Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kepemimpinan selalu menarik untuk dibahas, mengingat teorinya pun terus berkembang
dan berevolusi, mulai dari kepemimpinan yang dikarenakan sifat-sifat yang telah dimiliki
sejak lahir, gaya-gaya kepemimpinan, dan pembahasan tipe kepemimpinan yang sesuai
dengan situasi-situasi tertentu sampai ke kepemimpinan yang dilihat dari bagaimana dia
berinteraksi dengan orang lain dan mampu membawa pengikutnya menghadapi perubahan
dan berubah (Bolden et al., 2003).

Seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, dapat menganalisa


informasi secara mendalam untuk mengambil suatu keputusan yang tepat, dia juga harus
bisa melibatkan pihak-pihak yang tepat dalam proses pengambilan keputusan. Seorang
pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dapat menciptakan situasi yang menginspirasi
para pengikutnya agar mencapai tujuan yang lebih baik dan lebih tinggi lagi dari keadaan
sekarang. Pada kenyataannya seorang pemimpin yang efektif adalah orang yang mampu
membaca situasi, mengatasi permasalahan, bertanggung-jawab, mau mengembangkan
pengikutnya dan yang terpenting memiliki integritas dan etika yang baik, karena dia harus
memberikan contoh atau bertindak sebagai panutan bagi pengikutnya.

Baik pemimpin yang situasional atau struktural, formal atau informal, mereka sama-sama
selalu dituntut untuk memiliki karakteristik kepemimpinan yang efektif yang dapat
membawa organisasinya ke situasi yang lebih baik, mencapai hasil yang diinginkan,
mendahulukan kepentingan organisasi diatas kepentingan pribadinya, selalu dapat
menguasai keadaan bahkan dalam situasi yang terburukpun, dan beragam karakteristik
lainnya; atau sebaliknya bila dia tidak bisa atau dianggap tidak mampu menunjukkan
karakteristik kepemimpinan yang efektif maka organisasinya tidak dapat secara efektif
mencapai/menuju hasil yang diinginkan atau bahkan dia akan digantikan/tergantikan oleh
pemimpin yang lain.

1.2. TUJUAN
Membahas sejarah teori kepemimpinan, kepemimpinan yang efektif dan ciri-ciri dari
kepemimpinan yang efektif, serta pembahasan studi kasus atas efektifitas kepemimpinan
pejabat publik Negara Indonesia dan hal apa yang dapat dipelajari dan dianalisa dari
kepemimpinannya dan situasi yang dihadapinya.

1.3. BATASAN PEMBAHASAN


Penulis melakukan studi literatur, termasuk analisa website browsing tanpa melakukan riset
mendalam ataupun wawancara langsung kepada tokoh yang menjadi studi kasus disini,
untuk menyelesaikan penulisan makalah ini.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. TEORI KEPEMIMPINAN
Banyak pemikiran melatarbelakangi teori kepemimpinan, bahkan teori ini masih terus
berkembang sampai sekarang, berikut adalah perkembangannya mulai dari Great Man
Theoriessampai dengan kepemimpinan transformasional menurut Bolden et al. (2003):

1. Great Man Theories; berdasarkan pemikiran bahwa pemimpin adalah orang-orang


yang luar biasa, lahir dengan kualitas kepemimpinan, ditakdirkan untuk menjadi pemimpin.

2. Trait Theories; teori ini membuat daftar kata-kata sifat yang menggambarkan kualitas
seorang pemimpin dan kata-kata tersebut terus bertambah, semua bersifat atribut positif.

3. Behaviourist Theories; teori ini lebih fokus pada apa yang dilakukan oleh seorang
pemimpin daripada kualitasnya. Beberapa pola perilaku berbeda diobservasi dan
dikategorikan sebagai tipe kepemimpinan. Teori ini mendapatkan perhatian yang sangat
besar dari para manajer.

4. Situational Leadership; pendekatan teori ini melihat kepemimpinan sebagai sesuatu


yang spesifik terhadap suatu situasi yang sedang dihadapi. Misalnya ada situasi yang
membutuhkan tipe kepemimpinan otokratik dan ada yang membutuhkan pendekatan
partisipatif. Teori ini juga menyatakan bahwa ada beberapa tipe kepemimpinan yang
berbeda yang dibutuhkan dari setiap level di suatu organisasi yang sama.

5. Contingency Theory; teori ini memperbaiki pendekatan situasional, dan fokus pada
identifikasi variabel-variabel situasional kepemimpinan yang efektif yang diperkirakan paling
tepat atau efektif untuk menghadapi situasi tertentu.

