Anda di halaman 1dari 27

8 Persepsi Tentang Haji dan Umroh Yang Perlu Diluruskan

Advertisement

Di dalam masyarakat ada beberapa pandangan yang beredar tentang ibadah haji dan umroh yang
perlu diluruskan. Pandangan -pandangan tersebut yang menyebabkan akhirnya orang enggan atau
menunda untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh. Seharusnya justru bila ada kesanggupan,
dikerjakan lebih cepat adalah lebih baik bukan malah menundanya. Sebagaimana hadist yang
diriwayatkan oleh Ibnu abbas r.a, Rasululloh bersabda:

Barangsiapa yang seharusnya pergi haji maka percepatlah (Hr abu Dawud, Attarghib)

Orang yang mampu haji dan umroh tetapi belum melakukannya karena ada beberapa persepsi yang salah tentang haji
dan umroh.

Berikut ini 8 pandangan atau persepsi yang perlu diluruskan:

1. Belum ada panggilan untuk haji dan umroh

Sesungguhnya panggilan untuk ziarah ke baitulloh sudah dikumandang sejak jaman nabi ibrahim
ketika Alloh memerintahkan Nabi ibrahim untuk membangun kembali Kabah. Setelah jadi maka Alloh
memerintah Nabi Ibrahim untuk menyeru umat manusia untuk datang berkunjung ke baitullah.

Dan serulah manusia untuk berhaji, mereka datang kepadamu dengan berjalan dan berkendaraan
unta yang telah kurus. Mereka datang dari segenap penjuru yang jauh (Qs Al Hajj:27)

Oleh karena itu orang yang berangkat haji dan umroh dianjurkan banyak mengucapkan talbiyah yang
bunyinya :

Labbaika allohumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik. innal hamda wan nimata laka wal
mulka laa syariilak.

artinya:

Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Alloh, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang
memenuhi panggilan-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi pangilan-Mu.
Sesungguhnya segala puji nikmat, dan segenap kekusaan adalah Milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-
Mu.

Talbiyah tersebut sebenarnya adalah jawaban dari seruan nabi Ibrahim di atas.

2. Masih terlalu muda untuk melakukan haji dan umroh


Ibadah haji dan umroh sebenarnya sebuah ibadah yang lumanyan cukup berat yang membutuhkan
fisik dan mental yang bagus. Oleh karena selagi muda justru sebaliknya sudah pernah haji atau
minimal sudah pernah umroh. Kalau kita ketika muda sudah berhaji atau umroh maka ketika
melakukannya kita bisa berkhidmat membantu jamaah yang sudah tua untuk melaksanakan
ibadahnya di tanah suci. Ketika kita melaksanakan ibadah haji atau umroh maka nantinya kita akan
dapati sebagian besar jamaah adalah orang yang berusia lanjut. Nabi saw bersabda:

Jihadnya orang yang sudah tua, lemah, dan wanita adalah haji dan umroh (hr Nasai, Targhib)

Dengan begitu kita akan mendapatkan pahala ganda atas ibadah kita sendiri dan juga atas
membantu ibadah orang lain.

3. Masih merasa banyak dosa

Ibadah haji dan umroh yang kita lakukan akan menghapuskan dosa yang kita perbuat. Sebanyak
apapun dosa yang kita lakukan walaupun sebanyak buih di lautan kalau kita mau bertobat apalagi
mengiringinya dengan ibadah yang mulia di tanah suci maka insya Alloh akan menghapus dosa yang
kita lakukan. Bahkan walaupun kita berangkat ziarah ke tanah sucipun sebelumnya tidak ada
perasaan apa-apa maka kalau kita melihat kabah dan melihat suasana yang ada di sana maka hati
kita pasti ingin menangis dan menyadari dosa-dosa yang kita lakukan. Dan bila Alloh menerima haji
atau umroh kita maka tidak ada balasan yang lain selain surga sebagaimana sebuah hadist yang
diriwayatkan Abu Hurairah, Rasululloh saw bersabda:

Tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga (Mustafaq alaih, misykat)
4. Haji dan umroh yang mabrur bukan haji wisata

Ada yang sepulang haji atau umroh kemudian menunjukkan foto saat berada di tanah suci, Ada yang
mejeng di depan hotel bintang lima, foto selfie dengan background kabah, atau masjid nabawi.
Demikian juga banyak biro perjalanan haji dan umroh yang menawarkan keunggulan bironya dengan
misalnya mencantumkan fasilitas hotel bintang lima, menawarkan nikmatnya menu masakan ala
indonesia saat berhaji, kemudahan transportasi, akomadasi dan konsumsi saat berhaji di tanah suci.
Yang lebih seru adalah paket ibadah umroh yang sering mengadakan promo ala barang konsumtif
Segera daftarkan diri anda bulan ini, daftar bertiga dapat Hp , berempat dapat tablet..dll. Inilah
sebenarnya tantangan terbesar dalam melaksanakan haji dan umroh, bukan cuaca di arab saudi
yang panas, bukan pula perbedaan budaya dan bahasa tetapi menjaga substansi haji dan umroh
untuk beribadah semata-mata hanya kepada Alloh swt.

Dalam surah AlBaqarah (2) ayat 196 Alloh swt berfirman:

Wa atimmu hajja wal umrata lilaah


artinya:
Dan sempurnakanlah haji dan umroh(mu) karena Alloh semata.

Itu pentingnya kita selalu meluruskan niat di awal, ketika dalam perjalan haji dan umroh, bahkan
sepulang dari tanah sucipun tetap menjaga niat.

5. Ibadah haji dan umroh akan mengurangi tabungan

Banyak yang merasa biaya untuk haji dan umroh lebih baik dipergunakan untuk yang lain karena
merasa masih banyak keperluan yang lebih penting. Sesungguhnya apa yang kita keluarkan untuk
haji dan umroh adalah termasuk sedekah yang Alloh akan menggantinya dengan berlipat ganda.
Dalam Alquran Alloh swt berfirman:
Barang apa saja yang nafkahkan Alloh akan menggantinya dan Dialah pemberi rezki yang sebaik-
baiknya (Qs 34:39)

Di sebuah hadist yang diriwayatkan dari Ibnu Masud r.a, Rasululloh saw bersabda:

Ikutlah antara ibadah Haji dan umroh karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa
sebagaimana api pandai besi menghilangkan karat pada besi,dan menghilangkan kotoran emas dan
perak. (Hr Tirmidzi, Nasai, Misykat)
6. Menunggu mampu dulu baru berangkat Haji dan umroh

Di dalam Alquran disebutkan tentang kewajiban haji sebagaimana yang tercantum dalam ayat berikut
ini:

Dan Alloh mewajibkan haji ke baitulloh bagi orang yang mampu melakukannya (Qs: 3:97)

Banyak orang beranggapan bahwa yang di maksud mampu disini adalah kaya. Jadi harus kaya dulu
baru wajib berhaji. Padahal sebenarnya ibadah haji dan umroh adalah ibadah yang bisa
direncanakan. Apalagi dengan adanya daftar tunggu haji yang lumanyan lama sekitar 15 tahun dari
sekarang sebenarnya adalah kesempatan kita mempersiapkan diri baik berupa tabungan maupun
memperbaiki amalan kita.

7. Saya ingin berumroh, tapi belum siap berhijab sepulang dari umroh

Banyak wanita yang sebenarnya mempunyai kemampuan finansial untuk berangkat umroh, tetapi
belum melakukannya dengan alasan belum siap menutup aurat berhijab sepulang dari umroh.
Padahal perintah untuk melaksanakan umroh dan kewajiban menutup aurat adalah suatu hal yang
berlainan. Tentunya kita semua berharap semakin lama semakin mampu melaksanakan perintah
Alloh. Dan supaya semakin mampu mengerjakan perintah Alloh caranya adalah dengan mengerjakan
amalan yang lebih utama terlebih dahulu. Sebagaimana induk ayam dan anak ayam, kalau kita
menangkap induk ayamnya maka semua anaknya pasti akan ikut dengan kita. Kalau kita mampu
mengerjakan amalan yang utama, maka Insya Alloh kita akan dimudahkan dalam mengamalkan
amalan yang lain. Dan haji dan umroh adalah termasuk amalan yang utama sebagaimana hadist,
Nabi saw bersabda:

Amal yang paling utama adalah haji yang mabrur atau umroh yang mabrur (Hr Ahmad, Thabrani)
8. Saya ingin haji tapi daftar tunggunya lama banget ya?, kalau umrahumroh kan cuma
sunnah?
Mengenai hukum ibadah haji, ulama sepakat menghukumi dengan hukum wajib. Sedangkan
mengenai ibadah umroh ada yang menghukumi wajib ada yang sunah. Ulama yang menghukumi
wajib adalah Imam syafiie dan imam Ahmad rah.a, sedangkan yang menghukumi sunah adalah imam
Abu Hanifah dan Imam Malik rah.a. Sebagaimana diketahui bahwa sebagian besar penduduk
indonesia bermadzab Syafiie. Mengenai hal ini sudah pernah dibahas sebelumnya, lebih lengkapnya
silakan baca di sini.
Intinya memang bila merasa sudah terlalu tua dan merasa nantinya dari segi usia belum sampai ke
sana maka, kita masih berkesempatan untuk ziarah ke tanah suci dengan menjalankan ibadah
umroh.
Tips Persiapan Untuk Umroh
Advertisement

Sebelum berangkat Umroh tentu kita harus membuat persiapan untuk umroh supaya ibadah yang kita
kerjakan nanti di tanah suci bisa maksimal. Ada beberapa tips persiapan untuk umroh yang akan
dibahas dalam artikel ini meliputi:

I. Persiapan ruhani

1.Kita harus meluruskan niat semata-mata beribadah karena menyambut seruan Alloh taala. Niat
akan menentukan amal yang akan dikerjakan, dengan lurusnya niat semoga akan membantu dalam
mengerjakan umroh yang kita kerjakan dengan sempurna.

