Struktur retina manusia adalah 72% seperti bola dengan diameter sekitar 22 mm. Pada bagian
tengah retina terdapat cakram optik, yang dikenal sebagai "titik buta" (blind spot) karena tidak
adanya fotoreseptor di daerah itu
Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam
persepsi visual.
Struktur unik pembuluh darah pada retina telah digunakan sebagai identifikasi biometrik.
6. Koroid
Tunika vaskular mata terdiri dari koroid di bagian belakang, badan siliaris serta iris di bagian
depan.
berada di lima perenam bagian posterior bola mata.
merupakan membran tipis, vaskular, warna coklat tua atau muda.
Di bagian belakang ditembus oleh nervus optikus.
Lapisan ini lebih tebal di bagian belakang daripada di bagian depan.
fungsi koroid adalah memberikan nutrisi untuk retina serta menyalurkan pembuluh darah dan
saraf menuju badan siliaris dan iris.
Ruang Bola Mata
Terdiri 2 rongga berisi cairan dipisah- kan sebuah lensa,memungkinkan cahaya lewat
menembus mata dari kornea ke retina
Rongga anterior
Antara kornea & lensa (aqueous humor)
Mengandung zat gizi untuk kornea & lensa
Rongga posterior
Antara lensa & retina (vitreous humor)
Membentuk bola mata yang sferis
FISIOLOGI INDERA PENGLIHATAN
Bola mata tdd: 3 lapisan yakni,
1. Lapisan terluar sklera, keruh yg semakin ke depan se-makin tembus pandang kornea
2. Lapisan kedua khoroid, hitam (gelap), ke depan akan membentuk otot ciliari & iris (berfungsi
untuk menga-tur cahaya bila cahaya terlalu besar maka iris saling mendekati, pupil mengecil
sedangkan jika cahaya redup iris saling menjauhi, pupil membesar
3. Lapisan terdalam retina, mempunyai pembuluh darah arteri & vena retinalis sehingga bola
mata teraliri drh
Selain ke 3 lapisan terdahulu, terdapat pula lensa kris-talina, aquous humor, vitrous humor
(aquous vitrous yg lbh kental)
Media penglihatan kornea, aquous humor, lensa kris-talina, vitrous humor (aquous vitrous)
Kerusakan atau gangguan dari salah satu di atas, kita tidak dapat melihat
Terdapat pula bintik kuning (fovea nasalis = makula lu-tea = fovea sentralis = fovea medialis)
tempat peneri-ma benda yg dilihat oleh mata karena di tempat ini tdpt sel kerucut (dlm fovea) &
sel batang (tersebar di retina) sebagai organ yg peka terhadap cahaya
Selain bintik kuning terdapat bintik buta (blind spot), karena daerah ini tdk peka terhadap cahaya
krn tdk ada sel batang & sel kerucut
Sel batang untuk melihat cahaya redup (remang-remang), sedangkan sel kerucut untuk siang
hari & warna
Pd retina terkenal teori duplisitas skotop mekanis me pengaturan penglihatan senja & malam
hari serta photop mekanisme yg mengatur penglihatan siang hari & warna
Sel batang & sel kerucut dipersyarafi oleh syaraf optik secara bipolar merupakan syaraf
penglihatan serta syaraf kranial yang ke II
Selain syaraf optik (II), ada syaraf kranial lain yang membantu dlm pengoperasian & gerakan bola
mata, yaitu syaraf okulumotor (III), troklearis (IV), abdusens (VI) & trigeminal (V) selain
mempersyarafi daerah mata sampai ke kepala juga mempersyarafi daerah rahang atas & rahang
bawah
Cahaya masuk ke mata dan di belokkan (refraksi) ketika melalui kornea dan struktur-struktur lain
dari mata (kornea, humor aqueous, lensa, humor vitreous) yang mempunyai kepadatan berbeda-
beda untuk difokuskan di retina, hal ini disebut refraksi.
Mata mengatur (akomodasi) sedemikian rupa ketika melihat objek yang jaraknya bervariasi
dengan menipiskan dan menebalkan lensa.
Penglihatan dekat memerlukan kontraksi dari badan ciliary, yang bisa memendekkan jarak antara
kedua sisi badan ciliary yang diikuti dengan relaksasi ligamen pada lensa. Lensa menjadi lebih
cembung agar cahaya dapat terfokuskan pada retina.
Akomodasi juga dibantu dengan perubahan ukuran pupil.
Penglihatan dekat, iris akan mengecilkan pupil agar cahaya lebih kuat melelui lensa yang tebal.
Untuk dpt melihat benda stimulus berupa cahaya harus jth di reseptor (penerima) yg selanjutnya
di teruskan ke pusat penglihatan (fovea sentralis) & diperlukan ketajaman (visus) penglihatan
Visus sangat dipengaruhi sifat fisis mata (aberasi mata = kegagalan sinar utk
berkonvergensi/bertemu id titik identik), besarnya pupil, komposisi cahaya, mekanisme
akomodasi, elastisitas otot, faktor stimulus (warna yg kontras, besar kecilnya stimulus, durasi,
intensitas ca-haya, serta faktor retina (semakin kecil & rapat sel kerucut), maka semakin kecil
minimum separabel (separable minimum)