6. Transactional Theory; pendekatan ini menekankan pada pentingnya hubungan antara


pemimpin dan pengikutnya, focus pada keuntungan yang mutual buat kedua belah pihak
dan berasal dari semacam kontrak diantara mereka, dimana pemimpin akan memberikan
penghargaan atau pengakuan atas komitmen atau loyalitas para pengikutnya

7. Transformational Theory; konsep utamanya adalah tentang perubahan dan peran


pemimpin yang menetapkan dan mengarahkan visi dan memastikan bahwa kinerja
organisasi berubah.

Pendekatan traits theories, mengajukan banyak daftar kualitas seorang pemimpin,


berdasarkan penelitian Stogdil, 1974 dalam Bolden et al., 2003; berikut adalah daftar
dari Skills and Traits yang dimiliki oleh kebanyakan pemimpin:

Traits
Adaptable to situations

Alert to social environment

Ambitious and achievement-orientated

Assertive

Cooperative

Decisive

Dependable

Dominant (desire to influence others)

Energetic (high activity level)

Persistent

Self-confident

Tolerant of stress

Willing to assume responsibility

Transformational theory sebagai pendekatan yang paling terakhir berkembang, dimulai


oleh James MacGregor Burns dengan bukunya Leadership. Menurut Burns, kepemimpinan
transformasional adalah suatu hubungan yang bersifat mutual dan menuju kearah
peningkatan yang bisa merubah pengikut menjadi pemimpin dan dapat merubah pemimpin
menjadi agen moral. Lebih lanjut Burns menyatakan kepemimpinan transformasional terjadi
ketika satu orang atau lebih saling berinteraksi dimana mereka saling mempengaruhi
sehingga baik si pemimpin dan sang pengikut mencapai tingkat motivasi dan moral yang
lebih tinggi.

Pengembangan lebih lanjut oleh Stephen Covey (1992) dalam bukunya Principle-Centred
Leadership menyatakan perbedaan antara pemimpin transaksional dan pemimpin
transformasional sebagai berikut:

Kepemimpinan Transaksional

Berdasarkan keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan

Dimulai dengan kekuatan, posisi dan politik

Berdasarkan kejadian sehari-hari

Pencapaian tujuan jangka pendek dan orientasi pada data yang nyata
Fokus pada masalah taktis

Mengandalkan hubungan yang baik untuk interaksi antar sesame

Memenuhi peran yang diharapkan melalui kerja yang efektif sesuai dengan sistem

Mendukung sistem dan struktur yang menghasilkan dan memaksimalkan efisiensi dan menjamin keuntungan dalam j

Covey menyatakan bahwa kedua tipe kepemimpinan diatas dibutuhkan. Kepemimpinan


transaksional diperlukan sebagai model bagi banyak orang dan untuk organisasi yang stabil
dan tidak memerlukan perubahan; sedangkan kepemimpinan transformasional diperlukan
untuk menghadapi dan memfasilitasi perubahan (Bolden et al., 2003). Pada 1994, Bass dan
avolio menyatakan bahwa pemimpin transformasional menunjukkan perilaku-perilaku yang
berasosiasi dengan 5 gaya transformasi berikut:

Gaya Transformasional
1. Perilaku Ideal: berpegang teguh pada idealismenya

2. Inspirational Motivation: menginspirasi orang lain

3. Intellectual Stimulation: stimulating others

4. Individualized Consideration: Coaching and Development


5. Idealized Attributes; Respect, trust and faith

Kepemimpinan transformasional bersifat proaktif dalam berbagai macam dan caranya yang
unik. Para pemimpin ini berusaha untuk mengoptimasikan pengembangan dan tidak hanya
fokus pada kinerja saja, mereka juga mendorong rekan-rekannya untuk mencapai prestasi
yang lebih tinggi termasuk juga pada peningkatan standar moral dan etika. Melalui
pengembangan rekan-rekannya mereka yakin organisasinya juga akan otomatis
berkembang.

2.2. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF


Pengembangan lebih lanjut dari teori kepemimpinan transformasional adalah oleh Hooper
dan Potter (1997) yang mengidentifikasi 7 kompetensi inti dari transcendent leaders; yaitu
pemimpin yang mampu mengikat dukungan emosi dari para pengikutnya dan mampu
dengan efektif melakukan perubahan yang transenden (Bolden et al., 2003): Menentukan
tujuan, Memberikan contoh, Komunikasi, Melakukan harmonisasi, Mengeluarkan
kemampuan terbaik dari pengikutnya, Menjadi agen perubahan, Memberikan keputusan di
saat kritis dan kebingungan

2.3. CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF


Hamlin (2002) dalam Bolden et al,. 2003 mengajukan model generik untuk manajer dan
kepemimpinan yang efektif berdasarkan analisa meta dari perilaku kepemimpinan dan
manajemen di 4 organisasi sector publik di UK; yang dibedakan menjadi indikator-indikator
positif dan negatif:

Indikator Positif:

Kemampuan berorganisasi yang efektif dan manajemen perencanaan/proaktif

Kepemimpinan yang partisipatif dan supportif, kepemimpinan tim yang proaktif

Empowerment dan delegasi


Memperhatikan keadaan anggotanya dan kebutuhan serta perkembangan stafnya

Manajemen pendekatan terbuka dan personal/ pengambilan keputusan bersama

Berkomunikasi dan berkonsultasi dengan semua pihak / selalu menginformasikan keadaan ke


segala pihak

Indikator Negatif:

Tidak memperhatikan pendapat sekitar / gaya manajemen otokratik yang tidak efektif

Tidak memperhatikan orang lain, tidak melayani, berperilaku mengintimidasi

Mentolerir kinerja yang buruk dan standar yang rendah / mengacuhkan dan menghindari

Menyerahkan peran dan tanggungjawabnya ke orang lain

Menolak ide-ide baru

Hamlin (2007) mendapatkan hasil yang mirip untuk kepemimpinan yang efektif;
berdasarkan risetnya di Inggris terhadap manajer-manajer di 4 organisasi sektor publik

Perilaku Positif / Efektif

Menunjukkan perhatian terhadap orang lain, merespon terhadap kebutuhan mereka

Berkonsultasi dan melibatkan orang lain dalam pengambilan keputusan

Melakukan rapat regular yang efektif untuk penentuan target, tujuan, pembagian tugas dan penilaian kinerja

Menghadapi permasalahan

Mendorong orang lain untuk bertindak atas inisiatifnya masing-masing

Mengakui kerja keras dan komitmen orang lain

Menggunakan informasi, pengetahuan dan pengalaman secara efektif untuk pengambilan keputusan

Manajemen perencanaan proyek yang efektif

Mencari cara peningkatan berkelanjutan diatas segala permasalahan/hambatan

Selalu siap menghadapi permasalahan yang sulit atau sensitif

Menunjukkan semangat dan antusiasme yang tinggi

Memberikan tanggung jawab terhadap anggota tetapi tetap akuntabel

Gaya komunikasi yang langsung, terbuka, jujur

Melatih dan mengembangkan anggotanya sesuai dengan pengalamannya

Menunjukkan perilaku yang patut dicontoh

Mempertimbangkan akibat sebelum bertindak


BAB 3
PEMBAHASAN
3.1. BIOGRAFI SRI MULYANI INDRAWATI
Sri Mulyani Indrawati atau biasa disingkat SMI lahir di Bandar Lampung, Lampung, 26
Agustus 1962. Sebelum menjabat Menteri Keuangan, dia menjabat Menteri Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dari Kabinet Indonesia Bersatu. Sri
Mulyani sebelumnya dikenal sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Ia menjabat
Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia (LPEM FEUI) sejak Juni 1998. Pada 5 Desember 2005, ketika Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono mengumumkan perombakan kabinet, Sri Mulyani ditunjuk menjadi
Menteri Keuangan menggantikan Jusuf Anwar. Sejak tahun 2008, ia menjabat Pelaksana
Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Dr. Boediono
dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia. Pada tahun 2010, Sri Mulyani menjadi tokoh
yang hangat diperbincangan berkaitan dengan kasus Bank Century. Di tengah
penyelidikan terhadap Sri Mulyani tiba-tiba saja Bank Dunia menunjuknya sebagai Direktur
Pelaksana di Bank Dunia. Sri Mulyani menjadi satu-satunya perempuan pertama yang
menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia yang membawahi 70 lebih negara.
(Sumber:Berirama.com, Wikipedia)

Pendidikan

Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia Jakarta. (1981 1986)

Master of Science of Policy Economics di University of Illinois Urbana Champaign, USA (1988
1990)

Ph.D. of Economics di University of Illinois Urbana Champaign, USA (1990-1992)

3.2. KEPEMIMPINAN SRI MULYANI


3.2.1. REFORMASI BIROKRASI

Reformasi birokrasi adalah salah satu hal penting yang dijalankan oleh Sri Mulyani selama
masa jabatannya di kementerian keuangan. Saat pelantikan menteri keuangan pengganti
SMI, Presiden SBY menyatakan salah satu tugas menteri keuangan yang baru adalah
meneruskan reformasi perpajakan dan bea cukai yang telah dimulai oleh SMI (Antara
News.com, 20 Mei 2010). Agus Martowarjono, Menteri Keuangan penggantinya menyatakan
bahwa SMI telah membangun landasan sistem yang kuat di Kementerian Keuangan dan
lingkungannya, dan akan meneruskan apa yang telah dilakukan oleh SMI.