2. Bertaubat atas semua kesalahan yang pernah dikerjakan. Kita tentu saja sulit mengingat-ingat hal
yang sudah dilakukan d masa lalu apakah menyakiti orang atau tidak Oleh karena itu lebih baik bila
sebelum berangkat umroh kita memnita maaf terutama kepada ayah, ibu, keluarga dan tetangga
dekat.

3. Belajar mengetahui hukum-hukum agama seputar ibadah umroh misalnya hal yang dilarang
selama umroh termasuk juga hal yang berkaitan dengan itu misalnya sholat dalam perjalanan, cara
tayamum, waktu-waktu sholat, cara mengerjakan sholat sunah dan adab pergaulan sesama muslim.

4. Melunasi hutang, mengembalikan barang titipan termasuk juga mencari sumber dana yang halal
yang akan digunakan untuk biaya umroh. Termasuk juga biaya untuk keluarga yang kita tinggalkan
yang menjadi tanggungan kita.

5. Menjaga amalan baik yang wajib dan sunah, supaya nanti kita juga terbiasa menjaga amalan
selama di tanah suci karena salah satu indikasi umroh yang mabrur adalah tidak tertinggal dalam hal
yang wajib maupun yang sunah.

II. Persiapan Fisik

Ibadah umroh termasuk ibadah yang tidak ringan terutama bagi orang yang lanjut usia. Sebagaimana
diketahui kebanyakan jamaah haji dan umroh adalah orang-orang dengan usia 60 tahun ke atas.
Hanya sebagian kecil yang berusia 50 tahun ke bawah. Oleh karena ada beberapa persiapan yang
dilakukan berkenaan dengan persiapan fisik:

1. Lari-lari kecil, jalan kaki atau melakukan aktifitas olahraga lainnya setiap pagi untuk melatih
kebugaran badan.
2. Membiasakan minum multivitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Biasanya tubuh membutuhkan
multivitamin untuk menjaga tetap bugar dan sehat selama melakukan aktifitas yangmembutuhkan
energi yang banyak.

3. Terutama bagi kalangan muda usia 50 tahun ke bawah yang tentu mempunyai fisik yang lebih baik
daripada yang usia lanjut , ada baiknya juga untuk membantu teman-teman yang telah lanjut usia
dalam beribadah umroh. Banyak diantara jamaah yang selain sudah lanjut usia juga memiliki
keterbatasan pengetahuan misalnya tidak bisa menggunakan lift dll. Semoga dengan membantu
mereka akan membantu kesempurnaan ibadah umroh kita.

4. Bila perlu bisa konsulltasi ke dokter untuk mendapatkan arahan kesehatan yang lebih sesuai untuk
kondisi kita, termasuk obat-obatan yang perlu dibawa ke tanah suci.

Semoga dengan tips persiapan umroh di atas, akan membantu kita memaksimalkan ibadah di tanah
suci dengan lebih baik.

Cara Packing Perlengkapan Umroh


Advertisement

Cara Packing Perlengkapan Umroh. Jamaah umroh laki-laki dan perempuan tentu harus
menyiapkan perlengkapan umroh yang harus dibawa selama berada di Tanah Suci. Berikut ini
Anjuran Perlengkapan Umroh untuk laki-laki dan perempuan.

Packing perlengkapan umroh


Perlengkapan umroh pria/laki-laki:

1. Celana panjang 2 steel

2. Baju takwa 2 steel

3. Sarung 2 buah

4. Baju ihram dan sabuknya. Baju ihram dan sabuknya ini biasanya sudah diberikan oleh biro umroh
ketika kita sudah melunasi pembayaran sehingga tidak perlu beli lagi.

5. Kaos oblong 2 atau 3 buah. Untuk kaos oblong cukup bawa 2 tau 3 buah, tetapi dengan catatan
setealh dipakai bisa segera dicuci sendiri. Tetapi kalo malas mecuci bisa bawa kaos oblong yang
lebih banyak.

6. Jaket 1 buah. Jaket berguna untuk menahan dingian terutama ketika kita menunggu penerbangan
di bandara Internasional yang AC nya sangat dingin.

7. Alat cukur (shaver, bukan silet)


8. Sandal 1 pasang

9. Keperluan mandi (sabun, pasta gigi, sikat gigi, handuk)

10. Obat-obatan yang cocok. Bawalah obat-obat yang biasa digunakan untuk penyakit ringan yang
biasa menyerang seperti obat batuk, flu dan sakit kepala, obat gosok (kayu putih, minyak angin dll)
atau obat resep dokter yang biasa dikonsumsi.

Perlengkapan Umroh Bagi Perempuan/wanita:

1 Baju sehari-hari 3 steel

2. Mukena atasan 1 bh

3. Kaos tangan terbuka tapak tangan 2 bh

4. Kaos kaki

5. Baju ikhram

6. Baju tidur

7. Keperluan mandi (sabun, pasta gigi, sikat gigi, handuk, samphoo, minyak wangi)

8. Obat-ob0tan yang cocok. penjelasannya sama dengan di atas.

Baju dan perlengkapan umroh di atas adalah keperluan standar untuk ibadah umroh selama 9-12
hari. Masing-masing orang bisa menyiapkan perlengkapan umroh lebih dari yang tertera diatas bila
dirasa kurang.

Cara Packing Perlengkapan Umroh

Ketika kita sudah melunasi pembayaran biaya umroh maka kita akan diberikan 3 tas yang terdiri dari
Tas trolly (yang akan dibagasikan), tas tenteng dan tas kecil. Tas kecil itu nantinya akan kita pakai
terus. Tas ini nantinya untuk tempat untuk menyimpan paspor dan tiket pesawat dan juga obat-obat
ringan atau obat gosok atau minyak angin yang biasa kita gunakan ketika bepergian. Tas ini juga bisa
diisi buku kecil /notes dan pulpen bagi yang mungkin biasa menulis. Tas kecil ini bisa juga diisi buku
doa-kecil atau buku panduan umroh yang kita punya untuk kita baca-baca sambil menunggu
penerbangan.

Sedangkan tes tenteng ketika boleh tidak kita isi apa-apa tetapi tetap perlu dibawa. Kegunaan tes
tenteng ini adalah untuk tempat pakaian ihram ketika kita akan mengambil niat ihram dan juga bisa
untuk tempat meletakkan pakaian kotor kita. Jadi nanti tas tenteng bisa dimasukkan di tas trolly.

Cara packing perlengkapan Umroh


Ketika manasik umroh memang boleh ditanyakan mengenai cara packing perlengkapan umroh.
Berikut ini hanya cara praktis packing perlengkapan umroh: Tas tenteng silakan masukkan kedalam
tas trolly besar. Setelah itu diatasnya bisa dimasukkan perlengkapan umroh seperti yang tertera di
atas. Berikut ini beberapa catatan yang penting tentang cara packing perlengkapan umroh:

1.Jangan lupa memberi nama dan alamat kita pada ketiga tas diatas supaya tidak tertukar dengan
yang lain mengingat semua tas warna dan jenisnya sama.

Catatan no 2-4 bagi yang biasa terbang menggunakan pesawat terbang tentu tahu aturan
penerbangan. Bagi yang tidak biasa berikut ini aturan penerbangan yang harus anda ikuti:
2. Semua jenis pisau, silet yang terbuat dari logam dan senjata tajam lainnya seperti pemotong kuku,
gunting dimasukkan dalam tas/koper yang dibagasikan, jangan dimasukkan di tas tenteng/tas
paspor..

3. Semua jenis cairan/gel yang berukuran lebih dari atau diatas 100ml seperti pasta gigi, parfum,
shampo, sabun cair, minyak rambut lebih baik dimasukkan kedalam tas trolly yang dibagasikan

4. Beban Bagasi maksimal adalah 20kg/orang, biasanya secara umum kelebihan bagasi per 1
klogram akan dikenakan denda Rp 15.000. Kelebihan bagasi ini biasanya terjadi ketika pulang
karena ada tambahan oleh-oleh umroh .

Hikmah di Balik Ibadah Umroh


Advertisement

Ibadah umroh juga mempunyai makna yang dalam bagi orang yang mengetahuinya. Hikmah dalam
ibadah umroh adalah pemandangan cinta dan rindu. Tidak mungkin orang datang ratusan kilometer
dari rumahnya hanya untuk datang ke Baitulloh tanpa didorong persaaan cinta dan rindu.
meninggalkan keluarganya dan kampung halamannya untuk waktu tertentu, hanya orang yang
dimabuk cinta saja yang akan tahu. Pada dasarnya ada dua hubungan manusia dengan sang
penciptanya yaitu Alloh swt. Hubungan yang pertama adalah menunjukkan ketaatan dan kehambaan.
Hal ini banyak tercermin dalam ibadah yang kita lakukan , misalnya dalam hal sholat. Semua perkara
dalam sholat menunjukkan hal ini. Dimulai dari sebelum sholat maka kita memakaia pakaian yang
pantas, kemudian dengan penuh ketenangan mengambil air wudlu. Setelah itu mulai sholat dengan
penuh ketakziman mengangkat kedua tangan sampai telinga sambil mengagungkan kebesaran dan
merasakan kehadiran Alloh lalu bersedekap. Demikian juga ketika meletakkan kepala di atas tanah
menunjukkan ketaatan dan kelemahan kta dihadapan Alloh swt.

