PENDAHULUAN
1
c) Puskesmas mengkoordinasikan semua bentuk pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan oleh unit-unit usaha dan masyarakat, termasuk swasta.
d) Dalam meningkatkan peran serta masyarakat, upaya kesehatan melalui
Puskesmas menggunakan pendekatan pengembangan dan pembinaan PKMD.
2
I.3 Wilayah Kerja Puskesmas
3
I.4 Fungsi, Peran dan Kedudukan Puskesmas
Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut
diselenggarakan program pembangunan nasional secara berkelanjutan, berencana,
terarah dan terpadu. Puskesmas merupakan sarana unit fungsional kesehatan terdepan
yang memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai fungsi utama menjalankan upaya pelayanan kesehatan untuk
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama menggerakkan pogram
promosi kesehatan, penanggulangan dan pencegahan penyakit menular (P2M).
Menurut rangkuman dari berbagai sumber informasi, ada 3 (tiga) fungsi utama yang
diemban Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar (PKD) kepada
seluruh target sasaran masyarakat di wilayah kerjanya, yakni sebagai berikut:
4
Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat :
5
I.4.2 Peran Puskesmas
6
I.5.1 Visi Puskesmas
7
meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya.
8
Dalam menjalankan program kerjanya, Puskesmas harus melaksanakan asas
rujukan. Artinya, jika tidak mampu menangani suatu masalah kesehatan harus
merujuknya ke sarana kesehatan yang lebih mampu. Untuk pelayanan
kedokteran jalur rujukannya adalah Rumah Sakit. Sedangkan untuk pelayanan
kesehatan masyarakat jalur rujukannya adalah kantor kesehatan.
9
Pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas meliputi dua aspek yaitu pelayanan
kesehatan masyarakat dan juga pelayanan yang bersifat medik atau kuratif. Dewasa
ini, pemerintah telah menetapkan 20 usaha-usaha pokok kegiatan puskesmas yang
meliputi:
1. Kesehatan ibu dan anak,
2. Keluarga Berencana,
3. Usaha kesehatan gizi,
4. Kesehatan lingkungan,
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
6. Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan lalu lintas,
7. Penyuluhan kes-mas,
8. Peningkatan usaha kesehatan sekolah,
9. Kesehatan olah raga,
10. Perawatan kes-mas,
11. Kesehatan kerja,
12. Kesehatan gigi dan mulut,
13. Kesehatan jiwa,
14. Kesehatan mata,
15. Laboratorium sederhana,
16. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan,
17. Kesehatan usia lanjut,
18. Pembinaan pengobatan tradisional,
19. Kesehatan remaja, dan
20. Dana sehat.
10
II. STRUKTUR ORGANISASI
11
Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan di bidang
pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat.
6. Unit VI.
Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan pengobatan
Rawat Jalan dan Rawat Inap ( Puskesmas Perawatan).
7. Unit VII.
Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan pengelolaan Farmasi.
12
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatankegiatan
Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan. Kegiatan Puskesmas Keliling adalah:
Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah
terpencil atau daerah yang tidak atau sulit dijangkau oleh pelayanan
Puskesmas atau Puskesmas Pembantu dengan frekuensi 4 kali dalam
seminggu, atau disesuaikan dengan kondisi geografis tiap Puskesmas.
Melakukan penyelidikan tentang Kejadian Luar Biasa ( KLB ).
Dapat dipergunakan sebagai alat transport penderita dalam rangka
rujukan bagi kasus darurat.
Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat
audiovisual.