SMI berhasil mencatat beberapa prestasi penting di bidang pembangunan ekonomi


dan good governance. Salah satunya ialah keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di
Departemen Keuangan melalui terbentuknya transparansi dan akuntabilitas di internal
departemen, upaya itu sekaligus dapat menjadi landasan untuk membuat kebijakan fiskal
yang lebih baik di masa depan. SMI juga berhasil meningkatkan penerimaan negara dari
pajak selama kepemimpinannya. Keberhasilan Direktorat Jenderal Pajak menambah jumlah
pemegang nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan kebijakan sunset policy diyakini juga tidak
terlepas dari perannya. Mulai diberikannya insentif fiskal bagi beberapa sektor dan
komoditas yang berpotensi ekspor ataupun menyerap tenaga kerja, adalah hasil penting lain
yang dihasilkan dalam rangka menjadikan pajak sebagai salah satu motor pertumbuhan
ekonomi nasional. SMI juga berkomitmen dalam upaya pembangunan keuangan daerah
melalui desentralisasi fiskal dan juga bisa bersikap tegas ketika ada daerah yang terlambat
membelanjakan anggaran. Pada 2007, Depkeu mulai menerapkan sanksi pada daerah-
daerah yang kurang disiplin dalam mengelola APBD, seperti keterlambatan penetapan APBD
ataupun kegagalan dalam mengelola DAK. (Blog Detik.com, 17 Agustus 2009)

Kepemimpinan Sri Mulyani tak hanya diakui di tingkat kementerian keuangan yang
dipimpinnya dan di tingkat nasional. Sosoknya juga cemerlang di kancah internasional.
Pengaruhnya sangat besar dalam sejumlah forum ekonomi baik dengan negara-negara maju
maupun sesama negara berkembang, misalnya, dalam forum G-20. Ada beberapa forum
dalam lingkup G-20 yang merupakan hasil inisiatif Indonesia dan didorong oleh prakarsa Sri
Mulyani, seperti forum Bali Dialogue of Climate Change.

Para pegawai yang bekerja bersama SMI menyatakan bahwa dia adalah orang yang tegas
dan disiplin, rasional tapi juga tulus. SMI dengan tegas, berani mereformasi seluruh
struktur keoorganisasian yang menjadi inti unit kerja di kementerian keuangan dan
membuat banyak terobosan dalam kebijakan serta berani mengambil risiko yang tinggi,
misalnya keputusan menyelamatkan Bank Century (Vivanews, 5 Mei 2010). Sri Mulyani
dinilai mampu menggawangi perekonomian Indonesia yang merupakan salah satu yang
terbesar di dunia hingga mampu melampaui krisis. Di dalam pengelolaan ekonomi,
Indonesia diakui mengalami banyak kemajuan, baik itu ekonomi makro maupun dari sektor
riil. Baik dari indikator-indikator yang mudah dilihat maupun yang relative susah dilihat,
seperti masalah confident dan persepsi, kata Sri Mulyani. Dan diakui, penyumbang
terbesar dari kemajuan itu adalah dari Kementerian Keuangan, tambahnya lagi.

Menurut Bisnis.com, 5 Mei 2010, kalangan ekonom menilai pengunduran diri SMI sebagai
Menteri Keuangan menyusul posisi barunya sebagai pejabat tinggi di Bank Dunia merupakan
solusi terbaik di tengah tekanan poltik mengenai kasus Bank Century, kerja keras SMI
didukung oleh para pegawainya seperti yang mereka nyatakan dalam website Dirjen
Perbendaharaan (21 Mei 2010), ingin tetap melanjutkan reformasi keuanganyang telah
dimulai SMI. Dalam kebijakan fiskal di masa kepemimpinannya, di Direktorat Jenderal Pajak
telah melakukan reformasi jilid II dengan memperbaiki system data base, dengan
melakukan intesifikasi dan ekstensifikasi dengan menggunakan based marking profiling, dan
sisi governence tata kelola untuk mengurangi penyelewengan maupun tindakan-tindakan
yang tidak baik dari fiskus maupun wajib pajak. Di bidang perbendaharaan, sudah banyak
reformasi yang dilakukan di Direktorat Jenderal Perbendaharaan, sehingga akan ada
percepatan treasury function, pelayanan yang baik mulai dari penggunaan anggaran,
pengelolaannya dan juga reportingnya,

3.2.2. PRESTASI SRI MULYANI

Sri Mulyani dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006
oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan
IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi
majalah Forbes tahun 2008 dan sebagai wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi
majalah Globe Asia bulan Oktober 2007, karena prestasinya yang meningkatkan cadangan
devisa Indonesia terus menembus level tertingginya US$ 50 miliar. Pada 2008 bahkan
cadangan devisa Indonesia sudah menembus US$ 60 miliar. Forbes juga menilai, investasi
asing terus menanjak setelah kepemimpinan SMI di Departemen Keuangan yang dinilai
gigih memberantas korupsi di birokrasi, menciptakan insentif pajak dan mempermudah UU.
Gelar dari Forbes ini sekaligus melengkapi berbagai gelar sebelumnya. SMI pada Maret 2008
juga dinobatkan sebagai tokoh paling berpengaruh di Asia oleh Singapore Institute of
International Affair (SIIA). (Topix.com, 2 September 2008)