Makna di balik ibadah umroh


Hubungan yang kedua adalah hubungan cinta kasih. Hubungan ini bisa dilihat dalam hikmah
melaksanakan ibadah umroh. Dimulai dari sejak awal meninggalkan keluarganya menuju rumah sang
kekasih. Ia lewati lorong dan jalan menuju rumah kekasihnya. Jika dalam perjalanan untuk menjumpai
kekasihnya ia mendapati kesukaran dan penderitaan maka tentu saja hal ini akan terasa ringan .
Setelah itu memakai pakaian ihram juga menunjukkan cinta. Tidak ada penutup kepala, tidak ada
baju diatas badan, dalam keadaan seorang fakir dan tidak memakai wangi-wangian dan perhiasan.
Kemudian thawaf dimulai dengan mencium hajar aswad yang didalam hadist disebutkan sebagai
tangannya Alloh taala. Oleh karena itu mencium hajar aswad seolah-olah mencium tangan Alloh swt.
Dan ini adalah karunia yang besar karena Dia telah memberikan keberuntungan ini kepada manusia
yang dipilihnya untuk datang menghadapNya. Setelah itu berlarian antara shafa dan marwa adalah
gambaran seseorang yang dilanda cinta. Tanpa memakai penutup kepala dan memakai baju pada
saat Sai berlarian kesana kemari. Pada akhirnya ditutup dengan memotong sebagian rambut kita
yang artinya adalah membuang pikiran pikiran kotor yang ada dalam otak kita. Semua yang terjadi
awalnya dari pikiran, oleh karena itu selepas umroh setiap melangkah kaki ketika kita melakukan
aktifitas apa saja selalu dasarilah dengan rasa cinta hanya mengharap ridha dari Alloh saja.
Demikian hikmah di balik ibadah umroh yang kita lakukan, semoga menambah pengetahuan kita
tentang ibadah ini dengan lebih baik (Fadilah haji dan Umroh)

Beberapa Istilah Dalam Ibadah Umroh


Advertisement

Dalam menjalankan ibadah umroh ada beberapa istilah yang sering digunakan, akan lebih baik jika
memahami artinya atau penjelasannya supaya kita bisa beribadah lebih baik di tanah suci. Berikut ini
beberapa istilah yang biasa digunakan dalam ibadah umroh dan sedikit penjelasannya.

Istilah umroh dan penjelasannya


Beberapa Istilah Dalam Ibadah Umroh
Umroh: secara rukun yang disebut dengan umroh dimulai dengan niat, thawaf, sai, tahalul dan tertib.
Jika hal tersebut sudah kita laksanakan berarti sudah sah umroh kita.
Badal Umroh : Menggantikan orang lain untuk berumroh. Syarat orang yang di badal (digantikan)
adalah orang tersebut sudah meninggal dunia. Dan setiap melakukan umroh hanya boleh untuk satu
orang saja.
Thawaf: mengelilingi baitulloh sampai 7 kali, makna twawf adalah melatih diri terus berdzikir kepada
Alloh dalam setiap keadaan sehingga merasa dilihat oleh Alloh, didengar oleh Alloh, dan selalu
bersama dengan Alloh.
Thawaf Sunah. Yang disebut thawaf wajib ada bersama dengan rangkaian umroh lainnya.
Sedangkan thawaf sunnah adalah mengeliling baitulloh 7 kali dilaksanakan saat waktu luang kita.

Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin Abbas ra, ia berkata rosulullah berkata sesungguhnya dalam
setiap hari, siang dan malam, seratus dua puluh rahmat Alloh swt turun diatas Kabah. Enam puluh
diantaranya untuk orang-orang yang Thawaf, 40 untuk orang-orang yang shalat dan 20 untuk orang
yang memandanginya (ibnu ady dan baihaqi, Durul mansur)

Tawaf Wada. Adalah tawaf perpisahan, dilaksanakan sebelum kembali ke tanah air. Setelah Thawaf
Wada dilarang untuk masuk ke masjidil haram , oleh karena itu biasanya dilaksanakan sebelum
pulang umroh.
Miqot adalah tempat untuk mengambil niat umroh. Biasanya kalau yang memulai umroh dari
Madinah akan mengambil miqot niat umroh di masjid bir ali. Kalau yang dari Mekah akan ke masjid
Tanim terlebih dulu untuk mengambil niat umroh.
Masjidil Haram adalah masjid yang mengelilingi Kabah. Masjdil haram mempunyai 99 pintu
berbentuk melingkar. Oleh karena itu supaya tidak tersesat maka ketika kita masuk masjid lihat kita
masuk lewat pintu nomer berapa. kalau mau keluar masjid kita cari dulu pintu yang sama saat masuk
masjid supaya tidak tersesat.
Dam adalah denda karena melanggar larangan dalam ibadah umroh. Setelah melakukan miqot
umroh maka sejak itu berlakulah beberapa larangan selama melakukan ibadah umroh.
Raml adalah lari-lari kecil antara 2 pilar hijau hanya disunatkan bagi laki-laki, sedangkan bagi wanita
tidak . Raml atau lari-lari kecil ini ketika melakukan Sai.
Semoga dengan mengetahui arti dari beberapa istilah dalam ibadah umroh, kita tidak bingung ketika
mendengar istilah tersebut.

Menjaga Umroh Tetap Mabrur Selepas Pulang Umroh


Advertisement

Selepas umroh dan mendapat umroh yang mabrur (harapan kita semua) maka yang tidak kalah
penting adalah menjaga amalan supaya umroh yang kita laksanakan tidak sia-sia. Pada hakikatnya
sesuai dengan dengan tujuan umroh sendiri ada 3 hal yang penting untuk diingat yaitu:

Menjaga umroh mabrur

1. Makna thawaf adalah menjaga hati selalu bersama dengan Alloh. Maka selepas umroh kita juga
harus melatih diri untuk selalu ingat kepada Alloh setiap saat dan keadaan sehingga ingat kepada
makhluk maka ingat kepada sang penciptanya yaitu Alloh swt. Ketika melihat langit maka kira rasakan
dalam hati kehebatan ALLoh yang mampu menyangga langit begitu luas tanpa atap. Imam ghazali
berkata makhluk adalah seperti boneka yang ditarik benag-benang dari atas. makhluk tidak bisa
berbuat manfaat atau mudharat kecuali dengan izinnya Alloh.

2. Makna sai adalah menjaga diri untuk tidak keluar dari batasan Alloh walaupun dalam kondisi
apapun juga. Lihatlah Siti Hajar walaupun dalam kondisi yang kehausan di tengah padang pasir yang
panas tetapi karena ingat pesannya Nabi Ibrahim untuk tidak keluar dari komplek masjidil haram,
maka ia hanya berlarian kesana kemari tanpa melupakan perintah suaminya. Dalam hidup kita akan
banyak ujian yang akan kita terima, maka sesuai dengan makna sai yang pernah kita lakukan kita
berjanji untuk tidak keluar dari batasan batasan Alloh. Misalnya saja dalam masalah rezeki. Problem
rezeki adalah hal yang jamak terjadi karena kita masih hidup di dunia. Jangan sampai karena
kekurangan rezeki kita keluar dari batasan untuk mencari rezeki yang halal.

3. Makna ziarah ke madinah adalah mengingatkan kita akan dan tugas dan tanggung jawab kita
sebagai penerus rosulloh untuk mengamalkan dan menyebarkan agama yang rahmatan lilalamin.
Minimal sekali kita bertanggung jawab terhadap kelangsungan kehidupan agama di keluarga dan
lingkungan sekitar kita seperti misalnya hidupnya masjid dimana kita berdomisili. Meluangkan masa
untuk membantu memakmurkan masjid di tengah kesibukan kita dan aktif dalam kegiatan yang ada
adalah hal-hal kecil yang mungkin kita bisa lakukan.

Yang tidak kalah penting adalah berdoa agar kita bisa menjaga umroh tetap mabrur selepas pulang
dari umroh dan hidup dalam tuntunan agama sebagaimana yang dicontohkan oleh nabi dan para
sahabatnya.

Doa Pulang Haji atau Umroh


Advertisement

Ketika kita pulang dari haji atau umroh dan kembali ke kampung halaman, akan banyak tetangga atau
teman-teman kita yang akan datang ke tempat kita untuk meminta barokah berupa air zam-zam, oleh-
oleh khas tanah suci dan yang tidak kalah penting adalah minta doa pulang haji atau umroh. Hal ini
memang di dianjurkan oleh rosululloh sendiri sebagaimana tercantum dalam hadistnya:

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar r.huma bahwa rosululloh saw bersabda, jika engkau bertemu dengan
orang yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji, maka ucapkanlah salam padanya, hendaklah
engkau berjabat tangan dengannya, dan meminta kepadanya supaya memohonkan magfirah
untukmu sebelum ia masuk ke dalam rumahnya karena ia telah kembali dalam keadaan bersih dari
dosa (HR. Ahmad, Misykat)

Oleh karena itu tentu kita harus menyiapkan doa yang akan dibaca dihadapan banyak orang yang
bertamu di rumah kita. Untuk masalah ini sebenarnya tidak ada doa yang khusus, artinya boleh doa
apa saja yang sudah kita hapal. Atau misalnya belum ada doa yang kita hapal maka salah satu doa
yang ringkas yang bisa dan mudah kita hapal yang bisa dibaca pada acara ini adalah doa minum air
zam zam. Doa ini kalau kita lihat maknanya sudah menyeluruh untuk semua hajat kita. Kemudian
akhirilah dengan doa sapu jagat dan doa antara rukun yamani dan hajar aswad sebagai berikut:
Rabbanaa aatinna fiddun yaa hasanah wa fil akhirati hasanah aqinna adza bannaar. wa
adkhilnal jannata ma al abraar. Ya azizu ya ghafar ya robbal alamiin.

