PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan selalu menarik untuk dibahas, mengingat teorinya pun terus berkembang
dan berevolusi, mulai dari kepemimpinan yang dikarenakan sifat-sifat yang telah dimiliki
sejak lahir, gaya-gaya kepemimpinan, dan pembahasan tipe kepemimpinan yang sesuai
dengan situasi-situasi tertentu sampai ke kepemimpinan yang dilihat dari bagaimana dia
berinteraksi dengan orang lain dan mampu membawa pengikutnya menghadapi perubahan
dan berubah (Bolden et al., 2003).
Baik pemimpin yang situasional atau struktural, formal atau informal, mereka sama-sama
selalu dituntut untuk memiliki karakteristik kepemimpinan yang efektif yang dapat
membawa organisasinya ke situasi yang lebih baik, mencapai hasil yang diinginkan,
mendahulukan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadinya, selalu dapat
menguasai keadaan bahkan dalam situasi yang terburukpun, dan beragam karakteristik
lainnya; atau sebaliknya bila dia tidak bisa atau dianggap tidak mampu menunjukkan
karakteristik kepemimpinan yang efektif maka organisasinya tidak dapat secara efektif
mencapai/menuju hasil yang diinginkan atau bahkan dia akan digantikan/tergantikan oleh
pemimpin yang lain.
1.2. TUJUAN
Membahas sejarah teori kepemimpinan, kepemimpinan yang efektif dan ciri-ciri dari
kepemimpinan yang efektif, serta pembahasan studi kasus atas efektifitas kepemimpinan
pejabat publik Negara Indonesia dan hal apa yang dapat dipelajari dan dianalisa dari
kepemimpinannya dan situasi yang dihadapinya.
2. Trait Theories; teori ini membuat daftar kata-kata sifat yang menggambarkan kualitas
seorang pemimpin dan kata-kata tersebut terus bertambah, semua bersifat atribut positif.
3. Behaviourist Theories; teori ini lebih fokus pada apa yang dilakukan oleh seorang
pemimpin daripada kualitasnya. Beberapa pola perilaku berbeda diobservasi dan
dikategorikan sebagai tipe kepemimpinan. Teori ini mendapatkan perhatian yang sangat
besar dari para manajer.
5. Contingency Theory; teori ini memperbaiki pendekatan situasional, dan fokus pada
identifikasi variabel-variabel situasional kepemimpinan yang efektif yang diperkirakan paling
tepat atau efektif untuk menghadapi situasi tertentu.
Traits
Adaptable to situations
Assertive
Cooperative
Decisive
Dependable
Persistent
Self-confident
Tolerant of stress
Pengembangan lebih lanjut oleh Stephen Covey (1992) dalam bukunya Principle-Centred
Leadership menyatakan perbedaan antara pemimpin transaksional dan pemimpin
transformasional sebagai berikut:
Kepemimpinan Transaksional
Pencapaian tujuan jangka pendek dan orientasi pada data yang nyata
Fokus pada masalah taktis
Memenuhi peran yang diharapkan melalui kerja yang efektif sesuai dengan sistem
Mendukung sistem dan struktur yang menghasilkan dan memaksimalkan efisiensi dan menjamin keuntungan dalam j
Gaya Transformasional
1. Perilaku Ideal: berpegang teguh pada idealismenya
Kepemimpinan transformasional bersifat proaktif dalam berbagai macam dan caranya yang
unik. Para pemimpin ini berusaha untuk mengoptimasikan pengembangan dan tidak hanya
fokus pada kinerja saja, mereka juga mendorong rekan-rekannya untuk mencapai prestasi
yang lebih tinggi termasuk juga pada peningkatan standar moral dan etika. Melalui
pengembangan rekan-rekannya mereka yakin organisasinya juga akan otomatis
berkembang.