3.3. DUKUNGAN TERHADAP SRI MULYANI: CAPRES


2014?
Banyak dukungan diberikan kepada SMI, salah satunya pada awal Oktober 2010, Persatuan
Pembangunan (PPP) memberikan sinyalemen dukungan pada pencalonan Sri Mulyani
Indrawati menjadi Presiden pada 2014, mengingat SMI memiliki kemampuan, intelektual,
dan kepribadian yang baik sehingga layak dipertimbangkan dan diperhitungkan semua
partai politik (parpol). Ketua Umum PPP Suryadarma Ali, menyatakan, peluang Sri Mulyani
untuk maju menjadi capres 2014 cukup besar. (Republika.co.id, 1 Oktober 2010). Salah
satu pendukung SMI, Wimar Witoelar menyatakan Suatu saat, SMI akan bergabung
dengan kita semua, dan pada saat itu bisa katakan, bahwa yang disebutnya sebagai ongkos
demokrasi mahal yang harus kita bayar, menjadi biaya investasi yang kembali dalam
jumlah berlipat ganda. tugas kita kini adalah menjaga investasi agar demokrasi kita tumbuh
subur dan seimbang. Masa terpenting adalah masa sekarang,

Pada akhir November 2010, buku setebal 202 halaman yang berjudul Mengapa Sri Mulyani
diluncurkan oleh para pendukung SMI di Jakarta. Buku tersebut dimaksudkan untuk
menunjukkan bahwa tuduhan yang berkaitan dengan kasus Bank Century yang dialamatkan
ke SMI dan Boediono tidak ada satupun yang dapat dibuktikan. Tidak ada bukti sama sekali
bahwa proses pengambilan kebijakan cacat hukum. Juga sama sekali tidak dapat dibuktikan
bahwa segala langkah yang diambil dalam kebijakan itu ditujukan hanya untuk
menguntungkan pihak-pihak tertentu, ungkap SMI dalam buku tersebut (Okezone.com,
27/11/2010). SMI akan menjadi kekuatan yang diperhitungkan pada 2014 kalau citra
sebagai orang terdizalimi, yang terpaksa pindah kerja ke luar negeri, bisa terus dikemas
dengan baik, ditambah dengan kenyataan SMI juga terkenal sebagai pendukung reformasi
sistem keuangan dan memiliki integritas yang baik. (Antara, 7 Mei 2010). Seperti yang
pernah dikatakan SMI Saya tetap berkeyakinan bahwa memegang teguh etika dan
menjaga integritas, merupakan suatu syarat yang tidak boleh dikompromikan (MetroTV
News.com, 26 November 2010)

Situs www.srimulyani.net diluncurkan di Jakarta, Kamis (30/9/2010). Meski menggunakan


namanya dan sebagai ikon situs, ini bukan situs pribadi SMI, bahkan dia tidak terlibat
dalam pembuatannya. Situs publik ini dibuat Perhimpunan Pendidikan Demokrasi atau P2D
sebagai media untuk memajukan etika publik. Menurut Todung Mulya Lubis, salah satu
pengurus situs, tujuan pembuatan situs untuk memberikan contoh kepada masyarakat
mengenai pentingnya menjaga etika publik, tempat bagi prinsip utama etika publik
berfungsi mencegah politik menjadi urusan personal. Lebih lanjut Todung memaparkan,
SMI layak dijadikan ikon etika publik karena ia telah dengan tegas menolak kekuasaan.
Srimulyani.net diinspirasikan oleh integritas SMI yang dengan kukuh membela kepentingan
publik dari rongrongan politik koruptif elite kekuasaan. Mudah-mudahan situs ini bisa
menjadi tempat pendidikan politik yang baik, bagaimana etika publik yang baik, ungkap
Ikrar Nusa Bhakti, Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI dalam
kesempatan yang sama. (Kompas.com, 30 September 2010)
Selain itu dukungan terhadap SMI juga banyak dilakukan melalui dunia maya oleh para
pendukungnya melalui situs-situs jejaring social seperti; facebook yang telah mencapai lebih
dari 88 ribu orang, twitter dan blog-blog individu yang menyatakan bahwa mereka
mempercayai integritas SMI dan mendukungnya untuk mencalonkan diri menjadi presiden
pada putaran pemilihan 2014.