Kalau kita mendengar doa seperti ini di suatu pengajian atau taklim, biasanya yang empunya doa
sudah pernah haji atau umroh.

Demikian artikel tentang doa pulang haji atau umroh, semoga menginspirasi.

Tips Menjaga Sholat Berjamaah di Masjid


Advertisement

Sholat adalah perkara yang penting dalam islam selepas perkara Iman. Untuk itu penting bagi
seorang muslim untuk disiplin dalam menjaga sholatnya dan melakukannya dengan sebaik-baiknya
yaitu dengan cara berjamah di masjid. Berikut ini hadist tentang keutamaan menjaga sholat
berjamaah:

1. Shalat berjamaah lebih afdhal daripada shalat sendirian sebanyak 27 kali lipat. (H.R. Bukhari dan
Muslim).
2. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya shalat seseorang secara berjamaah dilipatgandakan 25 kali lipat daripada dia shalat
di rumahnya atau di pasarnya. Jika dia berwudhu, kemudian dia baguskan wudhunya, dan dia tidak
ke masjid kecuali dia hendak shalat, maka dia tidak melangkahkan satu langkah kakinya kecuali
diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya. Dan jika dia shalat maka para malaikat senantiasa
mendoakannya selama dia masih tetap di tempat shalatnya dan tidak berhadas. Para malaikat
berkata, Ya Allah angkatlah derajatnya, rahmatilah dia, dan dia senantiasa dalam kondisi shalat
selama dia menunggu shalat berikutnya. (H.R. Bukhari dan Muslim dan hadits ini lafadz Al-Bukhari)

Hukum sholat berjamaah bagi wanita:


Hukum ke ikut sertakan wanita untuk sholat berjamaah di masjid tentu tidak sama dengan para lelaki.
Mengenai hal ini para ulama berpendapat seperti ini:

1) Al-Imam An-Nawawi rahimahullah menyatakan: Hukum shalat berjamaah bagi wanita tidaklah
fardhu ain, tidak fardhu kifayah, akan tetapi hanya mustahab (sunnah) saja bagi mereka. (Al-Majmu
Syarhul Muhadzdzab, 4/188)

2) Ibnu Qudamah rahimahullah juga mengisyaratkan tidak wajibnya shalat jamaah bagi wanita dan
beliau menekankan bahwa shalatnya wanita di rumahnya lebih baik dan lebih utama. (Al-Mughni,
2/18)

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sendiri telah bersabda kepada para wanita:
Shalatnya salah seorang di makhda-nya (kamar khusus yang digunakan untuk menyimpan barang
berharga) lebih utama daripada shalatnya di kamarnya. Dan shalatnya di kamar lebih utama daripada
shalatnya di rumahnya. Dan shalatnya di rumahnya lebih utama daripada shalatnya di masjid
kaumnya. Dan shalatnya di masjid kaumnya lebih utama daripada shalatnya bersamaku. (HR.
Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahih keduanya. Dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-
Albani dalam Jilbab Al-Marah Al-Muslimah, hal. 155)

Beliau shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:


Jangan kalian mencegah hamba-hamba perempuan Allah dari shalat di masjid-masjid-Nya. (Shahih,
HR. Al-Bukhari no. 990 dan Muslim no. 442)

Oleh karena itu para suami dilarang mencegah para wanita bila ingin sholat berjamaah di masjid,
walaupun sebenarnya sholat nya wanita lebih utama di rumah.
Tips supaya bisa menjaga sholat 5 waktu di masjid:

1. Mempunyai niat yang kuat untuk menjaga sholat berjamaah di masjid. Niat akan menggerakkan
amal, semakin kuat niat akan semakin kuat usaha untuk menjaga sholat berjamah.

2. Memperhatikan waktu sholat dan mengatur pekerjaan berdasarkan waktu sholat. Misalnya saja
tidak menerima pekerjaan saat magrib karena waktunya yang singkat. Nanti selepas isya bolehlah
pekerjaan dilanjutkan bila belum selesai.

3, Meluang waktu untuk membaca buku atau kitab tentang keutamaan sholat berjaamah. Oleh karena
itu sempatkan waktu beberapa menit dari 24 jam waktu yang kita miliki untuk membaca buku buku
agama.

4. Berdoa agar dimudahkan bisa menjaga sholat secara berjamaah di masjid. Selepas sholat
biasanya ada banyak doa yang kita panjatkan misalnya masalah rejeki, pengin punya momongan dan
lain-lain. Selipkan juga doa agar kita dimudahkan bisa menjaga sholat berjamaah.

Demikian tips menjaga sholat berjamaah di masjid, semoga bermanfaat.

Bacaan Shalawat Nabi Muhammad saw


Advertisement
Bacaan shalawat nabi muhammad saw adalah dzikir yang sangat baik bila rutin didawamkan setiap
hari terutama bila digunakan dalam dzikir pagi petang. Sebagai umatnya tentu kita harus berterima
kasih kepada nabi Muhammad saw atas jasa dan pengorbanannya sehingga kita bisa menikmati
manisnya iman dan islam. Dan wujud rasa terima kasih itu minimal diwujudkan dalam bentuk
meluangkan waktu kita untuk membaca shalawat nabi muhammad saw. Ada banyak bacaan shalawat
yang bisa kita digunakan seperti yang terkenal adalah shalawat nariyah, shalawat badar dan lain-
lainnya. Saat ini hanya dibahas bacaan shalawat nabi muhammad saw yang khusus dibaca saat ke
makam rosululloh pada waktu kita melaksanakan haji dan umroh.

Shalawat nabi pilihan

Berikut ini saya nukilkan satu riwayat tentang contoh bacaan shalawat nabi Muhammad saw yang
patut dibaca di depan makam Nabi dan sepulang haji dan umroh bisa kita gunakan sebagai
wasilah/permohonan baik hajat dunia maupun akhirat.

Ibnu abi fudhaik berkata, Aku mendengar sebagian orang yang aku jumpai mengatakan bahwa telah
sampai kepada kami bahwa orang yang berdiri di sisi kubur nabi, kemudian ia membaca ayat:

Innalloha wamalaaikatahu yusholluna alan nabiyyi.

Sesungguhnya Alloh dan para malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk nabi..

Kemudian ia mengucapkan:

Assholaatu wassalaamu alaika ya muhammad

Semoga shalawat dan salam atasmu wahai Muhammad

sebanyak 70 kali maka seorang malaikat akan berseru, Wahai fulan, Alloh telah menurunkan rahmat
atasmu dan seluruh hajatmu dipenuhi (Hr. Baihaqi)

Dalam riwayat lain ada sedikit perbedaan seperti ini lafadz nya:

Assholaatu wassalaamu alaika ya rosuulallah

Keistimewaan membaca shalawat rosul ini sebanyak 70 kali karena bilangan ini mempengaruhi
diterimanya suatu doa. Dalam alquran Alloh berfirman kepada rosul-Nya:

Apabila kamu ber-istigfar untuk orang munafik sebanyak 70 kali, tetap saja Alloh swt tidak akan
mengampuni mereka (Qs At taubah: 80)
Demikian artikel tentang bacaan shalawat Nabi Muhammad saw, semoga bermanfaat. (Fadilah haji &
umroh)

Adab Berziarah di Kota Madinah


Ketika mengunjungi kota madinah kita harus menggunakan adab adab ziarah untuk supaya kita dapat
mengambil keberkahan dalam ziarah ini. Berikut ini adab berziarah di kota Madinah yang disarikan
secara ringkas supaya mudah dipahami:

1.Menjaga niat hanya untuk untuk mengharap ridha Alloh swt, jangan dicampuri riya,
menyombongkan diri, mencari ketenaran, niat melancong atau tujuan keduniawian lainnya karena
akan merusak kebaikannnya.

2. Dalam perjalanan ini secara khusus dianjurkan banyak membaca shalawat nabi dengan penuh
tawajuh. Ada Ulama yang mengatakan selain untuk mengerjakan yang fardu dan untuk
menyempurnakan keperluan, hendaknya seluruh waktu digunakan untuk membaca shalawat.
Semakin tawajuh dalam menyampaikan suatu maksud, maka semakin banyak pahala yang akan
diperoleh. Ibnu Hajar Rah.A dalam syarah Manasik Imam Nawawi menulis bahwa memperbanyak
shalawat dalam perjalanan ini adalah yang paling utama. Lalu apakah membaca shalawat lebih
utama dalam daripada membaca alquran atau membaca alquran lebih utama daripada membaca
shalawat ataukah keduanya sama derajatnya. Dalam hal ini ada tiga pandangan karena dalam
keadaan tertentu membaca shalawat dikatakan sebagai yang paling utama seperti pada malam jumat
dan lainnya. Yang jelas ditempat ini membaca shalawat lebih utama daripada membaca Alquran
karena membaca shalawat adalah amalan pada waktu ini. Para ulama telah menjelaskan secara
mutlak bahwa membaca AlQuran adalah lebih utama. Akan tetapi dalam kesempatan tertentu apabila
suatu wirid telah ditentukan pada waktu itu maka wirid itulah yang lebih utama dilaksanakan dalam
kesempatan tersebut.

3. Menumbuhkan semangat dan gairah. Semakin mendekati Madinah, hendaknya semakin


meningkatkan perasaan gairah dan kerinduan, seorang pujangga menulis, apabila saat perjumpaan
yang telah ditentukan hampir tiba, maka api kerinduan semakin menyala-nyala. Terkadang untuk
menumbuhkan kerinduan bisa membaca syair, puji-pujian, membaca buku sejarah Nabi, atau
membaca buku adab berziarah di kota Madinah. Semakin dekat ke Madinah hendaknya semakin
bertambah rasa dan kerinduan tersebut.

