Anda di halaman 1dari 7

3 Module Bridging

Sa
(Layer 2 Connection)
Outline
Materi Praktikum (Outline)
A. Pendahuluan (Bridging Overview)
Definisi Bridge
Kelemahan Bridge
B. Tujuan
C. Teori Dasar
Station Bridge
Simple Wireless Bridge
D. Praktikum
Setting dan Konsep Bridge
Membagun Bridge
Menambahkan Port pada Bridge
E. Latihan Soal
Bridge Sederhana
Bridge Wireless
F. Kesimpulan
G. Referensi

A. Pendahuluan (Bridging Overview)


Bridging adalah sebuah cara menggabungkan 2 atau lebih interface yang bertipe
ethernet, atau sejenisnya, seolah-olah berada dalam 1 segmen network yang sama.
Bridge juga dapat berjalan pada jaringan wireless. Proses bridge berjalan pada
layer data link (layer 2). Interface bridge adalah interface virtual, dimana kita
dapat membuat sebanyak yang kita inginkan. Tahap pembuatan bridge adalah,
membuat bridge baru dan menambahkan interface fisik kedalam port bridge. Jika
kita membuat interface bride tanpa menambahkan interface fisik pada portnya,
maka bridge tersebut dianggap sebagai interface loopback.
Kelemahan dari Bridge adalah:
Sulit untuk mengatur trafik broadcast (misalnya akibat virus, dll).
Permasalahan pada satu segmen akan membuat masalah di semua segmen pada
bridge yang sama.
Peningkatan beban trafik akibat terjadinya akumulasi traffic.

B. Tujuan
Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi Bridge pada Mikrotik (Router Board)
sehingga antar port pada Router dapat saling terhubung.
C. Teori Dasar
Bridge dapat berfungsi pada ethernet (Port) maupun pada wireles. Bridge pada
ethernet (port) menggunakan media kabel sebagai penghubung antara PC dengan
Router. Sedangkan bridge pada wireless dapat diterapkan sepertihalnya pada
akses point yang menghubungkan antar akses point (Point to Point). Selain dari itu
juga bisa diterapkan pada akses point to multi point (Wireless Hotspot).

C.1. Station Bridge


Station bridge adalah fitur MikroTik sejak v5 yang memungkinkan station untuk
dibridge. Station bridge hanya akan berjalan pada koneksi antar MikroTik (versi 5
keatas). Contoh Station Bridge bisa dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Contoh Station Bridge pada Wireless

C.2. Simple Wireless Bridge


Simple Wireless Bridge merupakan bridge yang diterapkan untuk menghubungkan
antara port (ethernet) dengan interface wireless (wlan). Contoh simple wireless
bridge bisa dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Contoh Simple Wireless Bridge


D. Praktikum
Untuk mempermudah dalam pelaksanaan praktikum kali ini, silakan buat
Topology Bridge seperti pada Gambar 3.

Gambar 3. Topology Bridging Network

Adapun detil Port(ethernet) yang digunakan sebagaimana pada Gambar 4.

Gambar 4. Port (ethernet) pada Router


A.1. Setting dan Konsep Bridge
Konsep Bridge adalah menggabungkan dua atau lebih interface yang bertipe
ethernet, atau sejenisnya, sehinga seolah-olah berada dalam 1 segmen network
yang sama. Sebelum mensetting Bridge, silakan berikan IP Address pada masing-
masing PC (PC1, PC2 dan PC3).
Adapun IP Address pada masing-masing PC adalah sbb:
PC1 : 192.168.2.1/24
PC2 : 192.168.2.2/24
PC3 : 192.168.2.3/24

Contoh setting IP Address pada PC2 bisa dilihat pada Gambar 5.


Gambar 5. Setting IP Address pada PC2

Untuk menguji hasil konfigurasi sementara, silakan anda ping dari PC2 ke PC1.
Contoh hasil ping dari PC2 ke PC1 dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Hasil ping dari PC2 ke PC1


Berdasarkan hasil pengujian sementara, diperoleh hasil bahwa PC2 belum
terhubung ke PC1, walaupun kedua IP Address pada PC tersebut memiliki IP
Network yang sama. Hal ini terjadi karena antara Port1 dan Port2 pada Router
belum difungsikan sebagai Bridge sebagaimana yang akan dibahas berikut ini.

A.2. Membagun Bridge


Untuk membangun Bridge tidak perlu menambahkan IP Address pada tiap Port
(ethernet) yang ada pada Router, namun cukup dengan membangun bridge baru
sebagai penghubung (jembatan) bagi Port, yang fungsinya sebagai penghubung
antar PC yang terhubung dengannya. Untuk itu silakan pilih menu Bridge,
kemudian tambahkan bridge baru (bridge1) sebagaimana pada Gambar 7.
Gambar 7. Membangun Bridge Baru

A.3. Menambahkan Port pada Bridge


Setelah bridge1 terbentuk, langkah berikutnya adalah menambahkan masing-
masing Port kedalam bridge1 yang telah dibangun sebelumnya. Agar masing-
masing Port pada Router nantinya bisa menghubungkan antar PC sebagaimana
jembatan yang menghubungkan antar area pada umumnya. Caranya silakan pilih
menu Ports kemudian tambahkan masing-masing Port (ether1, ether2 dan ether3)
ke dalam bridge1 yang telah dibuat sebelumnya. Untuk lebih jelasnya lihat pada
Gambar 8.

Gambar 8. Menambahkan Port (ethernet) pada Bridge


Untuk menguji hasil konfigurasi bridge, silakan anda ping dari PC2 ke PC1 ataupun
sebaliknya. Contoh hasil ping dari PC2 ke PC1 seperti pada Gambar 9.

Gambar 9. Hasil ping dari PC2 ke PC1

Berdasarkan hasil uji, diperoleh hasil bahwa PC2 sudah berhasil terhubung ke PC1.
Dengan demikian konfigurasi bridge telah berhasil. Untuk pengujian selanjutnya
silakan anda ping antar PC (PC1, PC2 dan PC3).

E. Latihan Soal
1. Apa fungsi Bridge dalam sebuah jaringan komputer?
2. Apa perbedaan Bridging dengan Routing?
3. Buatlah Bridge pada tiga Router berikut ini, sehingga pada masing-masing PC
(PC1, PC2 dan PC3) dapat terhubung satu sama lain. Kemudian lakukan Ping ke
setiap IP, apabila reply maka sukses, apabila RTO maka cek IP dan ether pada
router yang dikonfigurasi.

F. Kesimpulan
Dalam membangun Bridge, tidak membutuhkan IP Address pada Port
(ethernet) pada Router, karena bridge bekerja pada layer 2.
Bridge dapat bekerja pada network yang sama. Berbeda halnya dengan Router
yang bekerja pada network yang berbeda.
KATA KUNCI

Bridge Ethernet Router


Bridging IP Address Replay
Port PC Mikrotik

G. Referensi
MikroTik Certified Network Associate (MTCNA)
www.Training-MikroTik.com

Anda mungkin juga menyukai