BAB 4
HIKMAH YANG DIDAPAT
Sri Mulyani adalah seorang pemimpin transformasional dan sekaligus pemimpin
transaksional yang berkarakter, dia memegang teguh etika kerjanya dan memiliki integritas
yang kuat sehingga terkenal sebagai pemimpin yang bersih dari faktor KKN (kolusi, korupsi
dan nepotisme). Dia berani mengambil resiko, melawan arus birokrasi yang ada yang sudah
berjalan bertahun-tahun dan mengakar dengan kuat dengan cara melakukan pembaharuan
dan reformasi proses birokrasi di departemen keuangan dan departemen terkait lainnya,
seperti bea cukai, perpajakan, yang terkenal kuat dengan citra KKN. SMI juga menerapkan
sistem reward dan punishment untuk memacu proses reformasi birokrasi (misal;
menaikkan pendapatan pegawai departemen keuangan tetapi menekankan transparansi dan
akuntabilitas pegawai; mendorong setiap daerah agar menerapkan desentralisasi fiskal
tetapi juga bersikap tegas ketika ada daerah yang terlambat membelanjakan anggaran).
Tidaklah mengherankan bila kemudian dia mendapatkan beberapa penghargaan
internasional atas prestasinya memimpin departemen keuangan dan sebagai mentri
koordinator perekonomian sebagai mentri keuangan terbaik Asia tahun 2006, dan beberapa
penghargaan internasional lainnya yang sangat membanggakan bangsa Indonesia.

Walaupun demikian ada kasus besar yang menghadang SMI mendekati akhir masa 5 tahun
jabatannya yaitu kasus Bank Century. SMI bersama dengan Direktur BI pada saat itu
dituduh mengambil keputusan yang kurang tepat dan mengakibatkan kerugian negara,
walaupun sampai saat makalah ini ditulis, hal tersebut tidak dapat dibuktikan. Kesimpulan
yang dapat dikatakan disini adalah SMI berada pada situasi yang sulit waktu itu, dan
siapapun yang berada pada posisinya akan dihadapkan pada alternatif pilihan-pilihan yang
memang tidak mengenakkan, tetapi sebagai pemimpin dia tetap harus melakukan pilihan
dan mengambil keputusan, setelah berkonsultasi dengan pihak-pihak yang terkait dan
kompeten; walaupun pada akhirnya hal tersebut berbalik menjatuhkan dirinya. Sehingga dia
harus menyerahkan jabatannya dan mengambil posisi lain yang ternyata bahkan bersifat
lebih internasional dan sebenarnya merupakan promosi bagi seorang mentri keuangan,
mengingat sejarah posisi yang sekarang dipegangnya di Bank Dunia, selalu diduduki oleh
para mantan mentri keuangan yang mempunyai track record internasional yang baik dan
berintegritas.

Belakangan kasus besar lainnya yang terungkap setelah kepergian SMI adalah tentang
mafia pajak dan peradilan melalui kasus Gayus Tambunan. Kembali SMI dikaitkan dengan
pertanyaan seberapa efektifnya reformasi departemen keuangan yang dilakukan dimasa dia
memimpin. Kasus Gayus mendapatkan perhatian media yang sangat besar mengingat
jumlah uang, perusahaan dan nama-nama besar yang terlibat. Walaupun demikian, tidak
dapat dipungkiri bahwa terlepas dari kasus Gayus ini, dirjen pajak berhasil menambah
jumlah WP yang mempunyai NPWP dan jumlah penerimaan penghasilan negara melalui
program sunset policy yang juga merupakan salah satu program kerja SMI; dan tidak dapat
dipungkiri bahwa diperlukan waktu yang lebih lama dan dukungan dari semua pihak untuk
benar-benar memberantas KKN, terlalu absurd bila semua pihak mengharapkan hasil yang
instan dari reformasi tersebut, karena semua pihak juga mengakui bahwa KKN sudah terlalu
mengakar keseluruh bagian dari republik ini, tidak hanya disistem tetapi yang lebih berat
lagi bahkan sudah merasuk ke hampir semua pekerja dipemerintahan, oleh sebab itu, upaya
yang digulirkan oleh SMI seharusnya didukung oleh semua pihak, bukan hanya menyetujui
apa yang ingin dilakukannya tetapi yang lebih penting adalah turut melakukan aksi nyata
untuk mendukung reformasi birokrasi tersebut. Hasil sudah mulai terlihat dengan adanya
perbaikan disana sini tetapi perjuangan tersebut masih jauh dari selesai. Tidaklah
mengherankan bila kemudian banyak pihak yang terganggu dengan sepak terjang SMI,
sehingga ketika ada kesempatan untuk menjungkalnya melalui kasus Bank Century,
beberapa pihak dengan bersemangat mempolitisir dan melakukannya. Walaupun disatu sisi
hal tersebut menunjukkan bahwa SMI kurang bisa bermanuver dalam politik, tetapi dilain
pihak hal tersebut justru menunjukkan bahwa SMI memang mempunyai integritas yang
tinggi dan prinsip yang kuat. Hal inilah yang justru menjadikan dia sebagai ikon dari pejabat
publik yang berintegritas.