4. Ketika sudah sampai di hotel, biasanya hotel untuk jamaah umroh dekat dengan masjid Nabawi
bisa langsung menuju kamar masing-masing yang telah ditentukanoleh biro travel umroh. Apabila
kemudian setelah istirahat dan ingin ke masjid nabawi diusahakan untuk mandi dahulu, memakai
pakaian yang baru dan memakaian wangi-wangian.
5. Sebagian ulama menulis bersedekah walaupun sedikit adalah termasuk adab. Yakni sebelum
masuk masjid hendaknya bersedekah. Ibnu hajar Rah.a menulis bahwa yang disunahkan adalah
bersedekah walaupun sedikit dan diberikan kepada penduduk madinah adalah yang lebih utama.
Akan tetapi apabila ada selain penduduk Madinah lebih memerlukan hendaknya didahulukan.
Mengapa pada waktu itu dianjurkan bersedekah, karena adanya ayat suci yang berada di surat
Madianh ayat 12:

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusu dengan rosul
hendaknya kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan itu. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu dan lebih bersih. Jika kamu tidak memperoleh (yang akan
disedekahkan) maka seseungguhnya alloh maha pengampun lagi maha penyanyang.

6. Setelah masuk masjid, jika memang belum waktunya sholat wajib, hendaknya pertama kali pergi ke
raudhah yaitu tempat antara mimbar nabi dan makam rosulloh. Dinamakan raudhah karena rosululloh
berkata tempat antara mimbar dan kubur adalah taman surga. Raudhah artinya taman. Setelah
sampai di raudhah pertama kali hendaknya sholat tahiyatul masjid. Untuk membedakan daerah yang
sudah masuk raudhah bisa dilihat dari warna karpetnya berwarna kehijauan/kebiruan yang berbeda
dengan karpet yang lain. Ketika disini kita harus sabar antri karena tempat yang terbatas sedangkan
jamaah yang ingin sholat dan berdoa di tempat ini sangat banyak. Biasanya oleh askar/petugas akan
dipasang pembatas mengeliling raudhah untuk menjaga ketertiban yang mau sholat di tempat ini.
Menurut saya setelah sholat dua rokaat bacalah doa yang ringkas dan segera keluar menuju makam
nabi untuk mempercepat antrian.

7. Di makam nabi bersebelah dengan dengan makam abu bakar dan umar bin khatttab. Disini dekat
dengan pintu keluar dan antrian di tempat ini biasanya tidak terlalu panjang. Ditempat ini kita
dianjurkan untuk berdoa dengan wasilah nabi supaya mendapat safaat dan juga doa yang lain.
setelah itu bacalah salam kepada nabi, bacaan bisa berupa seperti ini:

Assallamu alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullohi wa barokatuh. Begitu juga ucapkan salam kepada
Abu Bakar dan Umar bin Khatab.

8. Bila ingin meninggalkan kota Madinah, dimustahabkan untuk mengerjakan shalat sunnah
perpisahan dan lebih utama dikerjakan di raudhah. Setelah itu hendaknya pergi ke makam nabi,
setelah shalawat dan salam hendaknya berdoa agar umroh yang dikerjakan diterima oleh Alloh ,
memohon keselamatan dan afiat dan semoga umroh ini bukan yang terakhir kali dan dapat
melaksanakan di tahun-tahun mendatang.

Demikian Adab berziarah di kota Madinah, silakan baca artikel mengetahui keutamaan kota Mekah.
Semoga semakin menambah pengetahuan untuk bisa beribadah lebih baik di tanah suci.

Keutamaan Kota Madinah


Keutamaan Kota Madinah. Ada perbedaan pendapat mana yang lebih utama didahulukan antara
melakukan umroh terlebih dahulu di mekah atau berkunjung dulu ke madinah untuk menziarahi Nabi
Muhammad saw. Kenyataannya memang ada biro perjalanan umroh yang mendahulukan umroh dulu
di di Mekah setelah itu baru ke Madinah, sedangkan yang lain lebih memilih ke Madinah dulu baru
melakukan umroh. Tentu saja kita sebagai jamaah umroh akan ikut rute biro perjalanan umroh, tetapi
jika hal tersebut memang sesuatu yang penting bagi kita silakan hal tersebut dijadikan acuan dalam
memilih biro perjalan umroh.

Ada dua hal kenapa yang berkunjung di kota


Madinah penting untuk dilakukan:

1) Untuk menziarahi Makam Nabi muhammad saw dan para sahabatnya

sebuah hadist mengatakan:

Dari abdullah bin umar rhuma, rosullulloh saw bersabda barang siapa yang menziarahiku setelah
wafatku, seakan-akan ia telah menziarahi aku semasa hidupku (hr thabrani, daruqutni, baihaqi)

Tentu saja ketika kita lahir sekarang nabi sudah tidak bersama kita lagi. Dengan menziarahi beliau
berarti sama saja dengan menziarahi beliau ketika masih hidup menurut hadist di atas. Sebagai
orang mukmin tentu saja harus punya keinginan untuk bertemu beliau walaupun hanya menziarahi
makamnya. , semoga kita tergolong orang-orang yang mendapat syafaat nabi di yaumil akhir.
Allohumma amien.

2) Mendapatkan keberkahan dari kota Madinah mukaromah

Alloh swt memilih kota madinah sebagai tempat tinggal kekasihnya nabi muhammad tentu saja
karena keutamaan yag ada didalam kota tersebut. dengan mengetahui keutamaannya semoga kita
bisa menjaga adab selama berada di kota madinah munawarah.

Berikut ini hadist tentang keutamaan kota Madinah:

Dari Jabir bin samurah r.a mengatakan aku mendengar rosululloh saw berkata Alloh swt menamai
Madinah dengan nama Thabah (HR Muslim)

Alloh swt menamai Thabah melalui wahyu dan didalamnya ada satu riwayat dinamakan Thaibah.
Maknanya sama, yaitu suci dan bagus berarti Madinah suci dari kesyirikan atau air dan udaranya
sangat bagus sesuai dengan tabiat manusia. Sebagian ulama mengatakan makna thaibah adalah
penduduknya orang baik-baik.

Qadhi Iyadh rah,a berkata Madinah adalah tempat turunnya wahyu, tempat turunnya alquran, tempat
turunya malaikat jibril dan mikail. Malaikat yang dekat dengan Allohpun pun turun disana. Tanah
lapangnya selalu dipenuhi dengan dzikir dan tasbih. Tanah dan debunya mengenai tubuh nabi
muhamaad saw. Dari sana berapa banyak sunah yang tersebar. Di sana banyak tempat yang penuh
keutamaan, keberkahan dan kebaikan. Madinah adalah tempat berdirinya dan berjalannya Rosulloh.
Sehingga sudah sepatutnya jika tanah madinah munawarah dimuliakan, dicium wewangiannya dan
dicium tembok-tembaknya.
Beberapa tempat di kota madinah yang penuh keberkahan yang nanti akan diziarahi jamaah umroh
antara lain adalah sebagai berikut;

1. Masjid Nabawi. Masjid ini tempat berkumpulnya rosululloh dan para sahabatnya dalam mengatur
penyiaran agama islam. Dari masjid inilah dulu islam akhirnya bisa menyebar ke seluruh dunia
sampai akhirnya kita yang di tanah airpun bisa merasakan nikmatnya islam dan iman

2. Raudhah adalah tempat yang terletak diantara kamar rosululloh dengan mimbar masjid nabawi.
Namun kamar rosululloh sekarang telah menjadi makam beliau. Raudhah adalah termasuk tempat
yang mustajabah sebagaimana sabda rosulloh raudhah adalah taman diatara taman-taman surga (al
hadist).

3. Makam Baqi. adalah tanah pekuburan di madinah yang sudah ada sejak jaman jahiliyah. Disinilah
kemudian diantara putra-putri nabi yang dimakamkam di Baqi adalah Ibrahim, Fatimah, Zainab,
Ummu Kultsum dan Ruqayah.

4. Jabal Uqud. Jabal Uqud atau gunung Uqud adalah lokasi peperangan uhud.

4. Masjid qiblatain. Adalah masjid masjid yang mempunyai dua kiblat. Di masjid qiblatain inilah alloh
swt menurunkan wahyu kepada Nabi untuk merubah kiblat sholat dari baitul maqdis (palestina) ke
baitul haram (makkah).

5. Masjid Quba. Masjid quba adalah masjid yang dibangun pertama kali dibangu oleh nabi setelah
hijrah ke Madinah. Dalam Hadist diriwayatkan barang siapa bersuci di rumahnya kemudian menuju
masjid Quba dan sho;at dua rakaat maka pahalanya sama dengan umroh (HR Tirmizi).

Demekian artikel tentang keutamaan kota Madinah, silakan baca artikel tentang adab berziarah di
kota madinah. Semoga umroh kita bisa menjadi umroh yang mabrur.

