Semen ini merupakan semen tipe sedatif yang lembut. Biasanya disediakan dalam bentuk bubuk dan cairan, berfungsi sebagai basis insulatif (penghambat). Semen ini sering dipakai karena bersifat paling sedikit mengiritasi dan memiliki pH mendekati 7. Eugenol memiliki efek paliatif terhadap pulpa dan dapat meminimalkan kebocoran mikro serta memberikan perlindungna terhadap pulpa. Campuran konvensional dari oksida seng dan eugenol masih lemah. Oleh karena itu produk OSE diperkuat dengan menambahkan polimer sebagai penguat. 2. Semen Seng Fosfat (ZP) Semen seng fosfat umumnya yang kuat dan keras tetapi mengititasi pulpa. Terdiri atas bahan bubuk cair, bubuknya biasanya adalah oksida seng dan cairannya adalah asam ortho phosporik, garam garam logam dan air. Pemakaian utama dan tradisional dari bahan ini adalah untuk merekatkan restorasi-restorasi pengecoran gigi dan juga sebagai bahan basis bila diperlukan kekuatan compresi yang besar. Semen posphat yang baru diaduk sangat mengiritasi pulpa dan tanpa perlindungan varnish atau jenis bahan basis lainnya dapat menyebabkan kerusakan pulpa yang irreversible. Sifat semen ini mudah dimanipulasi memiliki kekuatan yang besar dari suatu basis, dapat menahan dari trauma mekanis dan memberi perlindungan yang baik dari rangsangan panas tetapi semen ini mudah pecah dan tidak baik untuk tambalan sementara. 3. Semen Polikarboksilat Semen ini memberi perlekatan yang baik pada komponen kalsium dari struktur gigi. Walaupun sulit dimanipulasi, semen ini memiliki potensi untuk adhesi klinis ke ion kalsium pada email dan dentin. Karena bahan ini cenderung cepat mengeras, tidak dilakukan upaya mengaduk semen hingga menyerupai konsisten pasta pada semen zinc fospat. Bubuk semen ini sama dengan semen seng phospat bubuk mengandung oksida seng dan sejumlah kecil oksida magnesium. Pada saat ini oksida magnesium sering digantikan dengan oksida stanic dan stanius flourida untuk memodifikasi waktu pengerasan dan meningkatkan kekuatan dan karakteristik manipulasinya. Cairannya adalah asam poliakrilik dan air. pH semen polikarboksilat, pada awalnya mirip dengan pH semen seng fosfat tetapi respon pulpanya mirip dengan semen ESO. Suatu penjelasan yang mungkin untuk tingkat iritasi yang rendah adalah ukuran molekul poliakrilik yang besar membatasi penetrasi melalui dentin dan penarikannya terhadap protein yang dapat membatasi difusinya melalui tubulus dentin. 4. Semen silikophospat Semen ini merupakan hibrid kombinasi dari semen sing fosfat dan semen silikat, sering disebut sebagai semen silikofosfat. Semen ini terdiri dari 90% semen silikat dan 10 % semen seng fosfat. Dengan adanya kandungan florida dalam bagian silikat dari bubuk tersebut, semen ini memberikan pencegahan karies sekunder. Dari titik pandang sifat anti kariesnya, seng siliko fosfat sering merupakan bahan semen pilihan untuk pasien dengan resiko karies tinggi. 5. Semen ionomer kaca (SIK) SIK memiliki sifat bilogis yang baik dan memiliki potensi perlekatan kekalsium yang ada didialam gigi, ionomer kaca terutama digunakan sebagai bahan restoratif untuk perawatan daerah erosi dan sebagai bahan penyemenan. Selain itu SIK digunakan sebagai basis walaupun bahan tersebut sangat sensitif terhadap air dan membutuhkan daerah yang kering.