Indikator Positif:
Indikator Negatif:
Tidak memperhatikan pendapat sekitar / gaya manajemen otokratik yang tidak efektif
Mentolerir kinerja yang buruk dan standar yang rendah / mengacuhkan dan menghindari
Hamlin (2007) mendapatkan hasil yang mirip untuk kepemimpinan yang efektif;
berdasarkan risetnya di Inggris terhadap manajer-manajer di 4 organisasi sektor publik
Melakukan rapat regular yang efektif untuk penentuan target, tujuan, pembagian tugas dan penilaian kinerja
Menghadapi permasalahan
Menggunakan informasi, pengetahuan dan pengalaman secara efektif untuk pengambilan keputusan
Pendidikan
Master of Science of Policy Economics di University of Illinois Urbana Champaign, USA (1988
1990)
Reformasi birokrasi adalah salah satu hal penting yang dijalankan oleh Sri Mulyani selama
masa jabatannya di kementerian keuangan. Saat pelantikan menteri keuangan pengganti
SMI, Presiden SBY menyatakan salah satu tugas menteri keuangan yang baru adalah
meneruskan reformasi perpajakan dan bea cukai yang telah dimulai oleh SMI (Antara
News.com, 20 Mei 2010). Agus Martowarjono, Menteri Keuangan penggantinya menyatakan
bahwa SMI telah membangun landasan sistem yang kuat di Kementerian Keuangan dan
lingkungannya, dan akan meneruskan apa yang telah dilakukan oleh SMI.
Kepemimpinan Sri Mulyani tak hanya diakui di tingkat kementerian keuangan yang
dipimpinnya dan di tingkat nasional. Sosoknya juga cemerlang di kancah internasional.
Pengaruhnya sangat besar dalam sejumlah forum ekonomi baik dengan negara-negara maju
maupun sesama negara berkembang, misalnya, dalam forum G-20. Ada beberapa forum
dalam lingkup G-20 yang merupakan hasil inisiatif Indonesia dan didorong oleh prakarsa Sri
Mulyani, seperti forum Bali Dialogue of Climate Change.
Para pegawai yang bekerja bersama SMI menyatakan bahwa dia adalah orang yang tegas
dan disiplin, rasional tapi juga tulus. SMI dengan tegas, berani mereformasi seluruh
struktur keoorganisasian yang menjadi inti unit kerja di kementerian keuangan dan
membuat banyak terobosan dalam kebijakan serta berani mengambil risiko yang tinggi,
misalnya keputusan menyelamatkan Bank Century (Vivanews, 5 Mei 2010). Sri Mulyani
dinilai mampu menggawangi perekonomian Indonesia yang merupakan salah satu yang
terbesar di dunia hingga mampu melampaui krisis. Di dalam pengelolaan ekonomi,
Indonesia diakui mengalami banyak kemajuan, baik itu ekonomi makro maupun dari sektor
riil. Baik dari indikator-indikator yang mudah dilihat maupun yang relative susah dilihat,
seperti masalah confident dan persepsi, kata Sri Mulyani. Dan diakui, penyumbang
terbesar dari kemajuan itu adalah dari Kementerian Keuangan, tambahnya lagi.
Menurut Bisnis.com, 5 Mei 2010, kalangan ekonom menilai pengunduran diri SMI sebagai
Menteri Keuangan menyusul posisi barunya sebagai pejabat tinggi di Bank Dunia merupakan
solusi terbaik di tengah tekanan poltik mengenai kasus Bank Century, kerja keras SMI
didukung oleh para pegawainya seperti yang mereka nyatakan dalam website Dirjen
Perbendaharaan (21 Mei 2010), ingin tetap melanjutkan reformasi keuanganyang telah
dimulai SMI. Dalam kebijakan fiskal di masa kepemimpinannya, di Direktorat Jenderal Pajak
telah melakukan reformasi jilid II dengan memperbaiki system data base, dengan
melakukan intesifikasi dan ekstensifikasi dengan menggunakan based marking profiling, dan
sisi governence tata kelola untuk mengurangi penyelewengan maupun tindakan-tindakan
yang tidak baik dari fiskus maupun wajib pajak. Di bidang perbendaharaan, sudah banyak
reformasi yang dilakukan di Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sehingga akan ada
percepatan treasury function, pelayanan yang baik mulai dari penggunaan anggaran,
pengelolaannya dan juga reportingnya,
Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006
oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan
IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi
majalah Forbes tahun 2008 dan sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi
majalah Globe Asia bulan Oktober 2007, karena prestasinya yang meningkatkan cadangan
devisa Indonesia terus menembus level tertingginya US$ 50 miliar. Pada 2008 bahkan
cadangan devisa Indonesia sudah menembus US$ 60 miliar. Forbes juga menilai, investasi
asing terus menanjak setelah kepemimpinan SMI di Departemen Keuangan yang dinilai
gigih memberantas korupsi di birokrasi, menciptakan insentif pajak dan mempermudah UU.
