Oleh :
IMAM AJI SATRIO
(E1A213088)
2016
BAB I
PENDAHULUAN
genetik, faktor internal yang mengitegrasikan berbagai sel, jaringan dan organ menjadi satu
kesatuan struktural dan fungsional serta faktor lingkungan (Loveless, 1991). Faktor genetik
tanaman meliputi umur tanaman, kondisi hormon dan kemampuan adaptasi terhadap
lingkungan, sedangkan faktor lingkungan meliputi cahaya matahari, suhu dan kelembaban,
ketersediaan unsur hara dan air serta kompetisi antar tanaman (Crowder, 1986; Loveless,
1991). Selain itu, sistem budidaya suatu tanaman yang tepat melalui pemilihan varietas dan
pengolahan lingkungan tumbuh melalui perbaikan cara bercocok tanam seperti pengolahan
tanah, pemupukan, pengairan dan sebagainya merupakan upaya-upaya yang harus dilakukan
Faktor yang sangat menentukan keberhasilan tumbuh tanaman adalah kondisi tanah
atau lahan yang digunakan. Semakin baik kondisi tanah atau subur, maka pertumbuhan
Kandungan sodisitas adalah Ukuran dari jumlah yang tersedia natrium dalam air atau
tanah. Fungsi unsur hara natrium bagi tanaman yaitu berperan dalam pembukaan stomata dan
dapat menggantikan peranan unsur K, berperan dalam pembentukan umbi, mencegah busuk
bagian tengah ubi (hartrot). Untuk mengatasi masalah sodisitas (kadar Na tinggi) diperlukan
bahan amelioran seperti gypsum. Gypsum menggantikan ion sodium dalam tanah dengan
kalsium, dan sebagai akibatnya secara aktif membuang sodium dan meningkatkan perkolasi
tanah. Pilihan ini dapat diaplikasikan hanya ketika pH tanah lebih tinggi dari 8,5 (misalnya
tanah sodik) dan jika cara mekanis sederhana tidak efektif menghancurkan lapisan padat
salinitas tanah. Kualitas lahan dapat berperan positif atau negatif terhadap penggunaan lahan
tergantung dari sifat-sifatnya. Kualitas lahan yang berperan positif sifatnya menguntungkan
bagi suatu penggunaan. Sebaliknya kualitas lahan yang bersifat negatif akan merugikan
atau pembatas. Setiap kualitas lahan dapat berpengaruh terhadap satu atau lebih dari jenis
penggunaannya. Demikian pula satu jenis penggunaan lahan tertentu akan dipengaruhi oleh
Sebagai contoh bahaya erosi dipengaruhi oleh: keadaan sifat tanah, terrain (lereng)
dan ikim (curah hujan). Ketersediaan air bagi kebutuhan tanaman dipengaruhi antara lain
oleh: faktor iklim, topografi, drainase, tekstur, struktur, dan konsistensi tanah, zone
perakaran, dan bahan kasar (batu, kerikil) di dalam penampang tanah. Kualitas lahan yang
menentukan dan berpengaruh terhadap manajemen dan masukan yang diperlukan adalah:
Terrain berpengaruh terhadap mekanisasi dan/atau pengelolaan lahan secara praktis
(teras, tanaman sela/alley cropping, dan sebagainya), konstruksi dan pemeliharaan jalan
penghubung.
Lokasi dalam hubungannya untuk penyediaan sarana produksi (input), dan pemasaran
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo, S. W. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya
Jakarta.