Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Fungsi, Tugas dan Wewenang Konsil Kebidanan

Ditulis pada : 05/08/2016 102 views


Dalam draft RUU Kebidanan terdapat lembaga baru bagi para bidan yakni konsil
kebidanan. Lalu apa itu Konsil kebidanan, bagaimana pula fungsi, tugas dan wewenang
konsil kebidanan?
Konsil Kebidanan adalah lembaga yang melakukan tugas secara independen. Dalam
pasal 58 draft RUU Kebidanan disebutkan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada Bidan dan
masyarakat, meningkatkan mutu Bidan, serta Pelayanan Kebidanan, dibentuk Konsil
Kebidanan.
Konsil Kebidanan merupakan bagian dari konsil tenaga kesehatan indonesia sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang dalam melaksanakan fungsi,
tugas, dan wewenang dibantu oleh sekretariat. Konsil Kebidanan berkedudukan di
Ibukota Negara Republik Indonesia.

Fungsi, Tugas, dan Wewenang Konsil Kebidanan


Konsil Kebidanan mempunyai fungsi pengaturan, penetapan, dan pembinaan Bidan.

Baca juga :

Untuk melaksanakan fungsi Konsil Kebidanan bertugas:


a. menyusun standar Praktik dan standar Kompetensi Bidan;
b. menyusun standar nasional pendidikan tinggi kebidanan;
c. melakukan Registrasi Bidan;
d. melakukan pembinaan dalam menjalankan Praktik Kebidanan; dan
e. menegakkan disiplin Praktik Kebidanan.
Dalam menjalankan tugas, Konsil Kebidanan berwenang:
a. menyetujui atau menolak permohonan Registrasi Bidan, termasuk Bidan Warga
Negara Asing;
b. menerbitkan atau mencabut STR;
c. menyelidiki dan menangani masalah yang berkaitan dengan pelanggaran disiplin
profesi Bidan;
d. menetapkan dan memberikan sanksi disiplin profesi Bidan; dan
e. memberikan pertimbangan pendirian atau penutupan institusi pendidikan tinggi
kebidanan.
Pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan Konsil Kebidanan dibebankan kepada anggaran
pendapatan dan belanja negara dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai
dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Keanggotan Konsil Kebidanan terdiri atas:
a. unsur Pemerintah;
b. Organisasi Profesi;
c. asosiasi institusi pendidikan kebidanan;
d. asosiasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan
e. tokoh masyarakat.
Ketentuan mengenai susunan organisasi, pengangkatan, pemberhentian, keanggotaan
Konsil Kebidanan, dan sekretariat Konsil Kebidanan diatur dengan Peraturan Presiden.

Hak Dan Kewajiban Bidan


Draft RUU Kebidanan yang kini tengah dalam pembahasan legislatif juga mengatur
mengenai hak dan kewajiban bidan. Aturan hak dan kewajiban bidan menurut RUU
Kebidanan itu terdapat dalam pasal 50 dan 51.
Bidan dalam melaksanakan Praktik Kebidanan berhak memperoleh pelindungan hukum
sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi,
standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Bidan juga berhak memperoleh informasi yang benar, jelas, jujur, dan lengkap dari Klien
dan/atau keluarganya. Bidan berhak menolak keinginan Klien atau pihak lain yang
bertentangan dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur
operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Bidan berhak menerima imbalan jasa atas Pelayanan Kebidanan yang telah diberikan,
memperoleh fasilitas kerja dan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
profesi.

Kewajiban Bidan
Bidan dalam melaksanakan Praktik Kebidanan wajib memberikan Pelayanan Kebidanan
sesuai dengan kode etik, standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur
operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Bidan wajib memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang
akan diberikan, merujuk Klien yang tidak dapat ditangani ke tenaga medis atau
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Bidan harus membuat dan menyimpan catatan dan dokumen mengenai pemeriksaan,
Asuhan Kebidanan, dan pelayanan lain, memberikan informasi yang benar, jelas, dan
lengkap mengenai tindakan kebidanan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai
kewenangannya.
Bidan juga diwajibkan menjaga kerahasiaan kesehatan Klien, menghormati hak Klien,
melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain sesuai
dengan Kompetensi Bidan.
Bidan wajib melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah,
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan/atau meningkatkan pengetahuan
dan/atau keterampilannya melalui pendidikan dan/atau pelatihan.

Draft RUU Kebidanan


Dalam draft RUU Kebidanan ini terdiri dari 12 Bab 74 pasal ditambah dengan penjelasan
umum serta penjelasan pasal demi pasal
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab
Bab

1 Ketentuan Umum
2 Pendidikan Kebidanan
3 Registrasi dan Izin Praktik
4 Bidan Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri
5 Bidan Warga Negara Asing
6 Praktik Kebidanan
7 Hak dan Kewajiban
8 Organisasi Profesi
9 Konsil Kebidanan
10 Pembbinaan dan Pengawasan
11 Ketentuan Peralihan
12 Ketentuan Penutup

Anda mungkin juga menyukai