Gelar dari Forbes ini sekaligus melengkapi berbagai gelar sebelumnya. SMI pada Maret 2008
juga dinobatkan sebagai tokoh paling berpengaruh di Asia oleh Singapore Institute of
International Affair (SIIA). (Topix.com, 2 September 2008)
Pada akhir November 2010, buku setebal 202 halaman yang berjudul Mengapa Sri Mulyani
diluncurkan oleh para pendukung SMI di Jakarta. Buku tersebut dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa tuduhan yang berkaitan dengan kasus Bank Century yang dialamatkan
ke SMI dan Boediono tidak ada satupun yang dapat dibuktikan. Tidak ada bukti sama sekali
bahwa proses pengambilan kebijakan cacat hukum. Juga sama sekali tidak dapat dibuktikan
bahwa segala langkah yang diambil dalam kebijakan itu ditujukan hanya untuk
menguntungkan pihak-pihak tertentu, ungkap SMI dalam buku tersebut (Okezone.com,
27/11/2010). SMI akan menjadi kekuatan yang diperhitungkan pada 2014 kalau citra
sebagai orang terdizalimi, yang terpaksa pindah kerja ke luar negeri, bisa terus dikemas
dengan baik, ditambah dengan kenyataan SMI juga terkenal sebagai pendukung reformasi
sistem keuangan dan memiliki integritas yang baik. (Antara, 7 Mei 2010). Seperti yang
pernah dikatakan SMI Saya tetap berkeyakinan bahwa memegang teguh etika dan
menjaga integritas, merupakan suatu syarat yang tidak boleh dikompromikan (MetroTV
News.com, 26 November 2010)
BAB 4
HIKMAH YANG DIDAPAT
Sri Mulyani adalah seorang pemimpin transformasional dan sekaligus pemimpin
transaksional yang berkarakter, dia memegang teguh etika kerjanya dan memiliki integritas
yang kuat sehingga terkenal sebagai pemimpin yang bersih dari faktor KKN (kolusi, korupsi
dan nepotisme). Dia berani mengambil resiko, melawan arus birokrasi yang ada yang sudah
berjalan bertahun-tahun dan mengakar dengan kuat dengan cara melakukan pembaharuan
dan reformasi proses birokrasi di departemen keuangan dan departemen terkait lainnya,
seperti bea cukai, perpajakan, yang terkenal kuat dengan citra KKN. SMI juga menerapkan
sistem reward dan punishment untuk memacu proses reformasi birokrasi (misal;
menaikkan pendapatan pegawai departemen keuangan tetapi menekankan transparansi dan
akuntabilitas pegawai; mendorong setiap daerah agar menerapkan desentralisasi fiskal
tetapi juga bersikap tegas ketika ada daerah yang terlambat membelanjakan anggaran).
Tidaklah mengherankan bila kemudian dia mendapatkan beberapa penghargaan
internasional atas prestasinya memimpin departemen keuangan dan sebagai mentri
koordinator perekonomian sebagai mentri keuangan terbaik Asia tahun 2006, dan beberapa
penghargaan internasional lainnya yang sangat membanggakan bangsa Indonesia.
Walaupun demikian ada kasus besar yang menghadang SMI mendekati akhir masa 5 tahun
jabatannya yaitu kasus Bank Century. SMI bersama dengan Direktur BI pada saat itu
dituduh mengambil keputusan yang kurang tepat dan mengakibatkan kerugian negara,
walaupun sampai saat makalah ini ditulis, hal tersebut tidak dapat dibuktikan. Kesimpulan
yang dapat dikatakan disini adalah SMI berada pada situasi yang sulit waktu itu, dan
siapapun yang berada pada posisinya akan dihadapkan pada alternatif pilihan-pilihan yang
memang tidak mengenakkan, tetapi sebagai pemimpin dia tetap harus melakukan pilihan
dan mengambil keputusan, setelah berkonsultasi dengan pihak-pihak yang terkait dan
kompeten; walaupun pada akhirnya hal tersebut berbalik menjatuhkan dirinya. Sehingga dia
harus menyerahkan jabatannya dan mengambil posisi lain yang ternyata bahkan bersifat
lebih internasional dan sebenarnya merupakan promosi bagi seorang mentri keuangan,
mengingat sejarah posisi yang sekarang dipegangnya di Bank Dunia, selalu diduduki oleh
para mantan mentri keuangan yang mempunyai track record internasional yang baik dan
berintegritas.
