Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

(KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH)

NAMA MAHASISWA : HUYEL


TANGGAL : 11 JANUARI 2017
NIM : P1605278
TEMPAT : UNIT STROKE
1
Tindakan keperawatan yang dilakukan Memberi makan melalui NGT
Nama Pasien : Memberikan makan cair melalui selang lambung (enteral)
Diagnosa Medis : adalah proses memberikan makanan melalui saluran cerna
Tanggal tindakan : dengan menggunakan selang NGT ke arah lambung.

2 Diagnosa keperawatan Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Intake
inadekuat / penurunan kesadaran
3 Tujuan tindakan 1) Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
2) Mempertahankan fungsi usus
3) Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna
4) Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke
dalam saluran pencernaan
5) Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa
saluran cerna
4 Prinsip pemberian 1) Makanan yang dapat diberikan adalah makanan
cair, makanan yang diblender halus, dan formula
khusus makanan enteral
2) Residu lambung harus dicek sebelum memberikan
makanan. Residu > 50 cc, tunda pemberian
sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu
tetap, kolaborasi dengan dokter untuk program
selanjutnya.
3) Hindari mendorong makanan untuk mencegah
iritasi lambung. Kecepatan yang
direkomendasikan adalah pemberian dengan
ketinggian sekitar 45 cm dari abdomen.
4) Perhatikan interaksi obat dengan makanan,
terutama dengan susu jika ada pemberian obat per
oral.
5 Indikasi Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien
tidak sadar
Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga
membahayakan jiwanya, misalnya klien dengan
gangguan jiwa.
Klien yang muntah terus-menerus
Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi oral
adekuat
Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
Premature, dismature
6 Kontra indikasi 1) Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial
injury, atau anterior fossa skull fracture. Memasukan
NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan
melewati criboform plate, ini akan menimbulkan
penetrasi intracranial.
2) Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal
varices, alkali ingestion juga beresiko untuk
esophageal penetration.
3) Klien dg Koma juga potensial vomiting dan aspirasi
sewaktu memasukan NGT, pd tindakan ini diperlukan
tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih
dahulu sebelum NGT
4) Pasien dengan gastric bypass surgery yang mana
pasien ini mempunyai kantong lambung yang kecil
untuk membatasi asupan makanankonstruksi bypass
adalah dari kantong lambung yang kecil ke duodenum
dan bagian bagain usus kecil yang menyebabkan
malabsorpsi(mengurangi kemampuan untuk menyerap
kalori dan nutrisi)
7 Hal-hal yang harus diperhatikan a) Identifikasi bising usus yang tidak normal ataupun
tidak ada
b) Tinggikan kepala pada saat pemberian makanan untuk
menghindari aspirasi dan muntah
c) Tinggikan kepala 1 jam setelah pemberian makanan
d) Bila terjadi muntah yang berat, diare berat dan diduga
aspirasi, nutrisi enteral harus langsung dihentikan dan
dikonsultasikan ke dokter
e) Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering (tiap
pemberian tidak boleh > 600cc) dan usahakan mulut
lebih kering..
Referensi :

Kozier, Barbara, 2000, Fundamental of Nursing : Concepts, Prosess and Practice : Sixth
edition, Menlo Park, Calofornia.

Potter, 2000, Perry Guide to Basic Skill and Prosedur Dasar, Edisi III, Alih bahasa Ester
Monica, Penerbit buku kedokteran EGC.

Bobak, K. Jensen, 2005, Perawatan Maternitas. Jakarta. EGC

Elly, Nurrachmah, 2001, Nutrisi dalam keperawatan, CV Sagung Seto, Jakarta.

Depkes RI. 2000. Keperawatan Dasar Ruangan Jakarta.

Engenderhealt. 2000. Infection Prevention, New York.

JNPK_KR.2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.

Anda mungkin juga menyukai