13
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN PUSKESMAS KELILING ABELI
14
Wita
3. Sejahtera Rumah Warga di Kelurahan Lapulu Sabtu, 8 Agustus 015
Jam : 09.00-11.30
Wita
4. Mujur Jaya Kantor Kelurahan Talia Sabtu, 8 Agustus 015
Jam : 09.00-11.30
4. Transmina Kantor KKP Samudra Senin, 10 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30
Wita
5. Matahari Rumah Warga di Kelurahan Talia Selasa, 11 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30
Wita
6. Nenas Rumah Warga Kelurahan Benua Rabu, 12 Agustus
Nirae 015
Jam : 09.00-11.30
Wita
7. Teratai Rumah Warga di Kelurahan Kamis, 13 Agustus
Anggalomelai 015
Jam : 09.00-11.30
Wita
8. Melati 2 Rumah Warga di Kelurahan Poasia Jumat, 14 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30
Wita
9. Bersama Rumah Warga di Kelurahan Abeli Sabtu, 15 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30
Wita
10. Tebing Tinggi Rumah Warga di Kelurahan Sabtu, 15 Agustus
15
Tobimeita 015
Jam : 09.00-11.30
Wita
11. Jambu Kantor Lurah di Kelurahan Benua Selasa, 18 Agustus
Nirae 015
Jam : 09.00-11.30
Wita
12. Mutiara Rumah Warga di Kelurahan Puday Selasa, 18 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30
Wita
13 Sinar Jaya Kantor Lurah di Kelurahan Rabu, 19 Agustus
Tobimeita 015
Jam : 09.00-11.30
Wita`
14. Anggrek Rumah Warga Kelurahan Poasia Rabu, 19 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30
Wita
15. Flamboyan Kantor Lurah di Kelurahan Puday Kamis, 20 Agustus
015
Jam : 09.00-11.30
Wita
16. Dahlia Rumah Warga di Kelurahan Jumat, 21 Agustus
Anggalomelai 015
Jam : 09.00-11.30
Wita
Puskesmas keliling yang dilakukan Puskesmas Abeli terdiri atas pengobatan
gratis. Kegiatan Puskesmas keliling berlangsung dimulainya kegiatan posyandu bagi
puskesmas keliling yang ikut di posyandu. Puskesmas keliling di Pasar Lapulu
16
berlangsung setiap hari minggu dan di pasar Tobimeita berlangsung setiap hari kamis.
Puskesmas keliling ini dimulai pukul 08.00 hingga 11.30 WITA. Dokter penanggung
jawab yang bertugas di Puskesmas keliling adalah kepala puskesmas sendiri yaitu dr.
Fatma, dibantu oleh perawat yang telah diberi wewenang untuk mengatur jalannya
kegiatan puskesmas keliling di Puskesmas Abeli.
Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Keliling anamnesis, pemeriksaan fisis,
diagnosa, peresepan dan pemberian obat. Masa kepaniteraan klinik di Puskesmas
merupakan bahan pembelajaran yang sangat penting, dimana para dokter muda dapat
mengetahui penyakit yang paling sering diderita oleh warga yang berdomisili di
daerah sekitar puskesmas. Selain itu, para dokter muda juga dapat mengaplikasikan
ilmu dan skill yang diperoleh selama ini. Yang tak kalah penting, masa kepaniteraan
klinik di puskesmas merupakan proses pembelajaran tentang bagaimana cara
berkomunikasi dengan pasien, menganamnesis serta menggali informasi tentang
penyakit, sehingga pada akhir kepaniteraan klinik di puskesmas, para dokter muda
dapat memiliki skill berkomunikasi yang efektif dengan pasien dari berbagai
golongan dan latar belakang, sehingga pada akhirnya clinical sense lebih terasah.
Pasien yang berobat ke poliklinik umum terdiri dari berbagai usia, tetapi yang paling
sering adalah anak- anak dan orang tua. Jumlah pasien yang datang di Puskesmas
keliling rata-rata 15 orang setiap turun lapangan dengan kasus terbanyak adalah
batuk.
Adapun penyakit terbanyak berdasarkan diagnosa dan keluhan utama pada
puskesmas keliling adalah penyakit saluran pernapasan yaitu Ispa.
17
Obat batuk : GG, DMP
Anti helminth (obat cacing) : Pyranthel pamoat dan Mebendazole.
Antituberkulosis : Rifampicin, INH, Pirazinamide.