Belakangan kasus besar lainnya yang terungkap setelah kepergian SMI adalah tentang
mafia pajak dan peradilan melalui kasus Gayus Tambunan. Kembali SMI dikaitkan dengan
pertanyaan seberapa efektifnya reformasi departemen keuangan yang dilakukan dimasa dia
memimpin. Kasus Gayus mendapatkan perhatian media yang sangat besar mengingat
jumlah uang, perusahaan dan nama-nama besar yang terlibat. Walaupun demikian, tidak
dapat dipungkiri bahwa terlepas dari kasus Gayus ini, dirjen pajak berhasil menambah
jumlah WP yang mempunyai NPWP dan jumlah penerimaan penghasilan negara melalui
program sunset policy yang juga merupakan salah satu program kerja SMI; dan tidak dapat
dipungkiri bahwa diperlukan waktu yang lebih lama dan dukungan dari semua pihak untuk
benar-benar memberantas KKN, terlalu absurd bila semua pihak mengharapkan hasil yang
instan dari reformasi tersebut, karena semua pihak juga mengakui bahwa KKN sudah terlalu
mengakar keseluruh bagian dari republik ini, tidak hanya disistem tetapi yang lebih berat
lagi bahkan sudah merasuk ke hampir semua pekerja dipemerintahan, oleh sebab itu, upaya
yang digulirkan oleh SMI seharusnya didukung oleh semua pihak, bukan hanya menyetujui
apa yang ingin dilakukannya tetapi yang lebih penting adalah turut melakukan aksi nyata
untuk mendukung reformasi birokrasi tersebut. Hasil sudah mulai terlihat dengan adanya
perbaikan disana sini tetapi perjuangan tersebut masih jauh dari selesai. Tidaklah
mengherankan bila kemudian banyak pihak yang terganggu dengan sepak terjang SMI,
sehingga ketika ada kesempatan untuk menjungkalnya melalui kasus Bank Century,
beberapa pihak dengan bersemangat mempolitisir dan melakukannya. Walaupun disatu sisi
hal tersebut menunjukkan bahwa SMI kurang bisa bermanuver dalam politik, tetapi dilain
pihak hal tersebut justru menunjukkan bahwa SMI memang mempunyai integritas yang
tinggi dan prinsip yang kuat. Hal inilah yang justru menjadikan dia sebagai ikon dari pejabat
publik yang berintegritas.
SMI menjalankan gaya kepemimpinan yang transaksional dan transformasional pada saat
yang bersamaan selama masa kepemimpinannya. Kepemimpinan transaksionalnya terlihat
pada saat dia menekankan agar pegawainya bersikap terbuka, akuntabel dan melayani
publik dan dia juga memberikan peningkatan remunerasi sebagai imbalannya, sedangkan
untuk kepemimpinan transformasionalnya saat dia melakukan pembaharuan dan reformasi
birokrasi didepartemen-departemen yang dipimpinnya, dia memberikan contoh tentang apa
yang harus dilakukan, dia mendorong agar anak buahnya menjadi lebih baik dan
bertransformasi meninggalkan citra yang buruk, dia menginspirasi orang banyak untuk
mempertahankan inegritas dan etika yang baik sebagai pejabat publik.
SMI juga telah membuktikan bahwa dia mempunyai kualitas-kualitas dan cirri-ciri sebagai
pemimpin yang efektif; seperti berintegritas, beretika, mempunyai visi dan misi yang jelas,
berani membuat tindakan/keputusan, berani menempuh resiko,
memberikan rewards dan punishment,membawa dan melakukan perubahan, memenuhi
target yang diharapkan, dan bertanggung-jawab dan akuntabel atas keputusannya, serta
masih banyak lagi kualitas lainnya. Dari segi kompetensi inti atau skill, SMI memiliki
intelektualitas dan pengalaman dibidang perekonomian dan dunia internasional yang sangat
baik bahkan diakui oleh pihak internasional serta memiliki kemampuan konseptual yang
baik.
Hal yang sebaiknya ditingkatkan oleh SMI dimasa mendatang adalah kenyataan bahwa
untuk mengatasi keadaan KKN di Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama, dia
harus mendapatkan dukungan yang kuat dari sesama pejabat publik lainnya; dia harus
menggalang kekuatan dan solidaritas mulai dari orang-orang disekitarnya dan juga orang-
orang yang berada pada level yang sama, tanpa mengorbankan integritas dan etika publik
yang dimilikinya. SMI harus mengusahakan sinergi antar golongan yang berbeda, hal ini
tidak mudah tetapi harus diupayakan untuk mendapatkan dukungan yang kuat dan total
atas program kerjanya.