Mengetahui Keutamaan Kota Mekah


Selain melaksanakan ibadah umroh di Mekah, disana masih ada tersisa beberapa hari yang kita bisa
kita pergunakan untuk memaksimalkan ibadah kepada Alloh swt. Biasanya jadwal umroh 9 hari
digunakan untuk perjalanan 2 hari sisanya 3 hari di Madinah dan 4 hari di Makkah. Oleh karena itu
penting juga kita mengetahui keutamaan kota Mekah supaya kita bisa menjunjungi tinggi adab
selama berada di kota ini. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan mengapa kota mekah adalah
termasuk kota utama dalam agama islam:

Kota Mekah yang penuh berkah


Keutamaan kota Mekah
Kota Mekah atau Mekkah atau Makkah al mukarramah yang biasa disingkat dengan Makkah adalah
negeri Alloh yang suci. Oleh karena itu kita biasa menyebut pergi ke Mekah dan Madinah dengan
pergi ke tanah suci. Mekah adalah tempat turunnya wahyu ilahi, sumber risalah, tempat paling suci
yang ada di muka bumi ini, kota yang paling dicintai Alloh taala dan rosulnya shallallahu alaihi wa
salam. Alloh memilihnya untuk menjadi lokasi rumahnya yang suci dan tempat tinggal untuk nabi
Ismail alaihisalam dan tempat kelahiran penutup para nabi: Muhammad shallahu alaihi wa sallam.
Mekah adalah kiblat kaum muslimin, tempat berpautnya hati mereka, tujuan haji dan umroh,. Alloh
mengkhususkan Mekah dengan kemulian darinya di dalam alquran dan dia menjadikannya kota suci
yang aman sampai hari pembalasan. Telah banyak nash-nash yang menjelaskan keutamaan kota
Mekah ini diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Terdapat rumah Alloh taala didalamnya, Alloh taala berfirman:

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk beribadah adalah Baitulloh yang ada di
Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk untuk semua manusia (Ali Imron: 96)

b. Dilipatkan pahala sholat didalamnya, diriwayatkan dari Jabir rodiyallahu bahwa Rosululloh shallahu
aaihi wa salam bersabda: Shalat di masjidku lebih baik dari seribu shalat di selainnya kecuali di
Masjidi Haram dan shalat di Masjidi haram lebih baik dari seratus ribu shalat selainnya.

c. Dijadikannya sebagai tanah haram (suci) dan aman, Alloh taala berfirman:

Barang siapa memasukinya menjadi amanlah dia (Ali Imron: 97)

Dan telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas rodiyallohu anhuma bahwa nabi bersabda pada hari
penaklukan kota mekah:

Sesungguhnya negeri ini Alloh taaala mengharamkannya sejak hari penciptaan langit dan bumi, dan
dia tetap haram dengan pengharaman dari Allow taala sampai hari kiamat. Dan sesungguhnya
tidaklah dihalalkan peperangan didalamnya untuk seseorang sebelumku, dan tidaklah dihalalkan
bagiku kecuali sesaat saja dari siang hari maka dia tetap haram dengan pengharaman Alloh taala
sampai hari kiamat.

d.Dilipat gandakan rizki didalamnya, Alloh taala berfirman;

Dan apakah kami tidak meneguhkan kedudukan mereka dalam daerah haram (tanah suci ) yang
aman, yang didatangkan ketempat itu buah buahan dari segala macam (tumbuh-tumbuhan) untuk
menjadi rezeki bagimu dari sisi kami? Tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (alqashash: 57)

Dan didalam hadist shahih rosululloh shallahu alaihi wasalam :

Sesungguhnya Ibrahim telah menjadikan kota Mekah tanah haram dan berdoa meminta barokah bagi
kota Mekah. Dan aku menjadikan Madinah sebagai tanah haram sebagaimana Ibrahim menjadikan
Mekah sebagai tanah haram. Aku mendoakan barokah bagi kota Madinah pada mud dan sha nya dua
kali lipat seperti doa nabi Ibrahuim bagi Mekah.

e. Diselamatkan dari Dajjal. Dari Anas rodiyallahu anhu bahwa nabi shallahu alaihi wasalam
bersabda;

Tidak ada satu negeripun melainkan akan diinjak oleh dajjal kecuali Mekah dan Madinah, tiada
jalanpun dari jalan-jalnnya kecuali dijaga oleh malaikat yang berbaris.

f. Iman akan kembali ke Mekah, seperti sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar rodiyallahu
anhumma bahwa nabi shallahu alaihi wa salam bersabda:
Islam dimulai dalam keadaan asing dan akan kembali asing sebagaimana semula. Dan dia akan
kembali berlindung di dua masjid sebagaimana ular yang kembali ke berlindung ke lubangnya. Imam
Nawawi berkata yang dimaksud 2 masjid adalah Masjid Mekah dan Madinah. Demikian artikel
tentang keutamaan Kota Mekah, silakan simak artikel tentang Kabah yang dimuliakan, supaya kita
bisa beribadah dengan baik disana.

Kabah Yang Dimuliakan


Ada beberapa tempat di sekitar Mekah dan Kabah yang dimuliakan yang penuh barokah yang perlu
kita ketahui keutamaannya supaya kita bisa beribadah sebagaimana dulu rosululloh beribadah.
Pembahasan akan dimulai dari kisah seputar kabah bagian-bagiannya dan keutamaan beribadah
didalamnya. Berikut penjelasan mengenainya.
Kabah Yang dimuliakan

Kabah adalah rumah Alloh taala yang terletak di tengah Masjidil Haram. Berbentuk kubus tetapi
temboknya tidak sama. Luas temboknya dari arah pintu kabah (11,68 m) dan dari arah hijir Ismail
(9,90 m) dan antara rukun syami dan Yamani (12,04 m) dan antara hajar aswad dan rukun yamani
(10,18 m) dan tingginya mencapai (14 m) dan luas dari pondasinya (145 m2). Sudut Kabah yang
empat mengarah ke empat arah mata angin utama dengan sedikit condong, di arah utara Rukun I
raqi, di selatan rukun Yamani, di timur hajar asawad dan di barat Rukun yami.

Beberapa Bagian Kabah Yang Dimuliakan. Disini hanya disebutkan beberapa bagian saja supaya
pembahasan tidak terlalu panjang.

1. Hajar aswad.

Hajar aswad adalah batu dari surga. Malaikat Jibril turun membawanya dan menyerahkannya kepada
Nabi Ibrahin dan beliau meletakkannya di sudut timur Kabah dengan ketinggian 1,10 m dari lantai
thawaf, dikelilingi dengan kerangka perak murni untuk menjaganya. Dan terlihat tempat Hajar Aswad
ini berbentuk oval. Dahulunya Hajar aswad ini tatkala turun dari surga berwarna putih kemudian
menjadi hitam oleh dosa-dosa manusia. Disebutkan dalam sebuah hadist Nabi shallahu alaihi wa
sallam telah menciumnya dan juga para nabi sebelum beliau maka dianjurkan bagi yang bertawaf
untuk menciumnya atau menyentuhnya dengan tangannya atau dengan sesuatu kalaupun tidak
mampu maka melambaikan tangan kepadanya dan bertakbir.

2. Multazam.
Multazam adalah tempat yang dianjurkan untuk diiltizami yakni menempelkan dada, kedua tangan
dan pipi di tempat itu, batasnya adalah antara pintu Kabah dan hajar aswad, lebarnya kira-kira 2
meter.disebut multazam karena rosululloh ketika selesai menyelesaikan thawafnya beliau beriltizamdi
tempat ini yaini menemplekan dada , kedua tangan dan pipi. multazam adalam salah satu tempat
dikabulkannya doa, diriwayatkan dari Ibnu abbas radiyallohu anhuma bahwa dia beriltizam diantara
Hajar Aswad dan pintu Kabah dab berkata , Antara hajar aswad dan pintu Kbah disebut multazam,
barang siapa beriltizam diantara keduanya dan memohon kepada Alloh sesuatu niscaya alloh akan
mengabulkan permohonannya.

3. Maqam Ibrahim

Yang dimaksud Maqam ibrahim bukan tempat kuburan nabi Ibrahim. Tetapi adalah batu dari surga
yang dibawa turun oleh malaikat Jibril kepada nabi Ibrahim dalam pembangunan Kabah. Ketika Nabi
Ibrahim berdiri di atasnya kemudian tenggelamlah telapak kakinya dengan kedalaman 10 cm,
panjang 22 cm dan luas 11 cm. Ada beberapa kemulian Maqam ibrahim sebagaimana disebutkan
dalam alquran dan sunah;

Panduan Umrah Ringkas (1)


Des 22, 2013Muhammad Abduh Tuasikal, MScHaji Umrah2 Komentar

Bagaimana panduan umrah yang praktis dan ringkas? Umrah adalah suatu amalan
yang mulia, di mana tata cara pelaksanaannya mesti dilakukan dengan benar dan
sesuai tuntunan Islam, bukan asal-asalan.

Sebelum Mengenakan Pakaian Ihram


1- Memotong kuku, menipiskan kumis, mencukur bulu ketiak dan bulu kemaluan.
2- Disunnahkan untuk mandi termasuk bagi wanita haidh dan nifas.
3- Laki-laki hendaklah melepaskan pakaian yang membentuk lekuk tubuh dan
mengenakan pakaian ihram.
4- Wanita hendaklah melepas penutup wajah dan tidak mengenakan sarung tangan.
5- Setelah mandi, laki-laki disunnahkan memakai wewangian di badannya saja.
Sedangkan wanita boleh memakai wewangian yang tidak nampak baunya.
6- Setelah melakukan itu semua, hendaklah berniat masuk dalam manasik dengan
mengucapkan, Labbaik allahumma umrah (Aku memenuhi panggilan-Mu -ya
Allah- untuk menunaikan ibadah umrah).
Jika sudah mengucapkan seperti itu, maka sudah disebut berihram sehingga tidak
boleh melakukan larangan-larangan ihram. Jika niat tersebut dijadikan setelah shalat
wajib, maka itu lebih baik. Jika tidak bertepatan dengan waktu shalat wajib, maka
dilakukan shalat sunnah dua rakaat dengan niatan shalat sunnah wudhu.
Sedangkan shalat sunnah ihram seperti yang dilakukan oleh sebagian jamaah
umrah tidaklah ada tuntunannya.