Anti fungi : Griseofulvin, Salep miconazol
Selain itu, di Puskesmas Keliling juga tersedia obat dalam bentuk puyer untuk
bayi dan anak di mana pemberiannya disesuaikan dengan berat badan bayi/anak,
yaitu :
Puyer Flu Anak, mengandung PCT 100 mg, GG 25 mg dan CTM 1 mg.
2. Puyer Flu Bayi, mengandung PCT 50 mg, GG 12,5 mg, Efedrin 1 mg, CTM
1/8 tab dan DMP 1/8 tab.
Cotrimoksazol Ped mengandung Cotrimoksazol 120 mg.
Cefadroxil dapat dibuat dalam dosis 100 mg, 200 mg dan 250 mg.
Pada kegiatan Puskesmas Keliling ini ada beberapa masalah yang dihadapi
yaitu:
18
1. Sarana dan prasarana kurang memadai dimana kurangnya meja, kursi, dan gedung
untuk kegiatan puskesmas keliling itu sendiri sehingga sebagian besar kegiatan
Posyandu dilakukan di rumah warga maupun di pelataran Gedung Kelurahan
setempat serta di kantor pasar Lapulu.
2. Partisipasi masyarakat masih kurang.
3. Masih kurangnya sosialisasi tentang Puskesmas Keliling kepada masyarakat.
4. Banyak obat yang tidak tersedianya obat saat kegiatan puskesmas keliling.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
IV.1 KESIMPULAN
19
1. Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat adalah suatu unit pelaksana
fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat
pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang
bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. Puskesmas memicu masyarakat
termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya
sendiri, memberikan petunjuk kepada masyarakat bagaimana menggali dan
menggunakan sarana yang ada secara efektif dan efisien, memberikan bantuan-
bantuan yang bersifat bimbingan teknis, materi dan rujukan medis kesehatan
kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan, memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat,
dan bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan
program Puskesmas.
2. Kepaniteraan klinik yang berlangsung selama 5 minggu (10 Agustus- 12
September 2015) di Puskesmas Abeli memberikan pengalaman yang berguna bagi
praktik kedokteran setelah memperoleh gelar dokter. Dimana para dokter muda
dapat mengasah kemampuan dalam menganamnesis, melakukan pemeriksaan
fisik, memberikan terapi, serta memiliki gambaran tentang penyakit- penyakit
yang sering dijumpai di masyarakat, khususnya masyarakat di bawah lingkup
Puskesmas Mangasa, sehingga dapat dipikirkan tindakan preventif dan
promotifnya. Hal tersebut diperoleh dari kegiatan dokter muda bagian IKM/IKK
selama stase di Puskesmas Abeli, yakni pada saat bertugas di Puskesmas keliling.
Dimana ditemukan bahwa penyakit terbanyak di Puskesmas Keliling selama stase
dokter muda bagian IKM/IKK adalah penyakit infeksi saluran pernapasan,
penyakit muskuloskeletal, dan penyakit kulit.
IV.2 SARAN
20
1 Diharapkan agar fasilitas di puskesmas Keliling Abeli seperti kurangnya
meja, kursi, dan gedung untuk kegiatan puskesmas keliling itu sendiri
dilengkapi demi kelancaran kegiatan puskesmas keliling.
2 Diharapkan agar petugas kesehatan dapat lebih giat lagi meningkatkan
kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan diri sehingga kegiatan
posyandu dan pustu dapat lebih dimanfaatkan oleh masyarakat.
3 Diharapkan agar Puskesmas Abeli menambah tenaga kesehatan sarjana
kesehatan masyarakat yang bertugas di masyarakat untuk membantu
pengolahan data-data epidemiologi.
4 Diharapkan agar beberapa kegiatan pokok yang belum terlaksana
direncanakan kembali pelaksanaannya demi terselenggaranya pelayanan
masyarakat yang terdepan dan terdekat ke masyarakat. (antara kegiatan
tersebut ialah: Kesehatan Olahraga, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata,
Pembinaan Pengobatan Tradisional)
LAMPIRAN
21
Gambar 1. Kegiatan Puskesmas Kelililing di Pasar Lapulu
22