SMI menjalankan gaya kepemimpinan yang transaksional dan transformasional pada saat
yang bersamaan selama masa kepemimpinannya. Kepemimpinan transaksionalnya terlihat
pada saat dia menekankan agar pegawainya bersikap terbuka, akuntabel dan melayani
publik dan dia juga memberikan peningkatan remunerasi sebagai imbalannya, sedangkan
untuk kepemimpinan transformasionalnya saat dia melakukan pembaharuan dan reformasi
birokrasi didepartemen-departemen yang dipimpinnya, dia memberikan contoh tentang apa
yang harus dilakukan, dia mendorong agar anak buahnya menjadi lebih baik dan
bertransformasi meninggalkan citra yang buruk, dia menginspirasi orang banyak untuk
mempertahankan inegritas dan etika yang baik sebagai pejabat publik.

SMI juga telah membuktikan bahwa dia mempunyai kualitas-kualitas dan cirri-ciri sebagai
pemimpin yang efektif; seperti berintegritas, beretika, mempunyai visi dan misi yang jelas,
berani membuat tindakan/keputusan, berani menempuh resiko,
memberikan rewards dan punishment,membawa dan melakukan perubahan, memenuhi
target yang diharapkan, dan bertanggung-jawab dan akuntabel atas keputusannya, serta
masih banyak lagi kualitas lainnya. Dari segi kompetensi inti atau skill, SMI memiliki
intelektualitas dan pengalaman dibidang perekonomian dan dunia internasional yang sangat
baik bahkan diakui oleh pihak internasional serta memiliki kemampuan konseptual yang
baik.

Hal yang sebaiknya ditingkatkan oleh SMI dimasa mendatang adalah kenyataan bahwa
untuk mengatasi keadaan KKN di Indonesia harus dilakukan secara bersama-sama, dia
harus mendapatkan dukungan yang kuat dari sesama pejabat publik lainnya; dia harus
menggalang kekuatan dan solidaritas mulai dari orang-orang disekitarnya dan juga orang-
orang yang berada pada level yang sama, tanpa mengorbankan integritas dan etika publik
yang dimilikinya. SMI harus mengusahakan sinergi antar golongan yang berbeda, hal ini
tidak mudah tetapi harus diupayakan untuk mendapatkan dukungan yang kuat dan total
atas program kerjanya.

Sampai saat ini dukungan terhadap SMI tidak pernah surut. Pada akhir November 2010,
sekelompok penggemarnya meluncurkan buku setelah sebelumnya meluncurkan
srimulyani.net, ditambah dukungan dari dunia maya, dimana berpuluh ribu pendukungnya
menyatakan secara terbuka agar SMI mencalonkan dirinya sebagai calon presiden 2014.
Saat ini, semua pihak menunggu, baik para pendukung maupun yang tidak, apa yang akan
terjadi menjelang 2014, apakah SMI akan mencalonkan dirinya? apakah SMI dapat menarik
banyak pendukung? Apakah SMI benar-benar mau terjun ke dunia politik praktis?

BAB 5
KESIMPULAN
Teori tentang kepemimpinan terus berkembang dan berevolusi sesuai dengan
perkembangan jaman. Teori kepemimpinan dimulai dari the Great Man theory dan
berevolusi sampai dengan teori kepemimpinan transformasional. Mulai dari pembahasan
tentang sifat-sifat atau karakteristik khas seorang pemimpin sampai dengan situasi-situasi
yang dihadapi oleh pemimpin.

Kepemimpinanan yang efektif secara umum mempunyai karakteristik-karakteristik yang


dapat dikelompokkan dan diidentifikasikan, dan pada umumnya pembahasan tentang
kepemimpinan yang efektif dan tidak efektif adalah dua kutub yang berbeda dan saling
bertolak belakang.

Pembahasan studi kasus mengambil contoh terkini (kejadian tahun 2010) dan pemimpin
publik (dari Indonesia) yang mempunyai skill dan pengetahuan yang tinggi dan tidak
diragukan dalam bidangnya untuk mengemban tugasnya serta menerima banyak
penghargaan internasional atas prestasi-prestasinya; Sri Mulyani Indrawati. Dia juga
mempunyai kualitas-kualitas kepemimpinan yang efektif dan telah menerapkan tipe
kepemimpinan yang bersifat transaksional dan transformasional pada saat yang
bersamaan.