Mengenal Miqot Makaniyah


Miqot makaniyah yaitu tempat mulai berihram bagi yang punya niatan haji atau
umroh. Ada lima tempat miqot:
1- Dzulhulaifah (Bir Ali), miqot penduduk Madinah
2- Al Juhfah, miqot penduduk Syam,
3- Qornul Manazil (As Sailul Kabiir), miqot penduduk Najed (Riyadh sekitarnya),
4- Yalamlam (As Sadiyah), miqot penduduk Yaman,
5- Dzatu Irq (Adh Dhoribah), miqot penduduk Irak.
Itulah miqot bagi penduduk daerah tersebut dan yang melewati miqot itu. Wajib bagi
setiap yang ingin melaksanakan haji atau umrah ketika ia melewati miqot tersebut,
hendaklah berniat ihram. Jika ada yang melewati miqot tanpa beihram -dengan
sengaja-, wajib kembali dan berihram dari tempat tersebut lagi. Jika tidak, maka
baginya damm dengan menyembelih satu ekor kambing dan disalurkan pada orang-
orang miskin di Makkah.

Larangan Ihram
1- Mencukur rambut dari seluruh badan (seperti rambut kepala, bulu ketiak, bulu
kemaluan, kumis dan jenggot).
2- Menggunting kuku.
3- Menutup kepala dan menutup wajah bagi perempuan kecuali jika lewat laki-laki
yang bukan mahrom di hadapannya.
4- Mengenakan pakaian yang membentuk lekuk tubuh seperti baju, celana dan
sepatu.
5- Menggunakan wewangian.
6- Memburu hewan darat yang halal dimakan.
7- Melakukan khitbah dan akad nikah.
8- Jima (hubungan intim).
9- Mencumbu istri di selain kemaluan.
Yang Masih Dibolehkan Saat Ihram
1- Mengenakan: Jam tangan, headset, cincin, sendal, kacamata, ikat pinggang, tas
pinggang, payung, perban
2- Merubah posisi pakaian ihram
3- Mencuci pakaian ihram
4- Mandi, membersihkan kepala dan badan
5- Rambut rontok tanpa disengaja

Talbiyah
Waktu mulai talbiyah adalah ketika ihram hingga saat memulai thawaf.
Bacaan talbiyah:
.
.


.

Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan
nimata, laka wal mulk, laa syariika lak. (Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku
menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku
menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan
hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu). Ketika bertalbiyah, laki-laki disunnahkan
mengeraskan suara.

Sampai di Makkah
Jika yang berumrah sudah sampai di Makkah Al Mukarramah disunnahkan baginya
untuk mandi ketika sampai, lalu ia pergi ke Masjidil Haram untuk menunaikan
manasik umrah. Jika tidak mandi, tidaklah masalah.
Ketika akan memasuki Masjidil Haram, hendaklah membaca doa masuk masjid,



Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik (Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu
rahmat-Mu).

Thawaf Umrah
Kemudian orang yang berumrah menuju Kabah untuk melaksanakan thawaf di
sekelilingnya. Hendaknya laki-laki melakukan idhtiba yaitu dengan membuka
pundak kanan dan menjadikan ujung kanan di bawah ketiak, lalu menjadikan ujung
yang satu sisi di pundak kiri.
Setelah itu dilakukan thawaf sebanyak tujuh kali putaran dimulai dari Hajar Aswad.
Jika mampu dan tidak desak-desakan, seseorang yang berthawaf menuju ke Hajar
Aswad, lalu menghadapnya sambil membaca Allahu akbar atau Bismillah Allahu
akbar lalu mengusapnya dengan tangan kanan dan menciumnya. Jika tidak
memungkinkan untuk menciumnya, maka cukup dengan mengusapnya, lalu
mencium tangan yang mengusap hajar Aswad. Jika tidak memungkinkan untuk
mengusapnya, maka cukup dengan memberi isyarat kepadanya dengan tangan,
namun tidak mencium tangan yang memberi isyarat. Ini dilakukan pada setiap
putaran thawaf.
Ketika mengililingi Kabah, hendaklah tidak desak-desakan dan tidak menyakiti yang
lain dengan saling dorong-dorongan, juga tidak perlu berdzikir dengan mengeraskan
suara.
Jika sampai pada rukun Yamani, bila mampu, hendaklah mengusapnya dengan
tangannya. Tidak perlu mencium dan tidak perlu mengusap-ngusapnya seperti
kelakuan orang awam. Seperti itu menyelisihi tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa
sallam. Jika tidak mampu mengusapnya, maka hanya melewatinya saja tanpa
memberi isyarat, tanpa pula bertakbir.
Disunnahkan antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad untuk membaca doa,



Robbanaa aatina fid dunya hasanah wa fil aakhirooti hasanah, wa qinaa adzaban
naar (Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat,
serta selamatkanlah kami dari adzab neraka).
Disunnahkan melakukan roml. Roml yaitu berjalan cepat dengan memperpendek
langkah, sehingga pundak dalam keadaan bergetar dan tidak sampai
melompat. Roml ini dilakukan ketika thowaf pada tiga putaran pertama. Sedangkan
sisanya berjalan seperti biasa.
Thawaf tadi disempurnakan hingga tujuh kali putaran dimulai dari Hajar Aswad dan
berakhir pada Hajar Aswad.

Kesalahan Saat Thawaf


1- Melakukan sebagian thawaf di dalam Hijr Ismail karena berkeyakinan sahnya
berthawaf di dalam Kabah. Padahal Hijr adalah bagian dari Kabah sehingga kita
harus melakukan thawaf di luarnya.
2- Mengusap seluruh pojok Kabah, kadang ada pula yang mengusap dinding dan
penutup Kabah, begitu pula dengan pintu Kabah dan Maqom Ibrahim. Semua ini
tidak boleh karena tidak ada tuntunan dan tidak pernah dilakukan oleh
Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
3- Saling desak-desakan antara laki-laki dan perempuan saat melalukan thawaf,
terutama di Hajar Aswad dan Maqom Ibrahim.

Setelah Melakukan Thawaf Umrah


1- Menutup pundak kanan yang sebelumnya terbuka karena melakukan shalat
sunnah idhtiba saat thawaf. Setelah itu pundak kembali tertutup.
2- Mengerjakan shalat dua rakaat di belakang Maqom Ibrahim jika mudah. Namun
jika menyulitkan, maka shalatlah di tempat mana saja selama di Masjidil Haram.
Shalat ini termasuk shalat sunnah muakkad (yang amat ditekankan).
3- Pada saat mengerjakan shalat sunnah tersebut, rakaat pertema setelah
membaca Al Fatihah membaca surat Al Kafirun. Sedangkan pada rakaat kedua
setelah membaca Al Fatihah membaca surat Al Ikhlas. Jika membaca surat lainnya,
masih dibolehkan.
Setelah mengerjakan thawaf tersebut, lalu menuju bukit Shafa untuk
melaksanakan sai.

Sai Umrah
Setelah melakukan thawaf umrah, maka orang yang berumrah segera menuju bukit Shafa untuk
melaksanakan sai sebanyak 7 kali putaran.
Jika telah mendekati shafa, maka hendaklah mengucapkan innash shafaa wal marwata min
syaairillah
Kemudian menaiki Shafa lalu berdiam dan menghadap Kabah lantas memuji Allah dan bertakbir
sebanyak tiga kali, kemudian membaca doa: Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul
mulku wa lahul hamdu wa huwa ala kulli syai-in qodir, laa ilaha illallahu wahdah anjaza wadah
wa nashoro abdah wa hazamal ahzaba wahdah.
Dzikir di atas diulang tiga kali dan dianjurkan berdoa di antara sela-sela dzikir tersebut dengan
doa sekehendak kita. Jika membaca kurang dari tiga kali, juga dibolehkan. Ketika berdoa
disunnahkan mengangkat tangan tanpa perlu berisyarat ketika takbir menghadap Kabah.
Kemudian turun dari Bukit Shafa menuju Marwah sambil berjalan. Saat berjalan menuju Marwah,
berdoalah dengan doa yang mudah yang ditujukan untuk diri dan kaum muslimin. Jika telah
sampai lampu atau garis hijau, bagi pria diperintahkan berlari dengan kencang. Sedangkan
wanita tidak berlaku demikian. Berlari tadi hingga sampai pada garis atau lampu hijau berikutnya
(kedua). Kemudian setelah itu berjalan seperti biasa hingga Marwah. Ketika sampai ke bukit
Marwah, dilakukan hal yang sama seperti di bukit Shafa. Hal ini terus berulang hingga tujuh kali.
Hitungan sekali adalah dari Shafa ke Marwah, lalu kedua adalah dari Marwah ke Shafa, seperti
itu hingga tujuh kali. Dan putaran ketujuh berakhir di bukit Marwah.
Yang perlu diperhatikan saat pelaksanaa sai:
1- Wanita haidh dan nifas boleh melakukan sai. Sedangkan thawaf tidak dibolehkan untuk
wanita haidh. Karena tempat sai bukanlah bagian dari Masjidil Haram.
2- Termasuk kesalahan saat sai adalah wanita ikut berlari saat melewati lampu hijau.

Mencukur dan Memendekkan Rambut


Setelah umrah selesai dilaksanakan, amalan terakhir yang dilakukan adalah mencukur habis
rambut kepala atau memendekkannya. Dan mencukur itu lebih baik daripada memendekkan.
Sedangkan bagi wanita diperintahkan untuk memendekkan rambut kepala dengan mengambil
rambut sepanjang satu ruas jari. Bagi wanita, pemotongan rambut tersebut dilakukan di tempat
tertutup bukan di hadapan banyak laki-laki seperti yang dilakukan wanita berumrah di tempat
sai.
Jika amalan terakhir sudah dilakukan, maka selesailah amalan umrah. Setelah itu berbagai hal
yang diharamkan saat ihram menjadi halal. Sempurnalah tahallul.
Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihaat. Hanya Allah yang memberi taufik dan
hidayah. Moga pembahasan di atas bermanfaat bagi yang sedang berumrah.

