk mengadakan penyuluhan, dan data

kanker

payudara

Kecamatan

Cilamaya

pendekatan

sistem,

di

Puskesmas

Wetan

dengan

dapat dievaluasi untuk peningkatan kinerja

dapat

diambil

berikutnya. Dianjurkan untuk bidan yang

kesimpulan bahwa program ini dikatakan

sudah terlatih agar melatih kader agar

belum berhasil sepenuhnya, dikarenakan

dapat

masih terdapat bagian dari program yang

program

belum mencapai atau sesuai dengan tolok

difasilitasi oleh puskesmas dengan adanya

ukur yang sudah ditetapkan. Dari hasil

poster untuk meningkatkan efektivitas

kegiatan program, didapatkan :

penyuluhan di luar gedung, serta diberikan

1. Cakupan konseling sebesar 100%.


2. Tidak terdapat data pelaksanaan
penyuluhan kelompok
3. Cakupan penapisan kanker leher

membantu
ini.

transportasi
dilakukan

dalam

berjalannya

Penyuluhan

dari

di

puskesmas.

penyebaran

info

desa

Harus

mengenai

pelayanan IVA dan pemeriksaan payudara


klinis yang diberikan di puskesmas dengan

rahim pada wanita usia 30-50 tahun

bantuan

sebesar

kanker

pengobatan umum dan lintas program

payudara sebesar 28,44%.


4. Cakupan penapisan IVA positif

seperti Posyandu dan kelas ibu hamil.

sebesar 0,28%.
5. Cakupan
penanganan

dengan

tertulis. Kinerja akan lebih baik jika

krioterapi pada penapisan kanker

jumlah petugas program ini ditingkatkan

leher rahim dengan IVA positif

sehingga tidak ada tumpang tindih tugas

sebesar 0%.
6. Data pelayanan rujukan kanker

kerja dan petugas dapat fokus pada

28,05%

dan

leher rahim 100%.


7. Data pelayanan rujukan kanker
payudara 100%.
Untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, maka disarankan untuk perlu
adanya

peningkatan

jumlah

pelatihan

program ini setiap tahunnya dengan

lintas

sektor

seperti

balai

Harus terdapat pembagian tugas secara

tugasnya masing-masing.
Daftar Pustaka
1. World

Health

Comprehensive

Organization.
cervical

cancer

prevention and control: a healthier


future for girls and women.Geneva:
WHO; 2013.
7

2. Panduan Program Nasional Gerakan


Pencegahan

dan

Deteksi

Dini

Kanker Leher Rahim dan Kanker


Payudara.

Direktorat

pengendalian

penyakit

jenderal
dan

kanker leher rahim. Kemenkes RI


No. 798/Menkes/ SK/ VII/ 2010
6. Direktoral
tidak

pengendalian

menular.

penyakit

Buku

acuan

pencegahan kanker leher rahim dan

penyehatan ingkungan. Kementerian

kanker

payudara.

Kesehatan RI, 2015.

Kesehatan RI; 2007.

Departemen

3. John Hopkins University. Cervical

7. Data Program Pencegahan Kanker

cancer prevention and treatment.

Leher Rahim dan Kanker Payudara

Diunduh

dari:

Kabupaten

http://www.jhpiego.org/content/cervi

Kesehatan

cal-cancer-prevention-and-treatment,

Jawa Barat; 2015

Karawang.
Kabupaten

Dinas

Karawang,

8 Desember 2016.
4. World

Health

Comprehensive

Organization.
cervical

cancer

control: a guide to essential practice.


2nd Edition. Geneva: WHO; 2014.
5. Kemenkes

RI.

Pedoman

teknis

pengendalian kanker payudara dan

Anda mungkin juga menyukai