Pada kenyataannya, dia akhirnya harus menyerah dan tidak dapat meneruskan
kepemimpinannya karena besarnya dorongan untuk menurunkan suhu politik yang
memanas; dan kelemahannya yang dapat diidentifikasi adalah kurang berhasil usaha
sinerginya dengan pihak-pihak lain atau departemen-departemen terkait bahkan sampai ke
pihak politikus; dan dapat juga disimpulkan bahwa SMI berada pada situasi dan waktu yang
kurang tepat sehingga dia harus mengundurkan diri dari posisinya yang sangat strategis
tersebut. Integritas yang tinggi dan etika publik yang baik yang dimilikinya menjadi
kekuatan utama SMI, sehingga dukungan terhadapnya tetap tinggi bahkan telah beredar
wacana untuk mengajukannya sebagai Capres tahun 2014.

DAFTAR PUSTAKA
Antaranews. Com. 7 Mei 2010. Sri Mulyani jadi tokoh alternative Capres 2014.
Jakarta.http://www.antaranews.com/berita/1273228561/sri-mulyani-jadi-tokoh-
alternatif-capres-2014 (diakses 25 November 2010)

Antaranews.com. 20 Mei 2010. Sri Mulyani Optimis Agus Martowardojo Lanjutkan


Reformasi. Jakarta. http://www.antaranews.com/berita/1274350755/sri-mulyani-
optimistis-agus-martowardojo-lanjutkan-reformasi (diakses 30 November 2010)
Berirama.com. 5 September 2010. Biografi Sri
Mulyani. http://berirama.com/general/biografi-sri-mulyani.html (diakses 25
November 2010)

Bisnis.com. 5 Mei 2010. Pengunduran Sri Mulyani jadi Solusi


Terbaik. http://web.bisnis.com/keuangan/ekonomi-makro/1id179339.html (diakse
s 30 November 2010)

Blog Detik.com. 17 Agustus 2009. Tentang Bea Cukai, Impor dan Ekspor
Indonesia.http://beacukai.blogdetik.com/2009/08/17/pelopor-reformasi-
birokrasi/ (diakses 30 November 2010)

Bolden, R., Gosling, J., Marturano, A. and Dennison, P. 2003. A Review of Leadership Theory
and Competency Frameworks. Centre for Leadership Studies, University of Exeter. UK.

DirJen Perbendaharaan. 21 Mei 2010. Sri Mulyani: Pegawai Kemenkeu Ingin Reformasi Jalan
Terus. Jakarta. http://www.perbendaharaan.go.id/new/index.php?
pilih=news&aksi=lihat&id=2390 (diakses 30 November 2010)

Hamlin, R. 2007. Developing effective leadership behaviours: the value of evidence based
management. Business Leadership Review IV:IV October 2007, UK

Kompas.com. 7 Mei 2010. Kepemimpinan SM Diakui Dunia Internasional.


Jakarta.http://properti.kompas.com/read/2010/05/07/19341282/Kepemimpinan
.SM.Diakui.Internasional(diakses 30 november 2010)

Kompas.com. 30 September 2010. Situs www.srimulyani.net diluncurkan.


Jakarta.http://nasional.kompas.com/read/2010/09/30/17593838/Situs.www.sri
mulyani.net.Diluncurkan. (diakses 30 November 2010)

MetroTV News.com. 26 November 2010. Sri Mulyani: Etika dan Integritas jangan
Dikompromikan.
Jakarta. http://www.metrotvnews.com/metromain/news/2010/11/26/35149/Sri
-Mulyani-Etika-dan-Integritas-Jangan-Dikompromikan (diakses 30 November 2010)

Okezone.com. 27 November 2010. Pendukung SMI bikin Buku Mengapa Sri Mulyani.
Jakarta.http://economy.okezone.com/read/2010/11/27/209/397645/pendukung
-smi-bikin-buku-mengapa-sri-mulyani (diakses 30 November 2010)

Republika.co.id. 1 Oktober 2010. PPP beri sinyal dukung Sri Mulyani Capres 2014.
Jakarta. http://www.republika.co.id/berita/breaking-
news/politik/10/10/01/137741-ppp-beri-sinyal-dukung-sri-mulyani-capres-2014
(diakses 30 November 2010)

Topix.com. 2 September 2008. Sri Mulyani Kalahkan Hillary


Clinton. http://www.topix.com/forum/world/malaysia/TJI74UUCHCH26RAVE (diak
ses 30 November 2010)

Vivanews.com. 5 Mei 2010. Irjen: Sri Mulyani Unik, Berani ambil


Resiko.http://bisnis.vivanews.com/news/read/148946-
sri_mulyani_ke_bank_dunia__irjen_depkeu_kaget (diakses 30 November 2010)
Wikipedia. Biografi Sri Mulyani
Indrawati. http://id.wikipedia.org/wiki/Sri_Mulyani_Indrawati

Anda mungkin juga menyukai