Mendapati Haid Ketika Thawaf Ifadhah


Okt 01, 2013Muhammad Abduh Tuasikal, MScHaji Umrah0 Komentar
Apa yang mesti dilakukan oleh jamaah haji wanita ketika ia mendapati haid saat
ingin melakukan thawaf ifadhah? Seandainya ingin menunggu sampai suci, maka ia
sudah harus bergegas pulang ke tanah air dan sulit kembali untuk menunaikan
thawaf tersebut. Padahal thawaf itu diharuskan suci menurut jumhur ulama. Dan
tidak mungkin jamaah haji wanita ini ditinggalkan di kota Mekkah supaya ia
menunaikan thawaf yang merupakan rukun haji tersebut sehingga tertinggal dari
jamaah lainnya.
Wanita Haid Saat Haji
Jika wanita telah berihram untuk haji lalu ia mendapati haid, maka ia tetap berihram
sebagaimana yang lainnya. Ia melakukan semua amalan haji, mulai dari tanggal 8
Dzulhijjah dengan melaksanakan sunnah mabit di Mina, tanggal 9 wukuf di Arafah,
lalu dilanjutkan dengan mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah pada hari ke-10,
11, 12, atau 13 Dzulhijjah. Yang tidak boleh dilakukan oleh wanita haid hanyalah
thawaf keliling Kabah, di samping itu wanita haid tidak melakukan ibadah yang
umum seperti shalat, puasa, dan menyentuh mushaf.
Ketika Aisyah haid saat haji, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda padanya,



Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji selain dari
melakukan thawaf di Kabah hingga engkau suci. (HR. Bukhari no. 305 dan Muslim
no. 1211)
Sedangkan untuk thawaf wada, wanita haid mendapatkan keringanan untuk
meninggalkannya. Dari Ibnu Abbas, ia berkata,



Manusia diperintahkan menjadikan akhir amalan hajinya adalah di Baitullah
(dengan thawaf wada) kecuali hal ini diberi keringanan bagi wanita haidh. (HR.
Bukhari no. 1755 dan Muslim no. 1328).
Mendapati Haid Saat Melakukan Thawaf Ifadhah
Kita sudah mengetahui bahwa thawaf ifadhah termasuk rukun haji. Perintah
melakukan thawaf ifadhah disebutkan dalam ayat,


Dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu
(Baitullah). (QS. Al Hajj: 29). Yang dimaksud ayat ini adalah thawaf yang wajib yaitu
thawaf ifadhah. Karena perintah dalam ayat ini disebutkan setelah perintah
menyembelih. Dan penyembelih baru dilaksanakan pada hari Idul Adha.
Jika termasuk rukun haji, maka bila thawaf yang satu ini tidak dilakukan, maka
hajinya tidaklah sah. Nah, masalahnya jika saat melakukan thawaf ifadhah ini
datanglah haid atau menstruasi. Apa yang mesti dilakukan? Kalau mesti menunda
sampai suci, maka bisa jadi ia terlambat pulang ke tanah air dan tidak mungkin
menyuruh ia menunggu di Mekkah sementara rombongannya telah pulang ke tanah
air. Dan tidak mungkin lagi kembali untuk menunaikan thawaf tersebut. Beda halnya
jika seorang wanita bermukim di jazirah Arab, ia bisa dengan mudah kembali ke
tanah suci untuk menyempurnakan thawaf ifadhah.
Perlu dipahami terlebih dahulu:
1- Para ulama sepakat bahwa thawaf asalnya adalah dengan berthoharoh (bersuci).
Tidak boleh wanita haidh berthawaf padahal ia mampu nantinya berthawaf setelah ia
suci.
2- Para ulama sepakat bahwa thawaf qudum (thawaf yang disyariatkan bagi orang
yang datang dari luar Makkah sebagai penghormatan kepada Baitullah Kabah) dan
thawaf wada (thawaf ketika meninggalkan Makkah) tidak wajib bagi wanita haidh.
3- Para ulama sepakat bahwa wanita haidh dianjurkan untuk menunggu hingga suci
ketika ia mendapati haidh sebelum melakukan thawaf ifadhah. Ketika ia suci barulah
ia melakukan thawaf dan boleh meninggalkan Makkah (Lihat An Nawazil fil Hajj, 310-
311).
Para ulama berselisih pendapat dalam hal jika wanita haidh harus meninggalkan
Makkah dan belum melaksanakan thawaf ifadhah (yang merupakan rukun haji) dan
tidak bisa lagi kembali ke Makkah, apakah ia boleh thawaf dalam keadaan haidh?
Apakah sah?
Yang tepat dalam kondisi wanita haidh seperti ini, bolehnya thawaf dalam keadaan
haidh meskipun kita mensyaratkan mesti harus berthoharoh ketika thawaf. Di antara
alasannya, jika thoharoh adalah syarat thawaf, maka kita analogikan (qiyaskan)
seperti keadaan shalat. Syarat shalat jadi gugur jika dalam keadaan tidak mampu
(ajez). Seperti kita dalam keadaan sakit dan tidak mampu berwudhu dan tayamum,
maka tetap harus shalat meskipun dalam keadaan hadats. Hal ini sama pula dengan
thawaf. Lihat An Nawazil fil Hajj, hal. 311-321. Mengenai syarat bersuci ketika thawaf
telah dibahas di Rumaysho.Com: Wudhu Batal di Pertengahan Thawaf.
Ibnul Qayyim mengatakan dalam Ilamul Muwaqiin, Sesungguhnya perkataan dan
fatwa para ulama yang menyaratkan dan membuat ketetapan wajib itu diterapkan
jika keadaan mampu dan punya kelapangan, bukan ketika keadaan darurat dan tidak
mampu. Fatwa dan perkataan para ulama tidaklah bertentangan dengan dalil syari.
Seorang mufti biasa mengaitkan antara syariat dengan kaedah dan ushul syariat,
begitu pula kalam ulama dikaitkan dengan kaedah dan ushul mereka. Jadi mufti
ketika mengeluarkan fatwa sesuai dengan pokok dan kaedah syariat, juga kaedah
para ulama. Wa billahit taufiq.
Demikian bahasan singkat di malam ini, moga bermanfaat.
Hanya Allah yang memberi taufik.

Doa untuk Orang yang Hendak Pergi Haji


Sep 19, 2013Muhammad Abduh Tuasikal, MScHaji Umrah1 Komentar

Apakah ada doa khusus untuk keselamatan orang yang pergi haji?
Dalam masalah ini tentu kita harus merujuk pada dalil. Pergi haji sama dengan
bentuk safar lainnya. Sehingga yang lebih tepat dalam masalah ini adalah cukup
membacakan seperti halnya doa saat safar. Berikut ada doa yang bisa diamalkan.
1- Doa orang yang hendak pergi haji pada orang yang ditinggalkan




Astawdiukallaha alladzi laa tadhiu wa daa-iuhu (Aku menitipkan kalian pada Allah
yang tidak mungkin menyia-nyiakan titipannya).
Dalilnya adalah,

- -

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pergi
meninggalkanku dan beliau mengucapkan, Astawdiukallaha alladzi laa tadhiu wa
daa-iuhu (Aku menitipkan kalian pada Allah yang tidak mungkin menyia-nyiakan
titipannya) (HR. Ibnu Majah no. 2825 dan Ahmad 2: 358. Al Hafizh Abu Thohir
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
2 Doa orang yang ditinggalkan pada orang yang hendak pergi haji




Astawdiullaha diinaka, wa amaanataka, wa khowaatiima amalik (Aku menitipkan
agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah).
Dalilnya adalah,

- -

.
Sesungguhnya Ibnu Umar pernah mengatakan pada seseorang yang hendak
bersafar, Mendekatlah padaku, aku akan menitipkan engkau
sebagaimana Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menitipkan kami, lalu beliau
berkata: Astawdiullaha diinaka, wa amaanataka, wa khowaatiima amalik (Aku
menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah).(HR.
Tirmidzi no. 3443 dan Ahmad 2: 7. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan
shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Sedangkan
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Begitu pula bisa membaca doa pada orang yang pergi berhaji,



Zawwadakallahut taqwa wa ghofaro dzanbaka wa yassaro lakal khoiro haytsuma
kunta (Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosa-dosamu, dan
memudahkanmu di mana saja engkau berada).
Dalilnya adalah,
.
- -
.
.
. .


Dari Anas, ia berkata, Seseorang pernah mendatangi Nabi shallallahu alaihi wa
sallam lantas berkata pada beliau, Wahai Rasulullah, aku ingin bersafar, bekalilah
aku. Beliau bersabda, Zawwadakallahut taqwa (moga Allah membekalimu dengan
ketakwaan). Tambahkan lagi padaku, mintanya. Beliau bersabda, Wa ghofaro
dzanbaka (moga Allah ampuni dosamu). Tambahkan lagi padaku, demi ayah dan
ibuku, mintanya. Beliau bersabda, Wa yassaro lakal khoiro haytsuma kunta (moga
Allah memudahkanmu di mana saja engkau berada). (HR. Tirmidzi no. 3444. Al
Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih)
Adapun membuat acara ritual atau doa khusus untuk mendoakan jamaah haji atau
orang yang hendak pergi haji dengan berjamaah atau dikomandoi, maka seperti itu
tidak ada tuntunannya dalam Islam. Bersederhana dalam amalan yang ada tuntunan
dari Rasul tentu lebih baik daripada banyak amalan namun mengada-ada.

Anda mungkin juga menyukai