Sampai saat ini dukungan terhadap SMI tidak pernah surut. Pada akhir November 2010,
sekelompok penggemarnya meluncurkan buku setelah sebelumnya meluncurkan
srimulyani.net, ditambah dukungan dari dunia maya, dimana berpuluh ribu pendukungnya
menyatakan secara terbuka agar SMI mencalonkan dirinya sebagai calon presiden 2014.
Saat ini, semua pihak menunggu, baik para pendukung maupun yang tidak, apa yang akan
terjadi menjelang 2014, apakah SMI akan mencalonkan dirinya? apakah SMI dapat menarik
banyak pendukung? Apakah SMI benar-benar mau terjun ke dunia politik praktis?
BAB 5
KESIMPULAN
Teori tentang kepemimpinan terus berkembang dan berevolusi sesuai dengan
perkembangan jaman. Teori kepemimpinan dimulai dari the Great Man theory dan
berevolusi sampai dengan teori kepemimpinan transformasional. Mulai dari pembahasan
tentang sifat-sifat atau karakteristik khas seorang pemimpin sampai dengan situasi-situasi
yang dihadapi oleh pemimpin.
Pembahasan studi kasus mengambil contoh terkini (kejadian tahun 2010) dan pemimpin
publik (dari Indonesia) yang mempunyai skill dan pengetahuan yang tinggi dan tidak
diragukan dalam bidangnya untuk mengemban tugasnya serta menerima banyak
penghargaan internasional atas prestasi-prestasinya; Sri Mulyani Indrawati. Dia juga
mempunyai kualitas-kualitas kepemimpinan yang efektif dan telah menerapkan tipe
kepemimpinan yang bersifat transaksional dan transformasional pada saat yang
bersamaan.
Pada kenyataannya, dia akhirnya harus menyerah dan tidak dapat meneruskan
kepemimpinannya karena besarnya dorongan untuk menurunkan suhu politik yang
memanas; dan kelemahannya yang dapat diidentifikasi adalah kurang berhasil usaha
sinerginya dengan pihak-pihak lain atau departemen-departemen terkait bahkan sampai ke
pihak politikus; dan dapat juga disimpulkan bahwa SMI berada pada situasi dan waktu yang
kurang tepat sehingga dia harus mengundurkan diri dari posisinya yang sangat strategis
tersebut. Integritas yang tinggi dan etika publik yang baik yang dimilikinya menjadi
kekuatan utama SMI, sehingga dukungan terhadapnya tetap tinggi bahkan telah beredar
wacana untuk mengajukannya sebagai Capres tahun 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Antaranews. Com. 7 Mei 2010. Sri Mulyani jadi tokoh alternative Capres 2014.
Jakarta.http://www.antaranews.com/berita/1273228561/sri-mulyani-jadi-tokoh-
alternatif-capres-2014 (diakses 25 November 2010)
Blog Detik.com. 17 Agustus 2009. Tentang Bea Cukai, Impor dan Ekspor
Indonesia.http://beacukai.blogdetik.com/2009/08/17/pelopor-reformasi-
birokrasi/ (diakses 30 November 2010)
Bolden, R., Gosling, J., Marturano, A. and Dennison, P. 2003. A Review of Leadership Theory
and Competency Frameworks. Centre for Leadership Studies, University of Exeter. UK.
DirJen Perbendaharaan. 21 Mei 2010. Sri Mulyani: Pegawai Kemenkeu Ingin Reformasi Jalan
Terus. Jakarta. http://www.perbendaharaan.go.id/new/index.php?
pilih=news&aksi=lihat&id=2390 (diakses 30 November 2010)
Hamlin, R. 2007. Developing effective leadership behaviours: the value of evidence based
management. Business Leadership Review IV:IV October 2007, UK
MetroTV News.com. 26 November 2010. Sri Mulyani: Etika dan Integritas jangan
Dikompromikan.
Jakarta. http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2010/11/26/35149/Sri
-Mulyani-Etika-dan-Integritas-Jangan-Dikompromikan (diakses 30 November 2010)
Okezone.com. 27 November 2010. Pendukung SMI bikin Buku Mengapa Sri Mulyani.
Jakarta.http://economy.okezone.com/read/2010/11/27/209/397645/pendukung
-smi-bikin-buku-mengapa-sri-mulyani (diakses 30 November 2010)
Republika.co.id. 1 Oktober 2010. PPP beri sinyal dukung Sri Mulyani Capres 2014.
Jakarta. http://www.republika.co.id/berita/breaking-
news/politik/10/10/01/137741-ppp-beri-sinyal-dukung-sri-mulyani-capres-2014
(diakses 30 November 2010)